Chereads / Zayn,Si Jenius Tampan / Chapter 25 - Kakek Dan Cucu

Chapter 25 - Kakek Dan Cucu

Setelah pesawat mendarat, kondisi Ziyad masih tetap sama. Karena memang Zayn belum melakukan tindakan apapun selain menahan agar racun tidak menyebar. Zayn membawa Ziyad ke hotel terdekat, lalu dia menelepon seseorang dan tak berapa lama seorang gadis muda yang sangat cantik datang dengan membawa beberapa bahan herbal untuk menawarkan racun Ziyad. Gadis berjilbab yang terlihat seperti blasteran Indonesia-Timur Tengah itu dengan cekatan membant Zayn meracik beberapa herbal. Gadis itu kemudian merebusnya, sementara Zayn kemudian membuka pakaian Ziyad dan melakukan akupuntur. Setelah selesai, dia kemudian membawa Ziyad kedalam kamar mandi.

Gadis yang membantunya tadi sudah mencampur ramuan herbal yang direbusnya tadi kedalam bathub dangan air dan sekarang sudah siap untuk berendam. Zayn memasukkan tubuh Ziyad kedalam bathub dan membiarkannya sebentar. Lalu dia dan gadis itu pun menunggu di luar sambil berbincang.

"Arunika, beberapa bulan tidak ketemu kamu terihat semakin cantik. Calon istri siapa sih?" Zayn yang sekarang telah beranjak menjadi pria dewasa sudah pandai merayu calon istrinya. Sementara itu, Arunika yang sangat kuat dan mandiri, gadis yang berhasil menyelesaikan misi berbahaya beberapa kali ini terlihat sangat manis, lemah dan manja dihadapan calon suaminya. Saat melihatnya seperti itu, orang lain tidak akan menyangka kalau gadis kecil ini telah menangkap banyak penjahat yang membahayakan dunia.

"Kak Zayn, apakah kamu sempat terjatuh? atau kepalamu terbentur sesuatu? kenapa kau mendadak lupa ingatan?" Arunika memeriksa keadaan calon suaminya. Zayn tersenyum, dia menjadi begitu gemas dengan sikap gadisnya. Dia harus segera membawanya kembali ke Indonesia dan segera menikahinya.

"Arunika, setelah misi kali ini selesai kita langsung akan kembali ke Indonesia. Lalu aku akan menikahimu. Setelah itu, apakah kau mau berhenti dari pekerjaan berbahaya mu ini?" Zayn menatap Arunika dengan mesra dan gadis itu kembali menatapnya dengan pandangan yang rumit. Sebenarnya Zayn sudah berulang kali melamarnya tetapi gadis itu selalu menolak dengan alasan kalau kehidupannya sangat istimewa, tidak seperti orang pada umumnya. Tetapi Zayn juga sudah yakin kalau Arunika adalah jodohnya. Jadi apapun akan dia terima, asal Arunika mau menjadi istrinya dan akhirnya gadis yang dulu menjadi mahasiswanya itu sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupnya.

"Sebentar, kakak akan melihat kakek yang didalam kamar mandi." Zayn kemudian memasuki kamar mandi. Dia melihat kakek yang tadi sangat lemah yang ditolongnya kini sudah terlihat sehat. Bahkan, beliau sudah memakai jubah mandi dan sudah mengeringkan bathub yang tadi dipakainya. Melihat Zayn masuk, Ziyad tersenyum.

"Terima kasih banyak anak muda! kemampuanmu dalam ilmu pengobatan sangat mengagumkan. Kakek sangat menyukai mu." Ziyad menepuk bahu Zayn, keduanya kemudian keluar dari kamar mandi. Kemudian Ziyad melihat ada seorang gadis cantik berada di dalam kamar mereka juga. Dia agak terkejut karena racun yang berada dalam tubuhnya tadi dia tidak begitu memperhatikan orang yang membantu Zayn.

"Sama-sama Kakek, perkenalkan dia Arunika, calon isteriku." Zayn bisa menangkap rasa penasaran Ziyad dari pandangan matanya. Kemudian dia memperkenalkan Arunika kepadanya. Entah mengapa, semenjak pertama kali bertemu dengan Ziyad, Zayn sudah merasa sangat dekat dan akrab dengannya.

"Kalian berdua sangat serasi, selamat untuk kalian berdua. Tetapi kakek sarankan kalian segera menikah agar tidak terjebak kedalam zina." Ziyad menasehati Zayn dengan penuh kasih, dia merasa sangat dekat dengan pemuda ini. Semenjak mereka bertemu pertama kali di pesawat, wajah Zayn mengingatkannya kepada putrinya Ayya. Kini Ziyad merasa sangat merindukannya tetapi, saat ini dia tidak boleh berhbungan dengan anggota keluarganya. Semua itu akan membahagiakan mereka. Wajah tua nya yang masih terlihat sangat tampan itu pun menyiratkan kesedihan.

"Kakek, kenapa tiba-tiba bersedih?" Zayn melihat wajah kakek itu terlihat murung. Dia merasa sangat kasihan.

"Kakek teringat putri kakek, dia agak mirip denganmu. Dia juga seorang yang sangat pandai. Usianya masih sangat muda, tetapi dia memiliki banyak keistimewaan." Ziyad membayangkan wajah Ayya, matanya memerah.

"Drttt ... Drtt ... Umi calling.." Zayn melihat ponselnya bergetar dia pun langsung melihatnya. Ternyata, uminya yang memanggil. Mereka kemudian berbicara melalui panggilan video.

"Sebentar ya kakek, Umi ku menelepon." Zayn kemudian mengangkat telepon uminya setelah Ziyad mengangguk.

"Assalamu'alaikum Umi, ada apa? Zayn sedang ada pekerjaan. Jangan terlalu sering menghubungi Zayn.

"Ayya menggelengkan kepalanya, kemudian dia melihat Arunika juga berada di samping Zayn.

"Zayn, kenapa kau bersama dengan Arunika? apa yang kalian lakukan? tidak baik seorang lelaki dan seorang perempan berduaan. Jangan sampai kalian melakukan hal-hal yang tidak pantas." Ayya memarahi putranya, tetapi baik Arunika maupun Zayn malah tersenyum. Ayya menjadi gemas.

"Umi, jangan berfikir terlalu jauh. Kami bisa menjaga diri kami. Kami juga tidak berduaan. Umi lihat, kami juga memiliki seorang tamu." Zayn memperlihatkan Ziyad kepada uminya. Ayya seketika terkejut, bagaimana mungkin abi dan putranya sedang bersama sekarang.

"A... Abi..." Ayya memanggil Ziyad dengan terbata. Ziyad juga sangat terkejut melihat Ayya ternyata yang menelepon Zayn. Kalau begitu pemuda ini adalah ... cucunya yang selama ini ingin sekali ditemuinya. Zayn dan Arunika juga terkejut, mereka lalu saling memandang. Yang mereka tahu Abi dari Uminya adalah kakek Hanan. Kenapa uminya memanggil kakek ini abi?

"Ayya, ternyata kamu masih mengenali Abi. Meski Abi berpenampilan seperti ini.."cZiyad tersenyum. Ayya juga tersenyum lalu dia melanjutkan kata-katanya.

"Abi, dia Zayn putraku. Dia adalah cucu Abi yang ingin abi temui." Ayya sangat bahagia. Akhirnya Zayn bertemu dengan Ziyad. Ayya mengira mereka berada di Mesir saat ini. Setelah berbincang banyak hal dan menjelaskan kepada Zayn dan Arunika dan menceritakan semuanya kepada putranya, Ayya mengakhiri panggilan mereka. Ayya juga meminta Zayn dan Arunika merahasiakan identitas Ziyad yang sebenarnya dan mengakuinya sebagai Zalfan.

"Kakek, ternyata anda Kakek kandungku." Zayn memeluk Ziyad dengan erat. Pantas saja dia merasakan kedekatan dengan kakek tua itu. Ternyata dia adalah kakeknya, Begitu juga dengan Ziyad, dia merasa Zayn sangat mirip dengan Ayya dan ternyata dia memang putra dari putrinya. Ziyad juga kini menahami kalau keahlian pengobatan yang dimiliki Zayn sama persis dengan yang dimiliki Ayya dan juga dirinya.

Meski Ziyad tidak pernah mengajarkannya kepada Ayya, secara alamiah bakatnya menurun kepada putri dan cucunya dan setelah mendengar penjelasan Zayn, ternyata saat ini mereka bertiga sedang mengerjakan misi yang sama. Mereka sepakat akan segera menyelesaikan misi ini.

"Arunika, Zayn, kakek ingin kalian menikah secara agama dulu. Apakah kalian mau?" Ziyad adalah seorang Kyai jadi dia tidak mau melihat cucunya terjerumus. Meski sebenarnya itu tidak akan pernah terjadi tetapi bagaimana pun juga, Zayn adalah seorang hafidz.

Dia juga tahu batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukannya. Lalu Zayn menatap Arunika dan mereka kemudian mengangguk. Arunika segera memberitahukan papanya. Zayn juga segera memberitahukan abi dan uminya, lalu Ziyad mencari saksi untuk menyaksikan pernikahan cucunya. Yang menikahkan adalah Ziyad dengan persetujuan profesor Haedar tentunya. Papa Arunika memasrahkan perwalian kepada Ziyad sebagai bentuk penghormatannya terhadap Ziyad sebagai seorang sesepuh. Papa Arunika dan Ayya juga Rafi menyaksikan secara langsung akad nikah putra dan putri mereka melalui video call. Dalam hitungan menit, kini Zayn dan Arunika telah resmi menjadi sepasang suami dan istri.