Saat ini Felina berjalan dengan tergesa-gesa tidak ingin bertemu dengan Vansa lagi,sudah cukup dengan sakit hati yang dibuat Vansa terhadapnya.
Felina duduk disalah satu kursi dibelakang taman sekolah dan untungnya suasana sepi dan tidak satupun orang disini, membuat Felina bisa menenangkan dirinya sendiri.
"Gue benci sama dia...dia udah nyakitin hati gue tapi masih berusaha untuk selalu bilang kalau gue itu miliknya,itu bukan cinta tapi pemaksaan...gue jijik tahu" kesal Felina sambil menghapus air mata yang sudah keluar membasahi wajah Felina.
"Mmppphh...." Tiba-tiba dari arah belakang Felina seseorang membekap mulutnya dengan kain bersih dengan taburan sesuatu yang membuat Felina seketika pingsan ditempat.
Dengan cepat sosok yang berpakaian tertutup dengan topi dikepala itu langsung menyeret Felina jauh dari taman sekolah dan memulai aksi rencananya.
"Udah cukup elu buat Vansa terus ngejar cewek centil kayak elu"ucap sosok itu sambil menyeretnya kearah gedung yang sudah lama tidak dipakai dan segera mengikat Felina dengan tali dan membekap mulutnya dengan kain.
"Rasain...elu sih sok kecentilan untuk sok berdramatis sama Vansa... sekarang rasain akibatnya,gue udah muak yah liat elu sok dramatis didepan banyak orang bahkan ngebentak cowok pujaan hati gue... sekarang gue yang bakal siksa elu tapi tenang ajah gue ngak bakal ngebunuh kok cuma nyiksa sampai elu berlutut didepan gue...Hahahaha" ucap sosok yang ternyata seorang wanita dan dengan santainya membuka topi serta jaket yang sudah membuat dia gerah.
Siapa lagi kalau bukan Zelda Fransisca, gadis paling kejam dengan kecantikan yang luar biasa membuat semua orang tidak tahu kalau dia sangat kejam dan bisa menyiksa semua orang bahkan keluarganya sekalipun.
" I'm coming Vansa..." Ucap Zelda sambil menatap jijik Felina yang masih berada didunia pingsannya.
🌠🌠ðŸŒ
Saat ini Vansa berlari sangat kencang hingga akhirnya tiba dikelas Vano,yang dimana Vano sedang asik berbincang dengan yang lain.
"Van!!"
Vano menoleh mendapati adik tirinya itu,"apaan"
"Elu liat Felina?"
"Lah kan tadi sama elu dikantin"
"Felina menghilang,dikelas juga kagak ada" ucapan Vansa membuat Vano membara.
"Jangan bercanda Lo" Vano berjalan keluar kelas dan melangkah menuju kelas Felina.
Tibanya dikelas, seseorang yang dia cari ternyata memang tidak ada dikelas.
"Naila... Rena elu liat Felina ngak?" Tanya Vano kepada kedua sahabat Felina yang sedang asik mengobrol.
"Enggak... sebelumnya dia izin kekantin terus sampai sekarang belum balik kirain sama elu" jawab Rena membuat Vano semakin cemas.
"Sialan"
Vano keluar dan berlari menuju taman belakang karena biasanya Felina selalu kesana saat suasana hatinya berubah, apalagi tadi Felina barusan bersama Vansa mungkin gadis itu langsung badmood dan mencoba menenangkan diri disitu sendiri.
Dan ternyata gadis yang dia cari tidak ada membuat kekwatirannya memuncak. Disaat itu juga Vansa datang sambil mengusap-usap wajahnya gusar.
"Felina dah ketemu?"tanya Vansa yang ngos-ngosan akibat berlari keliling mencari Felina kesana-kemari walau tetap tidak ketemu.
"Kalau gue ngak ngasih kesempatan untuk elu mungkin Felina ngak bakal ngilang dan gue bisa lindungi dia" sindir Vano membuat Vansa naik pitam.
"Apaan maksud elu hah!!!"
Bruggt....
Dan benar saja Vansa memukul wajah tampan Vano membuat darah mengalir dari mulut Vano,tidak ketinggalan juga Vano memukul wajah Vansa hingga akhirnya mereka beradu kekuatan.
Untungnya orang tidak ada disekitar taman belakang membuat aksi mereka tetap berlanjut sampai keduanya babak belur.
"Kalau elu ngak dekatin Felina mungkin hubungan gue ama dia ngak bakal kayak gini"ucap Vansa tak henti-hentinya memukul.
"Seharusnya elu yang ngak tahu malu, dekatin Evelyn padahal status elu tuh udah punya pacar"
"EVELYN SAKIT!!!'
deg.
Vano menghentikan aksinya lalu menatap Vansa dalam-dalam dengan nafas yang sudah ngos-ngosan.
"Maksud elu apaan?"
"Evelyn sakit paru-paru basah dan keadaannya benar-benar kritis,dan salah satu yang buat dia bisa bertahan walau hanya beberapa bulan adalah gue, dia ingin perhatian gue karena dia ngak mungkin minta perhatian keelu yang udah tersakiti. Evelyn salah udah pernah cinta sama gue karena dia sadar kalau elu selalu ada buat dia! Tapi dia pasrah kalau elu sekarang benci ama dia!!puas"
"Elu bohong, Palingan juga dia dramatis"
"Sampai kapan elu mengutuk diri elu sendiri,elu dekatin Felina biar elu bisa lupain Evelyn,elu salah besar!!"
"Ngak usah sok berperasaan,gue muak liat elu berdua sok berperasaan"
Vano pergi meninggalkan Vansa sendiri dan Vansa hanya diam ditempat sambil menatap punggung Vano yang mulai tidak terlihat.
🌠🌠ðŸŒ
Saat ini ruangan gedung benar-benar kacau parah,dan hanya tinggal gadis itu disini sendiri. Dengan keadaan yang masih terikat, membuat rasa ketakutan pada dirinya muncul sendiri.
"Gue dimana?"
"Tolongin gue...dan siapa yang ngelakuin ini?"
"Gue"tiba-tiba Zelda,gadis yang tidak dikenal Felina datang dengan senyuman psikopat yang menyeramkan.
"Elu siapa? berani-beraninya ngikat gue dan gue juga ngak pernah liat elu sebelumnya"
"Hahaha.... Felina Felina...sungguh gadis lugu tak berotak. Udah puas nyakitin perasaan Vansa?"
"ELU SIAPA!!!"
"Gue?kenalin gue Zelda Fransisca pengagum berat Vansa,dan gue bisa ngelakuin apapun kalau elu nyakitin perasaan Vansa bahkan gue juga bisa buat elu mati ditangan gue sendiri" ucap Zelda membuat bulu kuduk Felina berdiri.
"Mau elu apa sih!!"
"Gue mau nyakitin elu?kenapa belum siap?tenang hanya sedikit sakit dan darah yang mengalir mungkin membuat mu takut,tapi tenang ajah kalau sakit tinggal nangis atau berlutut didepan gue"
"Kur-"
Plak...
Belum sempat berbicara Zelda sudah menampar pipi Felina sangat keras membuat pipi gadis itu benar-benar merah dan berbekas.
"Ahhrgghh...."
"Apa!!elu mau pukul gue silakan" ucap Zelda sambil menepuk pipinya dan mendekat kearah Felina. Walau sebenarnya gadis itu tidak akan bisa menyentuh Zelda sedikit pun karena masih dalam keadaan terikat.
"Lucnut!! Berengsek!!"
"Diam loh!!!! Kalau sampai elu kayak gini lagi gue ngak segan-segan ngiris kulit mulus elu dengan pisau kesayangan gue nih"
"Hahahaha....sampai jumpa gadis manis" Zelda pergi melangkah meninggalkan Felina yang sudah terisak-isak.
"Lepasin gue....hiks...hiks...gue mau pulang, Vansa tolongin gue...hiks...mama...papa... Vano"
🌠🌠ðŸŒ
Sore-sore Vansa dan Vano serta kedua sahabat Felina yakni Rena dan Naila tengah mencari keberadaan Felina. Dirumah Elena berkata kalau Felina belum pulang.
"Kita bergencar ajah...gue ama Rena dan Vano ama Naila" ucap Vansa lalu semuanya setuju dan segera bergegas mencari keberadaan Felina.
Mereka yakin kalau Felina berada disekitar sekolah dan tidak jauh dari sini. Vansa yang terus mencari Felina tidak pernah lelah dan hanya mengharapkan gadis nya itu.
"Pliss Fel...Jangan buat gue khawatir gini,elu bisa benci sama gue tapi jangan sakiti diri elu"
Mulai dari taman,ruang kelas, belakang sekolah tetap tidak mendapatkan Felina. Hingga satu jam berakhir dan mereka akhirnya bertemu satu sama lain.
"Van...elu udah dapat?"tanya Vano yang udah ngos-ngosan dan hanya mendapat gelengan dari Vansa sendiri.
Sungguh dia khawatir dengan Felina saat ini. Dia berharap kalau gadis itu baik-baik saja.
Tiba-tiba....
"Satu tempat yang belum kita cari?"
"Dimana?"
"Gedung tua"
🌠🌠ðŸŒ
"Pliss...Zelda ini sakit... aaahhhh"
"Zelda gue minta maaf... aahhhhh"
"Hiks...hiks...gue akan berlutut"
Zelda yang sedaritadi mengikis halus kulit Felina akhirnya berhenti dan mengangkat dagu Felina menggunakan pisau yang sudah dilumuri oleh banyak darah.
Senyuman dari wajah Zelda membuat Felina kali ini sangat ketakutan. Dia berharap Tuhan memberi rencana baik untuknya.
"Oooo udah capek nangisnya?atau mau tambah lagi bila perlu perut ajah ditusuk" ucap Zelda lalu mengaba untuk menusuk.
"Be...berhenti gue nyerah,gue akan berlutut"
Zelda kemudian berjongkok mensejahterakan tingginya dengan Felina. " Sebelum elu berlutut gue pengen elu cium kaki gue"
Skat.
Sungguh itu adalah perbuatan tak terpuji,dan sama saja menginjak harga diri Felina.
"Ok...oke gue bakal lakuin"
"Bagus..." Zelda membuka sepatu nya dan membuang sembarangan sepatu nya karena tidak sabar melihat aksi Felina yang menyenangkan.
"Oke nih...cium sekarang"
Felina menatap kaki putih Zelda,dia sungguh tidak menyangka akan merusak harga dirinya.
Pelan-pelan Felina mulai mendekat kearah kaki Zelda.
Dan...
Bruggt...
Bersambung....
Iya maaf kelamaan update.
Oke kasihan Felina disakiti ama Zelda anak lucnut:b