Chereads / Cinta Perkilo / Chapter 15 - putus

Chapter 15 - putus

Cuaca masih agak gelap tapi gadis satu ini sudah bersiap-siap dan sedaritadi tersenyum tidak karuan. Yah dia Felina,gadis itu baru saja ditembak oleh Vansa. Cowok yang jujur! Dia sukai sedarilama. Hatinya selalu berdebar kencang dan isi kepalanya hanya Vansa dan selalu Vansa. Bucin parah cuyihh!!.

Dengan segera, Felina turun kebawah dan melihat sang ibu membuat sarapan untuk keluarga yang masih bersiap-siap.

"Pagi mamabayang..."sapa Felina sambil mencium pipi Rina yang ternyata sudah bau bumbu masakan alah mamanya.

"Pagi juga Felina... tumbenan kamu cepat bangun yasudah bantu mama siapin sarapannya keburu papa sama yang lain selesai"pinta Rina dan dengan senang hati Felina membantunya tanpa rasa beban.

Setelah semuanya siap, disitulah Andre ,Elena serta Valen datang dengan pakaian yang sudah serba rapi dan segera berangkat usai sarapan nanti.

"Eh Felina... tumbenan elu cepat bangun, kesambet apaaan?"Tanya Elena sedikit terkejut dengan kehadiran adik perempuan nya itu diruang meja makan.

Dengan gayanya yang sok cool Felina melipat tangannya di dada bagaikan orang pahlawan.ngak kayak gitu juga kali!!.

"Iya dong... Felina, elu masih ngences ajah gue udah siap-siap" ucap Felina pamer membuat Valen dan Elena yang melihat hanya geleng-geleng kepala.

Baru pertama kali cepat bangun,sudah sok yang paling terbaik. Padahal Elena yang sering cepat bangun tapi kali ini tidak karena tugas kuliah Elena semakin banyak membuat jadwal tidurnya pendek.

"Eleh...gitu doang soknya tinggi, awas jatuh kegenteng neng..." Sindir Elena.

Mereka semua akhirnya memutuskan untuk segera sarapan dan Rina langsung menyiapkan segala lauk pauk lalu makan bersama.

"Oh iya sayang.... besok mama sama papa mau pergi keluar kota" ucap Rina membuat anaknya menoleh.

"Ngapain mah?"tanya Elena penasaran karena tidak biasanya orang tua mereka pergi sampai keluar kota segala.

"Besok kita ada urusan pekerjaan yang penting sekali karena papa dapat bonusan yah...dari kesempatan itu papa langsung menerima nya"

"Tapi kenapa mama harus ikut?"

"Papa bakal diluar kota selama seminggu dan tentunya kalian tahu dong kalau papa jarang kali makan kalau bukan mama yang masakin... makanya itu mama harus ikut untuk jaga kesehatan papa saat kerja nanti" jelas Rina sambil melihat Andre yang sudah cengengesan. Memang dari dulu Andre tidak mau masakan luar, karena hanya istrinya saja yang membuat dirinya benar-benar sehat, segalanya menjadi baik jikalau istrinya yang mengurus dirinya. Dasar orang tua zaman now.

"Yah tapikan entar Felina sama yang lain tinggal dirumah sendiri terus siapa yang masakin sarapan buat kita?"ujar Felina lemas.

"Sayang kakak kamu kan bisa masak... untuk kali ini mama serahkan semua sama Elena entar mama juga bakal kasih kartu kredit mama untuk keperluan kalian,tapi ingat harus tetap hemat dan jangan keliaran kesana-kemari" pinta Rina dan ketiga anaknya mengangguk meski akan merindukan kedua orangtuanya.

Bagi mereka,tanpa kehadiran mama dan papa hidup terasa hampa dan sepi. Rina yang selalu bahan keceriaan akan pergi dalam seminggu ini. Andre yang selalu peduli akan pergi dalam seminggu ini, ahk... Felina pasti rindu dengan keduanya dan mungkin akan selalu menelpon orang tua mereka.

🌠🌠🌠

"Felina kok elu diam mulu,kenapa tengkar lagi Ama Vansa?" Sedaritadi Naila memperhatikan satu sahabat nya yang diam dan menatap kosong.

Felina menghembuskan nafasnya gusar"nyokap Ama bokap gue pergi keluar kota besok"

"Lah terus?"

"Yah gue sedih lah...mereka bakal ninggalin kami seminggu,gue pasti kangen berat dong...kalau bisa gue pengen ikut lah"

"Yaelah...kirain elu kesamber petir,eh ternyata gegara itu. Biasa ajah kali,gue udah biasa yang namanya ditinggal terus sama ortu bahkan hampir sebulan tapi dulu gue pertama-tama sih sedih tapi lama-lama bakal mulai terbiasa kok...tenang ajah Feli,kan ada kita dua entar kalau elu bosan dirumah terus elu bisa kok singgah rumah kita dua yah ngak Ren?"

"Betul tuh Feli...gue Ama Naila bakal selalu disisi elu,jangan malu-malu datang kerumah kita dua"

"Ngapain juga gue malu,gue pecahin piring kalian pun gue ngak pernah malu...tapi masalah nya gue bakal kangen Ama masakan mama dan perhatian papa gue ... Hufh....mungkin gue belum terbiasa kali yaudah deh gue bakal coba" ucap Felina lalu tersenyum menatap sahabatnya yang ternyata bisa menjadi tempat penenang hati.

Sekepo apapun Naila dan Secerewat apapun Rena,namun Felina tetap bersyukur memiliki sahabat seperti mereka. Mereka tidak pernah datang saat butuh karena yang dinamakan sahabat itu tidak ada kata datang pas butuh saja.

Jam masuk sudah berbunyi dan bertepatan juga Vansa datang membuat semua orang menatap nya. Felina yang melihat juga heran, tumbenan cowok itu telat datang.

"Hai sayang..."sapa Vansa pelan karena takut orang mendengar nya. Felina yang mendengar hanya tersenyum kikuk karena baru pertama kali disapa seperti itu.

"Oh yah Van.... tumbenan elu telat?" Tanya Felina karena guru juga belum datang sehingga ada luang untuk berbicara dengan kekasih baru nya ini.

"Oooo....ban mobil aku bocor jadi aku bawa ke bengkel dan yah gitu,dan aku  peringatkan mulai hari ini jangan panggil elu-gue lagi harus aku-kamu oke?"

"Lah guekan belum terbiasa"ucap Felina tidak terima,karena sejak lama Felina jarang berbicara dengan kata aku-kamu.

"Pokoknya entar kamu terbiasa kok"ucap Vansa tersenyum kini dengan bahasa yang berbeda membuat Felina tengangga mendengar nya.

Rasanya geli saat berkata seperti itu apalagi dengan Vansa, sungguh Felina sudah membayangkan nya. Felina bukan seperti Naila yang selalu romantis. Felina tetap Felina,cewek santai karena belum mengenal cinta.

🌠🌠🌠

Jam istirahat sudah berbunyi, Felina dan Vansa berniat untuk Kantin menikmati bakso kesukaan Felina dari dulu.

Tapi langkah Vansa terhenti dan menatap Felina gugup membuat perjalanan mereka singgah dipertengahan.

"Fel... hhhmm Aku ketoilt yah,dan kalau Sampek dikantin ngak usah tungguin aku,kalau mau makan makan ajah oke?"pinta Vansa membuat Felina heran.

"Lah kenapa kayak gitu emang kamu bakal lama ditoilet nanti?"

"Udah kamu ngak usah tungguin yah...kalau enggak kamu makan sama Vano ajah please untuk kali ini ajah" mohon Vansa dan terpaksa Felina mengangguk.

Vansa tersenyum lalu membelai rambut lurus Felina"aku beruntung bisa dapatin kamu...bye" pamit Vansa lalu melangkah pergi.

Walaupun begitu entah kenapa perasaan Felina janggal saat pertama kali Vansa masuk ke kelas. Dimulai dari Vansa terlambat,sampai sekarang ini. Jika ada masalah kenapa Vansa tidak cerita kepada Felina? Jangan berfikir negatif Felina,mungkin Vansa baik-baik saja. Dengan santai Felina melanjutkan perjalanan nya menuju kantin.

Diarea kantin Felina mencari-cari Vano hingga akhirnya pria itu terlihat, Vano tengah duduk dipojok belakang sambil menikmati minuman yang hanya dia aduk-aduk. Dengan cepat Felina mendatangi Vano saat selesai memesan makanan.

"Hay Van..."sapa Felina lalu duduk tepat didepan Vano membuat pria itu sedikit terkejut dengan kehadirannya.

"Eh hai Fel...tumben elu sendiri? Vansa mana?" Tanya Vano karena biasanya Felina selalu bersama dengan Vansa.

"Dia ada urusan jadi ngak bisa kantin bareng deh..." Jawab Felina lalu memasukkan satu sendok bakso kedalam mulutnya.

Vano yang mendengar hanya menggeleng tanda mengerti lalu memandang kearah yang lain. Tiba-tiba matanya tertuju kepada Vansa. Yang lebih tepatnya tengah makan bersama dia? Sungguh hati Vano sakit saat wanita yang dia sukai tengah menikmati kebersamaan dengan Vansa.

Sungguh, Vano tidak terima dengan cepat dia memandang Felina tidak tega karena cara ini adalah cara yang terbaik untuk membuat Vansa lepas dari wanita itu.

"Tunggu-tunggu...elu bilang apa, Vansa ada urusan? Tuh orangnya lagi makan bareng Ama cewek"ucap Vano sedikit tidak tega.

Felina yang belum percaya langsung menoleh dan benar saja Vansa tengah tersenyum kepada Evelyn lebih tepatnya. Sungguh Felina naik pitam,lalu menarik Lengan Vano membuat pria itu sedikit terkejut.

Felina mendatangi kedua Joli itu sambil menggandeng tangan Vano membuat sudut pandang siswa lain menatap kearah mereka berdua.

"Wah enak yah berdua makan sama-sama...boleh ngak kita gabung?" Tanya Felina langsung menyerbu. Vansa yang melihat langsung terkejut dan bangkit berdiri.

"Felina?"

"Va... Vano,sejak kapan elu ada disini?" Evelyn ikut bangkit berdiri menatap pria itu dengan terkejutnya. Sedangkan Vano berusaha untuk tetap santai meski hatinya sedikit sakit. Sudah cukup penderitaan yang dialami Vano dulu. Sekarang waktunya Vano bersenang-senang.

"Kalian kenal?" Tanya Felina heran kepada Vano dan pria itu hanya mengangguk.

"Dia teman SMP gue gitu"ucap Vano bohong membuat Evelyn mengangga tidak percaya dengan perkataan Vano barusan.

"Felina...kamu apaan gandeng Vano?" Vansa naik pitam lalu berusaha melepas cengkraman Felina dari Vano.

"Apaan sih elu? Lah terus elu ngapain makan berdua...kata sibuk? Atau jangan-jangan elu Ama dia pacaran terus biar gue ngak tahu elu sok bilang kalau elu itu sibuk" oceh Felina berusaha menahan air matanya.

"Bukan git"

"Gue kecewa yah Vansa...gue nyesel udah Nerima elu seharusnya gue buka mata liat diri elu yang sok playboy...dasar ngak tahu diri!baru sehari pacaran elu udah ngehianatin gue dari belakang ngimana kedepannya?"

"Fel...gue tahu elu sakit hati tapi tolong ngertiin perasaan gue"

"Apa elu bilang? ngertiin perasaan elu? sedangkan elu ngak pernah ngertiin perasaan gue...kita putus" Felina pergi meninggalkan mereka.

Vano yang mengerti langsung mengikuti langkah Felina..

"Elu cowok ngak punya tahu diri "sindir Vano lalu pergi. Sedangkan Evelyn hanya diam tida percaya Vano bisa melupakan nya dengan mudah.

Sungguh pertengkaran mereka disaksikan oleh beberapa siswa yang berada diare kantin ini.

Vansa juga langsung pergi mencari Felina untuk memberi penjelasan,sungguh dia benar-benar menyesal. Belum lama dia bahagia kini gadis yang dia sukai akan pergi karena ulahnya. Tidak! Vansa tidak ingin karena Felina adalah miliknya. Sepenuhnya adalah miliknya.

Baru juga pacaran udah langsung putus kasihan banget sih Felina. Terus Vano ketemu lagi dong sama cinta pertamanya. Oh iya Evelyn itu cinta pertamanya Vano yang dulu aku pernah ceritain kalau Evelyn itu suka sama Vansa tapi ternyata Vansa ngak suka sama Evelyn.

Tunggu part berikutnya yah

See you