Chereads / Pernikahan tak terduga Stella / Chapter 13 - 13. Melahirkan bayi Tampan.

Chapter 13 - 13. Melahirkan bayi Tampan.

"Mulai besok kalian yang mengurus perusahaan lagi, ini ayah kembalikan lagi dokumen-dokumen perusahaan. dan uruslah dengan baik, kalian tahu semenjak ayah urus lagi keadaan perusahaan sudah mulai membaik lagi."kata Rudi.

"Terimakasih ayah.. "Kata Lisa dan Ken mereka sangat bahagia sekali.

"Kalau begitu kamu istirahat saja supaya kamu cepat sehat dan bisa bantu suami kamu mengurus perusahaan , nanti kalau ada kesulitan kamu minta bantuan ayah saja, dan ingat jangan pernah mengusik kehidupan kakakmu lagi biarkan kak Willy hidup tenang dengan istrinya apalagi mereka sebentar lagi akan segera punya anak. dan ayah harap kamu juga segera hamil."Kata Rudi.

"Iya ayah terimakasih karena ayah sudah memberikan perusahaan lagi kepada kami."kata Lisa.

"ingat pesan ayah jangan mengusik kehidupan kakak mu lagi atau ayah tidak akan menganggap kamu putri ayah lagi."Kata Rudi.

"Iya ayah.. "Kata Lisa, setelah memberikan sertifikat perusahaan Rudi pun pamit pulang dan berharap putinya itu sudah berubah dan tidak mengulangi lagi perbuatan buruknya lagi.

"Sayang kita tidak boleh bertindak gegabah dulu biarkan situasi aman dulu jangan berbuat yang memancing kemarahaan ayah dulu, kita harus meredam dulu oke" Kata Lisa.

"Iya aku mengerti kita harus menarik simpati ayahmu dulu nanti kalau ayah kamu sudah benar-benar mempercayai kita baru kita bertindak lagi tapi harus lebih rapi pekerjaan kita itu jangan sampai curiga kepada kita berdua."Kata Ken.

"Iya lagian aku lelah mau istirahat dulu.. "Kata Lisa sambil pergi ke kamar dan berbaring.

*******

Stella sedang duduk di ruang tamu terkadang berjalan, lau duduk lagi karena saat ini Stella sedang merasakan kontraksi, "Sayang perutku sakit sekali setiap 15 menit sekali sepertiny aku sedang mengalami kontraksi,"Kata Stella.

"Sayang kita telpon dulu dokter yang menangani kamu apa perlu kita berangkat ssekarang ke Rumah sakit, jika sekarang biar mereka siapkan ruang bersalin dan kamar VIP untuk kita."Kata Willy sambil mengambil handphonenya lalu menelpon dokter Lisda.

"Hallo dokter Lisda ini William, istriku sudah kontraksi 15 menit sekali apakah harus ke Rumah sakit sekarang atau bagaimana?"Tanya William.

"Sebaiknya ke Rumah sakit sekarang biar di cek apakah sudah pembukaan berapa, nanti kami siapkan ruang perawatan dan ruang bersalinnya."Kata Dokter Lisda.

"Baiklah dokter kami akan segera kesana, "Kata William, lalu William segera membawa Stella ke Rumah sakit namun di perjalanan mereka terjebak macet. William bingung sekali mana Stella sudah merasa kesakitan sekali.

"Sayang, rasanya perutku sakit sekali.. "

"Tarik napas sayang.. kamu sabar yah.. jalannya macet seperti ini, bagaiana ini."

"Sepertinya bayinya sudah ingin keluar sayang.. "

"Bagaimana ini.. " Lalu William nekad mencari jalur cepat menuju ke Rumah sakit meski harus lewat jalur tikus, Untung saja belum tahu jalan jalan tikus sewaktu dulu sopirnya selalu memotong Jalan jika dalam keadaan macet dan terburu-buru akhirnya mereka sampai di rumah sakit dokter Lisda sudah Menanti kedatangan mereka dan menyiapkan blangkar dan langsung mengangkut Stella menuju ke ruang bersalin.

"Sayang tenanglah.. aku ada disini bersanamu.." ucap William dengan penuh kekhawatiran.

"Sayang... sakit.. " kata Stella dengan suara lemah dan rintihan kesakitan dari Stella membuat William merasakan sesak, Ingin rasanya menggantikan posisi istrinya saat ini agar biar dia saja yang merasakan kesakitan Karena William tidak tega melihat istrinya seperti itu. namun Apa daya tidak mungkin hal itu terjadi, William hanya bisa menguatkan dan memberikan semangat.

"Ibu Stella tenang yah tarik nafas.. " kata dokter Lisda.

"Dokter lakukan saja operasi Cesar agar istri saya tidak merasakan kesakitan seperti ini." pinta William.

"Tapi sayang pak, pembukaannya sudah sempurna kita tinggal melaksanakan persalinan bagaimana itu Stella Apakah ibu mau melahirkan secara normal atau mau melahirkan secara sesar kalau saya lihat posisi kepalanya sudah di bawah ibu tinggal berjuang untuk mengeluarkan bayi ibu." kata Dokter Lisda.

"Saya mau melahirkan secara normal dok.. " kata Stella bersemangat ketika dokter mengatakan kalau posisi kepala bayi nya sudah berada di bawah dan tinggal sedikit lagi.

"Baiklah kalau begitu Ibu bersiap untuk proses persalinan, Ibu tunggu kontraksi jika sudah terasa mulas sekali seperti hendak buang air besar, Ibu mengejan dengan keras agar Bayinya bisa keluar Ibu keluarkan dengan sekuat tenaga yah Bu tunggu aba-aba dari saya." kata dokter Lisda.

"Iya dok, ini sudah tidak tahan dok AAAAAKKHHHHH.... " Teriak Stella sambil mengeden dan keluarlah bayi laki-laki sangat tampan, putih mirip sekali dengan William..

"Wah alhamdulilah bayinya tampan sekali. " kata dokter sambil memperlihatkan bayi tersebut kepada William dan Stella mata berkaca-kaca menahan haru melihat putranya telah lahir ke dunia sambil menggendong bayi tersebut wilayah mencium kening Stella.

"Terimakasih sayang, kamu sudah memberikan hadiah ter hebat padaku"kata William lalu mereka menamai Bayi Mereka tersebut dengan nama Nicholas putra William.. dengan nama panggilan Nico.

WIlliam yang sangat berbahagia dengan kelahiran putranya tersebut, segera menelpon ayahnya dan memberitahukan kabar gembira tersebut kepada ayah Rudi.

Ayah Rudi segera datang ke rumah sakit untuk melihat cucunya yang pertama, Ayah Rudipun sangat bahagia dengan kehadiran cucunya tersebut ayah Rudi sengaja datang ke rumah sakit sendirian tidak membawa istrinya karena ayah Rudi tahu kalau William kurang menyukai ibu tirinya tersebut

"Wajah Nico benar-benar mirip dengan kamu William Dulu waktu kamu wajahmu mirip sekali seperti Nico."

"Iya ayah Nico memang benar bintang mirip denganku. rahasiakan dulu tentang kelahiran Nico kepada Lisa dan Ken, Aku tidak mau mereka melakukan hal-hal buruk terhadap Nico."

"Kamu tenang saja ayah sudah memberi pelajaran kepada mereka dan ayah harap mereka tidak akan mengulangi lagi perbuatan buruk mereka mencelakai keluarga kamu karena mereka sudah berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi."

" Syukurlah kalau gitu memang terjadi aku sedikit merasa tenang terima kasih ayah karena sudah memperingatkan mereka, semoga saja mereka mendengar semua perkataanmu" kata William.

Setelah dirawat selama 2 hari Akhirnya Stella pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah . William sangat memanjakan istrinya tersebut , semua keperluannya sudah tersedia , asisten dan babysitter yang membantu Stella mengurus bayi mereka juga sudah ada.

Stella bahkan tidak boleh kelelahaan, bahkan jadwal minum susu pun dibantu oleh babysitter Stella menyetok Asi perah agar ia tidak usah begadang semalaman menyusui bayinya.

Jadi waktu malam Stella bisa tidur dengan tenang babysitter nya yang mengurus bayi mereka di kamar bayi. ruang bayi mereka ada CCTV, sehingga terpantau dan selalu dalam keadaan aman. William tidak ingin keamanan bayinya sampai terancam karena Bayi Mereka adalah segala bagi William.