Sudah 60 imera berlalu semenjak perbincangan Nero dengan teman-temannya. Semenjak itu pula Nero memperhatikan dimiourgia bernama Noe yang katanya 'berbeda' itu. Memang, dibandingkan dimiourgia yang lain, makhluk ini cukup lumayan, batin Nero. Dia menuruti titah Dimiourgos untuk membuat benda besar dari batangan coklat yang diambil dari bagian Gi, untuk bertahan hidup selama cairan menutupi seluruh permukaan Gi. Selama Noe ini membangun benda tersebut, selama itu pula Nero menyadari bahwa beberapa dimiourgia yang akan diselamatkan itu ternyata dekat dengan Noe. Total ada 4 makhluk yang mirip dengan Nero dan kawan-kawannya, ada 4 lagi yang mirip dengan Ross dan Cross. Sedangkan Noe membuat benda tersebut, dimiourgia yang lain menghina dan menertawakan Noe, namun Noe tetap membuat benda besar itu sesuai arahan dan petunjuk Dimiourgos.
'Hmmm… Boleh juga makhluk ini', batin Nero.
Fos menepuk pundak Nero dari belakang. "Hei, bagaimana?"
"Apanya?"
"Pengamatanmu terhadap Noe itu… Selama ini kau sudah mengamatinya, kan?"
"Yah… Dia lumayan juga. Tidak buruk."
Fos tersenyum. "Nero, dengar… Kau harus lebih sering mencoba memperhatikan makhluk-makhluk lemah ini. Baguslah kalau mulai sekarang kau mulai mencoba mengamati mereka."
Nero mengangkat satu alisnya. "Kau mengatakannya seolah-olah kau tahu sesuatu. Apa Tuan memberitahumu sesuatu yang tidak kita ketahui?"
Fos tertawa kecil. "Sebenarnya tidak juga. Tapi aku yakin Tuan memiliki alasan mengapa ia memperlakukan makhluk-makhluk ini berbeda, bahkan dari perlakuan Tuan dengan kita. Akupun dulu sempat sepertimu, Nero. Aku melihat betapa mereka berubah menjadi sekeji sekarang, tapi saat itu memang di antara kita, hanya aku yang mencoba memperhatikan mereka dan menilik apa yang berbeda dari mereka."
"Lalu? Apa yang berbeda?"
"Hmm… Kehendak bebas itu, Nero. Hal yang menurutmu akan menjadi akar segala permasalahan."
"Bukankah memang itu yang menjadi akar permasalahannya?"
"Tidak selalu, Nero… Sebenarnya, sebelum Noe, aku melihat ada beberapa dimiourgia yang menyayangi Dimiourgos, menaati dan mematuhi-Nya sama seperti kita. Bahkan rasa hormat dan dedikasi mereka terhadap Tuan menurutku bisa dibilang setara atau bahkan lebih besar daripada kita…" terang Fos.
"Hah. Aku tidak percaya." dengus Nero.
"Nero… ingatlah bahwa Gi ini sudah tercemar. Bawahan Diabolos sudah menggerayangi Gi dan memengaruhi makhluk-makhluk ini juga. Di saat begitu banyak dimiourgia ini mengikuti Diabolos dan melakukan kekejian, beberapa dimiourgia ini melawan arus. Mereka tetap menaati Tuan, walaupun sesama mereka menghina mereka, sama seperti yang kau lihat pada Noe ini. Kehendak bebas yang mereka punya itu… Belum tentu akar dari segala permasalahan."
"...."
"Menurutku, akan ada beberapa dimiourgia yang 'berbeda' lainnya. Memang jumlah mereka tidak akan banyak. Namun, semakin sering kau memperhatikan mereka yang berbeda ini, semakin kau akan mengerti banyak hal yang tidak kau mengerti sebelumnya... Walaupun aku juga masih belum memahami hal ini sepenuhnya, sih. Tapi kurasa itu bisa sedikit membuatmu mengerti alasan atas perlakuan Tuan kita terhadap makhluk-makhluk ini…"
Nero terdiam. Ia belum benar-benar setuju dengan pendapat Fos, namun apa yang dikatakannya ada benarnya juga.
Saat mereka berbincang, Erio mendekati dan merangkul mereka berdua dari belakang.
"Heeeiiii!!! Serius sekali kalian berdua. Apa yang sedang kalian bicarakan??"
"Bukan apa-apa…" jawab Nero dengan wajah datarnya seperti biasa.
Erio memonyongkan bibirnya.
"Huuu…. Nero pelit... Fos, jelaskan dong!"
Fos hanya tertawa dan menepuk-nepuk kepala Erio layaknya seorang kakak kepada adik kecilnya.
"Hahaha, nanti juga kau akan mengerti…" dan Fos pun berlalu.
"Heeeeeeeeiiiii kenapa kau malah pergi!! Ah, Fos juga pelit! Kenapa sih kalian??"
Sisa 9 imera sebelum Nero melakukan tugasnya….