Setelah dirawat selama 2 hari Akhirnya Stella pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah . William sangat memanjakan istrinya tersebut , semua keperluannya sudah tersedia , asisten dan babysitter yang membantu Stella mengurus bayi mereka juga sudah ada.
Stella bahkan tidak boleh kelelahaan, bahkan jadwal minum susu pun dibantu oleh babysitter Stella menyetok Asi perah agar ia tidak usah begadang semalaman menyusui bayinya.
Jadi waktu malam Stella bisa tidur dengan tenang babysitter nya yang mengurus bayi mereka di kamar bayi. di ruang bayi mereka ada CCTV, sehingga terpantau dan selalu dalam keadaan aman William tidak ingin keamanan bayinya sampai terancam karena Bayi Mereka adalah segala bagi William.
Akhirnya kabar Stella melahirkan terdengar juga sampai telinga Lisa dan Ken.
"Sayang, Ibu bilang Stella sudah melahirkan, dan anaknya seorang laki-laki kata ibu namanya Nicholas putra William, bagaimana kalau kita menculik bayi itu" kata Lisa.
"Culik bayinya, apa tidak salah kamu mau dipenggal sama william karena menculik anak yang lebih berharga daripada nyawa kamu sendiri. "kata Ken yang tidak terbayang bagaimana marahnya William jika hal itu terjadi.
"Cemen, ternyata nyalimu tidak sebesar tubuh badan aja digedein tapi kamu nggak punya nyali sedikitpun. Kita harus berani menculiknya Biar dia tahu rasa bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang sangat berarti bagi Kak William. dia tidak menyayangi aku sebagai adiknya sebagai balasannya maka dia harus kehilangan seseorang yang sangat dia cintai." Kata Lisa.
"Ternyata kamu lebih kejam daripada aku, dengar Lisa jika William marah maka dia bukan hanya menghabisi kamu , tapi dia juga akan menghabisi aku , dia pasti berpikir aku juga terlibat dalam penculikan anaknya. sedangkan aku tidak mau ikut campur , lagi pula aku tidak tega melibatkan bayi yang tidak berdosa, jadi sebaiknya urungkan saja niat kamu itu, kita cari rencana lain yang penting jangan menculik bayi tersebut." kata Ken memperingatkan Lisa, namun Lisa justru merasa ini adalah kesempatan paling baik karena William tidak akan berkutik jika bayinya ada di tangan mereka.
Tapi Lisa juga bingung, pengawalan di rumah William Pasti akan sangat ketat karena yang mengancam keselamatan bayinya bukan hanya dirinya saja,, Rival bisnis William pastinya banyak yang hendak melakukan hal itu juga untuk bisa menekan William.
Lisa diajak ibunya untuk pergi kerumah William menjenguk bayi mereka hal itu dimanfaatkan oleh desa untuk melihat situasi dan kondisi di rumah Kakak tirinya tersebut. Lisa pun menyetujui ajakan ibunya, mereka bertiga bersama dengan ayah Rudi dan ibunya pergi ke rumah William,
ibu Kalina memberikan hadiah pakaian bayi dan sepatu bayi, mereka datang kesana Lisa pura-pura berbahagia melihat Bayi William dan Stella.
"Selamat yah, atas kelahiran bayi laki-laki kalian, wah bayi kalian sungguh tampan.. semoga saja aku juga segera menyusul "Kata Lisa.
"Terimakasih ayah, ibu, dan Lisa sudah menjenguk Bayi Nico.. " kata Stella sambil menggendong bayi Niko, William yang berada disana hanya diam tidak memperdulikan keberadaan ibu tiri dan adik tirinya tersebut . karena memang William sudah tidak ingin berhubungan dengan kedua orang itu yang selalu berbuat ulah untuk keluarga kecilnya .
Dan ketika Lisa berpamitan untuk pulang sekolah William mengetahui isi kepala dari Lisa memperingatkan Lisa untuk tidak berbuat sesuatu kepada bayinya.
"Dengar Lisa Jangan pernah berpikiran sedikitpun untuk menyakiti Putraku, apalagi sampai kamu mempunyai pemikiran untuk menculiknya, karena aku tidak akan pernah melepaskan kamu, jika kamu melakukan hal itu aku akan menggorok lehermu, jika sampai itu terjadi.. camkan itu!" kata William dengan tatapan tajam membuat Lisa sedikit ketakutan.
"Kamu jangan selalu berpikiran buruk terhadap adikmu bagaimanapun juga Lisa adalah adikmu meskipun hanya adik tiri, dia tidak mungkin menyakiti keponakannya sendiri "kata ibu Kalina.
"Iya William.. kamu harus melupakan semua kejadian yang Sudah lalu , sekarang kita buka lembaran baru, adikmu sekarang sudah berubah dia sudah sadar akan kesalahannya , dan tidak mungkin melakukan kesalahan untuk kedua kalinya "kata ayah Rudi.
"Baguslah kalau begitu, aku hanya memperingatkan saja.." kata William .
Setelah pulang, Lisa menceritakan kejadian tadi saat melihat bayi William , kalau kakak tirinya itu mengancam dirinya jika melakukan penculikan terhadap putranya maka dia akan menggorok lehernya.
"Sayang tadi si William mengancam aku kalau aku melakukan penculikan terhadap putranya dia akan menggorok aku" kata Lisa.
"Ya kalau kamu mau di gorok, lakukanlah, Aku tidak akan ikut campur dalam hal itu tapi kalau kamu masih mau tetap hidup sebaiknya kamu urungkan niat kamu itu"kata Ken.
"Seharusnya kamu itu membantu aku Ken malah angkat tangan gimana sih." kata Lisa.
"Terserah yang penting aku gak mau di gorok sama kakak tiri kamu itu."
"Lalu kita harus melakukan apa dong?"
"Lebih baik kita kirim wanita cantik untuk menggodanya , Stella lagi ga bisa di pakai tuh lagi masa nipas, kita kurim wanita sexy biar William terjerumus berhubungan badan dengan wanita itu jangan lupa pakai obat biar William gak tahan, dia kan gak bisa menyalurkan kepada Stella jadi mau tidak mau dia akan menyalurkan hasratnya kepada wanita itu, nanti foto dan vidionya kita kirim ke Stella biar hubungan mereka putus alias cerai." kata Ken.
"Terus kalau udah cerai kamu pasti ngejar lagi tuh wanita itu." kata Lisa cemburu.
"Ah kamu ada-ada saja tidak mungkinlah aku mengejar lagi Stella karena aku sudah mencintai kamu dan hanya kamu satu-satunya wanita yang aku cintai"kata Ken merayu Lisa, padahal dalam hatinya memang dia ada niatan seperti itu, jika Stella dan William bercerai maka dia akan mengajar Lagi Stella. karena cintanya kepada Stella masih ada dan masih seperti dulu.
"Sungguh benarkah sayang."
"Tentu saja sayang, Jangan pernah meragukan cintaku karena cintaku ini hanya untukmu " Lisa merasa sedikit lebih tenang setelah mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Ken.
William dan Stella akan menggelar acara Aqiqah untuk bayi mereka secara besar-besaran, mereka akan mengundang anak-anak yatim untuk memberikan santunan dan menjamu mereka, William ingin membahagiakan anak-anak Yatim sebagai wujud syukurnya Karena dia sudah dikaruniai seorang Putra.
Dan bukan hanya satu panti saja tetapi mengundang 5 Panti sekaligus, saya memberikan santunan berupa uang juga memberikan peralatan sekolah juga pakaian untuk mereka tidak lupa memberikan peralatan salat agar mereka bisa beribadah dengan khusyuk, mukena baru dan Alquran untuk anak perempuan Sedangkan untuk anak laki-laki baju koko dan sarung juga Alquran.
Acara berlangsung sangat hikmat, bila lupa mengundang sahabat dan kerabat, Ayah Rudi, Ibu Kalina, Lisa dan Ken juga hadir di acara Aqiqah Putra William. penjagaan super ketat tidak mungkin ada tamu yang tak diundang bisa datang ke acara tersebut.