Chereads / Nero-Dimiourgos / Chapter 9 - Chapter 9: Dispute

Chapter 9 - Chapter 9: Dispute

"Ross!! Cross!! Kami kembali!" Erio memanggil mereka berdua dengan senyuman bagai seorang anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru. Fos dan Nero berada di belakang mereka, namun wajah Nero sama sekali menunjukkan warna yang berbeda dengan Erio. Fos hanya mendesah dan menepuk pundak Nero.

"Hei, bagaimana? Tadi kulihat kalian disuruh membuat membentuk suatu lengkungan berwarna-warni secara berkala sekarang? Cantik sekali lho!" kata Ross dengan nada ceriwisnya.

"Benar… bagai permata…" lamun Cross. Dia memang sengat mengagumi batuan permata. Bisa dibilang itu adalah obsesinya?

Nero mendengus pelan. Emosi berkecamuk di dalam hatinya. Tanda perjanjian antara Tuan dan makhluk hina itu? Untuk apa?? Kenapa Tuan berjanji tidak akan memusnahkan mereka lagi? Apa sebenarnya hebatnya makhluk-makhluk fana itu? Kenapa Tuan memperlakukan mereka sespesial itu?? KENAPA???

"Umm… Nero? Ada apa? Wajahmu menyeramkan lho.." tanya Erio.

"Tidak ada apa-apa." jawab Nero singkat. Dia sedang sangat tidak ingin bicara saat ini.

"…. Nero, sudah lama kita tidak berjalan-jalan di Perivoli. Kita kesana yuk?" ajak Fos.

"Wah, aku juga mau! Ayo kita kesana sekarang!" sahut Ross bersemangat.

Perivoli adalah tempat dimana kumpulan batangan hijau dan coklat tidak bermata, kelopak-kelopak berwarna-warni tumbuh dengan menghasilkan buah dengan berbagai macam rasa dan warna yang menarik. Setiap *mina, buah yang muncul akan berbeda-beda dengan khasiat yang juga berbeda. Ini adalah tempat favorit para oteio untuk melatih nyanyian mereka, dengan luas yang luar biasa besar dan keindahan yang memanjakan mata. Ditambah dengan nyanyian para oteio, tempat ini sangat ideal untuk menenangkan hati.

Saat Erio, Ross dan Cross berjalan di depan, Fos menyesuaikan langkahnya dengan Nero di belakang agar ia berjalan seirama dengan Nero, yang jelas terlihat sangat malas untuk berjalan.

"Hei, Nero.. Apakah kau ingat perang saat itu?"

Nero mengernyit. Untuk apa tiba-tiba Fos menanyakan hal ini? Dia sedang sangat kesal saat ini.

"Tentu saja. Memang kenapa?"

"Apakah kau tahu apa yang menyebabkan Diabolos memberontak?"

"Karena ia ingin menyaingi Tuan kan? Ia ingin mendapatkan penghargaan yang lebih dari yang pantas ia dapatkan."

"Benar… tapi di balik itu ada esensi lain, Nero. Emosi yang negatif, yang muncul di saat Diabolos tidak mau menerima kehendak Tuan. Aku khawatir kau akan terjerumus dalam lubang yang sama..."

"… Apa maksudmu, Fos?" raut wajah Nero semakin buruk.

"Aku sudah pernah mengatakan hal ini padamu, Nero. Makhluk-makhluk ini memiliki sesuatu yang berbeda dari kita. Memang mereka jauh lebih lemah dari kita, dengan kehidupan lalu bagaikan angin. Namun kita tidak seharusnya membenci keputusan Tuan terhadap mereka. Kita harus menilik mereka dan menyimpan semua pemikiran kita. Mungkin, akan ada waktu dimana kita akan mengerti alasan Tuan atas semua kejadian ini…"

"Jadi, maksudmu, aku bisa menjadi seperti Diabolos, HAH??!"

"…. Nero, tenanglah."

"Ohh… begitu ya. Wajar saja. Kau ciptaan pertama-Nya. Kau yang berhak menggurui kita semua. Kau tahu semuanya. Begitu kan??" cibir Nero dengan nada sinis.

"Nero, cukup."

"Sombong sekali kau. Perkataanmu itu sepertinya lebih tepat ditujukan untukmu sendiri. Sepertinya kau yang lebih mungkin untuk mengikuti jejak Diabolos."

"NERO!!"

BLAAAR! Kilatan cahaya muncul dari seluruh tubuh Fos. Nero tersentak mundur. Fos terlihat murka. 'Gawat.. aku sudah kelewatan…' batin Nero.

Namun setelah melihat raut wajah Nero, Fos pun meredam kilatan cahaya dari tubuhnya dan menghela nafas.

"…."

"...."

"...Mungkin lebih baik kamu kembali ke tempatmu Nero. Istirahatlah." Fos pun lalu meninggalkan Nero.

'Sialan', rutuk Nero dalam hati. Dia juga tahu emosi ini berbahaya. Walau dia tidak menyukai semua perkataan Fos, sebenarnya dia tahu Fos sedang mencoba menenangkannya. Bahkan Fos lebih bisa mengontrol dirinya saat ia mencoba membantunya. Dia tahu resiko yang bisa terjadi apabila ia mengikuti emosinya. Diabolos sudah menjadi contoh yang luar biasa, mengingat bagaimana ia memiliki posisi yang cukup tinggi saat ia masih berada di Ouranos, namun kini di posisi terhukum.

…..

'Aku harus berdiam seorang diri.' Nero pun membalikkan tubuhnya ke arah gerbang luar Perivoli.

"Hmm?? Hei, Fos! Nero kemana? Bukannya tadi kau bersamanya?" tanya Erio polos.

Fos tersenyum. "Nero sedang ada urusan, jadi ia kembali ke tempatnya."

"Begitukah? Ya sudah.. Wah, dengar! Lagu ini lagu favoritku! Ayo kita kesana, Erio! Kak, ayo!" ajak Ross.

Fos dan Cross bertukar pandang dan menganggukkan kepala. Mereka tahu dan mengerti apa yang terjadi pada Nero. Semoga keadaan ini tidak memburuk…