pria itu bukanlah artha tetapi vino sang mantan kekasih dari seorang claysa.
kaki claysa kini sudah menginjak lantai kembali. keduanya sangat terkejut dengan kedatangan vino yang sangat tiba-tiba itu.
"vi-vino?? kamu ngapain disini?"
"siapa dia?"
vino bukannya menjawab pertanyaan claysa, ia malah bertanya balik pada gadis itu.
"dia jaehyun, temanku"
"bohong!!"
claysa langsung terdiam dan nunduk mendengar ucapan terakhir vino.
"pantas aja kemarin kamu menolak untuk balikan. karena dia kan?? dia selingkuhan mu bukan?"
"eng-enggak vin... dia cuma teman aku"
"temen kok mesra banget...? teman tapi mesra?? begitu maksud mu?"
claysa masih diam ditempatnya tak menjawab sepatah katapun ucapan vino.
"ada apa? kenapa kamu diam? ayo bicaralah dan jelaskan semua ini!!"
"percuma... aku udah jelasin daritadi tapi kamu nggak percaya kan?"
"aku akan percaya jika ada bukti...."
"mau dibuktikan gimana lagi vin??"
tiba-tiba saja kepala claysa merasa pusing dan tanpa ia sadari, setetes darah sudah keluar dari dalam hidungnya. membuatnya tak fokus lagi dengan semua ucapan vino.
tak ingin diketahui semua orang, claysa menundukkan kepalanya agar tak dapat dilihat siapapun.
"cewek brengsek dan murahan sepertimu tak layak hidup lama-lama didunia ini... aku berharap kamu cepat pergi dari dunia ini"
itulah kata-kata terakhir yang claysa dengarkan dari bibir sang mantan kekasih sebelum ia pergi.
"iyaa vin, bahkan aku sendiri nggak mau hidup lebih lama lagi didunia ini... aku pengen hidup sama vigo didunia sana" gumam batinnya.
vino pun pergi dari sana setelah selesai melampiaskan sakit hatinya pada claysa.
begitu juga dengan claysa, ia menutup hidungnya dengan tangan untuk menampung darah yang terus mengalir agar tak dilihat siapapun.
ia langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan darah itu dan meninggalkan jaehyun sendirian disana.
jaehyun merasa aneh seketika melihat perilaku claysa, ia juga ikut menyusul claysa ke kamar mandi. namun, ia tak bisa masuk karena pintu sudah ditutup.
"sa... kamu kenapa sa??" teriak jaehyun.
"aku nggak apa-apa jae... bisa tolong panggilkan mba nana nggak??"
"sebentar..."
jaehyun pun mencari nana sang asisten rumah tangga, sementara kondisi claysa semakin memburuk didalam sana.