Chereads / Cinta Perkilo / Chapter 22 - aku akan menunggu

Chapter 22 - aku akan menunggu

Disinilah sekarang mereka duduk tenang menikmati pemandangan danau yang masih asri dipandang. Dengan gubuk kecil yang dimotif semenarik mungkin.

Lebih tepatnya hari minggu adalah hari dimana menikmati kebersamaan. Menjelajahi seluruh penjuru bumi dengan berdua. Mungkin terdengar aneh tapi mereka akui mereka berdua sangat senang.

Mulai dari pertama bertemu sampai akhirnya permasalahan datang mereka tetap bersama. Vansa menatap wajah manis Felina yang masih setia menatap pemandangan yang benar-benar sejuk dan dingin.

"Fel...." Panggil Vansa yang sedaritadi menatap pemandangan lebih indah dari danau yang mereka kunjungi. Sangat indah sampai Vansa tidak ingin kehilangannya.

"Hmmm" Felina yang panggil tidak juga menoleh.

"Fel..."

"Iya Vansa" tanpa menunggu lama Felina yang daritadi menatap danau akhirnya berniat menoleh menatap Vansa. Mata mereka beradu tanpa menatap lainnya.

"Makasih untuk semuanya" ucapan itu keluar tiba-tiba dari mulut Vansa sendiri. Entah apa yang terjadi pada Vansa tapi Felina yang mendengar langsung tersenyum manis.

"Buat?"

"Ngak jadi" cengir Vansa dan itu membuat Felina cemberut. Dasar Vansa selalu membuat suasana menjadi rusuh dan hening.

Felina yang masih cemberut akhirnya kembali menoleh menatap pemandangan danau itu. Tiba-tiba Vansa melangkah pergi dan tentunya itu membuat Felina bingung.

"Mau kemana Vansa?"

"Bentar...tungguin" jawab pria itu tanpa menoleh kebelakang. Felina hanya manggut-manggut saja lalu memutuskan untuk duduk diayunan yang sudah disiapkan disana.

Tempat ini masih sepi karena Vansa mengajaknya terlalu pagi. Masih jam tujuh pagi. Entah apa yang membuat Vansa mengajak Felina yang masih ingin ngiler ditempat tidur itu masih terngiang-ngiang dipikirkan gadis ini.

Hampir dua puluh menit Felina menunggu tetap saja kedatangan Vansa tidak terlihat bahkan dimobil pun tidak ada.

Felina mendesah bosan menunggu Vansa, "kemana sih tuh orang kagak nampak mending aku samperin kemobil". Felina memutuskan berjalan sendiri mendekati area tujuan.

Dan tidak ada Vansa disitu melainkan surat yang masih setia terletak dibangku duduk depan yang selalu Felina tempati saat bersama Felina mengambil surat itu dan terdapat tulisan yang persis seperti tulisan Vansa saat menulis disekolah.

Untuk Felina sibocah ngorok.

"Ih apaan sih Vansa...dasar cowok kagak tahu kata-kata lembut kagak pernah romantis" gerutu Felina sambil membuka lembaran surat itu dan akhirnya tulisan singkat padat dan jelas tertata disurat itu.

Ikuti anak kecil itu...oke aku tunggu

"Hah anak kecil? Kagak ada anak kecil" Felina mencari-cari anak kecil yang dimaksud kan kedalam surat itu. Hingga akhirnya sosok anak gadis berkepang dua dengan seorang anak kecil yang cukup tampan itu melambaikan tangan kepada Felina.

Tentu saja gadis itu mendekati bocah kecil yang seperti malaikat memakai baju putih dengan topi santai bersamaan dengan kawannya memakai kemeja putih dan celana hitam pendek yang cocok untuknya.

Felina mendekat lalu jongkok menyamakan posisi nya kepada anak kecil itu,"iya ada apa?"

"Kakak ikut kami..." Pinta anak kecil itu lalu menarik tangan Felina membuat Felina mau tidak mau harus ikut.

Mereka menjelajahi setiap jalan danau dan akhirnya sampai di depan sebuah tirai yang ditutup rapat. Anak kecil itu menoleh lalu tersenyum kepada Felina.

"Kami pergi dulu yah kak...jangan lupa dibuka" ucap anak berkepang dua itu lalu segera melangkah pergi bersama dengan kawannya.

Felina menatap sejenak tirai itu, lalu mulai menebak-nebak isi dalam tirai yang masih misterius itu.

"Ini apaan? Kalau yang aneh-aneh suer gue bakal tabok tuh muka tampan Vansa" duga Felina lalu mulai mendekati tirai itu. Tangannya mulai membuka tirai itu pelan-pelan.

Dan....

"Wah cantik banget" Felina membuka tirai yang berisikan boneka beruang sangat besar yang berwarna biru itu dihiasi oleh bunga mawar yang benar-benar menggoda selera.

Felina menutup mulutnya kagum melihat hal indah ini. Sungguh hati Felina berdebar-debar karena baru pertama kalinya dia diseduhi hal indah seperti ini.

"Suka ngak?" Tiba-tiba dari arah belakang Felina sudah ada Vansa yang setia berdiri dibelakang tanpa sepengetahuan gadis nya itu.

Sekejap Felina menoleh lalu tersenyum senang kepada Vansa,"boleh ngak aku ambil bonekanya?"

"Boleh tapi jangan terus dipeluk akunya cemburu"jawab Vansa membuat Felina semakin senang.

Segeranya dia mengambil boneka beruang biru yang sangat besar itu lalu mulai memeluk nya sangat erat bahkan erat sampai-sampai dia tidak ingin ada orang yang mengambil nya.

"Suka?"

"Suka banget... makasih ya Vansa" ucap Felina yang tidak henti-hentinya memeluk boneka beruang itu.

"Aku namain dia Amy jadi kamu harus jaga Amy setiap saat,kasih dia pelukan hangat, cuci dia setiap seminggu sekali, kalau kamu rindu sama aku atau kamu ngak bisa tidur peluk ajah Amy nya baru bilang kayak gini 'Amy aku rindu sama Vansa bilang sama dia yah' bilang kayak gitu entar aku balas dalam mimpi kamu"

"Iya Vansa... makasih" Felina tersenyum kepada pria yang didepannya itu. Membuat Vansa ikut senang juga.

"Balasannya?" Ucapan Vansa mengubah ekspresi wajah Felina yang akhirnya kebingungan.

"Balasan apa?"

"Kagak jadi...dasar cewek kagak pernah peka sama Cowok nya" gerutu Vansa lalu mulai melihat kesana-kemari.

Cup...

Felina secara tiba-tiba mencium pipi kanan Vansa membuat pria nya itu terkagum dan menatap erat Felina.

"Nah gitu dong...tapi lebih bagus disini sih" tunjuk Vansa yang dimaksudkan adalah bibir manisnya.

"Iiii dasar mesum"  Felina mendorong Vansa jauh-jauh, takut kalau pria ini akan melakukan nya secara tiba-tiba.

"Iya bawel... Nih aku mau kasih surprise yang lebih indah lagi"

"Ada lagi?"

"Ada...ini dia" Vansa jongkok lalu menjulurkan kotak berwarna merah dan segeranya dia membuka kotak itu dihadapan Felina.

"Vansa? Ini benaran buat aku?" Kagum Felina yang melihat isi kotak itu yang ternyata adalah sebuah kalung perak dengan mainan berbentuk love yang benar-benar sangat indah.

Vansa mengangguk lalu bangkit berdiri seraya mengambil kalung itu berniat untuk memasangnya pada leher Felina.

Felina menerimanya dan segera Vansa memakai nya membuat jarak mereka sangat dekat, bahkan dekat sampai-sampai deturan hangat dari Vansa terasa dileher Felina membuat gadis itu sedikit geli.

Setelah semuanya selesai Vansa mulai menatap Felina erat-erat dan tersenyum riang, "manis"

"Makasih yah Vansa aku senang kali"

Vansa mengangguk lalu mulai memegang tangan Felina dan mendekat membuat jarak mereka kembali, tatapan mereka juga tidak pernah sirna satu sama lain. Masih setia pada pendiriannya.

"Aku Vansa Anggara diresmikan menjadi pasangan Felina Moisture Analyzer untuk selama-lamanya,tidak akan ada orang yang boleh mengambil nya dari ku. Kalau tidak? Dia akan lenyap karena berusaha mengambil milikku. Dia Felina Moisture Analyzer,akan selalu bersamaku meski terkadang ada jarak yang memisahkan kita. Aku Vansa Anggara akan berusaha membuat gadisku tersenyum dan aku berjanji akan datang kembali kepada Felina lalu melamar putri Andre dan Rani itu untuk menjadi milikku selamanya"

Cup...

Vansa mengecup bibir manis Felina membuat gadis itu kini menangis tersedu-sedu. Mungkin perkataan Vansa berlebihan tapi Felina akui dia sangat menyukai kata-kata itu. Lalu dia mulai memeluk Vansa sangat erat.

"Jadi kamu bakal pergi selesai SMA ini?" Isak Felina yang masih nyaring terdengar oleh Vansa. Dengan segera Vansa membelai kepalanya lembut dan mencium nya.

"Aku udah janji sama papa buat kuliah diluar negeri setelah kuliah aku bakal lanjutin perusahaan papa dan aku bakal kesini kok"

"Tapi aku takut kita bakal pisah selamanya,kamu cari cewek lebih bohay lagi dari aku terus kamu ngak balik-balik lagi kesini"

Ucapan itu membuat Vansa terkuekeh dan melepas pelukan mereka,segera dia menatap wajah Felina yang masih menangis dan Vansa mulai mengusap air mata Felina yang masih setia menempel dipipi Felina.

"Ngak bakal....lagian ngurusin satu cewek ajah aku masih ragu-ragu ngimana kalau beribu-ribu cewek bisa pingsan deh akunya"

"Kamu ada-ada ajah...tapi janji yah bakal balik kesini terus sama-sama bareng aku?" Felina menjulurkan kelingking nya dan segera Vansa menautkan kembali kelingking nya sama seperti yang mereka lakukan dihari yang lalu.

"Janji" ucap Vansa lembut lalu kembali memeluk Felina.

"Aku janji bakal kuliah yang benar-benar terus aku bakal lanjutin perusahaan papa,terus aku bakal ngelamar putri om Andre dan Tante Rani yang bakal aku panggil mami dan papi...aku ngak sabaran dimanjain terus sama kamu kalau udah berduaan"

"Iii kamu dasar mesum" Felina mencubit pinggul Vansa pelan membuat lelaki ini hanya terkeukeh tidak jelas.

"Ngak papa mesum,asal sama kamu ajah terus sampai maut memisahkan"

"Amin"

Bersambung yuhu....aku fiks baperan liat Vansa ama Felina mesra-mesraan mulu.

Ngak punya hati banget disini author nya udah kena uwuphobia tahu ngak.

Oke tunggu part selanjutnya

Bye :)