Akhhhhrrrrghggg"
Jeritan ibu indri, Membuat aku, irwan, dan eman menoleh ke Arah nya. Setan itu memenggal kepala ibu indri, dan
"craaashhhh"
Kepala ibu indri hancur. Aku, irwan, dan eman kesal dengan setan ini. Aku menghampiri setan itu namun pasukan setan itu menarik aku,dan dengan tangan nya yang panjang serta kuku nya yang sangat runcing, sukses menembus badan aku.Aku, eman, dan irwan. Belumuran darah sobekan di seluruh tubuh membuat tubuh mati rasa..tak ada yang di lakukan. Namun seketika bisikan bisikan terdengar di telinga aku, eman, dan alfian. Aku teringat pesan ibu indri. Kuatkan iman, dan berdoa lah. Mohon pertolongan dengan tuhan.
Aku, eman, dan irwan berdoa. Hingga setan itu kesal ingin menyentuhku aku, eman dan irwan tetapi tidak bisa, Seperti ada tameng. Aku melihat setan itu melemah. (Semakin kita berdoa semakin setan itu lemah) Tak hanya aku, eman, dan irwan. Warga yang selamat pun berdoa. Walau jumlah kami tak sebanyak jumlah pasukan setan, Namun kita bersatu.
Kami terus berdoa memohon pertolongan. Hingga satu persatu setan itu terbakar hingga lenyap. kami terus berdoa hingga kami terhampas oleh seorang wanita tua Dengan membawa tongkat. Aku, Irwan, dan eman sangat terkejut.
Warga memberitahu bahwa dia lah dukun yang mengutuk kampung ini, dan mengendalikan para setan. Dukun itu menguatkan para setan. Warga yang melihat kedatangan dukun sakti hanya bisa pasrah.
Setan itu terus berdatangan, dan semakin kuat.
" Bruuuk" Aku melihat irwan yang di hempas kan dengan sangat jauh. Aku, eman dan para warga,Kami saling berpegangan menguatkan. Aku melihat eman berkomat kamit, entah apa yang di ucap oleh eman, Hingga "chrrraaasssss.... " eman di cakar oleh setan itu.
Aku syok, Aku udah bener bener kesal. Apa yang harus aku lakukan. Seketika, Aku mendengar seseorang membisikan aku. Kelemahan nya di bagian kepala. Aku segera mengambil batu yang banyak, Dan menyambit dukun sakti itu. Para setan melindungi dukun sakti Hingga, "Toooookkkkk" batu mengenai sasaran. Aku berhasil membuat wanita itu kesakitan. tetapi setan itu marah, dan ingin menyerang aku dan warga. Perlahan kekuatan jahat itu memudar, dan menghilang.
perlahan sinar matahari menyinari perkampungan. Dukun sakti itu mati, dan tubuh nya mengeluarkan aroma busuk. Aku menghampiri dukun sakti itu, dan meminta para warga menguburkan nya dengan kayak.para warga senantiasa membantu proses pemakaman nya. Aku segera menghampiri eman, dan irwan.aku mengobati Luka eman, dan irwan. Luka sobek di bagian punggung, lengan, dan kaki. Eman mengalami pendarahan pada Luka nya, aku tampak bingung. Aku dengan panik mengambil alat untuk transfusi darah, aku yakin golongan darah aku dengan eman sama. Berselang beberapa jam, aku Sudan kelar mengobati eman,dan irwan.ketika aku sedang melangkah ke Arah luar, betapa terkejutnya aku melihat beberapa warga menghampiri ku dengan panik. Warga itu mengatakan sesuatu "nisa, tolong kami, jasad dukun sakit tidak bisa di kuburkan, setiap jasad nya menyentuh lianglahat pasti keluar ular, kalajengking,dan yang lebih parahnya terdapat bangkai burung gagak berdatangan entah Dari mana."
Aku yang mendengar itu segera berlari ke Arah kuburan, dan mendapati warga yang sedang ketakutan. Aku bertanya dengan khawatir
" ibu, bapak Ada apa?" Seorang ibu parubaya menjelaskan kepada aku "nak, sosok hitam, tinggi besar, tangan yang sangat besar, Mata hitam, dengan muka Dan tubuh penuh sayatan muncul di depan kami. Berselang beberapa menit sosok itu muncul, dan berkata dengan Suara yang sangat mengerikan
"aghhhrr biiarkhaan jassaad nyaaarrrr di bakarr!" kemudian Sosok itu menghilang."