jaehyun tampak keluar dari toko coklat dan eskrim tersebut menghampiri claysa yang sedang menunggu di motor ninja miliknya.
"nih.. eskrim dan coklat nya"
ucapan Jaehyun disertai uluran tangan yang menggenggam plastik berisi coklat dan eksrim.
claysa pun mengulurkan tangannya untuk mengambil kantong plastik tersebut.
"terimakasih ya....."
claysa tersenyum sangat manis, senyumannya benar-benar membuat hati jaehyun luluh.
jaehyun mengambil satu eskrim yang ada didalam kantong itu dan membukanya.
tak hanya membukanya, ia juga menyuapi gadis yang ada di sebelahnya dengan eskrim rasa coklat yang dibuka nya tadi.
claysa ingin menolak, ia ingin memakannya sendiri. namun, jaehyun langsung menggeleng dan menyodori eskrim itu lagi.
claysa tentu saja langsung paham dengan kode yang diberikan jaehyun, ia membuka sedikit bibir merah merona yang alami itu agar eskrim nya dapat masuk ke mulutnya.
satu suapan dari tangan jaehyun berhasil lolos ke dalam mulutnya.
claysa tampak semakin menggemaskan karena eskrim yang berserakan di sisi bibirnya.
melihat hal itu, tangan jaehyun langsung menjulur ke bibir mungil itu untuk membersihkan sisa eskrimnya.
sayangnya, momen itu terhenti seketika karena ponsel milik claysa berbunyi tiba-tiba.
"sebentar....."
claysa pun sedikit menjauh dari jaehyun dan menerima panggilan tersebut.
"ada apa kak?"
ya, ternyata yang menelepon adalah artha.
"kamu dimana sa?? udah jam segini kenapa belum pulang??"
claysa langsung terkejut dan melirik jam yang melingkar di tangan kirinya.
"yaampun, udah jam setengah 10. maaf kak, aku lupa"
"ya sudah, kamu dimana? biar kakak jemput kamu"
"nggak usah kak, aku sama temen. aku pulang sekarang ya"
"ya sudah kalau begitu, hati-hati di jalan"
panggilan pun berakhir, claysa berjalan kembali menuju jaehyun.
"siapa? apa kekasih mu?" tanya Jaehyun.
"ah tidak, ini kakak ku" jawab claysa.
"ku kira kamu sudah ada kekasih.... aku pernah melihatmu di bar bersama seorang pria"
ya, claysa ingat. pria yang dimaksud jaehyun adalah reynald.
"itu teman ku reynald, bukan kekasih"
jaehyun hanya ber-oh ria mendengar pernyataan claysa, keduanya tampak terdiam sesaat hingga akhir claysa ingat bahwa dirinya harus pulang segera karena artha sedang menunggunya di rumah.
"bisa kah aku minta tolong untuk mengantarku pulang? kakak ku sudah menunggu dirumah, lagi pula ini juga sudah mulai larut malam"
"kenapa tidak... ayo, aku akan mengantar mu"
keduanya langsung menancapkan gas menuju rumah claysa.