Namanya adalah Nero. Matanya berwarna biru tua bagaikan dasar laut dan berkilau bagai zamrud. Kulitnya bersih dan transparan, rambutnya jatuh lurus dan berwarna biru cerah bagaikan langit siang di musim panas. Tubuhnya berbalutkan baju zirah dan sepatu dari es, begitu gagah dan mengesankan. Jubahnya melambai dari bahu hingga mata kakinya. Begitu putih, lembut bagai awan Cirrus. Namun berlawanan dari penampilannya yang memanjakan mata, Nero adalah makhluk yang tegas dan dingin. Satu-satunya yang membuatnya takluk hanyalah Penciptanya. Nero hanya akan mau tunduk dan menunjukkan loyalitas padanya.
Nama Nero sendiri diberikan oleh Dimiourgos, yang menciptakannya. Semenjak ia pertama kali tercipta, ia diberikan satu tugas: mengontrol siklus kehidupan dan kematian. Demi tugasnya itu, ia pun diberikan kemampuan untuk mengubah wujudnya menjadi partikel-partikel yang renggang bagai uap, terkadang mendekatkan dirinya menjadi bentuk ekspansi cairan yang begitu luas, namun ia juga dapat memadatkan dirinya dalam bentuk kristal poligon.
Nero bukanlah satu-satunya yang dicipta oleh Dimiourgos. Makhluk-makhluk lain yang diciptanya selain Nero pun tidak kalah mencengangkan. Fos adalah ciptaan pertama Dimiourgos. Dengan mata merah bagai batu amber, kulit kuning berkilau, rambut tegak keemasan, dan sayap api yang membara, ia disegani bahkan oleh Nero sendiri. Fos memiliki aura yang dapat menyilaukan semesta, kecuali di hadapan Dimiourgos. Sama seperti Nero, ia patuh mutlak pada Dimiourgos. Fos diberikan tugas untuk menyinari semesta dan memberinya warna. Terdengar sangat sederhana, bukan? Namun ada satu lagi tugas yang diberikan kepadanya: memusnahkan berkas sisa kehidupan. Sesuai dengan tugasnya, watak Fos pun hangat dan ceria. Namun Fos juga dapat mengubah bentuknya menjadi kilatan bertegangan tinggi yang sangat berbahaya ataupun gumpalan panas yang tak tertahankan saat ia marah. Kalau Fos marah, ia bahkan bisa lebih mengerikan dari Nero!
Erio adalah ciptaan lainnya, dan sahabat dekat Nero. Erio tenang dan lembut, dengan lekuk wajah lancip, mata hijau laut teduh, rambut keriting hijau tua, dan kulit mint segar. Ia belum diberi tugas apapun saat ini, namun ia diberi kemampuan untuk melenyapkan dirinya dan memanipulasi dirinya menjadi gas apapun yang dia mau. Erio pernah iseng mencoba mengubah dirinya menjadi satu gas dan memamerkan dirinya di depan Fos. Sayangnya, gas tersebut sangat reaktif dengan panas Fos dan membakar sedikit rambut Erio. Untunglah Nero datang dan memadamkannya dengan sigap, kalau tidak, Erio pasti sudah kehilangan semua rambutnya!
Ada pula kembar jelita Chronos dan Choros yang diciptakan untuk mengatur ruang dan waktu. Mereka diciptakan bersamaan dan selalu bersama, walau kadang mereka bisa bertengkar karena perbedaan karakter. Chronos berambut lilac panjang , berpakaian sopan dengan luaran ungu tua. Ia suka memakai kacamata buatan Nero sebagai aksesorisnya. Katanya, itu membuatnya terlihat lebih anggun. Ia paling tidak tahan melihat ketidak teraturan. Tidak demikian dengan kembarannya Choros. Choros berambut ikal dengan warna yang sama dengan kakaknya dan hobinya berkeliaran dengan pakaian minimnya. Ia paling tidak suka diatur! Sifat berkebalikan inilah yang membuatnya sering berkelahi dengan kakaknya. Saat mereka berkelahi, kadang Nero, Erio dan Fos pun harus ikut campur tangan untuk melerai mereka karena mereka pernah menghancurkan satu galaksi!
Kembar jelita ini memiliki satu peliharaan bernama Sympan, diberikan oleh Dimiourgos untuk menjadi mainan Chronos dan Choros. Sympan tidak pernah berwujud pasti, dengan tampilan hamparan warna warni yang begitu memesona dan luas berukuran raksasa. Saat mereka bermain dengan Sympan, mereka tidak pernah bertengkar. Nero, Erio dan Fos bisa melepas mereka dengan lega. Tuannya memang tahu saja kesukaan kembar merepotkan ini! Terkadang, Cross (panggilan Chronos) dan Ross (panggilan Choros) mengajak Fos, Nero dan Erio bermain dengan Sympan. Fos pun mencoba membuat banyak sekali bola sinar kecil dengan berbagai macam ukuran. Ross dengan bersemangat mengumpulkannya dan menyebarkannya di berbagai tempat. Saat jauh, pancaran sinarnya masih terlihat, namun tidak terasa panas. Cantik sekali kelihatannya. Sayang, ada bola sinar yang gagal dan menjadi bundaran hitam. Uniknya, bundaran hitam itu bisa berfungsi sebagai 'tempat sampah'! Erio dan Nero membuat berbagai macam benda dengan berbagai bentuk. Ada yang tidak beraturan, ada yang bulat, ada yang seperti serpihan, dan lain sebagainya. Kalau ada 'produk gagal', mereka akan membuangnya ke dalam bundaran hitam yang menjadi 'tempat sampah' tersebut. Lenyap tanpa jejak dan praktis!
Setelah selesai mencipta mereka semua, Dimiourgos membuat satu buah bola kecil di dalam Sympan. Bola buatan Dimiourgos ini sangat berbeda dari semua bola buatan Fos, Nero, dan Erio. Bola ini seukuran kelereng yang bersinar bagai permata dengan berbagai macam warna di dalamnya. Dimiourgos bahkan tersenyum saat membayangkannya. Dimiourgos menyebutnya Gi.