Beberapa tahun kemudian, Zayn yang sedang berada di Amerika akan menyusul Arunika yang sedang dalam misi di Rusia, Zayn akan menyusu Arunika karena dia baru saja memberitahu kalau dia sangat membutuhkan bantuan Zayn.
Sementara itu, ditempat yang sangat jauh. Ziyad sedang mengadakan rapat dengan teamnya, mereka akan ditugaskan oleh Agen dari pusat untuk menangkap pemimpin kelompok penjahat internasional yang sangat berbahaya yang kini sedang berada di Rusi. ,Jika Ziyad dan teamnya berhasil, mereka akan menerima bayaran yang sangat tinggi. Tetapi kalau tidak berhasil, nyawa mereka yang akan menjadi taruhannya.
"Bagaimana ini ketua? sasaran kita yang akan kita tangkap kali ini sangat berbahaya, juga dia sangat pandai bersembunyi. Dia juga pandai menyamar." wakil ketua dari team Ziyad merasa sangat khawatir, mereka tidak boleh gegabah. Mereka harus mengutus orang yang tepat untuk menyelidikinya, mereka harus benar-benar memilih anggota yang sangat berdedikasi dalam pekerjaan ini. Juga orang yang berani mati, sehingga mereka bisa melindungi kerahasiaan keberadaan team mereka. Siapapun yang akan diutus saat ini haruslah seseorang yang pemberani.
"Zalfan, sepertinya kau yang paling cocok menjalankan misi ini. Jadi, kamu harus pergi ke Amerika dulu. Setelah itu baru kamu terbang ke Rusia. Sejak tiga puluh tahun yang lalu, kamu memang tetap menjadi satu-satunya yang bisa kami andalkan." ketua team Ziyad memang sangat percaya kepada ziyad, hanya saja mereka tidak mengetahui kalau yang mereka kira Zalfan ini adalah Ziyad. Mereka hanya agak curiga, karena sejak tiga puluh tahun yang lalu saat Ziyad dan Zalfan bertukar tempat, ketua team dan rekan-rekannya hanya merasa Zalfan lebih pandai dari sebelumnya.
"Kalau memang itu sudah menjadi keputusan ketua dan team, maka aku yang akan pergi." Ziyad sangat bertanggung jawab, dia juga sangat berdedikasi. Misi hidupnya adalah membuat dunia aman dan membuat umat manusia hidup dengan damai.
Selama ini, Ziyad dan Zalfan memang bergabung di sebuah agen yang sama. Tetapi kalau Zalfan secara langsung atau lebih sering ditugaskan dilapangan. Sedangkan Ziyad, dia bertugas dibalik layar. Dia adalah seorang peretas yang sangat handal, karena kejeniusannya dia sering memecahkan masalah yang dihadapi dunia termasuk menangkap beberapa teroris yang menyebar diseluruh dunia termasuk di indonesia.
Semua itu adalah berkat bantuannya dan dia adalah ahli cyber yang tidak ada bandingnya. Hingga sekarang telah muncul bakat baru, tetapi Ziyad sangat terkejut saat mengetahuinya. Karena ternyata, peretas yang kemampuannya sama dengannya adalah Zayn, cucunya sendiri. Meski sampai saat ini dia belum pernah bertemu dengannya, tetapi dia sudah mengirimkan pesan agar Zayn terus berhati-hati. Zayn sendiri merasa sangat terkejut, setelah beberapa tahun keberadaannya tak tersentuh, kini ada yang bisa menemukannya. Berarti kemampuan orang ini hampir sama dengan kemampuan uminya, Ayya dan mereka bertiga memiliki kemampuan yang sama.
Tanpa Zayn ketahui pula, ternyata mereka bertiga adalah keluarga. Ketua team Ziyad ingin merekrut Zayn, tetapi mereka tidak dapat menemukannya. Saat mereka meminta bantuan Ziyad untuk melacak orang itu, Ziyad akhirnya mengetahui kalau yang sedang mereka cari adalah cucunya. Memang team Ziyad saat ini tidak memiliki peretas yang handal lagi setelah Ziyad secara resmi dia mengundurkan diri. Karena Ziyad harus menggantikan posisi Zalfan saat itu. Sebenarnya, Ziyad dan Zalfan hanya akan bertukar tempat untuk sementara waktu sampai sakit yang diderita Zalfan sembuh. Saat itu, Zalfan sedang sakit. Padahal dia harus menjalankan tugas, tetapi takdir berkata lain. Zalfan meninggal dihari pertamanya bertukar tempat dengan Ziyad dan Ziyad sudah berangkat ke China saat itu untuk membantu menangkap seorang mavia yang sangat berkuasa di negara itu.
Pihak pemerintah China meminta bantuan dari agen tempat Ziyad dan Zalfan bekerja dan dalam waktu seminggu, Ziyad berhasil menyelesaikan misinya dengan sukses. Tetapi saat dia akan kembali, dia mengetahui Zalfan sudah meninggal. Sebenarnya dia akan kembali dan menjelaskannya kepada Kirana dan putra putrinya, bahwa yang meninggal itu bukanlah dirinya. Tetapi sebelum itu dilakukannya, tugas baru lebih dulu datang dan kali ini, tugas ini sangat berbahaya. Sampai akhirnya Ziyad tertangkap dan ditahan oleh pihak musuh dan dia baru bisa membebaskan diri setelah tiga puluh tahun dan baru kembali saat ini dan kini keadaannya telah berubah tidak seperti dulu lagi.
"Baiklah Zalfan, bersiaplah! kamu akan berangkat saat ini juga. Disana kamu harus bisa menjaga dirimu! jangan sampai kamu ketahuan. Kami yakin meski usiamu tidak muda lagi, kemampuanmu masih seperti dulu. Tetapi kamu harus lebih hati-hati. Ingat, musuh kita kali ini sangat tangguh. Hingga pihak FBI membutuhkan bantuan kita. Padahal mereka sudah memiliki team khusus, tetapi tidak mampu menanganinya." Ketua team memberikan koper berisi peralatan dan perlengkapan canggih yang akan diperlukan Ziyad dan tak lupa laptop. Ini adalah benda yang harus dibawanya. Setelah semua beres, Ziyad langsung berangkat ke Amerika dengan pesawat khusus milik agen. Tetapi saat perjalanan ke Rusia nanti, dia harus menggunakan pesawat umum karena dia sudah mulai harus menyamar menjadi penduduk sipil.
"Baik, aku berangkat sekarang." Ziyad langsung meninggalkan markas mereka langsung terbang menuju ke Amerika. Setelah semalaman berada diatas pesawat, akhirnya Ziyad sampai. Dua hari berada di Amerika, dia sudah menyelesaikan tugasnya disini. Saat ini, dia sudah berada di bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Rusia, Didalam pesawat, Ziyad merasa agak kurang enak badan. Tubuhnya terasa akan terjatuh, untung saja ada seorang pemuda yang menolongnya. Saat melihat wajah pemuda itu, hatinya bergetar.
"Terima kasih nak." Ziyad kemudian dibantu pemuda itu duduk. Matanya agak berkunag-kunang. Dia sendiri tidak tahu kenapa dengan tubuhnya. Dia selalu mengkonsumsi vitamin dan saat berangkat tubuhnya juga sangat sehat, dia mengingat-ingat apakah ada salah makan atau tidak.
"Kakek, apakah anda baik-baik saja?" Zayn bertanya dengan sangat sopan menggunakan bahasa inggris yang sangat fasih.
"Kakek tidak apa-apa nak, sekali lagi terima kasih." Ziyad yang sedang menyamar menjadi seorang kakek yang lebih tua dari usianya yang sebenarnya sangat kagum dengan kesopanan yang dimiliki Zayn. Kemudian Zayn duduk disebelahnya, ternyata mereka duduk di baris kursi yang sama.
"Kakek ada kepentingan apa pergi ke Rusia? kenapa kakek pergi sendiri?" Zayn kemudian bertanya kepada Ziyad. Dia merasa kasihan kepada kakek ini, dia menjadi teringat Habib Mustofa yang sekarang sudah sangat renta.
"Kakek akan mengunjungi seorang kerabat nak, kakek sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi jadi kakek sendirian." Ziyad yang sudah agak membaik, menoleh kearah Zayn. Saat melihat wajahnya, dia seperti melihat putrinya Ayya, hatinya semakin berdebar.
"Tetapi kakek sedang sakit, kenapa melakukan perjalanan jauh?" Zayn semakin penasaran dengan kakek ini. Entah mengapa, dia merasa sudah kenal lama dengannya. Padahal ini adalah pertama kalinya mereka bertemu.
"Sebenarnya, kakek sangat sehat saat berangkat.Tetapi kakek juga heran, kenapa tiba-tiba seperti ini." Ziyad mengatakan hal yang sebenarnya.
"Kakek, boleh aku memeriksa nadimu?" Zayn meminta ijin kepada Ziyad untuk memeriksa denyut nadinya. Saat Ziyad mengangguk, dia kemudian meraih tangan Ziyad kemudian setelah memeriksanya keningnya berkerut.
"Kakek terkena racun dan Racun ini sangat mematikan. Saat ini aku tidak membawa obat dan juga tidak bisa meracikkan obatnya. Karena aku tidak membawa bahan-bahannya,cjadi untuk menghentikan racun ditubuh kakek ijinkan aku menotok saraf kakek agar racun tidak menyebar, apakah kakek mengijinkannya?" mendangar kata-kata Zayn, Ziyad tidak terkejut. Sudah sering kali dia mengalami ini. Tetapi saat ini, dia benar-benar tidak bisa mendektesinya.
Maka dia hanya bisa mengangguk, dia juga sangat percaya kepada Zayn. Meski mereka baru pertama kali bertemu. Ada semacam ikatan bathin yang dia rasakan semenjak bertemu denagn Zayn. Padahal mereka tidak pernah bertemu, tetapi karena mmereka adalah keluarga dan darah Ziyad mengalir dalam diri Zayn. Keduanya merasakan perasaan yang aneh, yang tidak bisa mereka jelaskan. Apakah ini seperti yang dikatakan banyak orang kalau darah lebih kental dari pada air? meski mereka belum saling mengetahui, perasaan mereka sudah terhubung?