Chereads / LOVE AFFAIR A VERY DIFFICULT (slow update ya) / Chapter 11 - Tinggal Satu Atap 1

Chapter 11 - Tinggal Satu Atap 1

Rumah Kanzha

kanzha baru saja sampai dirumah dia melemparkan tasnya ke kasur, hari ini dia harus berkemas dan pergi meninggalkan rumahnya untuk pindah ke rumah meval

"kenapa sih syaratnya harus tinggal di rumahnya satu atap sama dia gimana cara gue jelasin ke ibu kalo gue bakalan tinggal satu atap sama cowo yang bukan pasangan gue ... yang ada gue pasti di gantung sama ibu ...aaaaa gue bingung ga mungkin kan gue bilang sama ibu "ucapnya kanzha berguling guling di atas kasur sambil merenggek uring-uringan karena tidak mungkin baginya memberitahukan keadaannya saat ini kepada ibunya bahwa dia akan tinggal bersama laki-laki yang bukan suaminya.

"terus gue harus cetita kesiapa dong.... masa gue cerita ke indra.. ah engga kalo gue cerita ke indra yang ada keadaannya makin rumit "gumamnya, wajah kanzha saat ini berubah menjadi murung dia berpikir siapa orang yang harus kanzha minta tolong saat sedang bepikir satu nama terlintas di pikirannya yaitu sarah sahabatnya kenapa dia tidak memikirkannya dari tadi .

"aaahhh... iya sarah, kenapa gue ga kepikiran dia dari tadi ,mending gue cerita sama dia dia pasti bisa bantuin gue buat yakinin ibu "ucapnnya lalu bangun dari kasur dan mengambil tasnya mencari ponselnya. "aahh ini dia "kanzha menghubungi sarah

"tuuut.... tuuuttt.... "suara nada sambung terdengar

"aduh... angkat dong sar "gumamnya dengan gelisah menunggu sarah menjawab teleponnya .

"halo sar.. lo dimana sekarang? "ucap kanzha saat sarah mengangkat panggilannya

"gue... gue lagi di cafe... emang kenapa "tanya sarah

"gue pengen ketemu sama lo... gue pengen cerita sama lo ini masalah hidup dan mati gue"ucap kanzha dengan terburu-buru

"hidup dan mati lo.. siapa yang mau ngebunuh lo emang ? "tanya sarah dengan heran

"pokoknya nanti gue ceritain... nanti sore gue ke cafe ok "ucapnya kepada sarah

"iya.. iya "jawab sarah

"oke.... kalo gitu gue tutup telponnya dulu ya "ucapnya

"iya dah "balas sarah "tut tut... "suara panggilan terputus sekarang setidaknya kanzha bisa sedikit bernafas lega

"sekarang masalah ibu udah beres... mending gue sekarang kemasin barang-barang yang harus dibawa "gumamnya kazha mumutuskan untuk mengemas barang-barangnya sebelum pergi ke cafe.

Kantor Attagroup

meval sedang duduk bersandar di kursinnya dia merenggangkan otot-ototnya yang kaku akibat seharian bekerja, dia baru saja membereskan berkas yang telah dia baca dan tanda tangan

"huh cape banget "gumamnya sambil memijit tengkuk lehernya yang pegal dia melirik jam, sekarang jam sudah menunjukan pukul 15:59. perutnya keroncongan seharian ini dia sebuk kerja sehingga melewatkan makan siangnya ,dia mengambil ponselnya dan menekan salah satu nomor di ponselnya lalu meletakan ponselnya di telinganya.

"halo pak william... "ucapnya kepada seseorang di sebrang sana pak william dia adalah asisten meval sebenernya dia adalah asisten keluarga atta tetapi dia di khususkan untuk menjaga meval mengurus semua kebutuhannya.

"iya tuan meval... ada perlu apa "jawabnya dengan sopan namun masih terdengar tegas

"nanti tolong jemput seseorang dan bawa dia ke apartemen saya "perintahnya kepada pak wiliam

"iya tuan baiklah... tapi alamatnya "tanya pak william

"iya nanti saya kirim alamatnya "ucap meval

"baik tuan "ucapnya lalu mengakhiri panggilannya dengan meval, lalu meval mengetikan sebuah pesan untuk kanzha

"kirim alamat lo sekarang juga "seperti itu lah isi pesannya, lalu dia mengklik kirim.

Cafe

kanzha sudah sampai di cafe dia menceritakan semunya secara detail kepada sarah apa yang sedang terjadi.

"APA... TINGGAL SATU RUMAH "ucap sarah dengan suara yang keras sarah terkejut saat mendengar kanzha akan tinggal satu rumah dengan srorang pria, kanzha langsung menutup mulut sarah dengan kedua tangannya saat sarah berbicara dengan nada keras

"sssttt... jangan keras keras suaranya nanti kalo ada yang denger nanti gue malu "bisik kanzha kepada sarah, sarah menganggukan kepalannya lalu kanzha melepaskan tanggannya yang di mulut sarah.

"abis mau gimana lagi gue ga ada pilihan lain selain tanda tangan kontrak sama dia... kalo engga mau bayar apa uang 30juta pake daun gitu iya kali "ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

"iiihh... tuh cowo kebangetan tau ga zha dia itu cuma mau manfaatin lo doang ga punya rasa kasian sedikit pun sama lo "ucap sarah yang kesal kepada meval.

"abis gimana lagi gue juga bingung uang tabungan gue pun ga cukup buat bayar hutang gue.... jadi gue mohon sama lo bantuin gue ngomong ke ibu kalo gue sementara waktu pindah ke rumah lo karena kerjaan baru gue jauh dari rumah gue jadi gue harus pindah ke rumah lo pokoknya ibu ga boleh tau kalo gue tinggal sama cowok hanya buat 6bulan lo bantuin gue ya "ucapnya memegang tangan sarah memohon kepada temannya ini.

"gimana kalo pake tabungan gue zha... ya walaupun ga seberapa setidaknya bisa bantuin lo jadi lo ga usah ngelakuin hal yang bodoh kaya gini "ucap sarah kepada kanzha dia menyarankan untuk memakai tabungannya untuk membayar hutangnya.kanzha menggelengkan kepalanya dengan cepat

"hhhhmmm....engga gue ga mau ngerepotin lo lagi .. gue cuma butuh bantuan lo buat yakinin ibu aja itu udah cukup ... biar masalah ini gue yang selesaikan simpan aja tabungan lo "pintanya kepada sarah dia tidak ingin merepotkan lagi temannya sarah menatap kanzha iba

"ya udah kalo itu mau lo gue bakal bantuin lo sebisa gue lo ga usah khawatir "ucap sarah lalu menepuk pundak kanzha

"makasih ya,,,lloemang sahabat gue paling terbaik "ucap kanzha lalu memeluk sarah

"iya zha lo ga usah takut.. gue bakalan ada buat lo "ucapnya membalas pelukan kanzha

"indra tau masalah ini "tanya sarah melepaskan pelukannya, kanzha mengelengkan kepalanya.

"gue ga bisa cerita sama indra yang ada nanti masalah ini ke indra kalo dia tau masalahnya makin rumit lo tau sendirikan indra gimana "ucapnya

"iya sih "ucap sarah saat mereka sedang berbincang tiba-tiba suara ponsel kanzha berbunyi "tring... "suara pesan masuk kanzha meraih ponselnya yang di meja den melihat isis pesannya

"ternyata dari si mr. arogant "gumamnya yang merasa jengkel menatap ponselnya lalu dia menshareloc alamatnya kepada meval tak lama ada sebuah balasan dari meval. yang berisi. "asisten gue bakal jemput lo di rumah lo jadi jangan lupa kemas barang lo dan sampai bertemu di rumah "seperti itulah isi balasannya. "iya.. "kanzha membalas dengan singkat. sarah menatap kanzha

"siapa? dari cowo itu ya "tanya sarah kanzha menganggukan kepalanya

"apa katanya "tanyanya lagi penasaran

"dia nyuruh gue buat kemasin barang-barang gue.. hari ini gue pindah kerumahnya "jawab kanzha dengan lesu

"ya udah lo pergi sekarang... kalo tuh cowo macem-macem sama lo bilang sama gue biar gue hajar tuh cowo "ucap sarah ya dia sangat mahis bela diri dia memegang sabuk hitam karate membuat kanzha sedikit terhibur dengan ucapan sarah kanzha menganggukan kepalanya.

"kalo gitu gue pulang dulu ya "Ujarnya sambil melambaikan tangannya sarahpun begitu lalu berkata "iya dah.. hati-hati ya kalo ada apa-apa inget hubungin gue ok "ucap sarah, kanzha hanya mengerahkan tangannya dengan ok lalu dia pergi meninggalkan sarah di cafe.

kini kanzha dan meval akan tinggal satu rumah,akan ada kejadian apakah antara mereka setelah mereka tinggal bersama? apakah benih cinta akan tumbuh seiring kebersamaan mereka?

Bersambung....