Dengan santai Yoongi melangkahkan kaki nya melewati lorong rumah sakit,Ia sudah meminta izin untuk cuti satu hari demi menemani adiknya Lisa. Ayahnya masih dirumah sibuk mengurus Lyra dan mungkin setelah mengantar adik bungsu nya itu ke sekolah akan langsung menyusul kerumah sakit.
Pria itu menghentikan langkahnya kaki nya ketika melihat sosok Gadis tengah duduk di depan ruang rawat Lisa dan Ia kenal betul siapa Gadis itu,Gyuri sahabat Lisa.
"Kenapa kau ada disini?"tanya Yoongi.
Gadis itu menoleh menatap Yoongi. "Tentu saja menjenguk adikmu,memangnya apalagi."ujar Gyuri dengan nada ketus.
"Lalu kenapa kau tidak masuk?"tanya Pria itu lagi.
Gyuri mengerucutkan bibirnya. "Kau lihat saja sendiri di dalam."ujar nya menunjuk kearah ruang rawat Lisa dengan dagu tajamnya itu.
Yoongi menaikkan sebelah alisnya kemudian memilih membuka pintu kamar,hal pertama yang dia lihat adalah dua anak manusia tidur di satu ranjang dan saling berpelukan satu sama lain, siapalagi kalau bukan adiknya dan Taehyung.
Kedua bola mata Pria itu membola dan langsung saja masuk. "Ya! Kim Taehyung,aku akan membunuhmu."teriak Yoongi membuat kedua insan yang tengah tertidur pulas itu langsung membuka kedua mata mereka.
Lisa mengerjapkan kedua mata nya berkali-kali dan hasilnya tetap sama,Pria bernama Kim Taehyung ini berada di satu ranjang dengannya dan parahnya lagi dalam keadaan memeluk dirinya.
"Mesum sialan!"teriak Lisa mendorong tubuh Taehyung hingga terjatuh di lantai.
Pria itu meringis pelan dan langsung mendirikan tubuhnya. "Ya! Kenapa mendorongku?!"bentaknya seraya mengelus pinggangnya.
Gadis itu mendengus kesal. "Kenapa kau bisa tidur bersamaku dan tanganmu itu dengan seenaknya memeluk tubuhku,Jendral mesum!"berang nya.
Taehyung menyandarkan tubuhnya di dinding dan melipat kedua tangannya di dada. "Coba kau ingat dulu,siapa semalam yang menarikku lebih dulu. Kau atau Aku?"ujar nya.
Lagi-lagi mimpi tentang Leon muncul lagi di benak Lisa,Gadis itu membuka kedua mata nya secara paksa dan keringat bercucuran membasahi seluruh wajahnya.
"Kau mimpi buruk lagi?"
Gadis itu menoleh dan mendapati sosok Taehyung berada disampingnya,Pria itu menepati janjinya tidak beranjak barang sedikitpun.
"Iya,aku selalu begini kalau mengingat tentang Leon."cicitnya pelan.
Taehyung menganggukkan kepalanya mengerti dan beralih duduk di tepi ranjang. "Tidurlah,aku akan tetap disini."ujar nya.
"Temani aku tidur,ku mohon."pinta Lisa.
Pria itu agak bimbang namun akhirnya menerima permintaan Lisa,Ia membaringkan tubuhnya di samping Gadis itu.
Lisa langsung memeluk Taehyung menenggelamkan seluruh wajahnya di dada Pria itu,gengsi nya benar-benar sudah di buangnya entah kemana. Perlahan ia mulai memejamkan kedua mata nya.
"Tidurlah yang nyenyak,Lisa-ya."bisik Pria itu.
Lisa meringis mengingat kejadian semalam,ia sendiri lah yang meminta Taehyung untuk menemaninya tidur dan sekarang malah menyalahkan Pria itu.
Taehyung meyeringai kecil. "Sepertinya kau sudah mengingatnya,Lalisa."ujar nya.
Gadis itu mengulum bibirnya kedalam. "Maafkan aku, aku hanya terkejut saja."cicitnya pelan.
"Ehem! Jadi bisakah kalian jelaskan padaku,Apa yang terjadi sebenarnya?"ujar Yoongi membuka suara menatap adik dan teman nya ini.
Lisa berbalik menatap Yoongi. "Semalam aku bermimpi buruk dan Taehyung-ssi menemaniku tidur. Aku bersumpah tidak terjadi apapun,kami hanya tidur itu saja."ujar nya mencoba menyakinkan Yoongi.
Taehyung berdecak kesal. "Ck,kalaupun terjadi sesuatu itu tidak akan masalah."ujar nya.
Yoongi melayangkan tatapan tajamnya menatap Taehyung. "Pulanglah,aku sudah ada disini. Kau harus bekerja bukan Jendral Kim."kata Pria itu menekankan marga Taehyung.
Ah, dia sudah tidak di butuhkan lagi rupanya.
Pria itu menganggukkan kepalanya. "Baiklah,aku akan pulang. Aku akan kembali lagi nanti,semoga saja pekerjaanku tidak banyak."ujar nya lalu melenggang pergi.
"Kau boleh masuk sekarang."
Kedua alis Lisa bertaut mendengar perkataan Kakaknya ini,memang ada orang lain lagi ya yang menjenguknya dan ternyata benar tak lama setelah Kakaknya bersuara sosok Gyuri masuk kedalam.
"Jang Gyuri."panggil Lisa seraya melambaikan tangannya kearah Gadis yang tersenyum seperti bulan sabit ini.
Gyuri melangkahkan kaki nya mendekati Lisa. "Ya! Kenapa kau bisa sampai begini,saat Yeonjun bilang kau masuk rumah sakit karena luka di kepala. aku benar-benar khawatir dan rasanya ingin menangis,kau keterlaluan Lisa."ujar nya menggembungkan kedua pipi nya.
Lisa terkekeh pelan. "Aku baik-baik saja kok,kau lupa kalau aku ini Gadis yang kuat."ujar nya menepuk kedua bahu nya.
"Kau datang kemari bersama Yeonjun-ie?"ujar Lisa celingak-celinguk tapi tidak menemukan keberadaan Yeonjun.
Gyuri menggelengkan kepalanya. "Tidak,aku datang sendiri. Dia ada urusan mendadak jadi tidak bisa mengantarku."kata nya.
"Kau dan Yeonjun sepasang kekasih?"
Kedua anak Gadis itu menoleh menatap Yoongi yang duduk di sofa,ada yang aneh dengan Pria berkulit putih itu hari ini. Biasanya Yoongi sama sekali tidak punya niat mencampuri urusan orang lain lalu kenapa dengannya hari ini.
Yoongi menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa menatapku seperti itu?"tanya nya tidak suka.
Lisa melipat kedua tangannya di dada. "Oppa,kau baik-baik saja kan? Kepalamu tidak terantuk apapun tadi pagi kan."kata Gadis itu penuh selidik.
"Tidak,aku baik-baik saja."
"Lalu kena--"
Belum sempat Lisa menyelesaikan perkataannya,Pemuda yang sedang mereka bicarakan tiba-tiba muncul.
"Lisa-ya,aku bawakan buah untukmu."ujar Yeonjun menghampiri Lisa namun sebelumnya menyapa Yoongi terlebih dulu.
Gyuri berdecak kesal. "Kau bilang kau tidak bisa datang karena ada urusan,Dasar pembohong!"ujar nya memukul lengan Yeonjun.
Pemuda itu terkekeh pelan dan merangkul Gyuri. "Maafkan aku bulan sabit,tadi memang aku ada urusan mendadak dan tidak bisa menjemputmu tapi kau tenang saja aku akan mengantarmu pulang nanti."ujar Yeonjun mengedipkan sebelah mata nya kearah Gyuri.
Lisa menaikkan sebelah alisnya heran. "Sejak kapan kau menjelma jadi Pria genit?"tanya nya.
Yeonjun terkekeh pelan. "Sekali-kali genit dengan Gadis yang belum memiliki kekasih kan tidak apa-apa,benarkan Gyuri-ya."ucapnya.
Gyuri mendengus kesal dan mendorong tubuh Yeonjun. "Siapa bilang aku tidak memiliki kekasih? aku punya kok."kata Gadis itu.
Yoongi yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya mendadak membeku,Pria itu menoleh menatap kearah Lisa atau lebih tepatnya kearah Gyuri.
Kekasih?
Sejak kapan Gadis bermata bulan sabit itu memiliki kekasih?
Lisa nampak antusias dan menatap Gyuri. "Benarkah? Kenapa aku tidak tau kalau kau memiliki kekasih."ujar nya merengut karena tidak mengetahui siapa Kekasih temannya ini,padahal mereka selalu bertukar cerita dan tidak ada rahasia apapun di antara mereka berdua.
"Tom Holland."
Seketika itu juga Yeonjun dan Lisa langsung mendorong tubuh Gyuri hingga mundur beberapa langkah karena merasa telah di bohongi sedangkan Yoongi diam-diam tersenyum simpul mendengar perkataan Gadis itu.
Lucu sekali.
Yoongi segera menepis apa yang ada di pikirannya saat ini,dirinya mulai aneh.
"Tidak lucu,Jang Gyuri!"
***
Lisa benar-benar sudah tidak tahan lagi berada di rumah sakit,hanya bau obat saja yang tercium olehnya. Ia ingin pulang dan kembali merasakan empuknya kasur kesayangannya tapi sayangnya Dokter belum mengizinkannya pulang dengan alasan belum sembuh total.
"Aku bisa mati bosan disini."celetuknya asal.
Pada akhirnya Lisa memilih beranjak dari kasur seraya mendorong infus nya dan keluar dari kamar,kalau dia tidak di perbolehkan pulang mungkin dia diperbolehkan untuk berjalan-jalan sebentar.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya sesuai perkataannya tadi pagi,Lelaki bernama Kim Taehyung ini kembali mengunjungi rumah sakit untuk menemui Lisa apalagi saat mendengar dari Yoongi kalau tidak ada yang menemani Gadis itu.
Mungkin ini kesempatan untuk melakukan pendekatan.
Pria itu langsung masuk dan terkejut mendapati kamar Lisa kosong,Gadis itu tidak ada dikamarnya. Taehyung segera berlari memeriksa kamar mandi dan tidak ada juga membuatnya panik seketika.
"Suster."panggil nya pada Suster yang baru saja lewat.
"Ada apa,tuan?"
"Kemana Lisa? Maksudku pasien kamar ini,kenapa dia tidak ada di ruangannya."tanya Taehyung menunjuk kamar rawat Lisa.
Suster itu melirik kedalam. "Tadi dia masih ada Tuan, aku baru saja mengantarkan obat untuknya."ujar nya yang ikutan panik.
Taehyung menggeram kesal. "Apa yang sebenarnya kalian kerjakan? Dia pergi saja kalian tidak tau. Kalau sampai terjadi sesuatu padanya,aku akan menuntut kalian."ujar Pria itu meninggikan suara nya.
Dokter Cha yang kebetulan lewat mau tidak mau menghampiri Taehyung karena suara teriakan Pria itu yang kemungkinan besar menganggu pasien lain nya.
"Jendral Kim,bisakah kau memelankan suaramu. Ini ruamh sakit dan banyak pasien yang di rawat."ujar Dokter Cha.
Taehyung menghela nafas. "Aku minta maaf,aku panik karena tidak menemukan Lisa."ujar nya.
"Aku disini."
Pria itu langsung membalikkan badan dan menemukan sosok Lisa berdiri di sana dengan infus di tangannya.
"Kau darimana saja?!"bentak Taehyung mengejutkan Lisa.
Gadis itu mengerucutkan bibir nya. "Kenapa memarahiku? Aku kan hanya berjalan-jalan saja,aku bosan di kamar terus."ujar Lisa.
"Kau membuatnya panik Lisa."ujar Dokter Cha tersenyum kearah Lisa.
Lisa menatap Taehyung. "Baiklah,maafkan aku. Aku tidak akan kemanapun tanpa izin dari Dokter atau Suster."cicitnya dengan suara pelan.
Karena kesal Taehyung melayangkan jitakan kecil di kepala Gadis itu membuat Lisa meringis pelan dan melayangkan tatapan tajam nya kearah Taehyung.
"Ya! Kau memukul lukaku."sembur nya kesal.
Taehyung terkesiap dan langsung mengangkat tangannya mengelus kepala Lisa bekas jitakannya tadi, Ia lupa kalau Gadis ini tengah terluka.
"Maafkan aku,aku tidak bermaksud melakukannya. Sakit tidak?"ujar Lelaki itu dengan nada khawatir.
Lisa terkekeh pelan. "Kau tertipu,luka ku kan disebelah sini Jendral Kim."ujar Gadis itu menyentuh sisi kepalanya yang lain.
Dokter Cha berusaha menahan tawa nya mendengar celoteh Lisa,baru kali ini ada pasien se-lucu dan se-manis Gadis ini. Lisa bahkan tidak takut mengerjai seorang Jendral Kepolisian,melihat Taehyung sedikit emosi saja mampu membuat jantungnya hampir lepas tapi Gadis ini malah berani mengerjai nya.
Gadis yang unik.
"Lisa!"
Gadis itu tersenyum lebar. "Jendral Kim,aku ingin makan. Belikan untukku ya."ujar Lisa dengan suara termanis nya.
Taehyung melipat kedua tangannya didada. "Tidak mau! Beli saja sendiri,lebih baik aku pulang."ujar nya membalikkan tubuh melangkah pergi.
"Dokter Cha,belikan aku makanan ya."ujar Lisa mendekati Cha Eunwoo alias Dokter Cha yang merawat Lisa.
Pria berparas tampan itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Baiklah,aku akan membelikanmu makanan."ujar Dokter Cha mengangkat tangannya mengelus rambut Lisa namun hanya beberapa detik saja karena saat ini tangan nya sudah di genggam oleh tangan orang lain.
Taehyung menarik Lisa mendekat kearahnya. "Tidak perlu,aku yang akan membelikannya makanan. Ayo Lisa."ujar Pria itu menarik Lisa menuju kantin.
Dokter Cha tersenyum tipis seraya menggelengkan kepalanya. "Ternyata seorang Jendral Kepolisian bisa cemburu juga."gumamnya pelan.
***
Taehyung menopang dagu nya menatap Lisa yang sibuk mengunyah makanan seolah Gadis itu tidak di beri makan selama berhari-hari, ternyata Gadis sekurus Lisa bisa makan banyak dan berat badan nya tidak bertambah pula. Kalau biasanya para Gadis akan berdiet dan tidak mau makan banyak karena tidak ingin berat badan mereka naik tapi lain dengan Lisa yang bahkan jauh dari kata diet.
"Kenapa melihatku seperti itu?"tanya Lisa membuyarkan lamunan Taehyung tentang Gadis itu.
Pria itu menggelengkan kepalanya. "Melihatmu makan membuatku kenyang."celetuk nya membuat Lisa merubah ekspresinya menjadi merengut kesal.
Lisa meletakkan sendoknya. "Kau mengejekku ya?"
Taehyung menggelengkan kepalanya. "Tidak,aku sama sekali tidak mengejekmu. Lanjutkan saja makanmu."ujar nya menunjuk makanan Lisa dengan dagu tajam nya.
Gadis itu mendengus kesal. "Tidak mau, aku sudah tidak nafsu lagi."ujar nya kemudian berdiri pergi meninggalkan Taehyung.
Ah, merajuk lagi rupanya.
Taehyung benar-benar harus menyiapkan kesabaran dan sifat kedewasaannya dalam menghadapi sifat Lisa yang sering berubah-ubah.
"Ya! Tunggu aku."
Bukannya masuk kedalam kamar Lisa malah berhenti di taman rumah sakit,Gadis itu mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku disana dan memandangi bermacam-macam bunga yang di tanam disana.
"Kau marah ya?"
Lisa menoleh menatap Taehyung sekilas dan kembali menatap bunga-bunga yang jauh lebih menarik.
Taehyung menghela nafas. "Maafkan aku,serius aku tidak bermaksud mengejekmu."ujar Pria itu.
Gadis itu terkekeh pelan. "Aku tidak marah kok,untuk apa aku marah hanya karena hal kecil seperti itu."ujar Lisa tersenyum lebar kearah Taehyung.
Pria itu terdiam memandang Lisa dengan senyuman di wajahnya itu,mendadak Ia merasa bibirnya kelu dan langsung memalingkan wajahnya kearah lain. Jantungnya berdegup sangat kencang dan ini semua karena Gadis yang ada di sampingnya ini.
Jantung,kau baik-baik saja kan?
Apakah Lisa akan bersikap seperti ini pada nya apabila mengetahui yang sebenarnya?
Taehyung sangat berharap Lisa tidak membencinya.
"Taehyung-ssi,kau kenapa?"tanya Lisa menyenggol lengan Taehyung.
Pria itu menoleh menatap Lisa. "Tidak apa-apa, hanya memikirkan sesuatu saja."ujar nya singkat.
Lisa menganggukkan kepalanya mengerti,Gadis itu kembali memandang hamparan bunga-bunga. "Sejak aku masuk rumah sakit sepertinya hubungan kita semakin baik Taehyung-ssi, Terima kasih sudah baik padaku."ungkapnya dengan senyuman tipis di wajah.
"Aku hanya menjalankan tugasku."
Kening Gadis itu berkerut mendengar perkataan Taehyung,maksud dari kata 'tugas' itu apa? Lisa sama sekali tidak mengerti,mungkin kah karena dia adalah anak dari Mantan kepala Interpol maka dari itu Taehyung memperlakukannya dengan baik.
Kenapa dia merasa sedikit kecewa ya?
Hm, ada yang aneh dengan dirinya.
"Lisa-ya,apapun yang terjadi nanti. aku harap kau tidak membenciku."ujar Taehyung tiba-tiba.
Gadis itu menaikkan sebelah alis nya menatap bingung kearah Taehyung,perkataan Pria itu benar-benar aneh dan membuatnya penasaran.
"Apa maksudmu?"
Taehyung tersenyum tipis. "Kau akan segera tau nanti."
Lelaki itu sudah mempersiapkan diri menghadapi Lisa apabila Gadis itu sudah mengetahui yang sebenarnya, Ia akan menerima semua resiko nya.
To be continued.