Jam pulang sudah berbunyi dan Felina masih sibuk dengan catatannya yang belum kunjung selesai sedangkan Vansa? Cowok itu sudah menggandeng tasnya untuk segera pergi.
"Fel...masih lama ngak nyatatnya?rajin amat"tanya Vansa membuat Felina langsung menoleh dan tersenyum kepada nya.
"Tinggal dikit lagi, tanggung tuh ngimana kalau elu tungguin gue diparkiran ajah deh"jawab Felina dan Vansa hanya mengiyakan perintah nya lalu melangkah pergi.
"Bye...gue tunggu cepet"
"Eh iya...."
Selama beberapa menit kemudian Felina akhirnya selesai menyatat dan memasukkan semua peralatan nya ketas tidak ingin Vansa menunggu lebih lama.
Felina berlari sedikit walau kelas keparkiran lumayan dekat, sesampainya diparkiran Felina tidak melihat cowok yang dia cari bahkan mobil hitam bak megah itupun tidak ada diparkiran.
"Lah Vansa kemana yah?"Felina bingung dan mencari kesana-kemari tapi hasilnya tetap nihil.
Terpaksa Felina harus berjalan karena angkot juga sudah tidak ada apalagi jam sudah lewat dari waktu pulang sekolah Felina.
Tapi Felina tidak beruntung kali ini,hujan melanda kota kelahirannya membuat seragam yang dia pakai ikut basah dan dia segera berlindung diri disebuah toko.
"Aduh ngimana nih bisa-bisa gue mati kedinginan nih apalagi derasnya minta ampun"oceh Felina dan benar saja angin dingin menghantam tubuh Felina membuat gadis itu memeluk dirinya, memberi sedikit kehangatan.
"Elu ngapain disini?" Tiba-tiba suara dari arah samping membuat Felina menoleh dan mendapati seorang cowok yang tidak dia kenal tapi memakai seragam yang sama sepertinya.
"Hah?elu siapa?kok gue kayak ngak pernah liat?"bingung Felina sambil mencoba mengingat cowok yang saat ini ikut basah kuyup dikarenakan hujan.
"Gue teman sekolah elu...mungkin elu terlalu sibuk sama urusan elu makanya elu ngak pernah liat gue... mending elu ikut gue kerumah biar bisa berlindung" ajak Cowok itu dan tentunya Felina tidak akan menerima tawaran itu dengan mudah.
"Sorry...kita kagak kenal"
"Tenang ajah dirumah ada nyokap ama adek gue kok...daripada elu disini mati kedinginan" ucap Cowok itu menyakinkan Felina.
"Oke deh tapi awas elu macam-macam..."pinta Felina lalu melangkah bersama cowok yang lumayan ganteng.
Felina hanya penasaran bagaimana cowok itu bisa satu sekolah dengan nya apa mungkin dia anak baru? Yang terpenting Felina bisa berlindung meski bukan Vansa.
Tidak lama kemudian sebuah Rumah megah kini berada didepan mata mereka sendiri.
"Yaudah yuk masuk...entar nyokap gue bakal kasih elu baju ganti elu juga boleh makan disini"ucap pria itu lalu mereka berdua segera masuk.
Saat tiba dipintu sesosok wanita paruh baya datang membawa handuk dan pastinya untuk pria itu.
"Aduh...Den Vano kok basah kayak gini entar nyonya tahu ngimana"ucap wanita itu yang ternyata adalah pembantu dikeluarga Vano.
"Eh bi Asif...Vano ngak papa Kok Bi...emang mama kemana bi?" Tanya Vano seraya mengeringkan rambut nya lalu memberikan handuk itu kepada Felina.
"Nyonya tadi keluar sebentar Den...yaudah daripada nanti Den Vano sakit mending langsung ganti baju ajah"
"Makasih bi...oh iya bi tolong kasih baju sama teman aku bi terus masak yang enak yang bi buat kami berdua"
Bibi Asif menatap Felina lalu tersenyum dan Felina langsung membalas senyuman itu . "Cantik juga kenapa ngak jadi pacar ajah?"
Vano langsung salah tingkah "eehh...bibi mah orang cuma teman ajah,yaudah Fel mending elu ikut bibi buat ganti baju" pintanya dan Felina langsung mengangguk lalu berjalan beriringan bersama bibi Asif.
🌠🌠ðŸŒ
Saat ini lebih tepatnya Felina dan Vano tengah berbincang sambil makan nasi goreng yang tadi dimasak oleh Bibi Asif.
"Eh rumah elu kemana entar gue bakal antar elu" pinta Vano.
"Eh ngak usah biar gue sendiri ajah"
"Eh cewek itu nggak boleh sendirian...entar elu kenapa-kenapa ngimana?"
"Yaudah deh... makasih yah Van elu memang baik banget..."
Vano hanya tersenyum lalu melanjutkan makannya bersamaan dengan Felina.
Suara langkah kaki membuat Felina dan Vano menatap ke sang suara dan ternyata seorang pria yang tidak menampakkan wajahnya sedikit pun kepada mereka membuat Felina susah mengenal siapa dia.
"Darimana ajah elu?" Tanya Vano dan pria itu hanya pergi naik keatas untuk menuju kerumah.
"Kalian bertengkar yah?" Tanya Felina dan Vano hanya mengangguk santai "lanjut ajah makan nya dia emang kayak gitu" ucapnya.
Setelahnya semuanya siap Felina mengambil tas serta baju seragam nya yang agak kering untuk segera pulang dan Vano yang akan mengantar.
Mereka berjalan keluar rumah dan menaiki sebuah mobil putih bak mewah mirip seperti punya Vansa tapi hanya warna saja yang berbeda.
Diperjalanan Felina dan Vano berbincang soal sekolah bahkan sebuah lelucon hingga akhirnya sebuah rumah biru manis berada tepat didepan mereka.
"Ini rumah elu?"
"Iya... makasih yah Van atas apa yang elu perbuat kegue...gue bakal balas budi banget Ama elu" ucap Felina dan Vano seketika tersenyum.
"Oke...ngimana kalau besok disekolah,elu traktir gue batagor?"ajak Vano.
"Oke....gue senang banget bisa kenal sama elu, kalau gitu gue masuk dulu yah " ucap Felina lalu mendada dan segera masuk kerumah.
Vano senang bisa kenal dengan gadis yang baru saja dikenal,bermula dari sebuah hujan hingga akhirnya kedekatan ada diantara mereka.
"Disaat orang menangis ketika hujan tapi gue berbeda,karena apa?karena ada sosok manis yang mengubahnya menjadi sebuah senyuman....Felina Moisture Analyzer:)"
🌠🌠ðŸŒ
Saat ini Felina berada dikamar biru kesayangannya yang mana saat ini Felina tengah belajar seperti biasanya. Tapi suara bunyi telepon membuat Felina berhenti lalu melihat panggilan yang ternyata dari Vansa.
"Halo...."
Panggil Felina duluan.
"Fel...maafin gue yah udah ninggalin elu disekolah sendirian, soalnya gue tadi ada urusan mendadak"
Benar saja,Vansa menelepon Felina karena urusan itu.dimana memang Vansa meninggalkan Felina sendirian disekolah. Dimana Felina benar-benar kecewa terhadap Vansa.
"Yah gue marah sih...emang elu ngapain sih sampai ninggalin gue sendirian disekolah?"
Seketika juga Vansa terdiam entah apa yang harus dijawabnya dia tidak ingin berkata sejujurnya.
"Van...kok elu diam"
"Hah? Iya soalnya papa gue manggil gue gitu...maaf yah Fel...entar kita ketemuan besok ngimana?"
"Hmm...oke deh kalau gitu udah dulu yah gue mau belajar dulu"
"Hmm...good night"
Mendengar itu Felina tersenyum malu karena baru pertama kalinya ada seorang pria mengucapkan selamat malam padanya. Jangan tanya bagaimana perasaan Felina sekarang yang terpenting Vansa adalah orang yang mungkin Felina cintai.
Selama beberapa menit berlalu, akhirnya Felina selesai belajar dan mengambil buku berwarna biru yang dihiasi gambar kunci yang imut.
Disitu Felina mengungkapkan perasaan nya mulai dari dia SMP sampai sekarang ini. Entah sudah berapa buku Felina habiskan tapi gadis satu itu tidak pernah lupa menulis hari-harinya dibuku berwarna biru yang selalu dia sediakan.
Untuk Felina yang sekarang ini. Cinta dalam dirimu sudah muncul jangan anggap sebuah cinta itu mudah karena suatu saat orang yang kau cintai mungkin memilih orang lain. Karena suatu kedekatan belum tentu menjadi suatu hubungan terikat. Dia memang selalu ada untukmu tapi tidak untuk hati mu.
Felina untuk VA♥
Maaf yah manteman hari ini aku baru bisa update...heheh buat yang udah nungguin ini aku update:)