Sudah berulang kali Lisa membasuh bibir nya dengan air,Ia benar-benar ingin menghilangkan jejak bibir Taehyung dan sangat berharap kalau jejak itu bisa hilang setelah di basuhnya beberapa kali.
"Eonni,mau sampai kapan bibirmu itu di cuci? Memangnya apa yang terjadi dengan bibirmu sampai-sampai harus di cuci. Bibirmu sudah memerah karena eonni menggeseknya terlalu kuat."ujar Lyra yang sedari tadi melihat aktivitas Kakaknya ini.
Baru saja sampai dirumah Lisa sudah berlari masuk kedalam kamar dan langsung melangkah ke kamar mandi membasuh wajah sekaligus bibirnya.
Lisa menatap Lyra dari cermin. "Bibirku ini terkena liur harimau,aku harus membersihkannya."celetuknya asal.
Lyra membulatkan mata dan melangkah mendekati Lisa. "Masa? Ketemu harimau dimana eonni,menyeramkan tidak."ujar Gadis berusia 16 tahun itu.
Lisa memutar bola mata nya malas,bicara dengan adiknya ini harus penuh kesabaran apalagi kalau disaat bobrok seperti ini. Adiknya itu cantik tetapi terkadang otak nya bodoh.
"Tunggu aku di luar,sebentar lagi aku selesai dan kita berangkat bersama."ujar Lisa menatap Lyra.
Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Baiklah,jangan lama-lama ya."ujarnya dan melenggang keluar dari kamar Lisa.
Lisa menatap bayangan dirinya di cermin dan kembali menatap bibir nya yang sudah tidak suci lagi,bibir Pria itu ternyata lumayan lembut. Ia pikir akan kasar dan sepertinya Pria itu belum mencukur kumis nya karena saat mereka berciuman tadi seperti ada yang menusuk.
Gadis itu segera menggelengkan kepalanya dan reflek menampar pipinya. "Sadar Lisa,dia si Jendral mesum yang sudah mencium bibir mu tanpa izin dan kau malah mengaguminya. Dasar gila!"ujar nya merutuki dirinya sendiri.
"Eonni,cepatlah. Aku sudah lumutan disini menunggumu."teriak Lyra dari luar.
Lisa mendesah pelan. "Iya,sebentar lagi."
Setelah memastikan Lyra masuk kedalam sekolah nya, Lisa kembali melajukan mobil nya untuk ke kampus. Ia harus berkuliah pagi dan akan menyenangkan bisa menemui kedua sahabatnya.
Gadis itu melangkah keluar dari mobil dan langsung di sambut rangkulan dari temannya,siapalagi kalau bukan Jang Gyuri. Teman sehidup semati nya yang sudah lama Ia kenal,bahkan terkadang Lisa muak terus menerus bersama Gadis itu.
"Kenapa kau pulang diam-diam?"tanya Gadis bermata bulan sabit itu.
Lisa tersenyum tipis. "Aku tidak tega membangunkanmu,jadi aku pulang saja langsung."ujar nya.
"Lisa-ya,sahabatmu Yeonjun di pukuli oleh Senior di lapangan."teriak salah satu teman satu jurusannya Mina yang berlari menghampiri Lisa dan Gyuri.
Kedua Gadis itu membulatkan kedua matanya terkejut. "Apa?!"
Lisa menghentakkan kakinya kesal. "Sialan! Berani sekali mereka mengeroyok Yeonjun-ie."ujar Gadis itu langsung berlari menuju lapangan.
Dan benar saja saat kaki Gadis itu tiba di lapangan, sosok Yeonjun sudah tersungkur di lantai dengan beberapa luka dan lebih gila nya lagi yang memukul Yeonjun lebih dari satu melainkan 4 orang.
"Yak!"teriak Lisa berlari menghampiri Yeonjun dan langsung mendorong satu persatu mereka yang mengerumuni Yeonjun.
"Lalisa,kenapa kau ada disini?"tanya Yeonjun terkejut melihat sosok Lisa.
Gadis itu mendirikan tubuh Yeonjun. "Tentu saja menolongmu,kenapa kau jadi selemah ini Yeonjun."ujar nya dengan nada kesal.
"Lalisa,keluarlah. Jangan ikut campur."ujar Jeremy salah satu senior Lisa.
Lisa tersenyum miring. "Kau sudah memukul temanku dan kau pikir kau diam saja,aku kemari untuk menghajarmu."ujar nya.
Dan setelah mengatakan itu Lisa melayangkan bogeman mentah ke wajah Jeremy.
"Ya! Apa yang kalian lakukan?!"
***
Yeonjun dan Lisa menundukkan kepala mereka enggan menatap Pria yang tengah menceramahi mereka-oh bukan- mereka semua,keadaan mereka masih lebih mending di bandingkan keempat senior yang sudah babak belur.
Lisa itu di bekali Taekwondo,jelas saja dia menang walaupun dia ini perempuan.
Dosen Park menghela nafas kemudian menatap keempat senior itu. "Kalian berempat akan mendapat hukuman dariku nanti,sekarang kalian temui rektor karena dia memanggil kalian."ujar nya dan dengan sigap keempat mahasiswa itu langsung keluar.
Kini pandangannya teralih pada Lisa dan Yeonjun yang masih setia menundukkan kepala mereka,Dosen Park sudah tau semua nya karena banyak saksi yang mengatakan kalau Jeremy dan teman-temannya yang mulai lebih dulu.
"Lisa,kau ini seorang perempuan. Bisakah kau bersikap layaknya seorang perempuan."ujar Dosen Park menatap gusar kearah Lisa,Gadis itu mendapatkan sedikit lebam di pipi dan juga goresan di sudut bibirnya.
Lisa mendongakkan kepalanya. "Mereka yang mulai lebih dulu Saem,coba kalau mereka tidak mengeroyok Yeonjun sudah pasti aku tidak akan ikut campur."ujarnya membela diri,memang benarkan kalau Yeonjun itu di keroyok.
Dosen Park mengacak rambutnya asal,Lisa selalu memiliki seribu alasan untuk melawannya dan sebagai Dosen dirinya selalu kalah oleh Gadis berusia 20 tahun itu.
"Aku sudah memanggil Kakakmu,dia akan datang sebentar lagi."ujar Dosen Park beralih menatap kearah Yeonjun.
Pemuda itu nampak terkejut. "Apa?! Habislah aku."ujar Yeonjun.
Lisa mengerutkan kedua keningnya. "Hah? Kakakmu itu sangat menakutkan ya. Sepertinya kau takut sekali dengan Kakakmu itu."tukas nya melihat Yeonjun yang bergerak tidak jelas.
Yeonjun menganggukkan kepalanya. "Tentu saja takut, kau sendiri juga takut pada Yoongi hyung kan."ujar nya.
Tok! Tok!
"Masuklah."titah Dosen Park yang tengah duduk di singgasana nya.
Pemuda Kim itu segera menundukkan kepalanya ketika mendengar suara Dosen Park sedangkan Lisa memilih untuk tetap melihat,Ia penasaran dengan rupa Kakak Yeonjun ini karena memang Ia tidak pernah bertemu dengan Kakak temannya ini.
Kedua mata Lisa membulat sempurna melihat sosok yang baru saja masuk,Gadis itu segera menoleh kembali menatap Yeonjun.
"Apa dia Kakakmu?"tanya Lisa sedikit berbisik sembari menunjuk kearah Pria yang saat ini tengah menghadap Dosen Park.
Yeonjun menganggukkan kepalanya. "Iya,jangan lihat parasnya. Dia memang tampan tapi sangat menakutkan."bisik Pemuda itu.
"Kenapa dia bisa menjadi Kakakmu sih?"tanya Lisa dengan nada kesal.
Pemuda itu mengerutkan keningnya. "Ya bisa lah, Kenapa tidak bisa? Kau ini aneh sekali Lisa."ujar Yeonjun mendorong sedikit bahu Lisa dengan jemari telunjuknya.
"Yeonjun,kemarilah."panggil Dosen Park membuat Pemuda itu segera mendirikan tubuhnya dan menghampiri Kakak beserta Dosen Park.
Sedangkan Lisa saat ini berusaha untuk merangkak secara diam-diam menuju pintu,Ia tidak ingin Kakak Yeonjun mengetahui keberadaannya. Bisa gawat kalau sampai Pria itu tau,bisa-bisa dia di adukan karena Dosen Park tidak mengadu pada Ayahnya.
"Jadi adikmu ini baru saja ber--" Pria berumur 40 tahunan itu menjeda perkataannya dan memiringkan kepalanya menatap kearah Lisa yang sudah mencapai pintu.
Dosen Park tersenyum tipis. "Kau mau kemana,Lalisa Kim?"tanya Pria itu sukses membekukan gerakan Lisa dan memancing perhatian Yeonjun beserta Kakaknya.
Lisa menggerutu kesal,Ia merutuki Dosen Park yang sudah memanggil namanya dan membuatnya ketahuan. Padahal Ia sudah berada di depan pintu dan tinggal membuka nya lalu kabur begitu saja,Ia gagal sudah.
"Lalisa?"panggil Pria itu menghampiri Lisa.
Gadis itu berdehem dan menatap kearah Kakak dari Yeonjun ini. "Kenapa?"tanya nya.
Kakak Yeonjun alias Kim Taehyung sedikit terkejut melihat lebam menghiasi wajah Lisa,tangannya terangkat menyentuh dagu Gadis itu.
"Kau juga berkelahi?"tanya nya.
Lisa menepis tangan Taehyung. "Bukan urusanmu."ujar nya ketus.
Taehyung menghela nafas dan melangkah menghadap Dosen Park. "Aku janji mereka berdua tidak akan berkelahi lagi,aku mengenal Lisa dan aku bisa menjamin kalau Gadis itu tidak akan berbuat onar."ujar nya melirik kearah Lisa sebentar dan kembali melirik Dosen Park.
"Baiklah,aku tidak akan memperpanjang masalah ini."ujar nya.
***
Tanpa memperdulikan Taehyung,Lisa terus melangkah bersama Yeonjun. Ia tidak akan berterima kasih pada Lelaki itu karena memang Ia tidak meminta bantuannya dan lagi Ia masih marah karena kejadian pagi tadi.
"Yeonjun."panggil Taehyung membuat Yeonjun langsung menghentikan langkahnya begitupun dengan Lisa.
Pemuda itu menghampiri Taehyung. "Ada apa Hyung?"tanya nya.
"Masuklah dulu ke kelasmu,ada yang ingin aku selesaikan dengan Gadis itu."ujar Taehyung menunjuk Lisa dengan dagu tajamnya.
Kedua alis Lisa hampir menyatu mendengar perkataan Taehyung,memangnya ada apalagi diantara mereka berdua. Ia merasa tidak ada masalah apapun dengan Taehyung lalu kenapa Pria itu berkata seolah mereka ada masalah.
Dasar aneh!
Yeonjun menoleh menatap Lisa kemudian menganggukkan kepalanya. "Baiklah,aku masuk kelas dulu Lili."ujar nya menepuk pelan puncak kepala Lisa lalu pergi begitu saja meninggalkan Lisa dan Taehyung.
Pria itu berjalan mendekati Lisa. "Ikutlah denganku,ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Ini perintah!"ujarnya menatap tajam kearah Lisa.
Lisa mendesah pelan. "Baiklah,hanya sebentar saja kan. Aku harus masuk kelas."kata nya.
Taehyung menganggukkan kepalanya lalu menyeret Lisa agar mengikutinya.
Lelaki Kim ini mengajak Lisa mengikutinya sampai ke lantai paling atas di Kampus ini,awalnya Gadis itu menolak namun pada akhirnya memilih mengalah saja.
"Jadi apa yang ingin kau katakan?"tanya Lisa menatap Taehyung sembari memeluk dirinya sendiri.
Lelaki itu menatap Lisa heran. "Kau tenang saja,aku tidak akan macam-macam padamu kecuali kau yang memintanya."ujar nya mengedipkan sebelah mata nya kearah Lisa.
Lisa mencibir kesal. "Cepat katakan,berada disini membuatku sesak."ujar nya,kedua mata Gadis itu sedari tadi berkeliling melihat kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu.
"Kau ini perempuan Lisa-ya,jangan berkelahi. Ayah dan Kakakmu adalah seorang polisi,jangan merusak harga diri mereka karena ulahmu. Aku tau kau menyayangi mereka."ujar Taehyung menatap serius kearah Lisa.
Gadis itu memejamkan mata nya dan kedua tangannya yang sedari tadi memeluk tubuhnya sendiri mulai mengerat,keringat sudah membasahi kening nya. Kedua kaki nya mendadak lemas membuat tubuhnya terduduk di lantai.
"Lisa-ya,kau kenapa?"tanya Taehyung berjongkok menatap Lisa khawatir.
Gadis itu mendongakkan kepalanya dan mengenggam erat lengan Taehyung. "Ba-Bawa aku pergi dari si-ni."ujarnya terbata-bata,dada nya terasa sesak membuatnya kesulitan bernafas apalagi berbicara.
Taehyung tidak paham apa yang terjadi pada Lisa sebenarnya,Gadis itu nampak pucat mendadak padahal tadi dia terlihat baik-baik saja dan juga deru nafas Lisa terdengar cepat.
"Bawa aku pergi,kumohon."ujar Lisa sebelum akhirnya semuanya menjadi gelap dan terakhir yang bisa Gadis itu dengar adalah suara Taehyung yang memanggil namanya.
***
Dengan langkah tergesa-gesa Yeonjun berlari di lorong Kampus,Ia baru saja mendapat kabar dari Kakaknya kalau Lisa mendadak tidak sadarkan diri dan saat ini tengah berada di ruang rawat kampus. Benar-benar sangat mengkhawatirkan pasal nya tadi saat di tinggalkan Gadis itu baik-baik saja dan sekarang malah tidak sadarkan diri.
"Jangan sampai Hyung melakukan hal yang tidak-tidak pada Lisa."gumam Yeonjun berdoa.
Taehyung menatap sosok Lisa yang saat ini terbaring di kasur,Dokter bilang Gadis itu baik-baik saja dan hanya mengalami sedikit syok yang membuatnya tidak sadarkan diri.
"Hyung!"
Lelaki Kim itu menoleh dan mendapati adiknya baru saja masuk dan langsung menghampiri Lisa bukan dirinya.
Yeonjun menoleh menatap Taehyung. "Hyung,kau apakan dia? Dia itu sahabatku hyung."ujar nya dengan nada kesal.
Taehyung mendesis kesal dan melayangkan jitakan tepat di kening Yeonjun. "Ya! Buang semua hal negatif yang bersarang di otakmu,aku tidak melakukan apapun. Aku hanya membawanya ke atas karena ingin berbicara dengannya."tukasnya.
Yeonjun melebarkan kedua mata nya menatap Taehyung. "A-Atas? Maksudmu paling atas kampus ini."ujar nya sedikit meninggikan suaranya.
"Suaramu! Dia sedang tidur."ujar Taehyung mendelik kearah Yeonjun.
Pemuda itu mencibir kesal. "Suaramu juga sama besarnya Hyung."celetuknya.
"Tapi,kau benar-benar membawanya ke atas Hyung."tambahnya lagi.
Taehyung menganggukkan kepalanya. "Iya,paling atas karena aku butuh udara segar untuk menghadapi sahabatmu ini."ujar nya melirik Lisa.
Yeonjun mengacak rambutnya asal. "Astaga! Kenapa hyung harus membawanya ke atas sih? Kan begini jadinya."ujar nya dengan nada kesal.
Kedua alis Taehyung saling bertautan. "Kenapa kau jadi kesal padaku?"tanya nya bingung.
Pemuda itu menghela nafas panjang dan menatap Taehyung. "Lisa itu mengidap PTSD,semacam gangguan kecemasan. Dia tidak bisa berada di tempat yang tinggi karena itu akan membuatnya merasa sesak dan gemetaran,dia memiliki trauma di masa lalu Hyung."ujar Yeonjun menjelaskan.
Taehyung terdiam,kedua mata nya beralih menatap Lisa. Pantas saja Gadis itu enggan menginjakkan kakinya ke rooftop dan karena pemaksaan darinya Lisa mau tidak mau ikut ke rooftop.
Astaga! Dia baru saja melakukan kesalahan.
"Kenapa kau tidak bilang padaku sih?"gumamnya dalam hati.
Lelaki itu kembali menatap Yeonjun. "Kau tau apa penyebab sampai dia mengidap PTSD? Kau sudah lama mengenalnya bukan."tanya Taehyung.
Yeonjun terdiam,Ia tidak tau apakah Ia harus mengatakan yang sebenarnya pada Taehyung atau tidak karena ini menyangkut masalah pribadi Lisa. Gadis itu tidak ingin siapapun tau tentang traumanya ini.
"Katakan saja,aku akan tutup mulut."kata Taehyung lagi saat melihat reaksi adiknya ini.
Pemuda itu menghela nafas. "Kakaknya meninggal bunuh diri dan dengan cara melompat dari gedung tinggi."ujar Yeonjun pada akhirnya.
Taehyung mengerutkan keningnya bingung,bukankah hanya Yoongi Kakak Gadis itu. Lalu siapa lagi yang di ceritakan oleh Yeonjun ini.
"Kakak? Min Yoongi?"tanya nya.
Yeonjun menggelengkan kepalanya. "Bukan,Lisa itu terlahir kembar Hyung. Kakaknya bernama Leon dan dia sudah meninggal 2 tahun yang lalu."ujar Pemuda itu menundukkan kepalanya.
Tiba-tiba sepenggal memori masuk kedalam ingatan Taehyung,dimana Ia ingat betul saat Matthew menangis begitu hebat di dalam ruang ganti dan tanpa sengaja di lihat olehnya.
Saat itu untuk pertama kali nya Taehyung melihat sosok Matthew menangis,pasalnya Lelaki berparas tegas itu selalu menunjukkan sisi ketegasannya.
Taehyung menoleh menatap Lisa. "Maafkan aku."batinnya.
To be continued