Kedua anak manusia itu sudah berdiri tepat di depan rumah teman Lisa,Gadis itu langsung membalikkan badannya menatap Taehyung.
"Kau boleh pergi sekarang."ujar Gadis itu dengan nada ketus.
Taehyung menatap rumah yang ada di hadapannya ini,nampak tidak asing. "Bukankah ini rumah keluarga Jang?"tanya nya.
Lisa menganggukkan kepalanya. "Iya,kau mengenal mereka."kata Gadis itu heran.
Taehyung menganggukkan kepalanya. "Paman Jang kan seorang kolonel,tentu saja aku mengenalnya."ujar Lelaki itu.
"Pergilah."ujar Lisa yang sebenarnya sudah malas menghadapi Taehyung.
Pemuda itu melipat kedua tangannya didada. "Jam berapa kau pulang? Aku akan menunggumu dan mengantarmu pulang kerumah."ujar nya.
Lisa berdecak sebal. "Tidak perlu,aku akan menginap disini jadi aku mohon pulang lah Samchon."ujar nya.
"Hei,aku tidak setua itu."protes Taehyung tidak terima,umurnya baru 27 tahun dan sudah di panggil Samchon. Yang benar saja.
Tampan begini masa di bilang tua.
Lisa memilih mengabaikan Taehyung dan masuk ke perkarangan rumah,Ia memencet bel lalu beberapa menit kemudian muncul lah seorang Gadis berusia sama dengannya.
Jang Gyuri.
"Tae oppa?"panggil Gyuri menatap Taehyung yang masih berdiri disana rupanya.
Pemuda itu tersenyum. "Gyu,aku titip dia ya. Jangan biarkan dia pergi begitu saja. Kalau dia bersikeras mau pergi dari rumah,telpon saja oppa. Mengerti."ujar Taehyung.
Gyuri menganggukkan kepalanya. "Baiklah oppa."
Lisa menoleh menatap Gyuri tidak percaya,sahabatnya ini baru saja bekerja sama dengan Pria asing ini. Ah, beginikah sakitnya di khianati sahabat sendiri. Sangat menyedihkan.
Taehyung berjalan menghampiri Lisa dan mengelus rambut Gadis itu. "Aku akan menjemputmu besok pagi."ujar Lelaki itu kemudian berjalan pergi meninggalkan Lisa yang terdiam di tempatnya.
Apa yang baru saja Lelaki itu lakukan?
Tunggu dulu.
Rambutnya baru saja di elus?
Kapan mereka dekat?
Kenal saja baru dua hari yang lalu.
"Lisa-ya,kenapa kau tidak bilang kalau Tae oppa adalah kekasihmu."ujar Gyuri menguncang tubuh Lisa.
Gadis itu tersentak kembali ke dunia nyata dan langsung menatap tajam kearah sahabatnya ini,bicara apa barusan Gyuri ini.
"Dia bukan kekasihku!"
Kedua alis Gyuri menyatu menatap Lisa. "Hah? Kalau dia bukan kekasihmu, kenapa kalian datang kerumahku berdua? Dia bahkan mengelus rambutmu tadi."ujar Gadis itu mengelus rambut Lisa mencoba me-reka ulang perlakukan Taehyung tadi.
"Dia teman Ayahku,dia orang asing."ujar Lisa menepis tangan Gyuri.
Gyuri mengerucutkan bibirnya. "Ya sudah,kita masuk saja sekarang."ujar nya menarik tangan Lisa masuk kedalam rumahnya, ada segudang pertanyaan yang harus di jawab Lisa.
Yoongi menutup ponselnya kemudian beralih menatap Ayahnya yang saat ini duduk di sofa rumah,setelah kejadian tadi mereka langsung pulang tapi sebelum itu mereka meminta maaf pada Keluarga Kim lebih dulu karena sikap Lisa dan untungnya mereka memaklumi itu.
"Taehyung bilang dia menginap di rumah Gyuri."ujar Yoongi duduk disamping Matthew.
Matthew menghela nafas berat. "Semakin hari adikmu semakin tidak terkendali Yoongi-ya, Appa rasa wasiat itu harus segera di laksanakan. Appa yakin kalau hanya dia yang bisa mengendalikan Lisa."tukas nya menatap kearah Yoongi.
Pria berkulit pucat itu menatap Matthew kemudian menganggukkan kepalanya. "Mungkin sudah saat nya tiba Appa, aku akan mendukung semua keputusanmu dan kalau dia menolak aku akan berbicara padanya."ujar Yoongi.
Matthew tersenyum tipis. "Yoongi-ya,Maaf sudah memberi tekanan padamu. Lisa benar kalau selama ini Appa terlalu menekanmu dan mengikatmu begitu erat."ujar Pria paruh baya itu.
"Appa."
"Seharusnya aku tidak melakukan ini padamu,a-aku hanya ingin ada yang meneruskan impianku. Leon sudah tidak bisa aku harapkan lagi dan hanya kau satu-satunya yang bisa aku harapkan."tambahnya lagi menundukkan kepalanya.
Yoongi terdiam dan memilih memeluk Ayahnya ini, walaupun mereka bukan Ayah-Anak kandung tapi Yoongi sangat menyayangi Matthew karena selama ini Pria yang ada di pelukannya ini lah yang membantu Ibu nya membesarkan dirinya.
Matthew memperlakukannya sama seperti dia memperlakukan anak-anak kandungnya,tidak ada perbedaan sama sekali.
"Jangan minta maaf Appa,ku mohon."bisik Pemuda itu.
***
Dengan gerakan yang amat sangat pelan Lisa berhasil keluar dari kamar Gyuri tanpa menimbulkan suara sama sekali,Ia tidak ingin Gyuri menyadari dirinya keluar dari kamar.
Kenapa harus diam-diam?
Ini semua karena Pria bernama Taehyung itu,Lisa ingat kalau Pria itu akan menjemputnya pagi nanti dan jam saat ini menunjukkan pukul 5 pagi. Lisa memilih bangun secepat ini karena tidak ingin pulang bersama Pria asing itu.
"Maafkan aku Gyuri-ya,terima kasih sudah menampungku semalam."cicitnya dengan nada pelan kemudian berjalan keluar dari rumah,Ia berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun.
"Good Morning."
Tubuh Gadis itu sontak berjengit kaget dan langsung membalikkan tubuhnya,jantungnya benar-benar akan lepas kali ini.
"Ka-Kau?!"
Seseorang itu tersenyum lebar dan melambaikan tangannya kearah Lisa. "Kau pikir aku tidak bisa membaca apa yang ada di otakmu itu,aku sudah tau rencanamu maka dari itu aku sudah berada disini beberapa menit yang lalu."ujar Taehyung,siapalagi kalau bukan dia.
Sialan!
Lisa menggerutu kesal karena rencananya gagal,Ia sudah bela-belain bangun secepatnya untuk menghindari Pria itu dan sekarang semua nya hancur karena Pria itu sudah berdiri di hadapannya.
"Masuklah,aku akan mengantarmu pulang."ujar Taehyung menunjuk pintu mobil yang sudah dia buka dengan dagu tajam nya.
Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau, aku bisa pulang sendiri jadi kau tidak perlu repot-repot mengantarku pulang."ujar nya berjalan melewati Taehyung begitu saja.
Tentu saja Taehyung tidak membiarkan Lisa pergi begitu saja,Pemuda itu langsung berlari menahan pergelangan tangan Lisa dan sedetik kemudian Gadis itu merasa tubuhnya melayang di udara.
Kim Taehyung menggendongnya seperti sedang memikul barang.
"Ya! Turunkan aku,sialan!"teriak Lisa memukul punggung Taehyung berkali-kali.
Pemuda itu memilih mengabaikan Lisa dan memaksa Gadis itu masuk kedalam mobilnya,tangannya yang gesit langsung memasangkan sabuk pengaman bahkan Lisa tidak sempat berontak.
"Kalau kau berkata kasar lagi,aku akan menyumpal mulutmu-- dengan bibirku."ujar Taehyung penuh penekanan.
Lisa terpaku mendengar penuturan Taehyung,seumur- umur dia tidak pernah takut pada siapapun bahkan pada Ayahnya sekalipun dan saat ini nyalinya sirna karena Pria bernama Kim Taehyung ini.
"Jangan keluar,kalau kau keluar aku akan menidurimu sekarang juga."ancam nya kemudian menutup pintu dan langsung memutar masuk kedalam mobil.
Gadis itu berdecak kesal,kenapa juga dia harus berurusan dengan Pria ini. Di pertemuan pertama saja mereka sudah kurang menyenangkan,Pria ini menyebalkan dan membuatnya muak dan mereka malah di pertemukan lagi.
Double shit!
Lisa berharap kalau ini terakhir kalinya dia berurusan dengan Taehyung,jauhkan dia dari Pria berpangkat Jendral tapi berotak mesum ini.
"Kita sarapan dulu,setelah itu akan mengantarmu pulang."ujar Pria itu menepikan mobilnya.
Gadis itu berdecak kesal. "Aku tidak mau,antar aku pulang."ujar nya menatap Taehyung.
Lelaki itu menaikkan kedua bahu nya. "Perutku lapar, kalau kau tidak mau makan ya sudah. Aku akan mengunci mu di dalam."ujar Taehyung membuka pintu mobil nya.
Tentu saja Lisa tidak tinggal diam,Gadis itu langsung keluar dari mobil. Bisa mati dia kalau terus berada di dalam mobil,tidak ada oksigen sama sekali.
Lisa menatap sekelilingnya,kalau dia tidak salah mengingat banyak taksi yang berlulu-lalang disini dan itu artinya Ia bisa kabur dari Pria itu. Seharusnya ada bis di jam segini dan Ia harus menyiapkan tenaga ekstra untuk berlari nanti.
Gadis itu melirik kearah Taehyung yang masih berdiri disampingnya,Pria itu sibuk memegang ponselnya dan ini kesempatan bagi Lisa untuk kabur.
Lisa segera menghampiri Taehyung dan tanpa basa-basi lagi,Gadis itu segera menendang tulang kering Taehyung kemudian lari secepat mungkin meninggalkan Pria itu meringis kesakitan.
"Lisa!"teriak Taehyung menyeret kedua kaki nya, tendangan yang menyakitkan sekali tapi Ia harus menyusul Lisa.
Sebuah senyuman terbit di wajah Gadis itu ketika melihat salah satu taksi baru saja menurunkan penumpangnya,dengan cepat Lisa masuk kedalam taksi tersebut.
"Ahjushi,cepat jalan."ujar Lisa menepuk pundak supir taksi itu.
Taksi itu akhirnya melaju namun hanya beberapa detik saja karena taksi ini langsung berhenti mendadak membuat Lisa yang tidak memakai sabuk pengaman sedikit maju dan terbentur.
"Ahjushi,kenapa mendadak rem sih?"tanya Lisa dengan nada kesal sembari mengelus keningnya yang pasti sudah memerah.
Mudah-mudahan tidak sampai geger otak.
Supir Taksi itu menoleh menatap Lisa. "Ada yang menghalangi kita Nona."ujar nya menunjuk kearah depan.
Lisa membulatkan kedua mata nya terkejut,Orang yang menghalangi jalan mereka adalah Taehyung. Jelas-jelas Lisa sudah menendang Lelaki itu cukup keras dan berharap tidak bisa terkejar.
"Ahjushi,dia itu orang jahat. Kunci mobilnya."ujar nya panik dan tentu saja Supir Taksi itu langsung percaya.
Taehyung melangkah mengetuk jendela mobil saat Ia tau kalau pintu mobilnya terkunci,Ia sudah mencoba untuk membuka pintu tapi terkunci dan Ia tau kalau ini ide gila Lisa.
Lelaki itu menghela nafas kemudian mengeluarkan kartu identitas kepolisiannya dan menempelkannya di kaca jendela mobil.
Supir Taksi itu terkejut bukan main dan langsung menoleh menatap Lisa. "Po-Polisi? Nona buronan yang kabur ya."ujar nya menunjuk Lisa.
Lisa mendesis kesal. "Enak saja,aku ini Gadis baik-baik Ahjushi."bantahnya.
"Maafkan aku Nona,aku harus membuka pintu mobilnya."ujar Supir Taksi dan setelah itu Ia benar-benar membuka kunci nya.
Taehyung tersenyum kearah Lisa atau lebih tepatnya menyeringai lalu membuka pintu mobilnya sedikit mencondongkan tubuhnya masuk.
"Mau kabur lagi,Lalisa?"
Gadis itu menggeram kesal. "Biarkan aku pulang,kau harus bekerja bukan. Aku janji akan pulang kerumah."ujar nya dengan nada memohon.
"Kau.pulang.bersamaku."ujar Taehyung penuh penekanan dan menarik tangan Lisa keluar dari taksi, sejurus kemudian taksi itu langsung pergi begitu saja.
Taehyung menoleh menatap Lisa. "Kira-kira hukuman apa yang cocok untuk Gadis pemberontak sepertimu ya?"kata Lelaki itu menaik-turunkan kedua alisnya.
***
"Kau sudah gila?"
Taehyung menoleh menatap Lisa kemudian menggelengkan kepalanya. "Tidak,hukuman itu sangat cocok untukmu."ujar nya santai dan kembali fokus menyetir.
"Cocok katamu? Kau memborgolku Samchon,aku ini bukan buronan yang kabur. Lepaskan aku."ujar Lisa kesal.
Lelaki itu menahan pergelangan tangan Lisa. "Kalau kau terus memberontak,kita bisa mengalami kecelakaan."ujar Taehyung melirik sekilas Lisa.
"Dan jangan panggil aku samchon,aku tidak setua itu dan aku tidak menikah dengan bibi mu."tambahnya lagi yang terlampau kesal karena panggilan Lisa ini.
Lisa memilih menyerah dan duduk diam di kursinya, yang benar saja Pria itu memborgol salah satu tangannya dan borgol satu nya lagi memborgol tangan Pria itu sendiri.
Seumur-umur dia tidak pernah di borgol seperti ini, walaupun Ayahnya adalah mantan kepala interpol dia tidak pernah bermain dengan borgol.
"Brengsek!"umpat nya.
Ckiitt..
Hampir saja tubuh Lisa menabrak dashbor kalau saja tidak ada tangan Taehyung yang melindunginya,kalau tidak bisa memar lagi kepalanya ini.
"Ya! Kau sudah gila,kalau kau ingin mati jangan bawa-bawa aku."sembur Lisa kesal.
Lelaki itu menoleh menatap Lisa. "Ternyata hukuman borgol tidak cukup untukmu,sudah aku katakan bukan kalau kau berkata kasar lagi aku akan menyumpal mulutmu itu--" Taehyung menjeda perkataannya dan menarik tengkuk Lisa mendekat kearahnya hingga hidung mereka bersentuhan.
"Dengan bibirku."tambahnya lagi dan sedetik kemudian kedua bibir ranum itu bertemu membuat Lisa membulatkan kedua mata nya terkejut.
Gadis itu menggeram kesal lalu mendorong tubuh Taehyung sekuat yang Ia bisa dan berhasil.
Lisa mengusap bibir nya kasar. "Dasar bajingan! Breng---"
Lagi-lagi perkataan Lisa melayang di udara karena bibir ranum milik Taehyung kembali membungkam bibir nya dan kali ini ada sedikit lumatan menuntut disana.
Gadis itu kembali mendorong tubuh Taehyung dan menghadiahi bogeman mentah tepat di pipi Pria itu, walaupun tangannya di borgol Ia masih bisa memakainya untuk memukul Pria kriminal seperti Taehyung.
"Keparat!"desis nya kesal.
Taehyung tersenyum tipis dan kembali menarik Lisa mendekat kearahnya. "Aku sudah memperingatimu bukan,kalau kau berkata kasar lagi bukan hanya bibirmu saja yang habis melainkan dirimu juga."ujar nya mengancam.
Sialan! Pria yang ada di hadapannya ini benar-benar menyeramkan.
Lisa mendengus kesal dan menarik kembali tubuhnya memilih menatap ke luar jendela,Ia berusaha untuk menahan mulutnya untuk tetap bungkam padahal saat ini Ia tengah mengumpat kesal karena Pria itu sudah berhasil merebut First Kiss yang sudah Ia jaga bertahun-tahun untuk suami nya kelak.
Benar-benar Jendral mesum.
Taehyung tersenyum tipis dan kembali menjalankan mobilnya. "Pukulanmu terasa juga ya,Hyung-nim benar-benar mengajarimu dengan baik."ujar nya melirik kearah Lisa.
Lisa menoleh menatap Taehyung. "Tentu saja,apalagi untuk Pria mesum sepertimu."ujar nya santai.
"Bibirmu manis,lain kali kita lakukan lagi ya."celetuk Taehyung membuat Lisa hampir saja kelepasan untuk mengumpat dan berhasil di tahannya.
Gadis itu mendengus kesal. "Mati saja Kau!"
To be continued