Kring! Kring!
Suara erangan kesal keluar dari mulut Gadis yang masih setia memeluk guling nya ini,salah satu tangannya terangkat mematikan jam weker yang ada di nakas kemudian kembali tidur.
Namun hanya beberapa saat saja karena setelah itu terdengar suara berisik yang membuatnya kembali menggerutu kesal.
"Kim Lyra!"teriak Gadis itu mendudukkan tubuhnya.
Suara berisik itu berasal dari kamar sebelah yang di tempati oleh adik nya,kalau sudah pagi begini suara adiknya itu pasti akan kedengaran karena terlalu sumbang dan bisa memekakkan telinganya.
Tanpa ba-bi-bu lagi Lisa beranjak dari kasur nya langsung keluar dari kamar,tentu saja untuk menceramahi adiknya ini.
"Ya! Hentikan suara cemprengmu itu."bentak Lisa membuat Lyra yang berjoget ria langsung berhenti dan menyengir kearah Kakaknya ini.
Lyra berjalan mendekati Lisa. "Maafkan aku eonni, aku tidak akan melakukannya lagi."ujar nya memperlihatkan senyuman termanis yang Ia miliki. Lisa memutar bola mata nya malas. "Lain kali kalau aku mendengar suara mu lagi,aku akan membakar semua album kpop itu. Aku mengancam mu Kim Lyra."ujar Gadis itu kemudian melangkah masuk kedalam kamar nya.
Sudah tidak mungkin baginya untuk tidur lagi,adiknya benar-benar sudah merusak segalanya dan pada akhirnya Lisa memilih masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri,mungkin hari libur ini dia gunakan untuk jalan-jalan.
***
Seorang Pria berpakaian jendral polisi baru saja menjelaskan kasus pembunuhan yang harus Ia dan anggota nya selesaikan,kasus pembunuhan keji yang memakan korban anak kecil berusia 4 tahun.
Benar-benar pembunuh brengsek!
Drrtt! Drrtt!
Pria bernama Kim Taehyung itu mengeluarkan ponsel yang ada di saku nya kemudian melirik kearah Pria yang berada tidak jauh dari nya.
"Jo,gantikan aku menjelaskan pada mereka. Aku harus mengangkat telpon dulu."ujar nya pada salah satu tangan kanan nya kemudian melangkah keluar.
Taehyung menggeser tombol hijau kemudian menempelkan benda pipih itu ke telinga nya.
"Halo,Eomma."
"Kau dimana? Kenapa tidak mengunjungi kami."
Lelaki itu terkekeh pelan. "Maafkan aku Eomma,akhir- akhir ini aku sibuk dan tidak sempat untuk berkunjung kerumah. Malam ini aku akan menginap dirumah,aku janji."ujar Taehyung.
"Baiklah,awas saja kalau kau ingkar janji."
Taehyung menghela nafas dan memasukkan ponselnya kedalam saku celana,memang dia sangat sibuk karena banyak kasus yang harus dia tangani membuatnya tidak memiliki waktu untuk mengunjungi rumah kedua orang tua nya.
Memang sejak dia mulai bekerja,Taehyung memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal di apartemen yang lumayan dekat dengan kantor agar lebih gampang apabila terjadi hal yang tidak di inginkan.
Tentu saja keputusannya ini di tentang oleh kedua orangtuanya tapi karena terus memohon,pada akhirnya mereka luluh dan membiarkan dirinya hidup mandiri.
"Taehyung-ya,aku ingin sarapan di luar. Kau mau ikut tidak?"tanya Joshua yang baru saja menyelesaikan rapat mereka tadi.
Lelaki itu nampak berpikir sebentar kemudian menganggukkan kepalanya. "Aku ikut denganmu,aku juga belum makan apapun sedari tadi."ujarnya.
"Aku dengar ada Cafe yang baru buka,bagaimana kalau kita coba saja."ujar Joshua.
Taehyung menganggukkan kepalanya. "Terserah padamu saja,yang penting aku bisa mengenyangkan perutku ini."katanya.
***
Rencana nya Lisa ingin jalan-jalan sendiri tapi sayangnya hal itu tidak terjadi karena adik tercinta nya ingin ikut dan mau tidak mau Lisa mengajaknya daripada Lyra terus menerus menerornya. Dan disini lah mereka,Cafe D'Rose yang baru saja buka.
"Es krim nya enak sekali."ujar Lyra yang masih menikmati es krim yang di pesannya sedangkan Lisa sibuk membaca buku dan sesekali menyeruput americano miliknya.
Lyra mengedarkan pandangannya kearah lain dan langsung terpana melihat dua Pria yang baru saja masuk ke Cafe dengan pakaian kepolisian.
"Tampan sekali."gumam Gadis itu tanpa sadar.
Lisa mengerutkan keningnya dan langsung memukul kepala Lyra dengan buku yang ada di tangannya,tentu saja tidak terlalu kuat.
"Jaga matamu."bentak Lisa menatap tajam kearah Lyra.
Gadis itu tersenyum lebar. "Maafkan aku,habisnya mereka itu sangat tampan eonni."ujar nya menunjuk kearah dua polisi yang duduk tepat di samping mereka.
Lisa mendesah pelan dan memilih kembali fokus pada buku yang ada di tangannya,Ia memang tidak terlalu mempedulikan sekitar nya. Meskipun yang datang anggota BTS yang terkenal itu pun Ia memilih tidak peduli,Lisa bukan lah Gadis yang suka Fangirling.
Lyra menepuk pelan lengan Lisa. "Eonni,salah satu dari mereka terus melihatmu."ujar nya menatap salah satu polisi yang menatap kearah Kakaknya ini namun sayangnya Lisa sama sekali tidak peduli dan mengabaikan adiknya ini.
"Aku serius!"ujar Lyra dan kali ini Gadis itu memberanikan diri mengambil paksa buku yang ada di tangan Kakaknya ini.
Lisa mendumel kesal. "Kembalikan buku ku,Kim Lyra!"desis nya penuh penekanan.
Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Sedari tadi oppa itu terus melihatmu eonni,aku tidak bohong. Dia masih melihatmu sampai sekarang."ujar Lyra menunjuk kearah mereka.
Mau tidak mau Lisa menoleh mengikuti jemari Lyra, Gadis itu membulatkan mata nya terkejut mendapati sosok yang di tunjuk adiknya ini adalah Orang yang pernah dia temui.
Pria itu tersenyum kearah Lisa. "Kita bertemu lagi."
Shit!
Dari banyaknya laki-laki,kenapa harus bertemu lagi dengan dia.
Pria sialan yang menyebutnya Pencuri.
Lisa mendengus kesal dan kembali menatap kearah Lyra. "Kita pulang sekarang."ujar nya mendirikan tubuhnya berniat untuk pergi tapi sayangnya Pria itu sudah lebih dulu berdiri didepan Lisa menghalangi nya.
"Kau mau kemana?"tanya Taehyung menatap Lisa.
"Minggir."ujar Lisa dengan nada super ketus nya.
Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Tidak mau."
Lisa mendesah kesal dan akhirnya berusaha menarik tangan Taehyung agar minggir dari jalan nya tapi sayangnya Pria itu sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.
Kuat juga rupanya.
"Hei,kau sengaja ya mencari kesempatan untuk menyentuhku."ujar Taehyung menunjuk tangan Lisa yang masih setia bertengger di lengannya.
Sontak saja Gadis itu menarik tangannya kembali dan mendengus kesal. "Ck,jangan ke ge-eran. Aku menyentuhmu karena ingin menarik mu pergi dari hadapanku,menyingkirlah."ujar Lisa menatap tajam kearah Taehyung.
Lelaki itu tersenyum tipis menyadari tatapan tajam yang di layangkan oleh Lisa,jatuhnya malah tidak menakutkan melainkan sangat lucu.
"Minggir,aku mau lewat."ujar Lisa penuh penekanan,Ia sudah mulai jenuh bermain-main dengan Pria yang tidak di ketahui namanya ini.
Sedangkan Joshua dan Lyra memilih untuk diam di posisi mereka masing-masing,alasan Joshua melakukan itu karena Ia tau Jendral Kim sekaligus sahabatnya ini tidak akan macam-macam dan alasan Lyra adalah karena Ia terlalu takut berurusan dengan seorang polisi.
Lisa benar-benar kesal di buat Taehyung,Gadis itu hendak menginjak kaki Lelaki itu tapi sayangnya gagal karena Taehyung sudah tau rencananya dan langsung menjauhkan kaki nya.
"Ck,kau pikir aku bodoh. Aku ini ti--ackh!" Belum sempat Pria itu melontarkan apa yang ingin Ia katakan, Ia sudah lebih dulu meringis kesakitan karena Lisa berhasil menendang tulang kering nya.
Gadis itu tersenyum lebih tepatnya menyeringai di hadapan Taehyung. "Rasakan itu,aku sudah menyuruhmu baik-baik dan kau tidak mau melakukannya. Kau memang suka kekerasan rupanya."ujar Lisa mendorong tubuh Taehyung.
Lyra melotot tidak percaya melihat tindakan Kakaknya ini,Kakak nya baru saja menendang seorang polisi.
Astaga! Bagaimana ini.
Gadis berusia 16 tahun itu langsung mendekat kearah Kakaknya. "Eonni,dia itu seorang polisi."bisiknya di telinga sang Kakak.
Samar-samar Taehyung bisa mendengar perkataan Lyra dan tersenyum tipis melihat ketakutan di wajah Gadis yang Ia ketahui adalah adik Lisa.
Lisa memutar bola mata nya malas. "Lalu kenapa kalau dia polisi? Dia yang mengangguku duluan,aku sudah bersikap baik tadi dan dia malah mengabaikan sikap baikku itu. Mau pangkat apapun dia,aku sama sekali tidak takut."ujar nya melirik kearah Taehyung dan juga Joshua.
"Benarkah?"
Gadis itu mengerutkan keningnya. "Apa?"
Taehyung melipat kedua tangannya di dada. "Kau yakin tidak takut denganku? Aku ini seorang polisi berpangkat tinggi loh."ujar nya.
Lisa menghela nafas,Ia sudah tidak tahan lagi menghadapi polisi yang ada di hadapannya ini. Mereka bahkan tidak saling mengenal satu sama lain lalu kenapa polisi ini bertingkah seolah mereka sudah mengenal dekat.
"Terserah apa katamu,Lyra-ya kita pergi sekarang."ujar Lisa menarik tangan Lyra keluar dari Cafe.
Taehyung terkekeh pelan dan kembali duduk di kursinya. "Ya ampun,dia lucu sekali."ujar nya tanpa sadar.
Joshua mengerutkan keningnya heran. "Tae,sejak kapan kau suka menggoda perempuan?"tanya nya, pasalnya Taehyung itu sangat tegas dan menakutkan bagi anggota kepolisian dan saat ini yang dia lihat bukanlah Jendral Kim melainkan sisi lain nya.
"Dia Gadis yang menonjokku."ujar nya singkat.
Lelaki Hong itu menatap Taehyung tidak percaya dan kembali menatap Lisa yang saat ini tengah membayar di kasir.
"Benarkah? Tampang manis sepertinya ternyata sangar."celetuk Joshua.
Taehyung memilih diam dan terus memandangi punggung Lisa,Ia sama sekali tidak menyangka kalau akan bertemu lagi dengan Gadis yang berhasil menciptakan luka di wajah tampan nya ini.
Seumur-umur belum ada yang pernah menyentuh wajahnya ini apalagi memberikan luka kecil dan dengan mudahnya Gadis yang tidak Ia ketahui namanya itu berhasil memukul nya.
"Lain kali kalau kita bertemu lagi, aku benar-benar tidak akan melepaskanmu."gumam nya dalam hati.
***
Kedua kakak-beradik ini melangkah masuk kedalam rumah setelah mengunjungi cafe tadi,padahal rencana nya habis dari Cafe mereka akan pergi jalan-jalan ke mall tapi sayangnya mood Lisa sudah rusak jadi terpaksa lah mereka pulang kerumah.
Lyra mana berani membantah,Ia terlalu takut pada Kakak perempuannya ini.
"Ingat pulang juga,bukankah kau lebih suka tinggal sendiri di bandingkan dengan keluargamu."
Suara bass Ayahnya membuat kedua Gadis itu langsung menghentikan langkahnya dan memandang sosok Ayahnya tengah berdiri berkacak pinggang di hadapan seorang Pria yang berusia lebih tua beberapa tahun dari Lisa.
"Maafkan aku,Appa."ujar Pria itu menundukkan kepalanya.
Matthew Kim mendesah pelan. "Kau tau Yoongi,aku sangat berharap kau lah yang menjadi Jendral kepolisian tapi kau malah mengecewakanku. Kau harusnya bisa mengikuti jejakku dulu menjadi kepala Interpol,Yoongi-ya."ujar Pria paruh baya itu dengan nada kecewa.
Pria itu Yoongi hanya bisa diam,Ia tidak bisa melawan perkataan Ayahnya. Ia tau kalau Ayahnya ini ingin dia menjabat lebih tinggi dari kepala penyidik tapi mau bagaimana lagi,kemampuannya hanya sampai disana saja.
Memang sedari dulu Ayahnya ini menginginkan dirinya di pilih menjadi Jendral Kepolisian lantaran Ayahnya dulu adalah Kepala Interpol,tapi mau bagaimana lagi dia sudah berusaha tapi tidak terpilih sama sekali.
"Maafkan aku."cicitnya pelan.
Lisa mengepalkan kedua tangannya dan melangkah mendekati Yoongi,Gadis itu mengelus punggung Kakak nya ini.
"Kenapa harus minta maaf,oppa?"tanya Gadis itu.
Sontak saja Matthew dan Yoongi langsung menatap kearah Lisa mendengar perkataan Gadis itu.
"Lisa-ya,masuklah ke kamar. Oppa akan menemuimu nanti."ujar Yoongi mengelus rambut adiknya ini.
Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tidak,aku tidak akan pergi kemanapun."ujar nya kemudian beralih menatap kearah Ayahnya.
Pria paruh baya yang memiliki wajah tegas,mampu membuat semua orang takut tapi tidak dengan Lisa. Ia tidak takut pada Ayahnya,tidak akan pernah.
"Apa salahnya kalau Yoongi oppa hanya menjadi kepala penyidik? Aku rasa tidak ada yang salah."ujar Gadis itu.
Matthew melayangkan tatapan tajamnya. "Jangan ikut campur Lisa,masuk ke kamar mu sekarang."ujar Pria paruh baya itu sedikit membentak tapi sayangnya bentakkan itu tidak membuat nyali Lisa menciut.
Lyra membeku mendengar suara berat Ayahnya,Ia tau jelas kalau saat ini sang Ayah tengah marah dan pastinya butuh pelampiasan.
"Aku tidak mau!"
Rahang Matthew semakin mengeras,Pria paruh baya itu mengangkat tangannya hendak melayangkan tamparan kearah Lisa namun terhenti karena Yoongi sudah lebih dulu menahan tangannya.
"Aku tidak akan tinggal diam kalau sampai Appa memukulnya."ujar Yoongi penuh penekanan,Ia memang sangat menghormati Ayahnya ini tapi kalau tindakan Ayahnya sudah keterlaluan,Ia juga bisa melupakan sopan santun nya.
Lisa melaju satu langkah mendekati Ayahnya ini dengan tatapan tajam. "Bisakah Appa tidak bersikap egois,apa kematian Leon belum membuatmu puas?"ujar Gadis itu penuh amarah.
Yoongi menoleh menatap Lisa. "Lisa-ya."
"Cukup Appa,cukup Leon saja yang menjadi korban keegoisanmu. Aku tidak ingin ada Leon kedua lagi."tambahnya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Matthew terdiam menatap Lisa,mendengar nama Leon membuat dada nya terasa sesak apalagi Lisa menyudutkannya seperti ini.
"Dan ku ingatkan sekali lagi,Min Yoongi bukanlah Putra kandungmu. Appa tidak bisa menekan nya seperti kau menekan Leon dulu dan Yoongi oppa tidak harus menuruti semua keinginanmu,dia bukan pengganti Leon."ujar Lisa dan setelah itu Ia memilih masuk kedalam kamar nya.
Yoongi menghela nafas. "Maafkan dia Appa,aku akan menasehatinya."ujar Pria itu kemudian menyusul Lisa.
Lyra yang sedari tadi diam pun berjalan menghampiri Ayahnya. "Appa,hentikan semua nya sekarang. Jangan membuat Yoongi oppa tertekan dengan semua sikapmu ini,jebal."ujar nya dengan nada pelan.
To be continued