"Ayah.. kenapa ayah tega menjebloskan ibu ke penjara ayah? kasian kan ibu, pasti ini ulah si Marwan yang menggoda ibu, biarkan si Marwan membusuk di penjara dan bebaskan ibu , ayah" rengek Lisa, rasanya Rudi tidak tega melihat putrinya merengek seperti itu. tapi ia sudah bertekad dalam hati untuk memberikan pelajaran kepada Kalina.
"Tidak sayang biarkan ibumu mendapatkan hukuman atas perbuatannya itu."
"Tapi ayah, jika ibu di biarkan di penjara keluarga kita juga yang malu , nanti ibu mengungkapkan kalau ia melakukan itu karena tidak puas dengan servis ayah, yang terlalu cepat keluar dan susah untuk bangun, reputasi ayah bisa buruk itu." kata Lisa berusaha menekan ayahnya.
"Ayah tidak peduli dengan reputasi ayah , yang terpenting ibumu mendapatkan hukuman, agar ia jera dan tidak melakukannya lagi , selain itu Ayah juga akan menceraikan ibumu ,Ayah tidak mau lagi bersamanya."
"Kok Ayah tega sih.."
"Andai kamu tahu Bagaimana rasanya dikhianati, coba kamu pikirkan jika hal itu terjadi sama kamu, misalnya kamu yang dikhianati oleh suami kamu, Apakah kamu akan diam saja , Apakah kamu akan memaafkannya , Ayah rasa kamu tidak akan melakukan hal itu, apalagi kamu melihat perselingkuhan di depan matamu , Pastinya kamu akan marah dan tidak mau bersamanya lagi bukan?" tanya Rudi.
"Tapi.. tapi.. "
"Ah Sudahlah, kamu mau membujuk ayah seperti apapun Ayah tidak akan luluh oleh bujukanmu Pokoknya Ayah tetap akan melakukan jalur hukum dan proses perceraian sedang dilakukan oleh pengacara ayah" merasa sia-sia membujuk ayahnya akhirnya Lisa pun berpamitan kepada ayah Rudi dan pergi mencari pengacara untuk membebaskan ibunya dari hukuman setelah mendapatkan pengacara Lisa pun pergi ke kantor polisi bersama dengan pengacaranya untuk menemui ibunya.
Melihat Lisa datang bersama seorang pengacara Kalina merasa senang karena ia akan bisa segera bebas. Marwan pun berteriak memanggil Lisa agar membebaskan dirinya pula.
"Lisa tolong Bebaskan Aku juga Lisa aku mohon" teriak Marwan kepada Lisa. tetapi Lisa malah marah kepada Marwan.
"Untuk apa aku membebaskanmu kamu adalah orang yang sudah menghancurkan ibuku gara-gara kamu ayah akan menceraikan ibu kamu sungguh orang yang tidak berguna" kata Lisa.
"Dasar anak durhaka berani sekali kamu bicara seperti itu kepada ayah kandungmu sendiri , ingat Lisa kamu itu Darah dagingku, bukan anak Pak Rudi, tapi kamu adalah anakku. Jika kamu tidak percaya tanyakan saja kepada Ibumu. dan jika perlu kita tes DNA untuk membuktikan kalau kamu adalah anakku." bagaikan tersambar petir di siang hari mendengar kata-kata seperti itu membuat Lisa sangat kaget.
"Ibu, Apakah benar yang dikatakan oleh Pak Marwan kalau aku adalah anaknya anak kandungnya? "tanya Lisa kepada ibunya.
"Dia hanya ingin bebas saja, makanya dia berkata seperti itu sudah jangan hiraukan dia, yang terpenting saat ini segera bebaskan ibu."
"Lisa Sungguh kamu adalah wanita yang sangat jahat habis manis sepah dibuang kamu memang wanita tapi ada Saat senang kamu bersamaku tetapi di saat aku seperti ini kamu mencampakan aku"kata Marwan. Akhirnya dengan membayar uang jaminan Kalina pun dibebaskan oleh pengacara yang dibawa oleh Lisa.
Setelah bebas, tidak mungkin karena pulang ke rumah Rudi karena Rudi hendak menceraikan dirinya karena itu Kalina pun pulang bersama dengan Lisa ke rumah Lisa.
Marwan yang kesal karena di sia-siakan oleh Kalina dan Lisa, akhirnya menerima kesepakatan yang diajukan oleh William dia akan dibebaskan dari penjara asalkan Marwan mau mengatakan yang sebenarnya kepada ayah Rudi kalau Lisa adalah anak kandungnya darah dagingnya selain mendapatkan tawaran dibebaskan dari penjara Marwan juga akan mendapatkan imbalan berupa uang.
Tentu saja Marwan menerima tawaran tersebut selain kesal kepada Kalina yang sudah meninggalkannya Ia juga kesal kepada Lisa putrinya tersebut yang malah tidak mempercayainya setelah dikatakan kalau dia adalah anaknya saat ini yang diinginkan oleh Marwan adalah Lisa mengakui kalau dia adalah Ayah kandungnya sudah lama Marwan mendambakan hal itu.
"Bagsimana pak Marwan? Apakah anda setuju dan menerima tawaran saya Anda akan saya bebaskan dari penjara dan mendapatkan imbalan berupa uang jika anda mau menjelaskan kepada ayah Rudi jika anda adalah Ayah biologis dari Lisa aku juga akan membawa hasil tes DNA kalian berdua Bukankah anda ingin mendapatkan pengakuan dari anak Anda sendiri."
"Iya aku mau melakukannya." kata Marwan tanpa menolak, akhirnya Marwan pun dibebaskan oleh William dan dibawa ke suatu tempat untuk diamankan karena Marwan akan menjadi bukti perselingkuhan yang dilakukan oleh Kalina yang akan mempermudah proses perceraian ayahnya dengan Kalina.
Di persidangan Rudi dikagetkan dengan kehadiran Kalina. Rudi pikir Kalina masih ada di dalam penjara , ternyata dia sudah bebas, Kalina menolak perceraian yang diajukan oleh Rudi dan meminta merujuk dan minta dimaafkan, dengan alasan itu pertama kalinya Ia melakukan perselingkuhan, hal itu ia lakukan karena tidak pernah mendapatkan kepuasan batin dari suaminya.
Dan William datang bersama dengan Marwan membeberkan semua kisah perselingkuhan Kalina dengan Marwan yang terjadi sudah lama hingga melahirkan seorang putri bernama Lisa.
"Bohong, ibu Kalina Anda Bukan Pertama kalinya melakukan perselingkuhan dengan Pak Marwan, saya membawa buktinya Pak Hakim, ini adalah Pak Marwan dan menurut pak Marwan mereka melakukan perselingkuhan sudah puluhan tahun, hingga melahirkan seorang putri bernama Lisa. Lisa yang dianggap putri dari Ayahku Rudi adalah hasil perselingkuhan dari ibu Kalina dan Pak Marwan . ini adalah hasil tes DNA antara Pak Marwan dan Lisa yang menyatakan kalau Lisa adalah anak biologi dari Pak Marwan.
"Bedebah kau Marwan apa yang kamu inginkan dengan membongkar aib ini."Teriak Kalina.
"Aku hanya ingin diakui oleh Putri kandungku sendiri aku tidak ingin dianggap hina dan direndahkan oleh darah dangingku sendiri biarlah Lisa mengetahui kalau dia adalah Putri kandungku , aku sudah bosan berpura-pura menutupi semuanya, karena itu sangat menyakitkan." kata Marwan sambil tertunduk malu . Lisa yang menghadiri persidangan tersebut merasa sangat kaget dengan apa yang ia dengar, dia benar-benar tidak menyangka kalau dia adalah anak seorang sopir bukan anak seorang pengusaha kaya.
Lisa sangat membenci sekali kepada William yang sudah membongkar semuanya Lisa pun berlari meninggalkan persidangan ia bertekad dalam hati kalau ia akan menghancurkan William.
"Tunggu pembalasanku William!! Aku akan menghancurkan kamu!! aku akan menghancurkan kamu sehancur-hancurnya!! karena kamu saat ini sudah menghancurkan aku, maka aku akan membalas dengan menghancurkan kamu dengan cara apapun!" teriak Lisa.