Chereads / Zayn,Si Jenius Tampan / Chapter 18 - Pemgumuman

Chapter 18 - Pemgumuman

Empat hari kemudian,Arunika telah menyelesaikan seluruh kompetisi,dari keempat kompetisi yang diikutinya,tiga diantaranya dia masuk kedalam babak Final,hari ini,adalah pengumuman untuk hasil dari kompetisi yang kemarin,kalau hari ini Arunika masuk Final,berarti dia adalah peserta dari Mesir satu-satunya yang berhasil lolos kedalam babak Final,karena dari sembilan orang mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari Mesir,Arunika adalah satu-satunya yang lolos kedalam babak Final,dan yang lebih mengagumkan lagi,Arunika mengikuti empat kompetisi sekaligus,dia juga satu-satunya peserta yang paling singkat mengerjakan setiap soal di kompetisi ini.

"Profesor Zayn,mahasiswi anda ternyata memang sangat jenius,usianya juga relatif sangat muda,saya sangat kagum dengan mahasiswi anda tersebut,selamat untuk kalian berdua."salah satu rekan Zayn sesama profesor muda dari Cairo University mengucapkan selamat kepadanya.

"Terima kasih prof,anda juga hebat,meski harus gugur di babak ini,tetapi,bisa sampai disini saja, sudah merupakan sebuah prestasi bagi kita,kami mohon do'a,agar kami bisa menjadi juara di salah satu cabang kompetisi yang mahasiswi saya ikuti."Zayn menepuk bahu rekannya,mereka kemudian berpisah karena Zayn harus mengambil hasil dari kompetisi terakhir yang diikuti Arunika,untuk saat ini,memang hasil kompetisi tidak diumumkan tetapi diberitahukan melalui sebuah surat keputusan langsung dari kantor microsoft.

"Arunika,ayo,kita akan menemui panitia,kita harus mengambil hasil dari kompetisi yang kamu ikuti barusan."Zayn memanggil Arunika yang sedang duduk menyendiri di sebuah pojokan,dia memang tidak memiliki banyak teman selama ini,dia juga tidak mudah bergaul dengan orang-orang yang baru dikenalnya.

"Oh iya,baik kak,tunggu sebentar."Arunika kemudian mengikuti Zayn menuju ke ruang panitia,mereka langsung disambut hangat oleh panitia yang akan menyerahkan hasil kompetisi kepada keduanya.

"Profesor Zayn,ini adalah hasil kompetisi milik mahasiswi anda,selamat atas prestasi yang telah diraihnya,kami yakin,untuk kali ini,dia juga sepertinya akan lolos ke babak Final."Panitia itu menyerahkan sebah surat yang dilipat kecil dan dimasukkan kedalam amplop,saat diterima Zayn,amplop itu masih tersegel.

"Terima kasih atas semangat dan dukungan yang anda berikan."Zayn langsung menerima amplop itu kemudian bersama dengan Arunika meninggalkan ruangan itu,mereka kemudian kembali duduk di tempat mereka menunggu tadi,lalu Zayn menyerahkan amplop itu kepada Arunika,dia menyuruh Arunika membukanya sendiri.

"Kenapa tidak kakak saja yang membukanya?,kenapa mesti aku yang membuka?"Arunika langsung protes,dia sebenarnya sangat malas,dia tidak begitu memperdulikan hasil dari kompetisi ini.

"Semua ini adalah hasil jerih payahmu,jadi bukalah,cepat,kakak sudah tidak sabar ingin mengetahuinya."Zayn tersenyum melihat wajah cantik Arunika yang terlihat sangat bosan,gadis itu kemudian membuka amplop itu dan langsung menyerahkan isinya kepada Zayn tanpa melihatnya,Zayn menggelengkan kepalanya sambil menerima kertas itu.Perlahan Zayn membuka kertas itu dan langsung tersenyum,dia kemudian berdiri dan menatap Arunika yang malah merebahkan kepalanya di meja yang berada didepannya.

"Hai gadis malas,ayo bangun,kita akan kembali ke hotel,kamu harus menggunakan waktu satu minggu ini untuk beristirahat,karena minggu depan kamu akan maju kebabak final,selamat ya,kamu lolos di empat kompetisi ini."Zayn kemudian berjalan lebih dulu,sementara Arunika mengekor dibelakangnya,dia merasa sangat lelah,dia ingin langsung tidur saat tiba dihotel nanti.

"Arunika,kenapa sih kamu sepertinya sangat bosan?"Zayn memperhatikan Arunika,gadis itu terlihat suntuk,Zayn merasa agak khawatir,siapa tahu Arunika sedang kurang enak badan.

"Aku baik-baik saja kak,hanya saja aku merasa agak lelah,jadi,jangan ganggu aku ya,aku ingin tidur seharian ini,kita akan bertemu saat makan malam."Arunika memberitahu Zayn,sementara Zayn hanya bsa mengangguk menyetujui permintaan mahasiswinya itu,setelah keduanya sampai dihotel,mereka langsung berpisah dan masuk kedalam kamar mereka masing-masing,Arunika segera mandi dan tidur,sementara Zayn sedang menelepon profesor Haedar,dia menyampaikan kabar bahagia bahwa Arunika berhasil masuk kebabak final di semua kompetisi yang dia ikuti,tentu saja sebagai seorang ayah dan juga dosen yang mengajar di universitas tempat Arunika kuliah dia sangat bangga dengan prestasi putrinya,profesor Haedar bahkan mendapat hadiah dari kampus,dia benar-benar sangat bahagia.

"Sementara itu didalam kamar,Arunika berguling kekanan dan kekiri di atas tempat tidurnya,dia tidak bisa tidur,meski telah memjamkan matanya,tetapi tetap saja dia tidak bisa segera terlelap,dia kemudian mengambil laptopnya,seperti biasa,saat dia sedang bosan,dia akan mencari sesuatu yang dapat menarik minatnya dan membuatnya bersemangat,setelah melihat-lihat beberapa lama,matanya tiba-tiba berbinar,bibir tipisnya tersenyum,jari-jari mungilnya menari diatas keyboard laptopnya dengan lincah,bola matanya bergerak kekanan dan kekiri,sangat cantik dan terlihat imut,saat orang lain melihatnya secara fisik,pasti begitulah yang mereka pikirkan,tetapi saat melihat apa yang dilakukannya saat ini,pasti orang akan bergidik ngeri,tak berapa lama,pintu kamarnya diketuk seseorang,dengan malas Arunika berjalan membukakan pintu,dia sudah menduga siapa yang datang saat ini.

"Dasar gadis nakal,apa yang kamu lakukan,kamu jangan bermain-main dengan kelompok itu,sangat berbahaya."Zayn langsung menjewer telinga Arunika saat gadis itu membuka pintu.

"Kak Zayn,tolong lepaskan dulu,aku sedang bekerja sekarang,setelah aku menyelesaikan pekerjaanku,kamu boleh lakukan apapun kepadaku,tetapi sekarang aku tidak boleh berhenti."Arunika kembali duduk didepan laptopnya,jari-jarinya kembali menari diatas keyboard laptopnya,lalu dalam waktu satu jam Arunika berhasil menyelesaikan pekerjaannya,dia kemudian mematikan laptopnya dan kemudian duduk bersama dengan Zayn yang menatapnya dengan tajam meminta sebiah penjelasan.

"Sejak kapan kamu bergabung dengan mereka?kenapa kau tidak pernah menceritakannya kepada kakak?"Zayn merasa kecolongan,dia terlihat sangat bodoh didepan gadis kecil ini,ternyata,Zayn belum cukup mengenal Arunika.

"Seorang mata-mata harus menjadi seorang aktor,tetapi seorang aktor yang tidak diketahui masyarakat atau membutuhkan panggung,aku juga tidak membutuhkan ijin dari orang lain dan menceritakan kepada mereka."Arunika tetap tenang,dia menatap Zayn dengan senyum mengejek,sementara Zayn hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku akan bergabung denganmu,aku merasa khawatir dengan keadaanmu,aku tidak akan membiarkanmu bekerja sendiri."Zayn sudah bertekad,dia akan melindungi Arunika,apa yang sedang menjadi pekerjaannya saat ini sangat berbahaya,kalau tidak hati-hati,gadis itu akan menjadi buruan penjahat paling berbahaya didunia.

"Baiklah kak,aku sangat bahagia,terima kasih dan selamat bergabung."Arunika menjabat tangan Zayn,keduanya kemudian kembali berpisah,mereka akan beristirahat dan bertemu saat makan malam nanti.