ke esokan harinya ,kanzha pergi ke kantor attagroup sesuai janjinya dengan meval.
Jalanan di ibu kota sangat ramai seperti biasa karena ini hari kerja jadi banyak orang pergi untuk bekerja. sekarang waktu menunjukan pukul 7:00pagi setelah mencari di maps alamat kantor attagroup kanzha langsung mengendarai motor kesayangannya dengan melihat maps kanzha langsung pergi melesat ke alamat tersebut.
Kantor attagroup
meval baru saja sampai di kantornya pintu mobilnya di buka oleh keamanan kemudian meval keluar dari mobilnya, semua pegawai di perusahannya membungkuk memberikan rasa hormatnya kepada ceo perusahaan ini .dengan wajahnya yang dingin dan datar namun masih terlihat tampan dia melangkah masuk ke dalam gedung melewati para pegawai dia sangat terlihat berwibawa ,meval berjalan memuju lift khusus dirinya sendiri karena dia tidak nyaman bersama pegawainya yang sering memandangnya terutama pegawai wanita jadi dia membuat lift khusus untuk dirinya .meval menekan tombol 25 setelah beberapa menit dia berada di dalam lift akhirnya pintu lift terbuka di lantai 25 meval. melangkah keluar dari lift .
seseorang sudah menunggunya di depan ruangannya lebih tepatnya di meja sekertarisnya siapa lagi kalo bukan wilona saat meval berjalan melewatinya wilona menyapanya dengan suara manis dan itu membuat meval jijik
"selamat pagi pak meval"ucapnya sambil melambaikan Tangannya kepada meval
"pagi ..."ucap meval sedingin es tanpa melirik wilona meval memasuki ruangannya .wilona yang merasa di abaikan pun mentekan kakinya karena kesal
"huh... udah dandan cantik - cantik ..pake baju yang sexy masih aja ga di lirik "ucapnya dia pun duduk di bangkunya dengan raut wajah yang kesal.
kanzha
kanzha sedang di perjalanan menuju ke perusahaan attagroup ,hari ini sebelum pergi menuju attagroup kanzha sudah meminta izin kepada bu ratna dia tidak bisa masuk kerja karena ada urusan bu ratna lantas mengizinkannya. setelah menempuh perjalan selama 35menit akhirnya dia sampai di attagroup dia memarkirkan motornya di tempat parkir
"ooh... jadi ini perusahaannya gede juga sih perusahaannya ..pantes aja barang-barangnya mahal harganya "ucapnya sambil melihat gedung attagroup kagum dengan bangunan megah di hadapannya ini dia pun melepaskan helmnya lalu melangkahkan kakinya kedalam gedung saat di dalam gedung dia terkagum kagum dengan desain interior gedung ini
"wah keren banget damlem kantotnya.... boleh juga tuh selera si cowo arogan "gumamnya dalam hati kanzha berjalan di loby menuju meja resepsionis
"selamat pagi mba.. ada urusan apa ya kesini "tanya seorang wanita yang bername tag ayu itu .kanzha yang merasa ucapannya itu untuk dirinya langsung melirik ke arah resepsionis
"aahh... iya saya disini mau bertemu dengan pak meval atalarik "jawab kanzha sambil tersenyum ke arah ayu
"apa mba sebelumnya sudah punya janji dengan pak meval "tanyanya lagi
"iya saya sudah ada janji sama dia "jawab kanzha
"kalo boleh tau atas nama siapa ya mba "tanyanya lagi untuk kesekian kalinya
"atas nama kanzha asyahira "jawab kanzha
"kalo begitu tunggu sebentar ya mba"ayu langsung menghubungi meval
"hallo... pak apa benar bapa sudah punya janji dengan yang namanya kanzha??.... aahh begitu ya pak... baiklah pak "ayu setelah menghubungi meval langsung mengizinkan kanzha masuk
"silahkan mba.. keruangannya pak ceo ada di lantai 25 ..mba sudah di tunggu sama bapak ceo "ucapnya dengan sedikit senyuman
"iya mba makasih "jawab kanzha lalu pergi menuju lift
Meval
meval yang sedang berkonsentrasi membaca berkas berkas perusahaan seketika konsentrasinya pecah saat mendengar siara telpon kantornya .dia menaruh berkas yang di pegangnya dan mengangkat telponnya
"iya.. ada perlu apa "tanyanya datar
"kamu bilang tadi kanzha... iya saya ada janji dengannya suruh dia keruangan saya "ucapnya lalu meval menutup telponnya
senyuman devilnya terlukis di wajahnya tampannya
"akhirnya masuk perangkap juga tuh cewe "gumamnya
"game star... "gumamnya diringi dengan senyuman devilnya orang yang melihatnya mungkin serasa sudah di jemput oleh malaikat maut tampan saat melihat senyumannya.
Kanzha
kanzha sudah berada di dalam lift menuju lantai 25 dia sangat gelisah saat melihat angka lift terus menaik ke lantai yang di tujunya.
"hadeh gue gugup banget lagi... ko perasaan gue ga enak ya "gumamnya tangannya berada di dadanya dia merasakan perasaan yang tidak enak dia merasakan jantungnya berdegup dengan kencang seakan ingin melompat dari dadanya.
"hhuuuhhh.... tarik nafas.. buang nafas ...lo harus tenang kanzha lo ga boleh gugup di depan dia "ucapnya menyemangati diri sendiri
"tring.. "pintu lift terbuka di lantai 25 kanzha berjalan keluar dia melihat ke kanan kekiri mencari ruangan meval
"tadi kata resepsionisnya laintai 25kan... ke kiri apa ke kanan ya ...ya udah deh ke kanan dulu aja "kanzha pun memutuskan untuk berjalan ke arah kanan sesampainya disana kanzha bisa melihat ada seseorang itu berarti menandakan dia tidak salah tempat lalu dia berjalan menuju meja wilona.
"permisi mba apa benar ini ruangannya pak meval "tanya kanzha .wilona yang sedang asik mengetik pun memberhentikan ketikannya dia menatap kanzha dari ujung kaki sampai ujung rambut dan berkata dalam hati
"siapa nih cewe "gumamnya dalah hati
"iya betul anda siapa ya ada perlu apa "tanyanya sinis
"saya kanzha asyahira saya ada janji sama pak meval "jawab kanzha tatapan wilona berubah menjadi tajam ke arah kanzha membuat kanzha mengerutkan dahinya tidak mengerti
"maaf tapi pak meval tidak punya janji atas nama kanzha asyahira "ucapnya dengan kata yang sedikit di tekan
"tapi saya sudah janjian sama ceo perusahaan ini kalo anda ga percaua boleh tanya aja langsung orangnya"ucapnya sedikit kesal
"tapi saya sekertarisnya... saya tau dengan siapa pak meval punya janji.. bukan sama cewe kaya kamu pasti kamu cewe penggoda yang suka sama pak meval terus mohon -mohon buat ketemu sama dia iya kan ..halah basi tau ga aktingnya "ucap wilona nadanya sedikit keras dan menghina kanzha kanzha yang tak terima langsung membalasnya
"aa.. apa lo bilang gue cewe penggoda ... lo kalo ngomong di jaga dong ...gue disini karena gue punya janji ya lo tanya aja sama ceo lo "ucapnya sedikit terbawa emosi karena di hina oleh wilona
"halah ga usah ngeles deh lo "ucap wilona dengan melipatkan tangannya di dada .kanzha menghela nafasnya
"huhh...wah rasanya mulut lo pengen gue gunting tau ga wah "jawabnya sambil menaruh tangannya di pinggang.. meval yang mendengar keributan di luar ruangannya pun beranjak dari duduknya melangkah ke luar., dia membuka pintu dan melihat dua orang wanita sesang beradu mulut sebelum wilona bicara lebih lanjut lagi meval memotong ucapannya
"udah deh mending lo pulang... "
"cukup wilona kamu tidak berhak berkata seperti itu kepada tamu saya ...apa kamu ingin saya pecat ...saya memang sudah ada janji dengan wanita ini... jaga omongan kamu "ucap meval membela kanzha tanpa sadar kanzha pun yang di bela hanya diam dan menatap wilona tajam .wilonan yang di tegur oleh mevalpun menundukan kepalanya
"maaf pak saya tidak tau kalau bapak sudah ada janji sama dia... sekali lagi saya minta maaf "ucapnya sambil membungkuk minta maaf
"minta maaf sama dia "perintah meval
"heh males banget minta maaf sama dia kalo bukan karena pak meval ogah banget "gumam wilona dalam hati
"maafkan saya mba "ucap wilona sedikit tidak ikhlas
"dasar wanita bermuka dua... tadi aja marah marahin gue ngehina gue tapi di depan dia pura pura baik lugu "gumam kanzha dalam hati
"dan lo masuk keruangan gue "ucap meval menunjuk kanzha, kanzha pun langsung memasuki ruangan meval.
wilona berdecih kesal saat bossnya membela kanzha "dasar wanita penggoda "gumamnya .
Ruangan
setelah di ruangan kantor meval kanzha duduk di bangku sebelumnya meval meminta maaf atas kelakuan sekertarisnya
"gue minta maaf atas kelakuan sekertaris gue "ucap meval
"iya ga apa-apa kok "balasnya
"gue manggil lo kesini buat tanda tangan perjanjian kontrak antara lo sama gue ... gue udah buat surat kontraknya lo tinggal tanda tangan kalo lo mau namabahin syaratnya yang lain lo boleh tulis aja " ucapnya memberikan secarik kertas kepada kanzha kanzha pun mengambil kertas itu
"syarat pertama lo harus jadi asisten gue selama 6 bulan.. syarat yang kedua lo harus dengerin perintah gue dan lo harus selalu on time kalo gue butuh.. dan yang ke tiga lo harus tinggal di rumah gue dan yang ke empat lo ga boleh jatuh cinta sama gue selama lo jadi asisten gue " pengenjelasannya "dengan santai... kanzha membulatkan matanya saat membaca syarat yang ke tiga dan ke empat
"tunggu dulu... apa saya harus pindah ke rumah bapak... maksudnya bapak tinggal satu atap sama gitu "ucap kanzha terkejut meval mengganggukan kepalanya
"hhhmmm.. iya lo harus tinggal sama gue "ujung bibirnya tersenyum melihat reaksi kanzha
"ga... saya ga setuju kalo harus tinggal satu rumah sama bapak "ucapnya
"ya udah gampang kok kalo lo ga mau lo tinggal bayar aja utang lo sama gue 30juta gampangkan "meval bicara dengan nada santai dan menyilangkan kakinya lalu bersandar di kursi. kanzha diam memikirkan kata meval.
"ok saya setuju tinggal di rumah bapak dan satu lagi saya mau bapak bolehin saya kerja dan bapak ga boleh larang-larang saya bertemu dengan siapapun dan saya juga ga bakal jatuh cinta sama bapak.. sebaliknya saya harap juga bapak tidak jatuh cinta sama saya "ucap kanzha
"siapa juga coba yang bakalan jatuh cinta sama cowok arogan "gumamnya dalam hati
"oke deal.. .. setelah lo tanda tangan kontrak ini lo bisa langsung pindah ke rumah gue.. nanti bakal ada orang yang bakalan jemput lo "ucap meval lalu kanzha pun menandatangani surat tersebut
"sudah saya tanda tangan "ucap kanzha
"oke...kalo gitu sampai jumpa di rumah "ucap meval dengan senyuman mautnya kanzha yang melihatnya bergidig ngeri.
"udah ga ada yang mau di bicarakan lagi kan "tanya kanzha meval menganggukan kepalanya "kalo gitu saya permisi "kanzha pergi dari kantor meval , saat melalu meja wilona mereka sempat Melemparkan tatapan sinis satu sama lain sebelum akhirnya kanzha pergi memasuki lift.
Bersambung...