Terlihat seorang anak perempuan yang berlari lari disekitar istana yang besar ini. Ia terlihat berusaha memperbaiki sesuatu. Terlihat Ia berlari dengan cepat kesebuah taman yang indah.
Taman itu terdapat bunga bunga yang bermacam macam. Perempuan itu mengambil beberapa tangkai bunga yang bermacam warna dan ia masukan kedalam keranjang kecilnya.
"Aku pasti bisa. "Ucapnya sambil mengepalkan tangan kecilnya itu. Ia terlihat berlari kembali menuju sebuah bangku yang terpencil. Gadis itu segera duduk disana dan mengambil bunga yang ia kumpulkan tadi. Kemudian ia berusaha merangkai bunga itu membentuk sesuatu. Dilain tempat ada seorang gadis yang memperhatikan gadis itu melalui balkon istana. Gadis itu menampilkan ekspresi yang tak dapat dibaca.
Kembali ke gadis tadi. Gadis kecil itu bernama Yui. Ia terlihat sangat fokus merangkai bunga itu. Beberapa lama ia tersenyum senang sambil menunjukan hasil yang ia rangkai. Sebuah mahkota bunga terdapat pada tangan kecilnya. Ia melompat lompat girang. "Tak sia sia aku mempelajarinya. "Ucapnya senang. Ia segera merapalkan sebuah matra yang membuat bunga ditiara itu tidak akan membusuk.
Setelah itu ia kembali ke dalam istana dan berlari. Tempat tujuan selanjutnya adalah dapur. Didalam dapur terdapat banyak pelayan. Ketika Yui masuk beberapa pelayan langsung membungkuk. Salah satu diantaranya menegur Yui. "Ah nona kenapa anda kemari? "Ucap Pelayan itu yang sedang membawa seember susu. "S-saya ah! Tolong ajarkan saya membuat cokelat! "Ucap Yui yang berseru cepat. Pelayan menatapnya bingung.
"Cokelat? "Tanya pelayan itu heran. "I-iya i-ini tugas sekolah ya tugas.. "ucap Yui sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal. "Baiklah nona tolong ikutin saya. "Ucap Pelayan itu yang membungkukan diri dan berjalan. Yui mengikutinya dengan semangat. "Kita hanya perlu menyiapkan bahan bahannya. "Ucap pelayan itu. Yui segera mengangguk. Setelah itu Yui terlihat serius memanaskan Cokelat itu pada komper sempat para pelayan menolak yui untuk mencobanya tetapi Yui keras kepala.
Setelah cokelat batangnya telah meleleh yui mencoba mengangkat panci yang berisi cokelat tersebut tetapi sayangnya dia terkena pinggir panci yang panas membuat jarinya melepuh. Ia sempat terisak perih tetapi pelayan segera mengobatinya. Usahanya tak sampai disitu ia mencoba membuat cokelat itu berbentuk hati,bintang,dan lain lain.
Dibalik pintu dapur terdapat perempuan yang tersenyum kecil melihat Yui memasak itu. Hanya beberapa detik Perempuan itu menghilang. Sama sekali tak ada yang menyadari keberadaan perempuan itu. Waktu berlalu Cokelat yang Yui buat telah jadi.
"Huwaa!! Akhirnya! "Ucap Yui dengan senang. Tampak wajahnya telah penuh akan cokelat,susu,dan lain lain. Gaunnya pun telah kotor. Setelah itu ia menyuruh pelayan menyiapkan cokelat itu disebuah kotak yang telah ia persiapkan. Yui segera berlari pergi untuk membersihkan dirinya.
Setelah ia kembali ia memikirkan sesuatu yang ganjal. "Cokelat telah ada padaku tetapi kenapa ada seperti yang kulupakan ya? "Tanyanya pada diri sendiri. Ia mencoba mengingat ingat sesuatu tak lama ia membesarkan pupil matanya dan berteriak. "ASTAGA MAHKOTANYA! "Teriaknya kaget. Ia segera berlari kembali kedapur dan berusaha mencari tiara itu. Para pelayan yang melihatnya segera ikut membantunya.
Tak disadari langit mulai mengelap. Yui mulai khawatir dan sedih karena tak mampu menemukan mahkota itu berada.
"Ya ampun.... "Lirihnya sedih. Ia berjalan dengan lesu dan terduduk disofa. Terlintas dipikirannya berbagai usaha yang ia buat untuk menyenangkan hati kakanya lagi.
#Flashback#
Yui sedang membawa satu buket mawar besar yang ia persiapkan sendiri. Terlihat sedikit luka ada pada tangannya. Hatinya sangat gembira memikirkan kakanya akan senang dengan hadiahnya itu. Yui meletakan sebuket bunga itu didepan pintu kamar kakaknya. Didalam sebuket bunga itu terdapat tulisan
"Kak...yui minta maap... "
Ia merasa sangat khawatir dibalik dinding itu. Ia memperhatikan dengan seksama ketika pintu kamar itu terbuka. Sayangnya kakaknya hanya melihat bunga itu tanpa menyentuhnya. Sedetik kemudian Bunga itu hangus terbakar. Yui yang melihat hal itu sangatlah sedih tetapi ia teringat bahwa ia sering melakukan hal itu ketika masih kecil mungkin ini karma baginya.
Usahanya tidak sampai disitu ia mencoba dengan berbagai hal seperti mencoba mengajak bicara kakaknya,mengajaknya bermain,memberinya perhiasan,membujuknya tetapi hal hal itu hanya dihiraukan. Sempat dia sangat sedih. Telah 4 hari kakaknya memperlakukannya seperti itu.
#flashback off#
"Besok kakak akan kembali ke academy... Gimana ini... "Ucap Yui cemas. Ia mengigit jarinya perlahan. Ia tampak sangat sedih. Terbaring kaku disofa itu. Didalam kesedihannya terdapat perempuan yang melihatnya kemudian berlalu pergi.
Langit tampak telah hitam pekat. Yui berdiri didepan pintu kamar kakaknya dengan perasaan campur aduk. Keringat mulai bercucuran diwajahnya. "Yui pasti bisa. "Ucapnya. Ia dengan berusaha berani mengetuk pintu kamar kakaknya.
Tuk...tuk..tuk
Pintu perlahan terbuka Yui dengan cepat membungkukan diri sambil menyondorkan cokelatnya itu. Ia sama sekali tak menyadari bahwa perempuan dihadapannya menatapnya dengan tatapan datar dan dingin. Badan Yui bergetar.. ia takut akan gagal. Seperti ketakutannya kakaknya hanya berlalu pergi meninggalkannya dikamar itu.
Setetes air mata keluar dari matanya. Ia menyesal telah berbuat seperti itu. Segera ia peluk sekotak cokelat buatannya sambil terisak. Beberapa lama ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Hey.. kenapa menangis hmm.. "ucap seseorang itu. Yui yang merasakan kehadiran seseorang segera terdiam dan menoleh. "Ka-kakak "lirihnya. Kila menampilkan senyuman manisnya dan mengusap pelan kepala Yui. "Aku tak setega itu mendiamkanmu.. "ucap kila sambil tersenyum. Mata yui berbinar ia tersenyum senang. "Apa itu untukku? "Ucap Kila yang melihat sekotak cokelat buatan Yui. Yui dengan cepat mengangguk dan mengusap air matanya kasar.
"Ini enak. "Ucap Kila sambil memakan cokelat itu. Kemudian cokelatnya ia tutup kembali. Yui sempat senang mendengarnya tetapi ia kembali kaget ketika melihat tiara bunga dikepala kakaknya. "K-kak t-tiara itu? "Ucap Yui kaget. Ia tak dapat berkata apa apa.
"Hahah ya ini tiara yang kamu buat.. bukankah ini untuk ku? Sejak awal aku selalu memperhatikan semua perbuatanmu. "Ucap kila sambil tersenyum. Yui segera memeluk erat kakaknya. "Ahh kakak.. "ucap Yui senang. Ia sangat senang usahanya berhasil.
"Ini sudah tengah malam. Waktunya kita tidur. "Ucap Kila yang menatap Yui sambil tersenyum. Yui menatap Kila sambil berbinar. "Yui mau tidur sama kakak! "Serunya senang. Kila hanya dapat mengiyakan sambil terkekeh.
Diletakannya cokelat itu kedalam kulkas. Kemudian mengunci pintu kamar dan berbaring dikasur. Yui yang berada dikasur segera memeluk kakaknya lembut. Kila mengusap kepala yui pelan. "tidurlah adikku. "Ucap kila sambil memejamkan mata.