Chereads / Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu!! / Chapter 7 - Bag 7 Tiba Di Jerman

Chapter 7 - Bag 7 Tiba Di Jerman

Sudah hampir empat tahun berjalan semenjak Calvins bersaudara kembali dari acara liburannya ke Asia. Raymond telah mengambil alih di perusahaan utama milik ayahnya di Amerika. Pria itu telah hidup menetap di Amerika bersama istrinya, Michele Wong dan tengah menantikan kelahiran anak pertama mereka.

Sementara Richard? Dia juga memegang kendali perusahaan ayahnya yang lain yang berpusat di Inggris. Hanya saja dia sangat jarang muncul dan menyerahkan semua pekerjaan pada sekretaris sekaligus asisten pribadinya.

Richard lebih suka berpetualang dan menambah network linknya ke penjuru dunia. Selama empat tahun terakhir ini dia berhasil menggaet rekan bisnis yang sangat bagus dari berbagai negara. Maka tidak heran perusahaannya yang di Inggris berkembang dua kali lebih cepat dibandingkan di Amerika.

Ada satu lagi pekerjaannya yang dirahasiakannya dari mata publik. Dia merupakan seorang hacker bayaran sekaligus guardian angel bagi orang-orang yang ditindas.

Soal keterampilan hacker serta pembuatan program digital, Richard serta Raymond memang mewarisi bakat ayah mereka. Namun Richard yang lebih memperdalam serta mengasah kemampuannya sehingga kini kemampuan hackernya lebih hebat dibandingkan Raymond.

Richard memakai nama Cerebrus sebagai identitasnya di dunia hacker. Berbeda dengan ayahnya yang sering meretas karena permintaan klien, Richard meretas tidak berdasarkan permintaan klien.

Dia akan memilih korban yang diperlakukan secara tidak adil oleh hukum untuk dijadikan 'target'nya. Tujuannya adalah membebaskan korban tersebut dari hukuman tidak adil negara dan menangkap pelaku yang sesungguhnya.

Nama Cerebrus sudah terkenal dan para korban yang pernah ditolongnya menyebut Richard sebagai guardian angel.

Ada suatu tempat yang dipenuhi dengan anak-anak berandalan, kau akan melihat ada sebuah lukisan di dinding. Lukisan itu menggambarkan seorang pria berpakaian hitam dengan memakai kerudung. Wajah pria itu tidak kelihatan namun ada sepasang sayap punggung pria itu.

Richard pernah mampir ke daerah pemukiman itu dan tersenyum-senyum melihat lukisan itu.

"Ternyata aku keren juga," pikirnya dalam hati.

Richard tidak pernah memberitahu mengenai Cerberus pada keluarganya. Yah, tentu saja, sang ayah sudah pasti tahu mengingat sang ayah selalu tahu apa saja yang dilakukan ketiga anaknya.

Namun Stanley membiarkannya dan tidak melarangnya. Selama apa yang dilakukan Richard tidak membahayakan nyawanya sendiri atau keluarganya, Stanley membiarkannya. Lagipula, Richard sudah memasuki usia tiga puluh sekarang, jadi Stanley percaya Richard bisa membedakan dunia mana yang bisa dijelajahinya dan yang mana yang tidak boleh dimasukinya.

Pesawat di bandara frankfruit telah mendarat dengan sempurna dan Richard keluar dari pesawat dengan senyuman lebar.

"Selamat datang di Frankfurt, semoga hari anda menyenangkan." sapa salah satu pramugari dengan senyuman menggoda.

"Terima kasih." balas Richard dengan mengedipkan sebelah matanya membuat pramugari tersebut merona sambil melirik ke bawah malu-malu.

Inilah yang disukai Richard saat naik pesawat komersial. Dia bisa menggoda serta merayu pramugari cantik namun dia tidak akan melanjutkan ke hubungan yang lebih. Para pramugaripun juga tidak akan mengharapkan lebih dan menganggapnya sebagai flirting biasa.

Kalau dia menggunakan pesawat pribadi milik Alvianc group, dia akan bosan setengah mati. Tidak hanya ayahnya akan tahu kemana dia pergi, tapi para pramugara yang akan melayaninya. Tidak ada satupun pegawai wanita yang bekerja di pesawat pribadi milik keluarga Alvianc serta Regnz. Sepertinya mereka tahu kalau Kendrich, putra sulung Kinsey Alvianc sangat suka gonta ganti kekasih. Sehingga Kinsey sengaja tidak mempekerjakan pegawai wanita begitu mengetahui Kendrich suka membawa gadis kencan dengan pesawat pribadinya.

Sementara Diego Regnz…

Pria itu terkenal tidak takut pada apapun, tapi sudah bukan rahasia umum lagi kalau dia sebenarnya takut pada istrinya. Yuna Miyazaki adalah gadis Jepang yang luar biasa karena sanggup mengendalikan hati sang Diego Regnz.

Diego memiliki wajah yang sangat tampan dengan rambutnya bewarna kuning keemasan serta mata biru yang sanggup membuat para gadis meleleh. Tanpa Diego mengulas senyum sekalipun, para gadis akan berusaha mendekatinya tidak peduli apakah sepupunya itu sudah menikah atau belum.

Hal inilah yang membuat Yuna cemburu dan menyuruh Diego untuk memecat semua pegawai wanita di pesawat pribadinya. Dia bahkan menyuruh Diego untuk mengganti sekretaris perempuannya dan mencari sekretaris lelaki. Bisa ditebak, Diego menuruti semua perintah istrinya. Bagi Diego Regnz, perintah sang istri adalah hukum absolut.

Ahhhh… rata-rata semua saudara sepupunya telah memiliki pasangan. Bahkan adik kecilnya Harmonie yang kini sudah tidak kecil lagi, juga telah bertunangan. Kapan dia akan menemukan pasangannya?

Bukannya dia tidak suka perempuan, justru sebaliknya, Richard sangat menyukai perempuan. Melihat lekukan tubuh yang seksi, gundukan bukit yang besar dan bokong yang padat membuat matanya berbinar-binar. Hanya saja, tidak ada satupun wanita di dunia ini yang berhasil membuatnya ingin mencintai satu wanita saja.

Dia memang pernah tertarik pada satu perempuan. Dia bahkan memintanya untuk menikahinya secara kompulsif.

Benar. Gadis itu adalah Qiao Anxia.

Hanya saja dia tidak yakin apakah yang dia rasakan itu adalah cinta atau bukan. Dia tidak yakin apakah dia bisa hanya melirik gadis itu dalam pernikahan mereka atau tidak. Itu sebabnya, dia sama sekali tidak marah saat gadis itu menghilang tanpa bilang apa-apa.

Dia tidak ingin menjadi suami brengsek walaupun sepertinya gadis itu juga bukan gadis yang baik-baik.

Richard berjalan keluar dari bandara dan hendak menuju ke mobil sewaan yang disediakan oleh pihak bandara ketika melihat seorang pemuda berambut coklat kemerahan.

Tsk! Bagaimana pria ini tahu dia ada di Jerman?

"Aku tidak percaya ternyata kau benar-benar datang ke Jerman!?" seru pria itu.

"Darimana kau tahu aku disini? Lagipula, sejak kapan kau ada disini? Apa kau mengintaiku?"

"Siapa yang mengintaimu? Aku sudah ada disini sejak minggu lalu ya. Meli ingin traveling ke Eropa, jadi aku menemaninya."

Richard memutar matanya dengan malas. "Adikmu bukan anak kecil lagi. Kenapa kau harus menemaninya?"

Kendrich Alvianc tertawa kecil mendengar kalimat sarkas saudara sepupunya. "Kau tahu ayah kami seperti apa. Papa tidak akan pernah membiarkan Melodie pergi tanpa pengawasan. Sampai kapan kau ada di Jerman? Kau tidak akan pulang ke Belanda? Aku dengar bibi Meisya sudah merindukanmu karena kau tidak pulang selama tiga bulan ini." celoteh Kendrich seperti biasa sambil merangkul bahu Richard dan berjalan ke mobilnya.

"Setelah ini aku akan pulang."

Richard memang berencana kembali ke Belanda begitu selesai mencari bukti target kriminalnya di Jerman ini.

Saat mereka tiba di lapangan parkiran, mereka mendengar sebuah keributan tidak jauh dari mereka.

"Tidak! Lepaskan! Mamaaaaa!!!"

!?

Apakah ada yang berniat menculik seorang anak di siang bolong ini?