Chereads / The Last Wind / Chapter 40 - Fairy Robot

Chapter 40 - Fairy Robot

Andrew tinggal bersama keponakannya di rooftop rumah sakit untuk memberinya penjelasan yang masuk akal tentang berita kematian Lea.

"Lea memilih jalan rumit untuk hidupnya", ucap Andrew Albert.

"Tidak mengejutkan, jika itu Lea", ucap Zavier.

"Selama dia baik-baik aja, gak masalah", lanjutnya.

"Lea sengaja meledakkan mobilnya", ucap Andrew Albert.

"Apa?", seru Zavier terkejut.

Zavier tahu bahwa Lea memang berbeda dibandingkan dengan semua perempuan yang pernah ditemuinya. Dia bahkan tahu bahwa Lea memang tidak biasa, tapi dia tidak pernah menduga jika perempuan yang dicintainya itu berani meledakkan mobil yang tengah dikendarainya.

"Apa itu masih baik-baik saja?", tanya Andrew pada keponakannya.

"Apa kamu benar-benar tidak keberatan untuk menghabiskan seumur hidup dengan perempuan senekat itu?", tanyanya lagi.

Zavier tidak merespon. Dia sudah kehabisan akal, tidak pernah menduga bahwa wanita itu benar-benar tergila-gila pada obsesi tertentu, bahkan tidak segan mempertaruhkan hidupnya. Tapi, jika ditanya apakah dia bersedia mencintai wanita itu seumur hidupnya, maka jawabannya akan selalu sama. Bahkan, jika ada kehidupan selanjutnya, Zavier masih memilih Lea.

"Lea sudah merencanakan itu sejak awal untuk menguji kecerdasan buatan fairy robot miliknya. Lea memilih sendiri waktu dan lokasi kecelakaan, merekam kejadian itu, dan menerbitkan artikel tentang kecelakaannya melalui satu alat yang dikontrol oleh fairy robot-nya", jelasnya lebih lanjut.

"Apa?", ucap Zavier yang seperti tersengat listrik.

Lea memang sudah lama merencanakan pengujian tahap akhir terhadap fairy robot miliknya. Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu yang mungkin merenggut nyawanya, Lea terlebih dahulu memenuhi janjinya untuk menemani Leo berburu nothern lights hingga ke North Sweden.

Sehingga, jika pengujian akhir itu gagal dan nyawanya tidak dapat diselamatkan, maka setidaknya dia telah memenuhi janjinya pada Leo; menemaninya mengejar aurora borealis.

Meskipun nyawanya dapat diselamatkan, tapi Lea memang berencana untuk menghilang sementara waktu hingga keadaan terkendali.

Dia telah membuat terlalu banyak kekacauan dan menyinggung berbagai pihak hanya untuk menguji tingkat kesempurnaan hasil penemuannya. Lea bahkan berani mencuri data penting dari berbagai organisasi dunia dan perusahaan terkemuka, hingga menimbulkan keresahan internal.

Saat ini, banyak orang yang tengah berusaha melacak sumber kekacauan itu. Saat ini, belum ada yang tahu jika fairy robot buatannya; robot mungil yang menyerupai peri kecil dengan tinggi 8 cm, tapi didesain untuk melakukan berbagai tugas termasuk penyelematan korban pada saat keadaan darurat, adalah sumber kekacauan dunia.

Jika orang lain tahu tentang itu, jika penemuan itu jatuh ke tangan orang yang salah, maka dunia akan benar-benar kacau.

Sehingga, Lea memutuskan untuk menyembunyikan penemuan itu dari dunia dan hanya menggunakan untuk dirinya jika ada kejadian mendesak.

"Apa Lea tau jika robot itu gagal melakukan tugasnya, nyawanya jadi taruhan?", tanya Zavier tidak percaya bercampur marah.

"Lea adalah orang yang seperti itu, bahkan tidak keberatan berjudi dengan hidupnya demi mencapai tujuan. Lea bukan wanita biasa, apa kamu yakin bisa mengimbanginya ?", tanya Andrew pada Zavier.

"Belum terlambat untuk mempertimbangkan kembali pembatalan pertunangan. Lagipula, pertunangan kalian juga belum resmi, hanya perjanjian antara dua keluarga yang masih bisa dibatalkan jika salah seorang di antara kalian keberatan untuk melanjutkan hubungan itu ke tahap yang lebih serius", lanjut Albert.

"Tidak ada jalan keluar selain Lea, Uncle. Dia adalah satu-satunya.. ", ucap Zavier yang terdengar miris.

"Baiklah, Uncle paham", ucap Andrew.

Bagaimanapun, semua orang tahu hanya Lea yang menjadi alasan bagi Zavier sehingga masih bertahan hingga hari ini. Jika dia harus kehilangan perempuan itu, tidak ada jalan keluar lain baginya, selain meninggalkan dunia ini.

***