Chereads / Wonder Academy Magic / Chapter 9 - •Eskul•

Chapter 9 - •Eskul•

Cuaca Hari ini tampak cukup cerah. Sekarang, Aku sedang berdiri menunggu giliranku dalam menampilkan elementku.

Ya ini terjadi pada hari kemarin dimana diberitahukan bahwa kami para siswa harus memilih 2 eskul yang boleh lebih dari dua jika memiliki kemampuan. Aku lebih memilih kelas bertarung,dan medis(Alkimia)

Lusi Memilih Kelas Memasak dan Menyanyi.

Arvan memilih Bertarung dan Wizard. Farell Memilih Wizard dan menyanyi. Zira memilih Alkimia,Erik memilih Wizard dan Velix memilih memasak dan alkimia.

Tetap saja terdapat kelas kami seperti biasa akan tetapi waktu pulangnya lebih akan lama. Tak beberapa lama nama Lusi terpanggilkan oleh speaker.

"Lucyana Veronica Bunnysa

Dari kelas 1B silakan Masuk "

"Doakan semoga aku Berhasil ya. "Kata Lusi yang mukanya tampak cemas.

"Tentu saja. "Kataku sambil tersenyum.

"Semangat Lusi! Kamu pasti bisa. "Teriak Zira bersemangat.

Lusi Pov

Aku melangkahkan kakiku memasuki tempat yang lumayan cukup menegangkan. Disini akan aku tampilkan cara memasakku dan menyanyiku.

"Apakah benar anda Lusi? "

"Ahh tentu saja. "Ucapku sambil tersenyum dan membungkukan diri.

"Baiklah apa yang anda pilih? "

"Memasak dan menyanyi. "Kataku dengan penuh keyakinan.

"Baiklah. "

"menyanyi dulu. "Kata Mrs Gishty yang akan mengajar tentang musik.

"Ha'i Berjudul 'Bagai Pelangi' "kata Lusi sambil tersenyum.

"Bagai. Pelangiii....

Berwarna Warni.i....

Seperti mimpi...Dihati Inii!..

Bersama Kita...Lukis ceritaaa teman sejatiii...

Ohhhh Kitalah sang Putri

Ohhhh Teman sejati

SANG PUTRI.....

Kitalah sang putri

Teman sejati

Sang...Putrii "nyanyiku sambil mengekspresinya mimik wajahku.

"Bagus Lusi menyanyimu sangatlah baik. "kata Mrs Gisthy sambil bertepuk tangan.

'Baiklah waktunya memasak. Ayo semangat lusi kamu bisa.  'Batinku.

"Aku akan memasak Es krim goreng saja. "Ucapku sambil tersenyum.

Mungkin Ini terdengar mudah untuk membuatnya. Namun, membutuhkan lumayan waktu yang lama agar makanan ini selesai. Beruntung aku memiliki Magic pencepat waktu sehingga cepat beres deh.

"Hm..ini enak

Kamu lulus Lusi! "Kata Mrs Yumi sambil tersenyum.

"Ehh terima kasih. "Ucapku sambil gembira dan membungkukan diriku. Aku segera keluar dengan penuh kegembiraan tidak kusangka aku lulus tes ini.

"Yey Lulus. "Kataku sambil tersenyum. Farell segera memelukku senang. 

"Selamat ya! "Kata teman temanku yang bersorak. Mereka tampak senang.

"Makashi Teman Teman. "Kataku dengan mata berbinar. Sungguh aku tak percaya tesnya semudah ini.

Lusi pov end

Kila pov on

Giliran beberapa siswa dilanjutkan. Aku bangga kepada temanku mereka semua lulus dalam tes itu. Kini tak terasa giliranku untuk memasuki tes ini. Ruangannya begitu membuatku gugup haha..

Aku mencoba mengatur napasku dan mencoba mengikuti alur dari hatiku ini. Setelah masuk terdapat suara yang akan mengarahkanku ke tes ini.

"Apakah anda Kila? "

"Tentu "ucapku dengan datar. Aku mencoba untuk tidak gugup. Suara itu pun hilang. Secara tiba tiba lampu dimatikan. ku sempat kaget dengan ruangan yang gelap ini sempat aku terpikir oleh ucapan Arvan.

'gelap dan bersiap. 'Bisik Arvan ketika aku akan masuki tes ini. Aku segera paham maksud perkataannya. Segeralah aku mempersiapkan ancang ancangku.

Bhuk...

"Auchh.. "lirihku ketika ada yang memukulku keras dari belakang. Aku segera menggunakan elementku akan tetapi itu tentu tidak berhasil. Aku segera mengambil pisau kecil yang berada dikantung celanaku. Tetap dengan posisi waspada aku melihat sekitar dengan saksama. Aku menggunakan indra pendengaranku. Angin berhembus terlalu kencang dari arah timur. Segera aku arahkan pandanganku ke timur dan meempersiapkan pisau kecilku. Ketika angin kencang itu mendekatiku.

Dengan cepat aku mengelak dan menusuk pisau kecil ini kebagian benda yang memukulku tadi. Seketika Lampu diruangan ini bercahaya kembali. Terdapat benda seperti boneka yang memiliki benang benang element. Aku dengan cepat menarik kembali pisau kecilku dari boneka itu. Beberapa detik kemudian Boneka itupun menghilang.

Terdengar suara tepuk tangan dari beberapa guru yang ada didalam ruangan ini. "Hanya dalam beberapa detik kamu dapat menyadari keberadaan boneka ini. "Ucap guru bertarung disekolah ini.  "Kamu lulus. "Ucap guru itu sambil tersenyum.

"Bagaimana dengan medisnya? "Ucapku heran. "Kamu tak perlu mengikuti tesnya karena aku telah melihat kemampuanmu. "Ucap wanita yang merupakan guru dalam hal medis.

Aku menampilkan senyum manisku dan sangat berterima kasih. Setelah itu aku keluar dari ruangan ini dan segera memeluk Arvan yang menungguku. Teman temanku mereka memiliki urusan lain sehingga hanya ada Arvan dan Hotaru disini.

"Huwaa aku lulus. "Ucapku senang sambil memeluk Arvan. "Selamat sayang. "Ucapnya sambil membalas pelukanku dan mengelus kepalaku lembut. "Terima kasih ya. "Ucapku sambil menolehkan wajahku kearahnya. Arvan dengan senang hati tersenyum dan mencium keningku. "Sama sama "ucapnya dengan lembut.

Dikarenakan langit telah menggelap kami bertiga segera kembali keasrama dan melakukan kegiatan setelah itu beristirahat.

Keesokan Harinya Kami memulai kelas eskul dengan terpisah. Sungguh dunia kejam. Tapi tetap tenang kila ini demi bumi. Beberapa minggu kemudian kami diberikan sebuah formulir yang berisi sebuah surat izin untuk orang tua bahwa kami akan mengadakan ujian selama beberapa hari.

Kami diliburkan 1 minggu untuk menemui orang tua kami tentu saja Arvan tidak karena orang tuanya berada diacademy. Kasihan sekali dia. Aku segera membereskan barang barangku Seperti Hp,Headset,Sedikit pakaian,Buku,Dan Formulir. Setelah itu aku memeluk Arvan erat. Kami tampak sedih. "Jaga dirimu baik baik ya.. aku akan sangat merindukanmu. "Ucapnya sedih ia mencium lama keningku. "Tentu jaga dirimu juga.. "ucapku . Setelah itu kami melepaskan pelukan kami. Aku dengan cepat mencium pipi Arvan dan berlari masuk ke bus. "Sampai jumpa lagi! "Ucapku dengan berteriak dan melambaikan tangan.

Terlihat Arvan sepertinya terdiam kaget dan menyentuh pipinya. Gemashnya.

by the way rumahku dan Lusi hampir dekat hanya saja berbeda blok.  Aku berada diblok A dan Lusi  diblok B. Tinggal beberapa menit lagi untuk sampai diblok Lusi. Setelah itu Lusi pun turun.

"Sampai Jumpa Lagi Kila. I will miss u. "Kata Lusi sambil memelukku dan kubalas pelukannya.

"Sampai Jumpa. "Kataku tersenyum. Ia ikut tersenyum dan melambaikan tangan kemudian berjalan menuruni bus ini. Bus segera melaju kembali. Setelah 25 Menit rumahku telah terlihat. Sangat terpencil.

"Terima Kasih pak. "Kataku sambil memberi hormat kemudian beranjak menuju rumahku.

"Aku pulang. "Kataku sambil membuka pintu. Terlihat seorang wanita telah menungguku sejak lama.

"Selamat Datang sweethearth "Katanya sambil tersenyum manis. Tangannya ia bentangkan. Aku segera membuka sepatuku dan menaruh tasku asal. Kemudian dengan cepat berlari memeluk Ibuku tentunya. Sedangkan Ayahku pasti sibuk.

"Aku Rindu Ibu. "Kataku yang memeluk erat dirinya. Ibuku membalas pelukanku erat.

"Ibu juga.. sayang. "Kata Ibuku dengan nada lembut. Setelah itu kami lepaskan acara pelukan. Aku berlari mengambil tasku dan  mengambil formulirku. Ssgera aku berikan kepada Ibuku.

"Apa ini? "Kata Ibuku dengan heran.

"Formulir Latihan Ujian. "Kataku sambil tersenyum manis.

"Ok Ibu isi ya"Kata Ibuku membalas senyumanku.

Ibuku mengisi Formulirnya

Surat Izin

Nama :Kilana Wolfes Fokes

Penyihir:Witch(Perempuan)

TTL : Pysth Fores, 15 Febuari ****

Umur :16 Tahun

Element:Cahaya putih,Wolfes

Animals:Rubah Putih Legendaris

Nama.A.:Hotaru Wolfes Fokes

Kami mengizinkan Anak Kami untuk mengikuti Pelatihannya selama 1 pekan

Ttd

Mrs. Wolfes Fokes

"Ini Kila"Kata Ibuku yang menyondorkan formulirnya kepadaku.

"Makashi Bu. "Kataku sambil tersenyum manis. "Ok sana ganti bajumu"Kata Ibuku yang terlihat mengusirku akan tetapi bercanda saja.

"Cih!Baiklah "Kataku dengan cemberut.

' aku paling benci pakai Gaun dan Mahkota 'batinku kesal. Aku segera pergi ke kamarku dan mengambil gaunku. Aku memakai sebuah gaun berwarna ungu dan berpadu pink.  Setelah itu aku memakai Mahkotaku yang dulu. Rambut Putihku dan Mahkotaku terlihat sama.  Aku juga memberikan Hotaru mahkota berwarna emas yang seperti akar akar melingkar dengan dedaunan.  Oh iya Hotaru itu laki laki. 

Aku dan Hotaru segera pergi ketaman.

Aku sangat menyukai tempat Ini sangat sejuk dan sepi. Disini banyak bunga berwarna warni. Aku berlari dan bersenang senang bersama Hotaru.

Ketika pukul telah menunjukan waktu 12.00 siang hari. Terdengar suara beberapa perempuan. Sepertinya adikku telah pulang. Aku dan Hotaru bersembunyi di sofa dekat ruang tamu.

"Aku pulang. "Kata seorang perempuan yang berteriak.

"Selamat Datang Yui A.. "Kata Ibuku yang sempat keceplosan. Ia menoleh ke arahku sekilas.

"Ssstt. "Kataku sambil menaruh jari telunjukku dibibirku.

"A...Apa bu? "Kata Yui yang heran dengan tingkah ibu.

"Gak Ada kok. "Kata Ibuku yang tersenyum.

Yui segera menaruh sepatunya dirak dan duduk disofa. Aku dengan cepat menutup matanya dengan tanganku. Kemudian Aku agak mengubah suaraku menjadi lebih seram.

"Hahah Yui...Aku Kembali hahahah.. "Kataku yang sebenarnya memang beneran tertawa.

"S..siapa ini?Lala Tolong aku!! "Kata Yui yang panik berusaha melepaskan tanganku ini. Lala adalah animals Yui yaitu kucing pink. Hotaru dengan cepat memberitahukan tentangku dengan berbisik ditelinga Lala. Lala sempat tidak percaya tetapi ketika melihatku dia ikut tersenyum dan mengangguk.

"Tebak siapa aku? dan aku akan Membebaskanmu. "kataku dengan nada sinis. Yui tampak bergemetaran.

"A...aku Eh bentar apa ini kak Kila? "Kata Yui yang seketika ia gak terlalu takut. Aku melepaskan tanganku dari Matanya. Ia segera membalikan badannya kearahku.

"Hi Yui kita bertemu lagi. "Kataku sambil tersenyum manis. Ia tampak melihat aku berbinar.

"Kakak Kila! "Teriaknya cepat lalu memelukku erat. "aku rindu kakak.

"Kata Yui yang terisak didalam pelukan kami. "aku juga. "Kataku sambil mengelus kepalanya. Diacara pelukan kami tampak Lala dan Hotaru sedang berkenalan.

"Hi aku Lala Kataru Wolfes. "Kata Lala yang tersenyum melihat Hotaru. "Hi aku Hotaru Wolfes Foxys "Kata Hotaru sambil tersenyum manis. Lala yang melihatnya membuat pipinya memerah. apakah bangsa kucing bisa hidup bersama rubah?🤣

"Hi Hotaru! Aku Yui Kataru Wolfes

Foxys "Kata Yui yang tersenyum manis. Ia mengusap air matanya kasar dan melihat hotaru. Hotaru segera mengalihkan pandangannya kepada Yui dan tersenyum.

"Hi Lala Aku.... "Kataku yang sempat ingin mengatakan namaku tetapi disela. "Kakak aku ganti pakaian dulu baru kita nanti main ya "Kata Yui lari kekamarnya. Ia sangat senang sekali. Setelah itu Kami bermain bersama sama dengan keceriaan

The End

Tpi boonk:)

Bersambung