Pernikahaan Megah dan Mewah di gelar, Undangan para pejabat, artis, dan pengusaha. Dan di tayangkan di beberapa stasiun televisi. Lisa sangat Syok karena dia mengira pernikahaannya bulan depan yang akan menjadi Pernikahaan terbesar tenyata Kakaknya telah mendahuluinya.
Stella tampak cantik sekali, Kenanta terpesona oleh kecantikannya, sebenarnya Kenanta masih mencintainya dia mengejar Lisa karena hartanya saja, karena hati Ken sebenarnya masih mencintai Stella, "Stella kenapa kamu ga sabar menungguku, padahal kalo aku sudah menikahi Lisa dan hartanya sudah ku dapatkan untuk siapa lagi itu semua jika bukan untukmu, ooh Stella aku sangat mencintaimu, kenapa kau menikahi Willy". kata Ken dalam hati.
"Hey, kenapa kau begitu terpesona melihat mantanmu". seru Lisa sambil cemberut marah. "Apa sih yang,, kamu aneh-aneh saja". kata Ken sambil memeluk pinggang Lisa.
Willy Sangat Bahagia sekali dengan pernikahaannya, setelah ijab qobul mereka naik pelaminan yang megah,, Willy memberikan perhiasan berlian, 1 buah mobil dan 1 buah rumah Mewah yang akan segera mereka tempati. Stella pun merasa sangat bahagia sekali, selain sudah mulai mencintai Willy, Stella bahagia bisa memperlihatkan kebahagiaannya kepada Ken mantannya dan membuat kesal adik iparnya Lisa.
"Lihatlah Ken, aku bisa hidup tanpamu, aku bisa Bahagia tanpamu dan tunggulah pembalasanku atas sakit hatiku, yang akan kau rasakan sebentar lagi". kata Stella dalam hati sambil menatap tajam ke arah Kenanta.
Kenanta yang di pandang Oleh Stella, salah tingkah, akhirnya menundukkan kepalanya, "Aku tau kamu terluka dengan perselingkuhanku, andai kau tau aku melakukan ini demi kamu juga stella. " gumam Kenanta dalam hati.
"Sayang,, jangan kau tatap bajingan itu,, tataplah mataku, yang mencintaimu". kata Willy sambil menangkup wajah Stella diarahkan ke wajahnya dan mencium lembut bibirnya, yang membuat darah Ken mendidih menyaksikan kemesraan mereka.
Acara demi acara telah di selesaikan dan akhirnya selesai juga,, Rudi pratama menghampiri pengantin, memberikan hadiah pernikahaan yaitu memberikan setengah hartanya kepada Willy. Karena sudah janji Rudi jika anak-anak nya menikah setengahnya untuk Willy dan Setengah lagi untuk Lisa.
Rudi hanya akan mengambil Rumah Besar dan tabungan masa tuanya untuk Dia dan istrinya. Istri Tirinya pun sudah menimbun perhiasan dan menggelapkan uang sebelum pembagian untuk dirinya sendiri karena Banyaknya harta Rudi disini maupun di luar negeri.
Tapi Willy pun pintar dia bisa mengendalikan ayahnya sehingga perusahaan terbesar milik Rudi jatuh ketangannya bukan ke tangan Lisa adik tirinya, sedangkan Lisa hanya mendapatkan perusahaan kecil di Bandung dan Surabaya.
Pernikahaan ini suatu Anugerah bagi Willy karena dia segera mendapatkan kekayaan dari ayahnya sebelum habis di gerogoti ibu dan adik tirinya. Willy sangat bersyukur dapat bertemu Stella dan menikah dengannya.
Acara selesai, Willy membawa Stella bulan madu ke paris besok, untuk malam ini Willy beristirahat di Hotel. Setiba di Hotel mereka di sambut bak ratu dan raja semua fasilitas yang terbaik yang di berikan.
Kamar terbaik telah di persiapkan, mereka memasuki kamar pengantin, harum bunga mawar semerbak menambah Gairah Willy, Stella duduk di ranjang bersiap untuk mandi, Willy menikmati hidangan yang tersaji di meja, makanan dan minuman tersaji di meja begitu banyak dan lezat.
Seolah-olah sedang mengisi amunisi untuk berperang Willy menikmati hidangan karna sewaktu di resepsi dia sedikit makan di karnakan banyak tamu undangan yang datang.
Stella sudah mandi memakai lingerie yang tipis , dengan rambut basah terurai begitu segar dan menggairahkan di mata Willy, Willy segera membuka pakaiannya untuk membersihkan diri, "Sayang makan dulu, tadi disana kita makan sedikit, karna banyak sekali tamu yang datang, aku akan mandi dulu". kata willy dan di balas anggukan oleh Stella.
Stella makan sambil menonton televisi yang menayangkan tentang pernikahaan mereka yang begitu Megah. "Hmmm,, kamu sedang menonton apa sayang ". kata Willy yang tiba-tiba ada di belakang Stella sambil mencium leher Stella dari belakang membuat Stella merinding.
"Liputan pernikahaan kita". Jawab Stella. Willy yang Sudah On mulai tangannya meraba-raba kedua gunung Stella yang begitu kenyal dan lumayan besar,, sehingga Stella yang belum selesai makannya terganggu konsentrasinya, merasakan sensasi yang di berikan Willy.
Stella menghentikan makannya lalu berdiri menghadap Willy dan mengalungkan tangannya ke leher Willy, "Aku mau tau rencana apa yang akan kau lakukan untuk membalas dendam kepada Ken". kata Stella sambil menempelkan tubuhnya ke tubuh willy yang tidak memakai baju hanya menggunakan celana boxer saja, sehingga memperlihatkan tubuhnya yang begitu gagah dengan otot-otot yang berisi.
"Aku akan menghancurkan usahanya dan menutup akses perdagangannya sehingga dia akan mengalami jalan buntu". kata Willy sambil melumat bibir Stella, lalu turun ke leher jenjangnya mencium lehernya dan memberi tanda kissmark disana, membuat Stella mendesah "Ooouhhh honey... ". desah Stella manja membuat Willy semakin menggila, di. tariknya lingeri tipis Stella sehingga lepas dari tubuhnya, dan membuka branya terpampang 2 gunung yang sangat di rindukan Willy dengan lahapnya Willy melumat kedua gunung Stella membuat Stella mengerang, merasakan kenikmatan, Willy mengangkat Stella dan membaringkannya di Ranjang yang bertabur bunga...
Pergulatan mereka semakin panas, Willy memainkan klitoris dan menghisap lubang Stella memasukan lidahnya menyapu setiap dinding Vagina Stella yang harum,, membuat Stella menggelinjang merasakan orgasme, Lalu merasa Stella sudah siap Willy pun memasuki tubuh Stella, erangan dan desahan saling bersahutan hingga mereka mencapai klimak bersama, Willy merasa begitu puas begitu pula dengan Stella, mereka tidur berpelukan hingga pagi menjelang.
Keesokannya mereka berdua bersiap ke paris, tidak di duga Kenanta menyusul bulan madu mereka, Kenanta berusaha mengejar kembali cinta Stella, sampai membohongi Lisa dengan mengatakan pulang ke jepang menengok kakeknya yang sakit.
Di dalam pesawat Stella duduk dengan mesra memeluk suaminya, menyandarkan kepalanya di bahu Willy, di belakang mereka mata Ken tak lepas memandang keduanya tangannya mengepal, "Bagaimana bisa kamu begitu mudah melupakan cintaku setelah 3 tahun kita bersama, dan mencintai lelaki sialan itu padahal baru kamu kenal". kata Ken dalam hati.
Setelah pesawat mendarat Willy dan Stella menuju Hotel dan Ken mengikuti mereka dari belakang agar mereka tidak curiga.
Willy dan Stella memesan kamar terbaik dengan pemandangan mengarah ke menara Eifeel, Ken memesan kamar di sebelahnya.
Ketika Willy berbaring di kamar, Stella hendak keluar karena tas kecilnya tertinggal di meja resepsionis, ketika keluar kamar dan melewati kamar Ken, Ken menariknya ke dalam kamar.
"Hei, apa yang kamu lakukan". kata Stella kaget. "Stella dengarkan aku, maaf jika kamu terluka dengan perselingkuhanku dengan Lisa, aku melakukan itu untuk kamu juga, kalo aku sudah memdapatkan semuanya aku akan meninggalkan Lisa dan kamu tinggalkan suamimu dan kita bersama kembali bagaimana, sayang kamu setuju kan kata Ken sambil memeluk Stella erat.
"Tidak Ken, aku sudah tidak mencintaimu lagi, semenjak kamu meninggalkan aku cintaku sudah ku kubur, sekarang di Hati aku hanya ada Suamiku, Willy Pratama tidak ada yang lain." Kata Stella yang membuat sakit hati Ken.
"Baik, kalo kau tidak mau kembali padaku, kamu jangan menyesal, aku akan menghancurkanmu dan suamimu." kata Kenanta dan ketika Ken hendak mencium bibir Stella, Stella menampar pipinya dengan keras dan mendorong nya kemudian berlari keluar dan masuk ke dalam kamarnya.
Willy yang kaget melihat Istrinya yang masuk tiba-tiba dengan berlari bergegas menemuinya, "Ada apa sayang". kata Willy. "Kenanta mengukuti kita dia ada di kamar sebelah tadi dia menarikku ke kamarnya". Kata Stella sambil ngos-ngosan. Willy yang mendengar perkataan Stella segera berlaru keluar untuk menemui Kenanta namun Kamarnya sudah kosong ketika menanyakan ke bagian resepsionis ternyata Ken sudah keluar dari Hotel.
Willy kembali ke kamar sambil membawa tas Stella yang tertinggal. dan segera menemui istrinya.