Pagi-pagi seperti biasa Felina sudah berada disekolah menikmati snak yang kemarin dia beli dan dibayar oleh...Vansa.
Tiba-tiba dari balik pintu kelas Evelyn datang dengan wajah yang merah padam menatap lekat Felina yang terlihat santai dengan snaknya.
"Hey...lu yah udah gendut...jelek buntal lagi jangan berharap bisa dapatin cowok ganteng seperti Vansa" dan benar saja Felina sudah mengetahui hal itu saat Evelyn datang.
"Terus kenapa kalau gue dekatin Vansa?lagian Lo bukan siapa-siapa nya" ucap Felina yang menusuk hati Evelyn sampai ke ubun-ubun.
"Badan buntal kayak lu mana mungkin dapat cogan kayak Vansa..." Evelyn pergi dengan kekesalan yang tingkat tinggi.
Sedangkan Felina?hanya santai tanpa peduli pada apa yang sekarang diderita cewek seksi itu. Dan tetap setia pada snaknya.
"FELINA!!!!"
teriakan kedua sahabatnya benar-benar ingin mencopot telinga Felina yang masih dipakai.
"Ngapain siEvelyn datang?ngelabrak lu?"tanya Rena yang sudah setengah ngos-ngosan.
"Biasa...cewek cantik ngak terima cogan diambil oleh orang kayak gue...bodo amat dah gue" jawab Felina santai.
"Pliss deh...cuma lu yang berani lawan Evelyn sedangkan yang lain? kagak...jangankan ngelawan natap dia ajah takut padahal muka tuh orang Cantik sih" ucap Naila sembari meletakkan tasnya diatas meja.
"Cemen lu semua...kita tuh harus takut ama yang diatas bukan dibawa, selagi orang lain macam-macam ama kita kenapa ngak kita boleh ngelawan dia?" Felina mulai berceramah dan bertepatan Vansa datang dan melangkah menuju mejanya yang tepat berada disamping Felina.
"Hai...Rena sama Naila mau bareng kantin ngak?" Vansa membuka suara dan mulai menyapa dua siswi yang idola berat Vansa tapi tidak dengan Felina.
"Ng..ngak deh Vansa gue ama Felina ajah" jawab Rena yang cengengesan dan juga langsung diangguki oleh Naila.
Felina? Lagi-lagi tetap setia pada snak nya tanpa peduli oleh ketiga makhluk hidup itu.
"Oh yaudah gue Luan yah..." Vansa Tersenyum lalu menatap lekat Felina yang padahal tidak menggubris dirinya sedikit pun.
๐ ๐ ๐
Jam pelajaran sudah dimulai dimana Buk Yanti menjelaskan materi tapi Vansa sedang berada didunia lain.
Felina yang menatap lekat Vansa, khawatir kalau pria itu bakal ketahuan tidur dijam pelajaran.
Ingin rasanya Felina membangunkan Vansa namun tidak ingin juga menganggu mimpi indahnya Vansa.
Dengan ide cemerlang, Felina mengambil buku yang lumayan besar lalu mendirikan buku tersebut tepat didepan Vansa bermaksud menutupi Vansa agar tidak ketahuan tidur.
"Nih...untung gue baik" guman Felina lalu menatap lekat Vansa.
"Ganteng juga nih cowok...kok gue baru sadar...tidur ajah masih ganteng apalagi udah segar bugar...tambah nambah njirr ganteng nya...fokus Felina jangan terpengaruh sama kegantengan cowok."
Felina membuyarkan tatapannya dari Vansa dan menatap kembali materi Buk Yanti yang tengah dicatat dipapan tulis.
"Gue tahu..gue itu ganteng ngak usah ditatap terus" tiba-tiba Vansa bangun dan menatap lekat Felina yang juga menatap dirinya lekat.
"Apaan sih lu... kegeeran banget,jangan mentang-mentang lu ganteng jadi lu pikir gue suka ama lu..iuu kagak lah" ucapan Felina membuat lekukan senyuman dari wajah Vansa terlihat.
Aneh banget sih lu....tapi gue suka cara lu bersikap ama gue...Felina...
๐ ๐ ๐
Terik matahari membakar kulit para siswa siswi yang tengah berbaris dilapangan karena instruksi dari kepala sekolah.
Felina yang terlihat santai berbaris paling belakang sengaja agar tidak terlalu berhimpitan dengan siswa lain.
Vansa yang berbaris dilapangan terus mencari Felina diantara satu persatu barisan cewek dan ternyata sosok yang dia cari ternyata berada dibelakang.
Sontak Vansa mundur kebelakang dan menyuruh siswa lain untuk maju ke depan dan akhirnya barisan dia tepat disamping Felina.
"Lu kok milih dibelakang?" Tanya Vansa membukakan suara pembicaraan.
Felina yang ditanya hanya diam dan tetap menatap lurus ke depan memperhatikan kepala sekolah yang tengah berceramah.
"Hey...gue lagi nanyak dijawab dong" lagi-lagi Vansa bersuara membuat Felina sedikit geram.
"Bisa ngak lu diam...kepsek lagi celoteh" ucap Felina dengan singkat,padat dan jelas.
Vansa yang mendengar pinta Felina seketika diam dan menatap lurus kedepan.
"Baik anak-anak...hari ini kalian akan dipercepat pulang nya karena hari ini kepala dinas pendidikan akan datang kesekolah untuk melakukan rapat...maka dari itu daripada kalian ribut dikelas dan merusak rapat guru jadi kami mempercepat proses pembelajaran kalian" ucapan Kepala Sekolah membuat sorakan meriah dari siswa-siswi terdengar jelas.
"DIAM!!!....kalian bakal dikasih PR dua kali lipat"
"Yah....ngak adil buk....."
"Tidak ada komentar....sekian kalian boleh segera masuk" ucap Kepala Sekolah lalu pergi masuk keruang private nya sedangkan siswa lain bubar barisan dengan ocehan tidak terima.
Felina yang sudah lelah akhirnya bisa bebas dari penjara yang begitu berat baginya. Vansa juga berjalan dan menyamakan jalannya dengan Felina.
"Gitu doang capek....lemah lu" sindir Vansa yang langsung mendapat tatapan tajam dari Felina.
"Masalahnya ke Lo apaan!!"
"Masalah Lo masalah gue juga" ucap Vansa lalu tersenyum dan pergi mendahului Felina.
Seketika Felina terdiam dan memberhentikan langkah nya.
Gue ngak boleh langsung terpengaruh sama perkataan cowok...itu hanya omong kosong doang...lu harus sadar Felina....
๐ ๐ ๐
Pulang sekolah sudah berbunyi lebih tepatnya Vansa sudah berada diparkiran untuk mencari mobil hitam dia.
Tapi langkahnya terhenti saat seorangย cewek bertubuh seksi dengan pakaian yang sedikit ketat dengan rok diatas lutut.
Bukan tipe gue banget... ngapain tuh cewek...andai dia cowok bakal gue dorong tuh anak jauh-jauh dari mobil gue.
"Hai..Vansa boleh ngak aku nebeng?" Tanya cewek itu yang ternyata adalah Evelyn.
"Hhhmm... kayaknya sih ngak bisa soalnya kawan gue udah nunggu ikut nebeng juga"
Sekat.
Antara sakit atau kesal,semua bercampur aduk dengan rata dihari Evelyn.
Bagaimana tidak?hampir seluruh siswa menerima Evelyn dengan senang hari tapi kenapa Vansa tidak? Kurang cantik apalagi Evelyn Weslina.
"Kalau boleh tahu kawan kamu siapa yah?" Tanya Evelyn membuat Vansa seketika diam tidak tahu harus berbuat apa.
Dilihatnya Felina yang sedang berjalan keluar gerbang dengan permen didalam mulutnya.
Dengan cepat Vansa berlari mendekati Felina.
"FEL....bantuin gue satu hari ini ajah.." mohon Vansa dengan berbisik.
"Apaan?"
"Pulang bareng gue yak...demi apapun gue ngak suka banget pulang ama tuh cewek" Vansa menatap Evelyn yang ternyata sudah menatap lekat mereka .
"Lu takut ama tuh anak?"
"Ya...ya ngak lah masak gue takut..." Vansa mulai bergaya sok cool membuat Felina ingin tertawa dengan keras namun bagaimanapun Felina harus terlihat santai didepan Vansa.
Dengan segera Felina mendekati Evelyn yang masih stay berdiri tepat disamping mobil hitam mewah.
"Hus.. ngapain lu disini lu ngak dengar Vansa pulang ama temannya dan itu adalah gue" Felina menoleh menatap Vansa yang masih stay disana.
"VAN... skuyyyy" Felina masuk dan duduk didepan disamping supir.
Vansa yang mengerti segera berlari kecil dan mendekat.
"Maaf yah...gue pulang dulu" Vansa masuk kemobil dan segera melajukan mobilnya dengan normal.
"iiiiihhh...kenapa yah tuh sibuntal sok kecentilan dekatin Vansa..awas ajah ku yah Fel...gue bakal dapatin Vansa dari Lo" Evelyn tersenyum penuh kemenangan.
Suka sama Evelyn dengan Vansa?
Suka sama Felina dengan Vansa?
Reinonya dimasukkan ngak?
Atau Reinonya yang berusaha untuk dekatin Felina?
Beri komentar dan vote...