kini semua orang tampak diam dan terkejut melihat sosok yang ada di depan pintu.
ya, itu adalah jaehyun. semua orang tampak terdiam melihat wajah Jaehyun yang sangat mirip dengan mendiang vigo.
"morning sa"
ucapan pertama jaehyun membuat keheningan langsung terpecah.
"juga..." balas claysa dengan sebuah senyum manis dibibir nya.
"eumm... sa, kami keluar dulu ya" ucap farah.
"iyaa sa. jangan lupa makan! kalo pengen apa-apa, bilang aja. ntar aku beliin" ujar reynald.
claysa tak berbicara lagi, ia hanya mengangguk kecil sembari memperlihatkan senyuman di wajahnya.
ketiga temannya itu pun keluar bersamaan dengan jaehyun yang berjalan masuk.
namun, mereka tak pergi jauh dari kamar itu. kini mereka mengamati dua insan itu dari luar kamar.
"kamu udah sarapan belum?" tanya jaehyun.
"belum, kenapa memangnya?"
"kebetulan aku bawa bubur untuk kamu sarapan"
"aku nggak mau makan, nggak nafsu"
wajah claysa kini sudah tampak lesu dan lemas. bibirnya juga sudah mulai kelihatan pucat.
"sa... kamu sakit?"
pertanyaan jaehyun disertai dengan punggung tangannya yang menyentuh leher putih gadis itu.
"badan kamu panas sa"
"aku nggak apa-apa kok jae"
"nggak apa-apa gimana, udah sekarang kamu makan. ini pasti gara-gara eskrim semalam ya? makanya bisa sakit gini"
"nggak kok, udah aku makannya nanti aja"
"sekarang sa!"
"nggak, aku belum mau makan"
"heeuumm... yaudah kalau nggak mau makan sekarang, aku nggak jadi deh beliin coklat dan eskrim buat kamu"
mendengar itu, bibir bawah claysa langsung maju. wajahnya cemberut seketika.
kini tak hanya jaehyun yang gemas karenanya, tetapi dimas dan reynald juga ikut merasa gemas melihat claysa.
"kok gitu?"
"ya kan kamu nggak mau sarapan, kalo nggak sarapan nggak bisa minum obat kan? kalo nggak minum obat nggak akan sembuh kan? dan kalo nggak sembuh nggak boleh makan eskrim dong"
wajahnya semakin cemberut, dan kini ia membuang muka melihat ke arah lain dengan kedua tangan yang dilipat didadanya.
"yaudah kalo gitu" ujar claysa.
jaehyun terkekeh kecil melihat tingkah claysa yang seperti anak-anak itu.
farah, dimas, dan reynald masih diam disana mengamati kedua insan itu. dan kini artha juga datang bergabung bersama mereka untuk melihat hal itu.
Jaehyun mengeluarkan sebuah coklat dari saku celananya dan menunjukkan didepan mata claysa.
"yakin nggak mau hm?"
wajah cemberut itu pun berubah seketika menjadi senang.
namun ekspresi itu tak berlangsung lama, ia kembali cemberut dan menundukkan kepalanya ke bawah.
"ada apa?"
"mau coklatnya.. tapi, masa aku harus makan dulu"
"ya makan dong"
claysa masih saja menggeleng dan tetap pada pendiriannya.
"yaudah, kalo nggak mau aku makan sendiri aja"
jaehyun pun berpura-pura membuka coklat itu, dan dengan cepat tangan claysa langsung mengambilnya dan memeluk seolah tak boleh diambil orang.
"suapin aku sarapannya" ujar claysa dengan suara manja nya.
jaehyun kembali terkekeh geli dengan hal itu, ia membuka plastik makanan yang dibawa nya dan menyuapi claysa.
sementara artha, dimas dan lainnya hanya bisa bungkam melihat jaehyun yang berhasil membujuk gadis muda itu.
"posisiku sepertinya sudah tergantikan, claysa yang dulu selalu nurut dengan perintahku, kini sudah tidak lagi" gumam batin dimas sedikit sedih.