Chereads / Wonder Academy Magic / Chapter 14 - fall in love?

Chapter 14 - fall in love?

Sejak pertama memasuki sekolah ini aku merasakan hal aneh dengan perempuan itu. Aku merasa perasaan kasihan pada dirinya yang selalu sendiri. Ketika mendengar perkataan Kila bahwa gadis itu berulah rasanya ada rasa kecewa berdesir dihatiku. Aku tidak tau kenapa ada perasaan ini.

Hari hari berlalu rasa penasaranku terhadap dirinya semakin besar. Ingin rasanya menghampirinya dan menjadikan dirinya temanku. Suatu ketika aku melihat dirinya terjatuh sehingga buku buku yang ia bawa mengenai kakinya.

Terlihat sebuah kertas berwarna merah. Hani yang membereskan bukunya dengan cepat pergi dari situ. Aku segera mengambil kertas itu dan sempat membaca sebuah tulisan yang penuh coretan.

' kenapa semua begitu sulit?

apa aku terlihat jahad?

rasa sayangku kepadanya seakan memudar...

kila.. dia terlalu baik...

walau aku menjahatinya.. ia tetap baik padaku.. hufff.. gimana ya caranya berbaikan dengan nya?  Aku gensi... '

"Apa? "gumanku kecil yang melihat isi tulisan itu. Apa terjadi sesuatu diantara mereka? kurasa iya. Mungkin aku akan membantunya. Segera aku simpan kertas itu disakuku. Aku melangkahkan kakiku kembali dengan tampang datarku.

Terlihat Zira dan Velix melambaikan tangan mereka kearahku. "SINI ERIK! "ucap mereka sambil berteriak. Aku tidak menjawab teriakan mereka tetapi aku langkahkan kakiku kearah mereka.

Terkadang aku sempat iri mereka terlihat seperti pasangan yang sangat serasi. Kami bertiga segera melangkahkan kaki menuju kelas. Seperti biasa aku berada dibelakang antara mereka berdua. Bagaikan nyamuk saja. Melihat itu kekesalanku kembali segera aku bergerak melalui jalan lain dari mereka.

Dilorong ini tampak siswa siswi bercanda ria hanya beberapa saja yang tidak memiliki mate tentu saja aku termasuk.

Waktu menunjukan telah sore hari. Aku berpikir sepertinya menuju perpustakaan itu hal yang bagus. Aku langkahkan kakiku menuju perpustakaan. Terlihat langit sore hari yang indah. Aku menghiraukan hal itu dengan memasuki tempat para buku buku berada.

Segeralah aku menuju buku mengenai tumbuhan tumbuhan langka. Ketika aku mengambil buku dibagian atas aku sempat melihat Hani yang kesusahan meraih buku yang ingin ia ambil. Aku berniat membantunya segera lah aku mendekatinya. Dari belakang aku mengambil buku yang ingin ia ambil. "Ah itu gue duluan yang mau ambil! "Ucapnya tegas yang dengan cepat menoleh kearahku karena pergerakannya terlalu cepat membuatku oleng dan jatuh mendekatinya. Aku dengan sigap menggunakan 1 tanganku untuk menompang agar aku tak jatuh menindihnya.

"A-apa "kagetnya melihat wajahku yang hanya berkisar beberapa cm dari wajahnya. Wajahnya terlihat memerah padam. Beberapa detik aku terpaku oleh iris matanya yang indah. "L-lepaskan. "Ucapnya sambil mendorongku. Wajahnya tampak kesal. Aku dengan cepat mengatur posisiku kembali dan berdehem.

"Hm.. sorry. "Ucapku. Suaraku terdengar berat dan serak. Ya itulah suaraku. Dia sempat terdiam kaku mendengar suaraku. Semburat merah mulai muncul di pipinya.

"A-a ups maksudku menjauh dariku! "Ucapnya yang mendorongku kasar dan wajahnya tampak kesal tetapi semburat merah itu tampak terlihat jelas.

Aku dengan cepat menaruh buku itu diatas kepalanya. Dia terdiam dan segera mengambil buku itu. Hani terlihat mengembungkan pipinya. "Hmph.. "

Aku sempat tersenyum tipis melihat

tingkah lakunya.

Setelah itu aku kembali melangkahkan kakiku untuk membaca buku yang akan aku baca tadi. Senyuman tipis masih tercetak diwajahku. Mereka akan mengira bahwa wajahku tampak datar akan tetapi aku menampilkan senyum tipisku.

Diwaktu membaca aku sempat kembali memikirkan posisi kami tadi membuat semburat merah terlintas dipipiku. "Arghh.. "gumanku sambil mengacak acak rambutku. "Sialan. Jangan memikirkan hal yang tidak tidak. "Gumanku kecil. Aku tak dapat berkonsetrasi terhadap bukuku ini.

Waktu berlalu dengan pasrah aku menutup buku ini dan mulai beranjak pergi.

Aku kembali kerak buku tempat aku tadi mengambil buku ini dan menaruhnya setelah itu aku kembali keruangan kamarku.

#Erik Pov off

#Hani pov on

Bugh..

"Auchh "lirihku. Rasanya sakit terjatuh dilorong yang sepi ini. Buku bukuku terlihat berserakan. Aku dengan cepat berdiri dan mengambil buku buku ini. Setelah itu aku merasakan kehadiran seseorang yang melihatku segera aku percepatkan jalanku menuju perpustakaan.

Sesampai diperpustakaan. Aku sedang mencari buku untuk mempelajari berbagai tumbuhan diujian nanti. Ya aku cukup lumayan telah mempelajari berbagai tumbuhan tetapi tetap saja aku harus mempelajarinya lebih dalam. Aku mengitari semua rak rak yang ada diperpustakaan ini. Setelah penantian panjang sampailah aku pada sebuah rak yang penuh buku berwarna hijau. "Sepertinya ini.. "gumanku kecil.

Aku segera membaca deretan buku buku ini. Sampailah pada satu buku yang tampak tinggi. Sepertinya akan susah untuk mengapai buku itu. Aku berusaha untuk menginjit dan mengambil buku itu tetapi naas. Aku tak dapat mengambilnya. Buku itu terlalu tinggi untuk diraih. Secara tiba tiba seseorang mengambil buku yang akan aku ambil dengan cepat aku menoleh kearahnya dan berkata.

"Itu gue yang ambil duluan! "Ucapku dengan kesal. Sepertinya pergerakanku membuat pria ini oleh dan hampir menimpaku. Ugh..wajahnya sangat dekat. Matanya berwarna hitam kelam. Rambutnya yang hitam membuat ia tampak misterius. Kulitnya putih bersih. Ughh... Kenapa dia terlihat tampan. Semburat merah mulai merambat dipipiku.

"L-lepaskan. "Ucapku terbata bata. Wajahku telah memerah malu.

Mengapa jantungku berdetak sekencang ini. Ya dia terlihat tampan sekali dan juga lumayan seksi. Ughh.. apa yang kamu pikirkan Hani...

Pria itu terlihat diam kemudian bersuara "hm..sorry. "ucapnya tegas. Suaranya sangat berat dan terdengar serak.. ughh mengapa suaranya terdengar seksi bergitu... Wajahku kembali memerah. "A-a ups maksudku menjauh dariku! "Ucapku dengan nada tinggi dan mendorongnya kasar. Ia terlihat melihatku intes. Ugh...

Secara tiba tiba ia menaruh bukuku tadi diatas kepalaku. Aku segera mengambil buku itu dengan kasar. "Hmph.. "ucapku sambil mengembungkan pipiku. Aku melihat senyuman tipisnya membuat diriku terpaku oleh senyuman itu. Beberapa saat pria itu berbalik dan pergi.

"Terima kasih... "Gumanku kecil sambil melihat kepergian pria itu. Hatiku rasanya berdesir hangat melihat pria itu.

'ada apa denganku?'batinku.