Rudi terbangun dengan istri disampingnya sedang memeluk dirinya, Rudipun mengingat peristiwa semalam saat bercinta dengan istrinya memeluk erat Kalina, "Hanya kamu yang bisa membangunkan milikku." Yah Kalina menghisap milik Rudi cukup lama hingga akhirnya bisa bangun dan permainan panas mereka berlangsung hanya setengah jam saja karena Rudi keburu keluar, meski Kalina juga keluar dengan desahaan yang keras namun ia tetap mencari kepuasan dengan Marwan.
Kalina tidak masalah jika suaminya mengalami ejakukasi dini, karena dia selalu terpuaskan oleh Marwan. dan kelakuannya itu tidak pernah di ketahui suaminya sehingga Kalina merasa aman-aman saja. saat melakukannya bersama Marwan, ia tidak tahu kalau saat ini Rudi sudah mulai curiga, Tanpa sepengetahuan Kalina dan Marwan, Rudi memasang cctv di kamarnya dan di kamar Marwan, juga di ruang tamu dan halaman belakang.
Dan Rudi memancing agar mereka berbuat mesum dengan pergi meninggalkan mereka berdua dengan alasan ada urusan, sambil membawa laptopnya untuk melihat cctv di laptopnya tersebut, padahal Rudi tidak pergi jauh dari rumah hanya terhalang beberapa rumah saja, dan benar saja begitu Rudi meninggalkan rumah mereka berdua mulai beraksi.
"Suamimu sudah berangkat sayang" kata Marwan yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Kalina.
"Kita main di kamarmu saja biar lebih aman Aku tidak mau mengganti spreiku karena baru saja aku ganti penciuman Rudi akhir-akhir ini semakin tajam , ia bisa mencium bau parfummu menempel di sprei."
"Baiklah kalau begitu ayo kita ke kamarku, " kata Marwan sambil menarik tangan Kalina , kebetulan bibi asisten rumah tangga di sana belum datang, sehingga mereka berdua bisa bebas berbuat Sesuka Hati , Rudi yang melihat kelakuan mereka dari CCTV, merasa kesal Untung saja dia sudah memasang CCTV di kamarnya juga di kamar Marwan.
Ketika mereka sampai di kamar Marwan mereka berdua bercumbu dengan sangat panasnya, Rudi mengepalkan tangannya melihat pergulatan mereka, mereka berdua saling melepaskan pakaiannya, Rudi segera pergi ke rumah Pak RT dan memperlihatkan CCTV yang ada di layar hp-nya Pak RT sampai geleng-geleng kepala Ia tidak menyangka kalau istri Pak Rudi yang begitu dihormatinya mempunyai nafsu syahwat seperti binatang sedang bercinta dengan sopirnya sendiri .
Rudi, pak RT dan beberapa warga yang lain menggerebek rumah Rudi karena Rudi mempunyai kunci rumah nya, sehingga mereka semua bisa langsung masuk dan menuju ke kamar Marwan , kebetulan kamar Marwan tidak terkunci, begitu pintu terbuka mereka berdua kaget melihat Rudi bersama dengan Pak RT dan beberapa warga yang lain , sedangkan mereka berdua dalam posisi tanpa busana dan sedang bercinta.
"Kalian sungguh tidak bermoral melakukan perselingkuhan di rumah sendiri. " Teriak Rudi. Pak RT mencoba menenangkan Rudi namun Rudi yang sudah kalah menghampiri Marwan dan menghajarnya hingga babak belur, jika tidak dipisahkan oleh warga mungkin Marwan bisa meninggal di tangan Rudi.
Sedangkan Kalina gemetar karena merasa ketakutan apalagi melihat suaminya yang sangat emosi apalagi ada Pak RT dan beberapa warga, Kalina benar-benar merasa malu dia menutupi tubuhnya dengan selimut, apalagi beberapa warga memfoto dan memvideo kejadian tersebut.
"Kita arak saja keliling Komplek mereka berdua dalam keadaan telanjang mereka berdua pantas mendapatkan hukuman"kata salah Seorang warga yang berada di sana.
"Jangan, tolong ampuni aku jangan arah kami Aku minta maaf Aku tidak akan melakukannya lagi aku benar-benar merasa bersalah"teriak Kalina sambil ketakutan.
"Alah ngomong aja seperti itu, waktu melakukannya begitu bernafsu hingga lupa Diri saat udah ketahuan saja menyesal dan minta maaf" kata Rudi yang sangat kesal kepada istrinya tersebut akhirnya Rudi dan Pak RT sepakat membawa urusan ini ke jalur hukum mereka dilaporkan atas tindakan perzinahan . apalagi buktinya cukup kuat rekaman CCTV dan rekaman beberapa video warga yang mengabadikan saat mereka digerebek.
Polisi pun membawa mereka ke kantor polisi untuk di periksa, tapi sebelumnya Kalina dan Marwan di beri kesempatan untuk memakai pakaiannya terlebih dahulu.
Rudi menelpon pengacaranya untuk menceraikan Kalina, Rudi juga menelpon William putranya dan menceritakan semuanya. William sudah menyangka hal itu, bahkan William curiga Lisa bukan darah daging ayahnya melainkan darah daging Marwan.
William pun menyuruh anak buahnya untuk menyelidikinya.
Sedangkan Lisa di telpon ibunya untuk mencarikann pengacara terbaik agar bisa membebaskannya dari penjara.
"Hallo Nak, tolong kamu carikan pengacara yang paling bagus agar ibu bisa keluar dari penjara?"
"APA ?? ibu di penjara? kasus apa?" tanya Lisa kaget.
"Perzinaan , ibu kepergok sedang berbuat asusila bersama Marwan dan sekarang ibu dan Marwan mendekam dalam penjara. "
"Iih ga level banget selingkuh sama sopir, ga ada laki-laki yang lebih bonfid gitu," kata Lisa.
"Sudah jangan banyak bacot, Cepat carikan pengacara yang hebat."
"Iya, iya tidak usah pakai marah-marah pula apalagi cuma demi seorang sopir, ibu marahin aku. pokoknya aku hanya akan bebasin ibu saja dah. jangan minta aku suruh cariin pengacara, untuk membebaskan sopir sialan itu." kata Lisa.
'Kurang ajar, Dasar anak durhaka dia itu ayahmu di dalam tubuhmu mengalir darahnya' batin Kalina dalam hati.
" Ya sudah pokoknya cepat bebasin Ibu hari ini juga Ibu tidak mau dipenjara Ibu merasa risih di sini kamu juga cepat datang ke sini bawa makanan buat ibu " kata Kalina. Lisa merasa pusing dengan perintah ibunya padahal ibunya yang melakukan kesalahan Tetapi dia yang harus ikut repot mengurus ini dan itu . Rencananya Lisa mau membujuk ayahnya agar membebaskan Ibunya dan memaafkannya . karena itu Lisa pergi ke rumah ayahnya bukan mencari pengacara bisa ingin ayahnya memaafkan ibunya dan mengusir sopir itu dari rumah atau membiarkan Sopir itu membusuk di penjara bisa melakukan hal itu karena dia tidak tahu kalau Marwan itu adalah Ayah kandungnya yang ia tahu adalah Rudi adalah ayahnya.
Sesampainya di rumah ayahnya sedang berada di kamar , ia tak habis pikir bagaimana mungkin istrinya bisa berselingkuh dengan sopirnya dan ia tidak tahu, jangan-jangan mereka telah berbuat seperti itu sudah cukup lama namun baru ketahuan sekarang.
"Ayah.. kenapa ayah tega menjebloskan ibu ke penjara ayah? kasian kan ibu, pasti ini ulah si Marwan yang menggoda ibu, biarkan si Marwan membusuk di penjara dan bebaskan ibu , ayah" rengek Lisa, rasanya Rudi tidak tega melihat putrinya merengek seperti itu. tapi ia sudah bertekad dalam hati untuk memberikan pelajaran kepada Kalina.
"Tidak sayang biarkan ibumu mendapatkan hukuman atas perbuatannya itu,"
"Tapi ayah jika ibu di biarkan di penjara keluarga kita juga yang malu , nanti ibu mengungkapkan kalau ia melakukan itu karena tidak puas dengan servis ayah, yang terlalu cepat keluar dan susah untuk bangun, reputasi ayah bisa buruk itu." kata Lisa berusaha menekan ayahnya.