Chereads / BULAN STORY / Chapter 6 - Hari sial 2

Chapter 6 - Hari sial 2

Dua remaja sedang berjalan dikoridor sekolah Gemilang, hari ini mereka males untuk masuk kelas dan memutuskan pergi ke kantin. Selama perjalanan mereka tak henti-hentinya ribut saling mengusik satu sama lain, mereka memilih meja paling dekat penjualan nasi goreng agar mudah memesan makanan .

"Lan Lo yang mesen gih" perintah Reza ke Bulan karena dia males memesan.

"Gak mau,males gue jalan lo aja " tolak Bulan .

" Lo aja ihh "Perintah Reza sekali lagi.

"Lo " perintah Bulan dengan tangan yang menyuruh pergi ke penjual.

"Lo "

"Gak mau "

"Lo pokonya "

"Gue capek Reza"

"Lo pokoknya"

"Yaudah saya aja yg mesen "

Tiba-tiba seorang laki-laki dengan suara khasnya, membuat bulu kuduk Bulan berdiri dan membalikan badannya melihat siapa yang bicara .

"Bagus ya kalian saya suruh pergi ke kelas malah ke kantin, sekarang pergi kelapangan !" Teriak pak Deden dengan gerakan tangan seperti mengusir.

"Hehehe bapak, jangan lah ke kelas aja ya " tawar Reza dengan senyum yang dimanis-maniskan.

" Dih sok manis lo" ucap Bulan jijik .

"Diem deh lo, gue males dihukum "ucap Reza sedikit kesal dengan Bulan.

"Sekarang pergi kelapangan !" Ucap pak Deden menggema seisi kantin.

Akhirnya mereka pasrah, dan berjalan menuju lapangan yang saat ini sedang panas -panasnya. Mereka berjalan dengan gontai sedangkan pak Deden mengikut dari belakang takut mereka kabur. Saat menuju lapangan tiba-tiba pak Deden merasa sakit perut dan pergi ke toilet.

"Kesempatan ayok pergi " ajak Reza dengan semangat.

" Mau kemana Lo?tanya Bulan yang bingung.

"Roffton " ucap Reza sambil berjalan mendahului bulan.

Disini lah dua remaja tersebut berada, di atas sofa yang disediakan oleh pihak sekolah dan beberapa alat musik, mereka duduk dengan tenang dengan pikiran masing-masing.

"Lan" panggil Reza

"Apa?" Ketus Bulan

"Ketus banget lo gue mau bilang sesuatu " ucap Reza dengan sedikit gugup.

"Langsung bilangan aja pakek izin segala lo " ucap Bulan memutar matanya malas.

"Kalau misalnya ada yang suka sama lo, bakal to terima?ucap Reza menatap Bulan.

" Ehh apasih lo, balik ke kelas yuk" ucap Bulan lalu beranjak dari tempat duduknya.

Sepanjang perjalanan di koridor Bulan dan Reza tak saling bicara, tidak seperti biasanya yang selalu adu bacot. keadaan kelas mereka seperti pasar karena jam kosong membuat jiwa penghuni kelas meronta-ronta, ada yang nyanyi-nyanyi bagaikan artis ke-pop lagi manggung, para lelaki pada selonjoran dilantai.

Bulan berjalan menuju tempat duduknya yang berada dibelakang tempat duduk Reza. Bulan melipat kedua tangannya dan menuju alam mimpi, sudah 30 menit Bulan tertidur tiba-tiba seorang guru masuk kelas mereka dan Bulan tak kunjung bangun .

"Lan bangun ada guru " ucap Intan sambil menepuk-nepuk pipi Bulan.

" Diem Tan gue lagi enak mimpi " ucap Bulan masih menutup mata.

" Mis kebo bangun lo ada guru " teriak Reza dan tiba-tiba tangan bulan terangkat ke atas seperti akan memukul.

"Bug"

" Bwahahaha "

Diem kalian! Seru seseorang kemudian keadaan kelas menjadi hening. Seseorang yang terkena pukulan Bulan lalu menarik telinga Bulan hingga merah.

"Bulan bangun kamu !" Teriak buk Nunuk guru bahasa Indonesia.

" Ehh ibuk maaf" ucap Bulan menundukkan kepala

" Sekarang kamu berdiri di depan kelas !" Ucap Buk Nunuk final.

Bulan pasrah, berjalan ke depan berdiri di depan kelas dengan tangan di telinga serta kaki naik keatas, sedangkan Buk Nunuk berjalan menuju meja guru dan duduk.

Reza dengan ide jailnya melemparkan potongan-potongan kertas kecil lalu melemparkan ke arah Bulan, sedangkan Bulan menahan marah " awas lo za" batin Bulan. Sedang asyik-asyiknya Reza melemparkan Bulan malah lemparan Reza mengenai buk Nunuk .

Buk Nunuk mengambil kertas yang mengenai kepalanya " siapa yang melempar ini?" tanya buk Nunuk dengan mengakat tangan yang menggenggam kertas yang sudah dibentuk bola.

seorang siswa mengakat tangannya , " kamu lagi kamu lagi" lalu Buk Nunuk berdiri dari tempat duduknya lalu .

"1"

"2"

"3"

" kreak "

"Reza!!!!!" teriak Buk Nunuk , "ini pasti ulah kamu yang naruh lem diatas kursi guru" ucap Buk Nunuk lantang .

" betul betul betul buk" teriak Reza tak kalah keras.

"sekarang kamu dan Bulan pergi kelapangan berdiri selama pelajaran saya selesai.!!" teriak buk Nunuk .

" kok saya juga buk? " tanya Bulan.

"jangan banyak tanya cepat!" teriak buk Nunuk .

"siap Buk bos " ucap Reza lalu menarik lengan Bulan, sedangkan Buk Nunuk hanya geleng-geleng.