Chereads / The Last Wind / Chapter 43 - Pesan Terakhir Lea

Chapter 43 - Pesan Terakhir Lea

Sebulan sebelum memutuskan untuk menguji fairy robot rancangannya, Lea telah menulis surat berisi pesan-pesan terakhir. Kemudian, untuk menghindari keraguan, juga merekam video dirinya ketika membaca surat yang ditulisnya.

🍁🍁🍁

"Hallo, ini Lea.

Aku sengaja merekam video ini supaya tidak meninggalkan keraguan terhadap surat yang aku tinggalkan.

Baiklah, aku akan membaca surat yang juga aku tulis sendiri.

Aku telah melakukan segalanya, mencoba berbagai pilihan dan mencari berbagai jawaban hampir ke semua tempat, tapi tidak menemukan apapun.

Keputusan yang aku ambil, tidak berhubungan dengan siapapun. Semua mutlak keputusanku yang pada akhirnya memilih menyerah karena benar-benar lelah dengan segalanya.

Aku tahu ini sedikit egois, mungkin juga kejam. Jadi, aku tidak meminta pembenaran untuk tindakanku. Hanya saja, maklumi saja aku yang tidak sanggup lagi bertahan.

Aku akan menghilang, aku hanya ingin membebaskan diri dari segala kerumitan dan beban kehidupan yang tidak ingin dan tidak sanggup aku hadapi.

Aku tidak akan meminta maaf, karena aku tahu aku tidak berhak mendapatkan maaf. Selama ini, aku selalu berjanji akan kembali, tapi pada akhirnya memilih untuk benar-benar pergi.

Jangan memaafkanku, tapi juga jangan menyalahkanku. Aku sudah melakukan yang terbaik untuk membahagiakan semua orang, tapi aku tidak bisa membahagiakan diriku sendiri. Pada akhirnya, aku memilih jalan buntu ini.

Terimakasih untuk semua orang yang selalu menungguku kembali, tapi aku benar-benar tidak bisa kembali", ucap Lea lalu tersenyum dan video itu berakhir.

🍁🍁🍁

"Lea benar-benar kejam", bisik Jihan pada dirinya sendiri.

"Diam!", ucap Leo setengah berteriak karena masih bisa mendengar ucapan Jihan yang duduk tepat di sebelahnya.

"Siapapun tidak berhak menghakimi atau menyalahkan Lea", lanjutnya.

"Tidak ada yang tahu apa yang telah dilewatinya selama 10 tahun terakhir dan tidak ada yang tahu bagaimana penderitaan Lea", lanjut Leo dengan mata yang masih berair lalu bangkit dari duduknya.

"Aku gak, Leo, aku...", jawab Jihan gelagapan.

Jihan sama sekali tidak bermaksud menyalahkan Lea, tapi hanya saja, secara sponstan mengekspresikan kekecewaannya pada Lea yang selama ini dikenal tangguh. Pada akhirnya, malah memilih jalan buntu dengan mengakhiri hidupnya.

"Sudah, jangan ribut lagi", ucap Ny. Medeena.

"Aryan, antar Leo ke kamarnya. Jihan juga istirahat, malam ini menginap saja di sini", lanjutnya.

"Jihan, ayo ikut Tante", ucap Farah Wang seraya memberikan isyarat agar Jihan mengikutinya dan Jihan menurutinya.

Zaara juga kembali ke kamar, Dilan juga telah pamit beberapa menit sebelumnya. Sementara itu, Andrew dan Ny. Medeena melanjutkan pembicaraan di ruang kerjanya.

🍁🍁🍁