Chereads / The Last Wind / Chapter 23 - Fake Relationship

Chapter 23 - Fake Relationship

Satu fakta yang tidak pernah diklarifikasi adalah hubungan Xavier dan Lea yang sebenarnya tidak pernah terlibat dalam hubungan romantis, hubungan mereka murni persahabatan, tapi paparazzi membuat rumor seolah-olah mereka berkencan.

Selain itu, mereka juga sama sekali tidak membantah rumor yang beredar demi kepentingan keduanya; Xavier terbebas dari para gadis yang selama ini mengikutinya dan mendapat image baik sebagai sebagai kekasih yang setia.

Sehingga, banyak fans yang mendukung hubungan keduanya dan mengganggap hubungan itu sebagai relationship goal.

Gabungan beberapa fansite yang mendukung shipper keduanya pernah memasang iklan di Billboard untuk merayakan anniversary dari hubungan semu itu, yang bertuliskan, "Happy 1st Anniversary for Xavier & Aurelie. We will always be there to support you, buddies" yang disertai dengan beberapa foto hasil edit-an sempurna sang masternim yang berasal dari Instagram pribadi Xavier dan Lea.

Sedangkan bagi Lea, rumor itu dimanfaatkan sebagai sarana balas dendam yang ditujukan kepada mantan pacarnya, David William, yang pernah menjelek-jelekkan dirinya hanya karena Lea menolak ketika David ingin mencium bibirnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh beberapa mantan Lea sebelumnya. Hubungan Lea dengan semua mantannya selalu berakhir karena Lea tidak bisa melakukan ciuman bibir, apalagi tidur, bahkan Lea selalu menolak ajakan untuk menginap di apartment kekasihnya atau liburan bersama.

"Kenapa kamu tidak bisa melakukannya?", semua mantannya melayangkan pertanyaan yang sama, termasuk David.

"Itu menjijikkan", Lea selalu mengulang jawaban yang sama.

Jika mantannya yang lain tidak membongkar aib-nya, berbeda dengan David yang merasa sangat terhina dengan penolakan Lea. Sehingga, menyusun rencana untuk mengubah image Lea dari outstanding woman menjadi wanita norak, a nerd girl.

Sejak berita itu menyebar di seluruh kampus, banyak orang menganggap Lea sebagai perempuan norak dan image keren yang melekat padanya perlahan menghilang.

Dan, hal itu mengganggunya, Lea tidak terbiasa diremehkan dan dipandang sebagai orang aneh. Selain itu, satu-satunya alasan Lea pacaran adalah untuk menutupi fakta itu. Sehingga, Lea hanya memilih figure-figure luar biasa yang menjadi idaman semua orang, untuk membungkam mulut orang lain.

Lea tidak pernah sekalipun melibatkan hati dalam setiap hubungan yang dijalinnya, sehingga dia tidak pernah bisa mencium siapapun. Maka, semua hubungannya adalah hubungan kilat.

Ketika paparazzi mengumumkan hubungan antara Xavier dan dirinya tidak lama setelah hubungannya dengan David kandas, keadaan berbalik 180°. Semua orang mengerti, alasan Lea menolak ciuman David.

Semua orang menganggap David tidak memenuhi standar seorang Aurelie; Lea lebih dikenal dengan nama Aurelie atau Aurel atau Miss Miller, hanya orang-orang terdekat yang memanggilnya Lea.

Belum lagi, hasil jepretan paparazzi dan artikel yang beredar memperlihatkan seolah-olah Xavier dan Lea sering menghabiskan malam bersama di kota Paris dan beberapa kota romantis lain dari berbagai belahan dunia.

Rumor-rumor itu yang membuat banyak orang yang hanya sekedar mengenalnya menduga bahwa Xavier Martin adalah akhir dari pencarian cintanya, sehingga Lea bisa merelakan her virginity for him.

Setelah berita tentangnya dan Xavier yang menghabiskan malam bersama menyebar, Lea berhasil menghilangkan image sebagai wanita kolot dan mendapat image kerennya kembali.

Faktanya, mereka melakukan perjalanan bersama keluarga besar dan selalu ada Achille di antara mereka berdua, karena Achille adalah favourite keduanya.

Tetapi, Lea tidak pernah menduga hal itu yang malah membuat sang Daddy sangat khawatir dengan pergaulannya. Meskipun, hal itu tidak sepenuhnya benar, tapi beberapa orang terdekatnya terlanjur mempercayai itu sebagai fakta.

Allan Miller menganggap Lea benar-benar telah terpengaruh dengan budaya barat, melakukan hubungan bebas, dan menjadi seorang alcoholic yang selalu menikmati berbagai jenis wine dari berbagai exclusive club.

"Dad, I only take a sip of non-alcoholic mocktail or dry soda even when my friends are over drunk", ucap Lea suatu waktu ketika ayahnya mulai menasehati karena hobinya mendatangi berbagai club.

"There are many restaurants offering mocktail, then why you'd visit club instead of restaurant?", tanya ayahnya.

"Daddy, aku gak pernah minum, aku cuma pesan mocktail, serius, sumpah", jelasnya.

Allan Miller tidak hanya kehabisan kata-kata, tapi juga kehabisan kepercayaan pada putrinya. Penjelasan Lea dan fakta yang ia tahu sungguh berseberangan. Ia ingin percaya pada putrinya, tapi fakta berkata sebaliknya.

Sedangkan, Lea memilih menyerah, percuma menjelaskan, image-nya sudah terlanjur rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Satu-satunya orang yang sangat mengenalnya dan selalu mempercayai dirinya sepenuhnya adalah Zaara Albert, teman sekaligus tante kecilnya.

***