Naren menyimpan kotak kado terakhir ke atas meja lalu membuka kertasnya. Ternyata sebuah digital air fryer.
"Wah ini luar biasa sekali, ya," ucap Naren dengan mata mengerjap. Lalu tawa mereka pecah.
Acara pun dilanjut dengan makan bersama, dan ngobrol-ngobrol santai.
"Pak Naren sama Mbak Kanya itu ketemunya di mana?" tanya salah seorang pegawai wanita yang langsung disambut riuh pegawai lainnya. "Heh, memang kalian nggak kepo? Aku tau kalian pasti kepo kan, ngaku deh."
Naren terkekeh dan menggeleng. "Saya mengenal Kanya saat kami masih SMP. Kanya adik kelas saya."
"Owalah, lumayan lama juga ya ternyata," komentar si pemberi pertanyaan.
"Itu kalian langsung pacaran apa gimana?" tanya yang lainnya makin penasaran.
"Nggak. Kami mulai pacaran saat Kanya kelas dua SMA. Kalian pasti tidak akan percaya. Sebelum kami pacaran, Kanya sudah menolak saya sebanyak tiga kali," tutur Naren. Kenapa pula dia harus menceritakan itu, kesannya aku jadi arogan di sini.