Chereads / Me vs Jendral / Chapter 9 - Chapter 08

Chapter 9 - Chapter 08

Lisa menolehkan kepalanya menatap kearah Yeonjun yang tengah mengemudi. "Ya! Bisa tidak kau singkirkan Kakakmu itu, aku selalu dalam masalah bila bertemu dengannya."kata nya.

"Bukannya kau memang selalu dalam masalah?"

Gadis itu berdecak kesal dan langsung memukul lengan Yeonjun. "Sialan kau, Kakakmu itu sudah dua kali memborgol tanganku seperti narapidana. Aku benar-benar tidak percaya kalau dia itu Kakak kandungmu,kalian berdua sangat berbeda."ujar Lisa melipat kedua tangannya di dada.

Yeonjun mengerutkan keningnya. "Berbeda bagaimana? wajah sama begini kok beda sih."tukasnya.

Lisa menepuk jidatnya pelan. "Bukan soal wajah Yeonjun, aku bicara sifat kalian berdua yang sangat bertolak belakang."ujar nya menatap Yeonjun gemas.

Pemuda itu terkekeh pelan. "Kakakku itu Pria yang baik Lisa,kau hanya belum mengenalnya saja. Aku bangga menjadi adiknya."ujar Yeonjun tersenyum mengingat Kakaknya,Ia benar-benar sangat mengagumi Taehyung dan Lelaki itu adalah panutannya.

"Aku tidak suka dia."celetuk Lisa.

"Tapi dia suka padamu."

Ah, sayangnya Yeonjun hanya bisa mengatakannya dalam hati. Saat hendak mengatakan hal itu dengan sangat keras tiba-tiba saja suara nya tercekat dan bayangan Kakaknya muncul di pikirannya.

Yeonjun tidak ingin memberitahu Lisa yang sebenarnya,biarkan semua nya berjalan dengan baik dan bila tiba waktu nya sudah pasti Gadis itu akan di beritahu.

Segera.

"Terus?"tanya Yeonjun melirik Lisa sekali lagi.

Lisa nampak berpikir kemudian muncul ide aneh di otaknya ini. "Pecat saja dia jadi Kakakmu."ujar nya.

"Apa?"

Gadis itu terkekeh pelan. "Aku hanya bercanda,mana mungkin kau bisa memecat nya. Jangan pikirkan omongan gila ku ini."ujar Lisa menepuk bahu Yeonjun.

"Untung saja kau cepat sadar kalau omonganmu itu gila,aku baru saja mau membenturkan kepalamu di dashboard."ujar Yeonjun membuat Lisa mendelik kearahnya.

***

Taehyung melangkahkan kaki nya memasuki kantor kepolisian,tadi pagi setelah menemui Matthew dia langsung terjun ke TKP untuk menyelidiki kasus yang sedang Yoongi dan dirinya tangani,lagi-lagi kasus pembunuhan berantai dan Ia mulai sedikit takut kalau Pembunuh itu akan mengincar keluarganya. Dia harus secepatnya menemukan Pelaku itu sebelum banyak korban yang berjatuhan lagi.

"Taehyung-ya."

Pemuda itu menoleh menatap kearah Yoongi yang menghampirinya. "Ada apa hyung?"tanya nya, walaupun di kantor kepolisian dia adalah Jendral tapi dia tetap menghormati Yoongi yang lebih tua darinya. Bukan hanya Yoongi saja yang Ia hormati,para polisi yang lebih tua darinya pun Ia panggil dengan sebutan 'Hyung'.

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu,ini tentang pembunuhan berantai."ujar Yoongi.

Taehyung menganggukkan kepalanya. "Baiklah,kita keruanganku saja."ujar nya membawa Yoongi masuk kedalam ruangannya.

Pria berkulit putih itu menyerahkan berkas-berkas yang ada di tangannya kepada Taehyung,semua berkas berisi informasi penting tentang profil korban.

"Aku mendapat kesimpulan tapi entah benar atau tidak, Pelaku membunuh seseorang yang memiliki tanggal lahir cantik. Lihat ini,Jung Yeonsoo dia lahir di tanggal 07 Juli 1997 dan korban kedua Yoon Lami dia lahir di tanggal 08 Agustus 1998,yang terakhir dia lahir di tanggan 09 September 1999. Semua korbannya adalah perempuan dan lebih gila nya lagi semua korban itu bersekolah di sekolah yang sama."ujar Yoongi.

Taehyung menganggukkan kepalanya mengerti,kenapa Ia baru menyadari semua ini. Kalau saja Yoongi tidak menjelaskan semua ini padanya,dia tidak akan tau apapun.

"Wah,kau sangat hebat Hyung."tukas Pemuda itu menepuk bahu Yoongi.

Yoongi mendesah pelan. "Bukan saatnya berbangga padaku,kalau aku tidak salah menebak korban selanjutnya adalah tanggal 10 Oktober 2000."ujar Lelaki itu.

Senyuman di wajah Taehyung langsung berubah seketika mendengar penjelasan dari Yoongi,semua korban bersekolah di sekolah yang sama dan itu artinya Pelaku itu bisa jadi pihak sekolah atau sesama murid.

"Menurut instingku,korban selanjutnya adalah Shin Ryujin."ujar Yoongi.

Kedua bola mata Taehyung membulat. "Apa?! Shin Ryujin."ujar nya.

Yoongi menganggukkan kepalanya. "Iya,Shin Ryujin lahir di tanggal 10 Oktober 2000 dan dia bersekolah di Hanyang highschool sama seperti korban sebelumnya."ujar nya.

Taehyung segera mendirikan tubuhnya dan menatap Yoongi. "Kita harus kesana sekarang,aku tidak ingin ada korban lagi. Keparat sialan itu benar-benar harus di ringkus."ujar nya mengepalkan kedua tangannya.

"Aku akan ikut denganmu."

***

Lisa dan Yeonjun berencana untuk makan siang di Cafe Paradise tepat di seberang sekolah mereka dulu Hanyang Highschool, Cafe yang sudah lama di buka dan mereka sering makan disana saat pulang sekolah dan kini kebiasaan mereka terulang kembali.

"Aku merindukan masa-masa sekolah."ujar Lisa menatap sekolah Hanyang tempatnya menuntut ilmu.

Sudah lama sekali Lisa tidak berjalan-jalan di Sekolah, Ia merindukan guru-guru favorite nya yang sangat suka dia jahili dan selalu menghela nafas panjang apabila sudah melihatnya.

Yeonjun ikut menoleh menatap sekolah. "Aku juga, banyak yang dirindukan di sekolah ini."ujar nya.

"Termasuk cinta pertamamu."

Pemuda itu meringis mendengar perkataan Lisa,Ia memang pernah jatuh cinta dan perempuan itu adalah Choi Arin adik kelas nya dulu tapi sayangnya belum sempat Ia menyatakan cinta,Gadis itu sudah lebih dulu pindah.

Malangnya nasih Yeonjun.

"Kau juga merindukan si Pangeran berlesung pipi itu kan,cinta pertamamu."ujar Yeonjun melirik Lisa.

Gadis itu menoleh menatap Yeonjun. "Jaehyun maksudmu,dia bukan cinta pertamaku. Kan aku sudah bilang cinta pertamaku itu Ayahku sendiri."tukas nya.

"Mau kembali ke masa lalu?"tanya Yeonjun.

Lisa menganggukkan kepalanya. "Ehm,ayo kita kesana."ujar nya dan sesegera mungkin menarik tangan Yeonjun keluar dari Cafe.

Ryujin melangkahkan kaki nya keluar dari sekolah,hari ini para siswa-siswi lebih cepat pulang karena di adakan rapat guru secara mendadak dan tentu saja mereka semua senang tapi tidak bagi Ryujin karena dia sama sekali tidak suka pulang cepat,sebenarnya sudah sedari tadi mereka di pulangkan tapi sayangnya Ryujin memilih untuk tetap tinggal dan pulang saat sekolah benar-benar kosong.

"Ryujin-ie."

Gadis itu menoleh dan tersenyum tipis. "Saem,kenapa masih disini? Bukankah rapat guru sudah selesai sedari tadi."ujar nya.

Guru muda berusia 30-an tahun itu tersenyum. "Ada yang harus Saem kerjakan,kau sendiri kenapa baru pulang?"ujar nya mendekati Ryujin.

"Belajar di perpustakaan sebentar,kalau begitu aku pulang dulu Saem."ujar Ryujin membungkukkan sedikit tubuhnya kemudian berbalik arah.

"Kau memiliki tanggal lahir yang cantik,Ryujin-ie."

Tubuh Gadis itu mendadak membeku mendengar perkataan Guru nya ini,Ia segera berbalik dan mendapati raut wajah Gurunya sudah berubah drastis.

Tidak ada senyuman manis lagi.

Melainkan seringaian tajam.

Lim Siwan,nama Guru itu.

"Sa-Saem."cicit Gadis itu memundurkan langkahnya secara perlahan karena Siwan berjalan maju mendekatinya.

Pria itu menatap Ryujin begitu tajam. "10 Oktober 2000,bukankah itu sangat cantik."ujar nya.

Ryujin bergidik ngeri dan rasa takut nya semakin menjadi-jadi ketika melihat salah satu tangan Siwan memegang botol kosong.

Siwan berjalan begitu cepat dan berhasil mencengkram pergelangan tangan Ryujin sebelum Gadis itu sempat menghindar,Ia terus menarik Ryujin mengabaikan teriakan nya.

"Lepaskan aku,Saem."rintih Ryujin meringis karena Siwan begitu erat memegang pergelangan tangannya,Ia yakin kalau tangannya saat ini memerah.

Lisa langsung menghentikan langkahnya begitupun dengan Yeonjun saat mata mereka mendapati seorang Gadis di tarik paksa masuk kedalam lingkungan sekolah bahkan Gadis itu berteriak meminta tolong.

"Ryujin?"ujar Lisa menajamkan penglihatannya.

Yeonjun menoleh menatap Lisa. "Kau mengenal Gadis itu?"tanya nya menunjuk Ryujin.

"Sialan! Apa yang Pria itu lakukan,Ryujin dalam bahaya."ujar Gadis itu mengumpat kesal dan berlari menghampiri kedua insan itu.

"Ya! Tunggu aku."teriak Yeonjun berlari menyusul Lisa.

Ryujin berusaha menahan kakinya agar bisa bertahan dari tarikan Siwan tapi sama sekali tidak berhasil, kekuatan Pria itu jauh lebih besar di bandingkan dirinya membuatnya hanya bisa pasrah dan berdoa agar ada yang menolongnya.

"Lepaskan dia,brengsek!"

Kedua insan yang saling tarik menarik itu langsung menoleh dan mendapati seorang Gadis berlari kearah mereka kemudian menendang Siwan hingga terpental ke belakang.

Lisa menarik Ryujin berdiri di belakang tubuhnya menjauhi Siwan. "Pedofil gila! Apa tidak ada perempuan lain lagi di dunia ini sampai-sampai anak di bawah umur pun ingin kau kencani."ujar Gadis itu meninggikan suara nya.

"Dia pembunuh."cicit Ryujin menarik baju Lisa.

Yeonjun dan Lisa membulatkan mata mereka mendengar perkataan Ryujin.

"Apa?!"

Siwan mendirikan tubuhnya dan tertawa. "Iya,aku adalah pembunuh. Dia adalah korban ke empatku dan sialnya kau menghalangi aktivitasku."ujar Pria itu melayangkan tatapan tajamnya.

Yeonjun langsung berdiri di hadapan Lisa melindungi Gadis itu. "Kau seorang pengecut yang menyerang perempuan."ujar nya.

Lelaki itu tertawa lebar. "Haha,ini bukan urusan kalian. Dia muridku,serahkan dia padaku."ujar nya membentak.

Tanpa berpikir panjang Yeonjun menendang Pria itu hingga terjungkal kembali dan kali ini Yeonjun tidak akan membiarkan Siwan bangkit,Ia segera mendudukkan tubuhnya tepat di perut Siwan menahannya untuk berdiri.

"Aku tidak akan melepaskanmu."desis Yeonjun menatap tajam kearah Pria itu.

Siwan tidak tinggal diam,Ia masih memegang botol di tangannya. Dengan kekuatan yang masih di miliknya,Ia menyingkirkan tubuh Yeonjun kesamping kemudian tangannya mengangkat botol yang dia pegang tinggi-tinggi dan memukul kepala Pemuda itu dengan botol yang ada di tangannya.

Prang!

Semua yang ada disana membeku seketika,Yeonjun menatap kearah Lisa yang ada di sebelahnya lalu menatap kearah pecahan botol yang sudah berserakan di aspal.

Warna merah kental mulai membasahi aspal namun bukan berasal dari Yeonjun.

Tapi..

"Eonni!"

Lisa menoleh menatap Ryujin dan sedetik kemudian tubuhnya merosot terkapar di aspal dengan darah yang sudah mengalir membasahi sebagian pipi nya.

Rahang Pemuda itu mengeras melihat Lisa jatuh di depan mata nya,Yeonjun berdiri menerjang Siwan dan memberikan pukulan bertubi-tubi padanya.

Sedangkan Ryujin langsung menghampiri Lisa dan menutupi luka nya dengan robekan rok sekolah yang Ia kenakan.

"Eonni,kau harus tetap sadar. Jebal."ujar Ryujin menangis melihat kondisi Lisa,Gadis itu melindungi Yeonjun dan akibatnya botol itu mengenai kepala Lisa.

"Lisa!"

Yoongi dan Taehyung segera berlari menghampiri mereka berdua,Pria bermarga Min itu langsung menghampiri Lisa dan menggendong adiknya itu masuk kedalam mobil yang mereka bawa sedangkan Taehyung memilih menghampiri adiknya yang masih setia memukul si pelaku dan dengan sekali tarikan Yeonjun berhasil di tarik mundur.

"Hentikan,Kim Yeonjun!"teriak Taehyung.

Yeonjun terdiam menatap Taehyung. "Di-Dia sudah memukul Lisa dengan botol itu."ujar nya menunjuk pecahan botol yang tergeletak di aspal.

Taehyung mengepalkan kedua tangannya mendengar perkataan Yeonjun,Pria itu langsung menarik kera baju Siwan mendirikan Pria itu dan sedetik kemudian Siwan kembali tersungkur di aspal karena Taehyung baru saja melayangkan tinju nya.

"Kim Taehyung,cepat!"

Teriakan Yoongi menyadarkan Taehyung dari kemarahannya,Ia meraih borgol yang ada di saku celana nya kemudian memborgol kedua tangan Siwan dan menyeret Pria itu untuk ikut bersamanya.

"Kau temani Yoongi hyung,aku akan membawa keparat ini ke kantor Polisi."perintah Taehyung menyerahkan kunci mobil milik nya dan menukarkannya dengan kunci milik adiknya.

Ryujin ikut melangkah mengikuti Yeonjun yang berlari menghampiri mobil yang Yoongi masuki tadi,Ia segera masuk dan duduk di samping pengemudi sedangkan Ryujin duduk di belakang menjadikan paha nya sebagai sandaran kepala Lisa,Gadis itu bahkan tidak peduli apabila seragamnya terkena bercak darah.

"Hyung,pali."bentak Yeonjun menyadarkan Yoongi dari keterkejutannya,Pria itu masih syok melihat kondisi adiknya yang sangat memprihatinkan.

Setelah memastikan mobil miliknya telah pergi, Taehyung memasukkan Pria itu secara paksa kedalam mobil nya. Ia ingin pergi menemani Lisa tapi tidak bisa dia lakukan karena ada pelaku nya bersamanya,mana mungkin ia membiarkan pelaku itu begitu saja.

Taehyung menarik kera baju Siwan dan melayangkan tatapan tajamnya. "Kau suka menyiksa korbanmu sebelum kau membunuhnya secara keji bukan,kalau begitu sebelum aku mengantarmu ke penjara. Kita bermain sebentar."ujar nya tertawa sinis.

"A-Apa?"

Lelaki itu menutup pintu mobil dan beralih masuk kedalam duduk kemudi,Taehyung menyalahkan mesin mobil nya dan melirik Siwan dari spion depannya.

"Kau sudah berani melukai Gadisku."desis nya pelan dan kedua emeraldnya menatap Siwan tajam yang mampu membuat semua orang bergidik termasuk Pria itu saat ini.

To be continued