Chereads / LOVE AFFAIR A VERY DIFFICULT (slow update ya) / Chapter 12 - Tinggal Satu Atap 2

Chapter 12 - Tinggal Satu Atap 2

Meval

setelah kanzha memgirim alamat rumahnya dia langsung mengirim alamat tersebut pada pak william.

"ini alamatnya, namanya kanzha asyahira nanti antarkan dia ke apartemen saya "isi pesan singkatnya kepada pak william.lalu di balas dengan cepat oleh pak william

"baik pak "balasan singkat pak william.

saat sedang asyik bersandar di bangku sambil memwjamkan mata tiba-tiba rey mendengar suara ketukan pintu.

"tokk.. tookk... "suara ketikan pintu meval langsung membuka kedua matannya dan membenarkan posisi duduknya.

"masuk "ucapnya dingin sekertarisnya masuk kedalam ruangan

"maaf pak saya mengganggu.. bapak sekarang ada jadwal meating.. yang lain sudah menunggu bapak di ruangan meating "ucap wilona

"baiklah "lagi lagi meval menjawab dengan dingin seakan dia tidak memberi wilona celah untuk mendekatinya. lalu meval berdiri dan mengambil jas yang tergantung dan memakainya lalu keluar dari ruangan di ikuti oleh wilona.

Kanzha

di rumah kanzha sedang bersiap untuk pindah dia menyeret semua kopernya keluar dari rumah dia menunggu di luar rumah menunggu seseorang yang akan menjemputnya ke rumah meval.

dia mengunci pintu rumahnya dia tidak memberikan kunci kontrakannya kepada pemiliknya karena dia sudah membayar uang kontrakan untuk 6bulan kedepan dan dia juga takut jika suatu saat bisa saja dia keluar dari rumah meval sebelum kontraknya habis siapa yang akan tahu kedepannya bagaimana.

saat sedang menunggu kanzha melihat sepasang anak dan ayah berjalan dengan penuh kebahagian terpancar di wajah ayah dan anak itu tiba-tiba dia teringat mendiang ayahnya tanpa di sadari air mata mengalir dipipinya.

"andai aja ayah masih disini.. mungkin aku ga bakalan merasa kesusahan seperti ini hiks.. hiks.. pasti ayah akan belain aku kalo aku mendapatkan masalah kaya gini hiks ...aku merindukan kehangatan yang selalu ayah berikan pelukan ayah.. dan saat sedih seperti ini pasti ayah akan menghiburku hiks... hiks. "kanzha tidak bisa membendung air matanya rasa rindu yang tak bisa dia utarakan kepada sosok ayah hanya bisa kanzha tumpahkan dengan tangisan.

"andai saja ayah tau... aku lelah hidup seperti ini tapi demi ibu dan adik aku rela menanggung semuanya walaupun sulit buat aku tapi aku tetap bertahan yah hikss.. hikss"kanzha tidak bisa menghentikan tangisannya daia menutup wajahnya dengan kedua tanggannya. "hiksss... heh"suara tangisan pilu kanzha terdengar oleh seseorang di sebrang sana yang sedari tadi memperhatikan kanzha menangis pria paruh baya itu berjalan menghampiri kanzha yang sedang menangis. kanzha tidak menyadari ada seseorang yang mendekatinya tiba-tiba pria paruh baya tersebut menyodorkan sebuah sapu tangan dan berkata.

"sudah jangan menangis... nanti mukanya jadi jelek loh "ucap pria paruh baya itu

kanzha yang sedang menangis pun menghentikan tangisannya karena memndengar suara pria tersebut lalu dia melihat ke arah pria tersebut, pria itu tersenyum ke arah kanzha. yang ternyata adalah pak william

"nih ambil sapu tanggannya lalu hapus air mata kamu "ucapnya sambil memwberikan sebuah sapu tangan. kanzha yang masih terkejut dan malu pun akhirnya dengan ragu mengambil sapu tangan yang ada di tangan pak william lalu menghapus air mata dan ingusnya dan bertannya kepada pak william

"bapak siapa ya? "tanya kanzha dengan penasaran kepada orang yang ada di hadapannya ini pak william tersenyum dan memperkenalkan dirinya

"perkenalkan saya william asistennya tuan meval... saya di perintahkan tuan meval untuk menjemput nona kanzha ke apartemen tuan meval.. apa anda nona kanzha asyahira "ucapnya dengan bertanya apakah benar dia orang yang dia cari. kanzha langsung membenarkan posisi dirinya

"aah... perkenalkan saya kanzha asyahira...saya orangnya "ucap kanzha memperkenalkan dirinya dengan menjulurkan tanganya kepada pak william lalu di sambut hangat oleh pak william "senang bertemu dengan anda nona kanzha.. pertemuan pertama kali yang cukup unik "ucapnya dengan sedikit menggoda kanzha. membuat kanzha tersipu malu.

"ngeh.... maaf tadi saya tiba-tiba menangis jadi malu "ucap kanzha sambil menggaruk tengkuknya dan tersenyum canggung

"tidak apa-apa wajar jika kita menangis untuk melepaskan beban yang terpendam bisa sesikit membuat hati kita tenang "ucap pak william,kanzha hanya menganggukan kepalanya

"mari saya bantu membawa kopernya ke mobil "ucapnya lalu membawa salah satu koper miliknya,kanzha tersenyum dan berkata

"terimakasih pak... bapak bisa bawa koper saya pake mobil bapak.. tapi saya ga ikut sama bapak saya kesana mau pakai motor saya ga mungkinkan saya tinggal disini "ucap kanzha

"baiklah kalo itu mau nona kanzha.. "ucap pak william sambil tersenyum

"iya pak... bapak bisa jalan duluan nanti saya ikutin bapak dari belakang "ucap kanzha

"iya nona kanzha kalo gitu saya kopernya saya bawa.. non hati-hati ya "ucap pak wiliam

"iya pak...bapak juga hati-hati ya "ucap kanzha sambil tersenyum. lalu detik berikutnya mereka pergi menuju apartemen meval.

Meval

meval saat ini sedang meating...

"saya mau produk masker kita kali ini konsepnya fokus untuk anak muda saya tidak mau konsep yang clasik Karena kita menargetkan penjualan kepada anak muda karena peluangnya sangat besar di pasaran jadi persentasi kali ini menurut saya belum sesuai dengan kemauan saya... saya mau kalian perbaiki persentasi hari ini untuk minggu depan kita rapat lagi minggu depan "ucap meval dengan ekspresi yang serius dan dingin

"baik pak.. "jawab semua tim pemasaran dan tim desain

"rapat selesai kita ketemu minggu depan "ucap meval bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar ruanagn di okuti oleh wilona.

"wilona tolong cancel makan malam hari ini, saya ada janji lain hari ini "perintah meval

"tapi pak hari ini bapak ada janji makan malam dengan pemegang perusahaan "ucap wilona kepada meval, meval memberhentikan langkahnya lalu melihat ke arah wilona

"saya bilang cancel ya cancel "ucap meval sedikit emosi kepada wilona membuat wilona menundukan kepalanya.

"baik pak saya akan cancel "ucap wilona lalu meval pergi meninggalkan wilona.

Kanzha

kanzha baru saja sampai di apartemen meval dia memarkirkan motornya lalu pergi menghampiri pak william ,pak william keluar dari mobil dan mengeluarkan koper kanzha yang ada di bagasi.

"makasih ya pak william"ucap kanzha dengan ramah

"iya sama non kanzha... ini juga sudah tugas saya "ucapnya kanzha sangat beruntung bertemu dengan pak william yang sangat baik hati pikirnya.

"ya udah kalo mari saya antar ke tempat tinggal pak meval "ucapnya kanzha menggunakan kepalanya lalu mengikuti pak william yang memasuki lift.

"Ting.. "suara lift berhenti di lantai 9 kanzha menyeret kopernya keluar dari lift.

"ini dia tempatnya... nomor apartemennya 306 kata sandinya 080808 "ucap pak william

"apartemen nomor 306 kata sandinya 080808"gumamnya sambil mengingat perkataan pak william.

"mari masuk nona kanzha"ucapnya lalu kanzha masuk kedalam apartemen.

"wah rumahnya bagus sama rapih banget... ternyata cowo arogant kaya dia cukup teliti sama kerapihan"gumamnya dalam hati berdecak kagum melihat isi rumah meval.

saat sedang melihat -lihat kanzha di kejutkan oleh suara seorang pria.

"khheemmm... lo udah dateng "ucapnya dengan dingin seakan kutub utara saja kalah dengan dinginnya sikap meval.

"ah ya ampun.... "ucap kanzha terkejut lalu membalikan badannya ke arah suara tadi lalu dia melihat pria tinggi dan tampan siapa lagi jika bukan meval kanzha memutar bola matannya jengkel.

"bisa ga sih ga ngagetin orang kaya gitu... bapak kan bukan hantu bapak masih punya kaki yang masih berpijak di bumi "ucap kanzha kesal meval hanya menyilangkan tangannya di dada dan berkata.

"terserah gue lah kaki -kaki gue lo yang repot "ucapnya dengan santai tidak ingin kalah oleh kanzha

"iya deh terserah bapak aja "ucap kanzha dia hanya bisa mengalah untuk menghindari perseturuan ini dengan pria yang ada dihadapannya.

"pak william bisa pulang... biar dia saya yang urus "perintah meval kepada pak wiliam

"baik tuan "lalu pak william pergi meninggalkan mereka berdua.

kedua insan ini masih terdian di suasana yang canggung setelah kepergian pak william akhirnya kanzha memutuskan untuk memulai percakapan.

"khem... maaf pak kalo saya lancang... kamar saya dimana ya ga mungkin kan kalo saya menaruh barang saya di sini "tanya kanzha

"oohh... kamar lo "ucap meval lalu sebuah ide terlintas di benaknya

"ikut gue "perintah meval lalu ayu mengikutinya

"Hah.... apa gudang ini kamar saya "tanya kanzha melirik ke arah meval.

"iya gudang... sebenernya bukan bener-bener gudang sih karena masih ada kasur lebih tepatnya semi gudang bukan bener-bener gudang ...kenapa lo ga mau "ucap meval melihat ke arah kanzha

"ya udah kalo ga mau lo bisa tidur di ruang tengah "ucapnya kanzha membulatkan matannya

"jadi saya harus beresin semua ini kalo saya mau tidur disini... bapak serius ga bercanda "ucap kanzha

"iya lah gue serius... emang lo liat tampang gue ini lagi bercanda ...kalo lo mau bersihin gudang ini lo bisa pake kamar ini kalo ga mau yaudah terserah lo "ucap meval sambil menunjukan tampang serius

"hurf.... yaudah deh ga ada pilihan lain "ucap kanzha dengan sedikit cemberut

"ya udah lo beresin semuannya lo bisa pake kasur yang ada "ucapnya lalu meninggalkan kanzha

"tahan kanzha cuman 6bulan.. lo tinggal disini"ucapnya lalu mulai membersikan gudang.

Meval

"rasain lo gue kerjain... emang enak bersihin tuh gudang cape -cape deh lo "ucapnya dengan senyum devilnya lalu dia masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri

Kanzha

3jam berlalu dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya memberaihkan gudang.

"hurf.... akhirnya beres juga.. ah badan gue pegel banget "ucapnya sambil merentangkan tangannya dia mengelap keringat di dahinya kini gudang yang penuh dengan barang-barang usang berubah menjadi kamar yang nyaman. kanzha berbaring di atas kasur dia memejamkan matannya tidak bisa menahan rasa kantuknya lalu detik berikutnya diapun tertidur.

Meval

Meval pun sama setelah bekerja seharian dia tidak bisa menahan rasa kantuknya dia pun akhirnya tertidur lelap.

Bersambung.....