Dan bukan hanya satu panti saja tetapi mengundang 5 Panti sekaligus, saya memberikan santunan berupa uang juga memberikan peralatan sekolah juga pakaian untuk mereka tidak lupa memberikan peralatan salat agar mereka bisa beribadah dengan khusyuk, mukena baru dan Alquran untuk anak perempuan Sedangkan untuk anak laki-laki baju koko dan sarung juga Alquran.
Acara berlangsung sangat hikmat, tidak lupa mengundang sahabat dan kerabat, Ayah Rudi, Ibu Kalina, Lisa dan Ken juga hadir di acara Aqiqah Putra William. penjagaan super ketat tidak mungkin ada tamu yang tak diundang bisa datang ke acara tersebut.
Lisa tidak bisa berbuat apa-apa karena memang penjagaannya yang super ketat tidak mungkin melakukan hal-hal yang ia rencanakan. apalagi Ken tidak mendukungnya.
William terlihat sangat bahagia, begitu pula dengan Stella, Ken beberapa kali melihat ke arag Stella yang sangat cantik dalam balutan gaun putih senada dengan anak dan suaminya. William selalu ada di samping Stella yang sedang menggendong putra mereka, tidak semarangan orang bisa menggendong anak mereka termasuk Lisa dan ibu tirinya Kalina tidak di perbolehkan menggendong bayi mereka.
Kalina yang kesal kepada mereka mengajak Rudi suaminya untuk pulang duluan setelah mereka menikmati berbagai hidangan. "Mas kita pulang yuk rasanya kepalaku pusing" Kata kalina beralasan.
"Kalau kamu mau pulang, pulanglah, aku masih akan disini sampai acara sselesai, lagi pula ini acara cucu pertamaku, tidak baik kalau aku meninggalkan acara tidak sampai sselesai kalau kamu tak jadi soal karena kamu itu nenek tirinya bukan nenek kandungnya."Kata Rudi dengan ketusnya.
"Mas kok kamu ngomongnya gitu sih, aku juga mau kok sampai acaranya selesai kalau kepalaku tidak pusing" Kata Kalina.
"Semoga saja nanti juga ketika Lisa melahirkan dan membuat acara syukuran sseperti ini kepala kmau juga sama pusing."Kata Rudi.
"Lama-lama bicara sama kamu makin bikin aku kesal, kamu sudah berubah Mas, aku heran deh sama kamu. anak-anak udah pada besar harusnya hubungan kita makin romantis ini malah bikin kesel mulu, aku pulang duluan" Kata Kalina sambil keluar rumah dengan harapan suaminya mengejar tapi ternyata Rudi tidak mengejarnya malah membiarkannya pulang sendirian untung saja anak dan menantunya mengejarnya.
Lisa dan Ken yang melihat ibu Kalina keluar ikut keluar juga dan mengantarnya pulang.
"Ibu, ibu mau kemana? apa ibu tidak akan sampai selesai acara? "Tanya Lisa yang mulai kesal berada disana.
"Pulang saja, ibu kesal berada disana."
"Ya sudah kita juga pulang, ayo bu biar Ken antar ibu pulang,"Kata Lisa.
Di perjalanan Lisa mengobrol dengan ibunya, karena Lisa duduknya di belakang bersama dengan ibunya sedangkan Ken mengendarai mobil di depan sendirian.
"Bu, kenapa nasib kak Willy itu lebih baik dari aku padahal ayah kita itu sama bukan? atau jangan-jangan aku bukan anak ayah Rudi lagi, habis nya nasibku tidak seberuntung kakak tiriku itu."
"Huss, ngomong apa kamu kok ngawur gitu." kata Kalina yang kaget dengan ucapan putrinya itu. karena memang benar sebenarnya Lisa itu bukan putri kandung Rudi, melainkan anak Kalina dengan sopir Rudi yang bernama Marwan. mereka melakukan perselingkuhan di belakang pak Rudi dan tidak di ketahui hingga saat ini.
Mereka pandai menyembunyikan rahasia itu hingga saat ini, dulu sewaktu Rudi sibuk bekerja sering keluar kota mereka berselingkuh di rumah Rudi sendiri saat itu Willy masih kecil tidak tahu apa-apa. Mereka selingkuh hingga puluhan tahun, pantas saja Marwan tidak menikah lagi sejak istrinya meninggal karena kebutuhannya selalu terpenuhi oleh Kalina.
Dan sekarang saat Rudi sudah pensiun tidak bekerja mereka melakukan perselingkuhannya di luar rumah biasanya Kalina dengan alasan arisan lah, belanja lah, diantar oleh sopir karena memang Rudi paling malas mengantar istrinya itu, biasanya mereka pergi ke hotel. Kalina memang mempunyai kelain sex alias hiper sex, apalagi suaminya sudah berumur terkadang malas melakukan hubungan intim sedangkan Kalina membutuhkan hal itu akhirnya Marwan yang usianya 5 tahun lebih muda bisa memenuhi semua hasratnya.
Apalagi Marwan seorang Duda yang membutuhkan juga tempat untuk menyalurkan hasratnya juga makanya begitu majikannya menggodanya ia langsung mau, apalagi Kalina begitu memanjakannya semua keinginannya selalu di turuti jadi Marwan memilih daripada menikah lagi setelah istrinya meninggal karena melahirkan dan bayi mereka juga sama meninggal. Marwan memilih lebih baik menjadi selingkuhan majikannya saja. hingga puluhan tahun mereka melakukan dosa itu. hasinya adalah Lisa lahir kedunia, makanya Marwan sangat mencintai Lisa karena Lisa adalah darah dagingnya sendiri.
Kalina selingkuh dari masih muda hingga kini dia tua, memang dia selingkuh hanya dengan Marwan saja , meski supir tapi Marwan pandai merawat diri apalagi Marwan juga tergolong tampan juga hingga Lisa juga berparas cantik perpaduan dari Kalina dan Marwan, andai saja Rudi tahu pastinya keduanya tidak akan mendapatkan warisan yang begitu besar, pasti keduanya akan gigit jari. yang ada mereka semua akan di usir oleh Rudi.
"Maaf bu, abisnya nasibku itu berbeda jauh sama saudara tiriku itu sikap dan perilaku kita juga sangat berbeda makanya aku bilang apa aku bukan anak ayah Rudi?" Tanya Lisa.
"Kamu jangan ngomong sembarangan kalau kamu bukan anak ayah Rudi kamu sudah di tendang dari rumah dan kamu juga gak akan dapat warisan dan perusahaan dari ayah kamu itu, jangan ngomong sembarangan "Kata Kalina kesal dengan ucapan anaknya itu.
"Kok ibu marah sih aku kan cuma bertanya saja kita hanya mengobrol jangan serius dong bu, "Kata Lisa sambil memeluk ibunya karena Kalin atahu kalau ibunya itu sedang kesal.
"Habisnya kamu ngomongnya menyebalkan begitu bagaimana kalau ayahmu dengar nanti ayahmu marah lagi kamu mau di usir oleh ayah kamu hanya karena omongan kamu yang menyakiti hatinya."Kata Kalina.
"Iya, iya aku gak akan ngomong gitu lagi deh. "Kata LIsa. akhirnya mereka sampai ke rumah ibu Kalina.
"Kalian mau mampir dulu gak? "Tanya ibu Kalina.
"Gak deh bu, kami mau pulang saja, sampai ketemu lagi nanti yah bu, dadah ibu.. "Kata Lisa sambil melambaikan tangannya.
Kalina langsung masuk ke dalam rumah begitu membuka pintu rumah Marwan langsung memeluknya setelah tahu Kalina pulang sendirian.
"Aku kangen kamu sayang.. "Bisik Marwan di telinga Kalina.
"Aku juga, ayo kita ke kamar mumpung suamiku masih disana."Kata Kalina mereka bergegas ke kamar sambil tersenyum, karena Marwan sudah seminggu ini tidak bisa berhubungan dengan Kalina karena Rudi selalu melarang Kalina setiap mau keluar dan menyuruhnya selalu di rumah. sedangkan di rumah jika ada Rudi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.