Chereads / The Last Wind / Chapter 28 - Bye, Aurora Borealis...

Chapter 28 - Bye, Aurora Borealis...

Persis seperti tebakan Aryan, destinasi terakhir duo bersaudara itu adalah Abisko. Jika Zavier benar-benar menuruti saran sepupunya, maka dia sudah mendarat di Abisko pada hari yang sama menjelang kedatangan Leo dan Lea.

Mereka seharusnya akan bertemu di tengah hamparan nuansa putih yang terbentuk karena salju turun hampir sepanjang waktu.

***

Hari itu ketika pertama kalinya Aryan mengetuk pintu studio Zavier, hari itu menjadi hari bersejarah bagi hubungan keduanya. Meskipun, tidak dapat dipungkiri mereka masih tidak akrab satu sama lain.

Hari itu, Aryan juga kembali ke rumah menyusul Zavier untuk mendapati passport miliknya setelah kelas terakhir usai.

Aryan sudah menduga Zavier tidak lagi di rumah dan berangkat menuju Abisko. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya, sang sepupu masih di rumah.

Aryan menatap heran penuh tanya dalam kebingungannya, Zavier bukan orang yang akan melewatkan kesempatan untuk mendatangi Lea.

Tidak seperti biasa, hari ini Zavier terduduk lesu di sofa bersama Tante Zaara ketika Aryan melewati ruangan itu.

"Tante kenapa?", tanya Aryan yang mendapati ekspresi lesu Tante Zaara.

"Tante putus lagi?", lanjutnya.

"Jangan ngelantur. Tante dan Calon Om kalian lagi sweet-sweetnya", jawab Zaara.

"Terus?", tanya Aryan penasaran.

"Semua rencana tante berburu Aurora borealis bareng Lea gagal total", jawab Zaara.

"Passport Tante hilang, punya Zavier juga", lanjutnya.

Aryan setengah berlari menuju kamarnya untuk memastikan keberadaan passport miliknya. Mereka bernasib sama, passport mereka raib bagaikan di telan bumi. Lalu, Aryan kembali ke ruang tengah tempat dimana Tante Zaara dan Zavier tertunduk lesu.

"Passport aku juga hilang, Tan", keluh Aryan.

"Udah ketebak. Ini nih pasti kerjaan Naina kalian", jawab Zaara.

Aryan dan Zavier tidak selalu memanggil Oma kepada Ny. Medeena Albert. Adakalanya, mereka menyebutnya dengan sebutan "Naina" sesuai mood mereka.

"Naina sekarang di mana?", tanya Aryan.

"Tante juga gak tau, yang jelas Mommy sekarang gak di JKT", jawab Zaara.

"Passport kita pasti dibawa Naina", lanjutnya.

Mereka semua menghela nafas, kesal, Aryan pun ikut tertunduk lesu mengikuti tingkah Zavier dan Tante Zaara.

***

Mengejar tarian aurora di pegunungan Abisko masuk dalam bucket list Leo.

Abisko juga recommended sekali bagi yang hobi berburu.

Selama di Abisko, mereka menginap di Abisko Mountain Lodge dan memulai aktivitas hiking pada pukul 10 AM ketika hari mulai terang dan kembali ke penginapan menjelang pukul 2 PM ketika hari beranjak gelap.

Dalam perjalanan hiking mereka melihat Torneträsk Lake yang telah membeku, yang merupakan danau terbesar ke-7 di Swedia.

Pemandangan lain yaitu lembah Lapporten yang diapit oleh Gunung Nissuntjårro dan Gunung Tjuonatjåkka.

***

Destinasi mereka selanjutnya adalah Aurora Sky Station. Pusat pameran dan restoran aurora yang memamerkan pemandangan Taman Nasional Abisko yang menakjubkan dengan menaiki kursi gantung ke lereng gunung, sebelum menikmati menu makanan yang lezat.

Selain aurora, pesona Abisko terletak pada Abisko National Park yang tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah tapi juga memamerkan nilai sejarah, yaitu Sámi Camp; miniatur pemukiman masyarakat lokal pada abad ke-19 yang hidup dengan berburu, memancing ikan, dan menggembalakan rusa kutub.

***

Mereka meninggalkan Mountain Lodge pada pukul 11 AM dan kembali ke Stockholm.

"Long holiday end up here, then I'll be back to reality", ucap Lea ketika mereka sudah berada dalam pesawat.

"What do you mean by back to reality?", tanya Leo.

"You'll find out soon", ucap Lea sambil menghela nafas lalu menutup matanya dengan penutup mata.

Pesawat itu membawa mereka kembali ke Stockholm, meninggalkan semua waktu dan moments menyenangkan yang segera akan menjadi kenangan indah bagi keduanya.

***