Chereads / Nero-Dimiourgos / Chapter 8 - Chapter 8: Covenant

Chapter 8 - Chapter 8: Covenant

"Tuan, Nero dan Erio datang menghadap."

"Masuklah."

Nero dan Erio pun masuk dengan tetap mempertahankan posisi kepala yang tertunduk hormat. Erio sangat gugup karena ini pertama kalinya ia masuk menghadap Dimiourgos di kediamannya, sehingga tubuhnya tidak berhenti gemetar.

"Erio."

"Y-ya,Tuan! A-a-apapun titah Tuan akan hamba laksanakan!!" jawab Erio terpatah-patah.

Nero menyikutnya dan berbisik, "Tuan belum memberikan perintahnya, Erio. Tenanglah!"

"O-oh, benar…. U-um, apa perintah Tuan?"

Dimiourgos tersenyum. "Aku ingin kau bekerja sama dengan Nero dan menyurutkan cairan yang saat ini menutupi Gi. Aku akan mengeluarkan Noe dan dimourgia yang bersama-sama dengannya, juga makhluk-makhluk lain dan membuat mereka bereproduksi dan kembali memenuhi Gi."

Segera setelah Nero mendengar perintah itu, emosi berkecamuk di dalam hatinya. Ia tahu bahwa ini akan terjadi, namun membayangkan bahwa dimiourgia yang semakin banyak nanti akan mengotori Gi lagi, kembali melakukan segala kejijikan yang dilihatnya dan membuat Tuannya tersakiti lagi… Rasanya Nero tidak rela. Saat ini Gi terlihat 'bersih' di mata Nero. Mengapa Tuan membiarkan Gi ini dikotori lagi?? Namun ia tetap mempertahankan ekspresi datarnya.

"Baik, Tuan. Saya siap melaksanakannya." jawab Erio, akhirnya menguasai dirinya.

"Oh, dan satu lagi, Nero… mulai dari hari ini, aku ingin kau juga mengatur siklus cairan dengan membuat titik-titik cair seperti yang kau buat sebelumnya setiap beberapa waktu. Erio juga akan membantumu untuk itu, agar titik-titik cair itu bisa berubah menjadi butiran padat halus di waktu-waktu tertentu. Biar kutunjukkan bentuknya pada kalian." Dimiourgos pun menunjukkan rancangan-Nya di dalam benak Nero dan Erio. Erio tercengang-cengang melihat kilasan rancangan indah Tuan-Nya di dalam benaknya sendiri.

"Baik, Tuan. Serahkan pada kami." jawab Nero.

Nero dan Erio pun segera melaksanakan tugasnya. Erio mengubah dirinya menjadi hembusan gas yang mulai menyurutkan cairan, selagi Nero mengatur arah kemana cairan itu akan surut. Setelah beberapa waktu, maka permukaan Gi pun mulai nampak. Benda besar buatan Noe itupun mendarat dan setelah beberapa waktu, Noe membuka tingkap dan melepaskan dua ekor makhluk bersayap, namun hanya satu yang kembali. Nero memperhatikan semua yang dilakukan Noe dengan Erio di sampingnya.

"Hei, Erio…"

"Hmm?"

"Sepertinya si Noe ini sedang memeriksa apakah Gi sudah kering atau belum ya. Menurutmu, segera setelah kering, apa yang akan mereka lakukan?" tanya Nero.

"Mungkin keluar dari benda besar itu dan segera berjalan-jalan? Bukankah mereka sudah ada di dalam benda itu selama ratusan imera? Kurasa mereka pasti bosan." jawab Erio seadanya.

"Hmm, betul juga sih."

"Eh, sejak kapan kau mulai penasaran dengan dimiourgia ini? Rasanya dulu kau paling masa bodoh dengan apapun yang mereka lakukan." tanya Erio penasaran.

"Hmm.. belum lama. Aku ingin tahu saja apakah si Noe yang tidak buruk ini akan tetap konsisten atau berubah buruk pada akhirnya."

__________________________________________________________________________________________

Setelah beberapa imera, permukaan Gi pun akhirnya kering. Namun, Noe tidak kunjung turun dari benda tersebut.

"Hei, Nero. Makhluk ini aneh ya? Gi sudah kering kok. Mereka kan sudah bisa keluar? Untuk apa mereka masih ada di dalam situ?"

"Mana kutahu??"

Tak lama setelah dialog mereka, Dimiourgos pun menyuruh Noe dan semua simiourgia beserta makhluk-makhluk lainnya keluar. Di saat itu, barulah Noe keluar.

"Oh, ternyata dia menunggu perintah Tuan! Wah, dia patuh pada Tuan seperti kita ya, Nero?"

"…. Menurutku mereka masih tidak dapat disamakan dengan kita."

"Hahaha, ya juga... Coba kita lihat apa yang dia lakukan sekarang… Hmm? Apa yang sedang dia lakukan? Menimbun batu?"

"Sepertinya begitu."

"Oh, dia mengambil beberapa makhluk berkaki empat dan bersayap.

... Eh, dia membuat korban?

... Wow, dia berdoa pada Tuan?? Wow hal pertama yang dilakukannya bukan berjalan-jalan karena jenuh? Hebat juga makhluk ini!" cerocos Erio panjang lebar.

Di kala Nero hanya terdiam, saat itu Dimiourgos memanggil mereka. Pada waktu Nero dan Erio datang menghadap, Fos sudah menunggu di depan pintu seakan sudah mengantisipasi kedatangan mereka.

"Hai, Nero, Erio. Sepertinya kali ini kita akan bekerja bertiga." sapa Fos dengan senyumnya.

"Wah, Fos?? Kau juga dipanggil?" tanya Erio.

"Ya, kali ini aku juga dipanggil. Mari masuk."

Segera setelah mereka bertiga berlutut hormat, Dimiourgos pun bersabda.

"Aku sudah membuat perjanjian dengan Noe dan seluruh keturunan dimiourgia setelah masanya bahwa hal semacam ini tidak akan pernah terjadi lagi. Aku tidak akan pernah lagi memusnahkan Gi, seburuk apapun yang dilakukan dimiourgia. Aku memanggil kalian bertiga kemari untuk memperlihatkan contoh tanda janjiku, dan kalian akan membuat tanda ini setiap kali aku memerintahkannya mulai dari hari ini. Dapatkah kalian melakukannya?"

"Tentu, Tuanku," jawab mereka bertiga serempak.

"Baiklah. Ikuti dan lihatlah Aku." Dimiourgos pun membawa mereka ke dalam Gi. Sang Tuan mengatur kadar cairan, cahaya dan hembusan gas dengan piawai, membentuk suatu lengkungan berwarna-warni di hamparan biru di atas Gi. Begitu indah dan mempesona! Beliau pun membuat perjanjian dengan Noe di depan Nero, Erio dan Fos: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya. Apabila Aku melihat busur-Ku, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada bahwa tidak akan pernah lagi Aku memusnahkan segala yang hidup."