Chereads / Pria Bertopeng / Chapter 15 - 15. Tamu (Part. 1)

Chapter 15 - 15. Tamu (Part. 1)

matahari mulai terbit dari sebelah timur bertanda pagi yang cerah kembali hadir.

claysa mengerjapkan matanya saat sinar matahari masuk menyinari wajah cantiknya itu.

ia beranjak dari tidurnya dan beralih duduk serta mengucek mata indahnya.

"aku ngantuk banget karena dosis obatnya bertambah. ah sialan" umpatnya.

tak lama, terdengar suara ketukan pintu, ya siapa lagi jika bukan artha.

"sa... udah bangun belum?"

"udah kak.. masuk aja kalo mau, nggak terkunci kok"

knop besi itu pun bergerak hingga pintu pun terbuka.

artha langsung masuk menghampiri claysa, ia duduk ditepi ranjang. dan kini keduanya sudah saling berhadapan.

Artha menyentuh leher claysa dengan punggung tangannya untuk mengecek suhu tubuh gadis itu.

"badan kamu sedikit hangat"

"aku nggak apa-apa kok kak. cuma hangat biasa doang, nggak perlu khawatir"

keduanya saling tersenyum, diam tak bersuara.

"pagi ini mau sarapan apa hm?"

"aku masih nggak nafsu"

"tapi dari semalam kamu belum makan loh sa. kakak takut lambung kamu kumat"

claysa kini menundukkan kepalanya tak menjawab ucapan artha.

"aku pengen vigo"

satu bulir air mata berhasil menetes dipipi gadis itu.

begitu juga dengan artha, ia hanya bungkam tak tau harus menjawab apa.

dan tak lama, suara ketukan pintu kembali terdengar di telinga mereka.

dan ternyata itu adalah sang asisten rumah tangga.

"maaf mengganggu non, diluar ada temen-temen non yang datang mau jenguk non"

"suruh kesini aja bi" perintah artha.

"baik tuan..."

sang asisten pun pergi dan tak lama kemudian teman-temannya pun datang.

ya, mereka adalah farah, dimas sang mantan kekasih, dan juga reynald.

"yaudah... aku keluar dulu ya" pamit artha.

artha pun keluar bersama dengan masuknya 3 orang ke kamar claysa.

namun, disaat yang sama artha sempat menghentikan Dimas dan sedikit berbisik di telinganya.

"bujuk dia makan dim, dia nggak mau makan dari kemarin. mungkin kalo lo yang bujuk dia mau"

artha langsung pergi setelah mengatakan hal itu di telinga Dimas.

"gimana keadaan kamu sa?' tanya farah.

"aku nggak apa-apa kok"

"kata artha, kamu belum makan dari semalam, apa itu benar?"

pertanyaan dimas hanya dijawab dengan sebuah anggukan disertai senyuman yang sangat tipis.

"makan dong sa, nanti kalo kamu nggak sembuh-sembuh gimana?.... makan ya? aku suapin mau?" gumam Reynald dan claysa masih saja menggeleng.

"ayo dong sa, jangan seperti anak kecil"

claysa masih tak menjawab ucapan dimas.

"sa...? makan ya?"

kini farah pun ikut membujuk sahabatnya itu.

"mau apa kalian kesini? cuma untuk bujuk aku supaya makan? aku bukan anak kecil.. aku bakal makan sendiri kalo mau, nggak perlu dibujuk gini"

"sorry..."

"mending kalian pulang kalau cuma mau bikin ribut... kepala aku masih sakit... tolong!!! dan kalian tau kan, aku nggak suka diperintah"

semua orang terdiam mendengar ucapan claysa yang sedikit tegas itu.

keheningan pun terjadi disana. namun tak berlangsung lama, semuanya buyar ketika sebuah suara ketukan terdengar ditelinga mereka.