Setelah 1 Minggu dirumah sakit akhirnya Bulan diperbolehkan untuk pulang dan beristirahat dirumah Bulan tidak diizinkan untuk sekolah sebelum luka perutnya mengering, sudah sekitar 3 hari Bulan dirumah selama 3 hari itu juga Bulan merepotkan Devano dan Reza. Bulan meminta hal-hal yang aneh seperti orang yang sedang hamil, terkadang meminta Reza untuk membeli rujak jam 10 malam entah otak Bulan sedang dimana membuat dia meminta rujak jam 10 malam yang tidak mungkin ada penjualnya. seperti sekarang ini membeli seblak di minimarket kadang Reza ingin menenggelamkan dirinya kesungai amazon.
" Lan perasaan waktu tauran yang ditusuk perut Lo kenapa otak Lo yang bermasalah sekarang" ucap Reza ke Bulan agar mengundurkan niatnya membeli seblak diminimarket .
" Gue pembeli dan pembeli adalah raja harusnya mereka menyediakan apa yang diinginkan oleh pembelinya" ucap Bulan acuh dan terus meminta seblak ke pegawai mini market .
" mana ada raja beli seblak"
" bisa diem gak sih Lo pokonya diem, mas gimanapun caranya harus ada seblak disini" ucap Bulan menuntut
" maaf mbak tapi kami tidak jual seblak"
"pokonya sama mau seblak mas "
" maaf mbak gak ada"
" pokoknya harus ada mas!" ucap Bulan ngegas sambil menggeplak meja kasir mini market.
Dua pegawai datang dan menarik tangan Bulan kanan dan kiri dengan keadaan seperti itu Bulan terus berontak sehingga genggaman para pegawai terlepas membuat pantat Bulan ciuman dengan lantai, sedangkan Reza hanya tutup muka dan menarik Bulan untuk pulang . sampainya di apartemen Reza terus-menerus ngoceh seperti emak-emak' pantesan bang Devano nyuruh gue jagain Lo baru 1 jam gue jagain udah stres gue" Lalu Reza merogoh handphonenya lalu mencari aplikasi untuk memesan makanan " Lo mau ngapain?" Bulan melihat handphone Reza lalu merampasnya " biar gue yang persen" Bulan tersenyum puas dengan pesanannya lalu Bulan duduk tenang di sofa menunggu pesanan datang, sedangkan Reza resah karena sebentar lagi dompet dia menangis, walaupun Reza anak orang kaya tapi dia juga memikirkan hukuman yang diberikan ayahnya hasil dari tauran dan menyebabkan dia diskorsing oleh sekolah .
Reza menatap naik turun Bulan " Lan lo pesan apa aja?"
"cuma dikit"
"gue enggak mau rugi karena Lo, udah rugi waktu sekarang rugi uang"
10 menit kemudian pesanan Bulan datang, Reza amat menyesal telah membiarkan Bulan memesan makanan dengan jumlah 50 seblak apa kabar dompet Reza sekarang" Lo mesen seblak sert atau serw Lan bikin orang rugi aja Lo" Bulan hanya acuh lalu mengambil kantung plastik yang berisikan seblak lalu turun kebawah menuju parkiran apartemen untuk mengambil sepeda " Lo punya sepeda Lan?"
"Bukan sepeda mang Adi satpam apartemen" Bulan ingin menjalankan sepedanya namun sudah ditahan Reza" enak banget Lo main tinggal gue aja ikut lah" Reza lalu duduk di belakang sepeda, Bulan menjalankan sepedanya menuju gang kecil sebelah apartemennya gang ini dipenuhi oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu. setiap Bulan ada waktu Bulan selalu mengunjungi mereka dan membagikan makanan " mau ngapain kesini Lan?" Bulan melirik Reza " mau nikah " Bulan lalu jalan menuju gerombolan anak-anak yang sedang bermain " adik-adik" teriak Bulan bagai toa
" kak Bulan kok kakak baru keliatan?" tanya seorang anak laki-laki " kak baru sembu ka, nih kakak bawain kalian seblak ayok makan" Bulan mengajak anak-anak tersebut kesebuah rumah nenek Siti yang Bulan kenal sejak Bulan pindah ke apartemen, Bulan selalu menceritakan masalahnya ke nenek Siti dirumah nenek Siti juga tempat anak-anak tersebut berkumpul setiap bertemu dengan Bulan.
Reza melihat Bulan begitu tulus memberikan anak-anak tersebut makanan tanpa dia sadari rasa kesal karena dompet Reza yang harus terkena kanker karena ulah Bulan langsung hilang, Reza kagum dengan Bulan zaman seperti sekarang masih ada remaja yang mau memberikan makanan ke anak-anak kurang mampu" udah cantik baik pula" Reza mengatakan hal tersebut tanpa sadar seorang gadis kecil mendengarnya " kakak pacarnya kak Bulan ya?Kak Bulan pacarnya kok ditinggal" bocah ingusan suara udah kek toa 11 12 sama Bulan batin Reza " ayok kak ikut aku ke rumah nenek Siti" ucap gadis kecil itu lalu menarik lengan Reza kuat seperti ingin melempar Reza .
" kamu siapa ya nak?" tanya nenek Siti ke Reza " pacarannya kak Bulan nek" ucap gadis kecil tadi ngasal " kamu masih kecil udah tau pacaran aja Sri" ucap nenek lalu menanyakan lagi ke Reza dan Bulan. " ini pacar kamu Lan ?" "enggak nek" ucap Reza dan Bulan barengan,
" kita cuma temen aja kok ne, ya kan Lan?"
" iya nek " ucap Bulan tersenyum. " gue enggak Lo sisan seblak gitu Lan?" tanya Reza ke Bulan dan Bulan tidak meresponnya" yaudah kalau gue enggak dapet makan bareng Lo aja biar romantis" ucap Reza sambil menoel" pipi Bulan " temen kok romantis" jujur saat mendengar Reza mengatakan mereka hanya Teman ada rasa janggal dalam hati Bulan . " sini gue aja yang suapin" Reza mengambil alih sendok lalu menyendokan seblak dan menyuapi Bulan seperti ayah menyuapi anaknya, tanpa Reza ketahui ada sebuah getaran dalam hati Bulan yang sulit untuk Bulan hilangkan" makin hari Lo makin menjadi za" batin Bulan .