Chereads / BUKU MISTIS TERKUTUK / Chapter 14 - zero

Chapter 14 - zero

"Reifa ayo kita kembali"

reifa meraih tangan alfian, mengangguk. "Maaf aku jahat."

"Kamu tidak jahat." reifa menghembuskan nafas kasar, dan beranjak ke raga nya.

Alfian, dan reifa tersadar. Reifa pun menangis menyesali perbuatan nya. Aku,dan dwi menenangkan reifa.

Alfian segera berdiri

"kita harus menyelamatkan hilda. Iblis itu tidak hilang dengan mudah."

Aku,reifa, dan dwi bersiap menuju rumah sakit.

Aku, reifa, dwi, dan alfian. Berlari secepat mungkin kearah rumah sakit, keringat bercucuran, nafas yang tak beraturan. Beberapa kilo meter lagi kita sampai rumah sakit. Memasuki pintu rumah sakit, menjelajahi lorong rumah sakit dan di depan kamar 208, kamar hilda di rawat seorang diri. Tersentak kami mendengar suara gaduh di dalam. aku, reifa, dwi, dan alfian segera membuka pintu kamar rawat inap, mendapati hilda yang sedang di siksa oleh iblis tersebut.

Aku, dwi, dan reifa syok melihat hilda yang sudah lemas tak berdaya di siksa dengan kejam. Alfian bergegas menenangkan iblis tersebut namun gagal. Iblis itu sangat liar dan ganas. Semuah benda di dalam kamar rawat inap berterbagangan, menerjang aku, dwi, alfian, dan reifa. Seketika portal terbuka.

Aku, dwi, reifa, dan alfian tercengang melihat nya.

"Gawat, iblis itu pasti membawa hilda ke dunia nya. Kita harus mencegahnya!."

"Jangan lagi pliss.." aku yang menggelengkan kepala.

dwi pun dengan tegas menyampaikan pendapatnya. "Kita harus merusak portal nya dengan melemparkan barang yang ada di sekitar kita, lalu kita lempar ke arah portal itu. kita harus mengulur waktu. Iblis itu akan meletakan hilda,dan membuat portal kembali, di kesempatan pembuatan portal kita ambil hilda, dan kita keluar dari sini.bagaimana kalian setuju"

Tampa basa basi

Alfian pun bergegas melemparkan barang barang ke arah portal. Aku pun segera membantu alfian. Dwi membuka jalan keluar agar gampang kita untuk kabur. Reifa bersiap menarik hilda di saat iblis lengah.

Semuah sudah sesuai strategi. Seketika portal menuju ke dunia iblis pun hancur. "Crasssssss"

kemudian iblis itu membuka portal kembali, hilda pun terjatuh dari genggaman iblis. Reifa menarik hilda dengan cepat. Lalu kami kabur dengan gaduh membuat iblis itu menoleh ke arah kami. Seketika.

"Braakkkkkk"

pintu tertutup,Dwi terjepit pintu hingga mati karena kekuatan iblis menghantam pintu. Aku pun berlinang air mata melihat dwi yang sudah tiada. Alfian melindungi aku, hilda, dan reina. Namun alfian dihempaskan ke arah jendela.

Tersisa aku, reifa, dan hilda. Seketika iblis itu menarik hilda, dan menusuk jantung hilda, membelah dada hilda hingga jantung hilda berada di tangan iblis. Aku,dan reina ketakutan, iblis itu menunjuk reifa.

aku dengan cepat melindungi reifa namun iblis itu lebih licik. Iblis itu menjebak ku di dalam kurungan besi yang panas. Reifa di seret,dan di bawa ke alam iblis. Aku pun menjerit memanggil nama reifa "reiiiiiifaaaaaaaa"

namun reifa sudah di bawa oleh iblis tersebut. Aku pun berteriak sekencang kencang nya. Hingga membuat alfian tersadar

"Aaaaahhhhhhhhhhlkkkkkkkkkkk, aaagggrrrrrr, akkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhh"..

Alfian tersadar dari pingsan, tatapan alfian beradu dengan tatapan seseorang yang pernah ia lihat.. Alfian bergegas mengahampiri ku.

"nisa? Kamu gak apa apa kan.. Aku disini tenang yah. Aku akan membebaskan mu." seketika besi panas yang mengurung ku hancur karena alfian membaca doa agar besi itu hilang, besi panas itu besi yang berasal dari neraka, besi itu mengurung ribuan manusia yang berbuat jahat agar tidak kabur dan setelah itu satu persatu manusia di siksa, agar dosa nya hilang.

Aku pun syok melihat seorang laki laki berdiri di belakang alfian. Tatapan yang aku slalu ingat, "EMAN."