Chereads / The Alfa / Chapter 5 - chapter 4

Chapter 5 - chapter 4

Dunia Utama

Washington DC, USA,

Gedung Putih.

Terjadi kericuhan dipenjuru ruangan..

"Mr. President, kita harus bertindak"

"Ini bukan kemampuan kita lagi"

"Jadi apa solusi yang bisa kalian berikan?"

"kita aktifkan pertahanan, bisa jadi ini ulah teroris atau negara lain"

semua orang didalam ruangan saling memotong pembicaraan satu sama lain.

"Hentikan!,

Menurut kalian negara mana dan teroris seperti apa yang mampu melakukan hal seperti itu?"

Semua orang terdiam mendengar kata-kata president,

"Mr. Miller, informasi apa saja yang sudah kita dapatkan sejauh ini?".

"Baik Mr. presiden"

Pertama, cahaya hijau disertai hawa dingin dilaporkan terjadi diseluruh dunia, para penambang, angkatan laut, bahkan stasiun antariksa juga mengalami hal yang sama" sang sekretaris menarik nafas dan melanjutkan

"Tak lama setelahnya, entah kenapa orang-orang jadi paham dengan apa yang diucapkan orang asing, hal ini mirip dengan Cerita Tower of Babel, tapi ini kebalikannya..."

"setelahnya awan gelap yang berbentuk wajah, dan suara menggelegar muncul di seluruh penjuru bumi, untuk sementara hanya itu informasi yang bisa kita pastikan Mr. President".

Keheningan yang panjang dan tekanan memenuhi ruangan, penjelasan yang tidak masuk diakal, namun mereka semua menyaksikannya, membuat semua orang diruangan tersebut tak tahu harus berkata apa.

Pintu terbuka, seseorang dengan tubuh jangkung berkaca mata memasuki ruangan, dengan kemeja abu-abu dan jas putih yang dipakainya, ia terlihat kontras dengan orang-orang yang ada diruangan itu.

"Siapa orang ini?!" semua orang diruangan tampak kebingungan satu dengan yang lain,

◽"aku Kroas, aku datang untuk menjelaskan apa yang baru saja terjadi"

"bajingan sialan!!, siapa yang mengijinkanmu masuk?"

Kroas tiba-tiba menghilang menyisahkan percikan listrik diudara, dalam sekejap ia sudah berdiri disebelah orang yang bertanya padanya, dengan suara tenang dan pelan ia mengancam sembari melirik seisi ruangan...

◽"Aku tidak butuh ijinmu untuk melakukan sesuatu" katanya pelan melirik semua orang.

Setiap pengawal didalam ruangan serentak mengangkat pistol mereka siap menerima perintah, sang presiden perlahan berdiri didepan Kroas, hanya meja yang membatasi mereka berdua, para pengawal pribadinya masih mengacungkan pistol kearas Kroas, tapi belum sempat presiden mengeluarkan kata-kata, para petinggi yang lain kembali ricuh,

"Jadi kau adalah penyebab semua ini?!"

"Tangkap dia!!"

"Percaya diri sekali kau menunjukkan batang hidungmu"

"Siapa yang berdiri dibelakangmu?"

"apa maumu b*jingan!"

"Hentikan!", potong Mr. Presiden,

"Jadi... apa yang sebenarnya ingin kalian sampaikan?, Aku yakin kau tidak cukup bodoh untuk masuk seorang diri ketempat ini", semua pengawal didalam ruangan mengarahkan senjata mereka dengan yakin kali ini.

◽"Sepertinya ini akan menjadi menyenangkan" Kroas tersenyum dengan mata yang sangat ingin menyingkirkan mereka semua,

◽"tapi bisa bahaya jika sampai aku melalaikan tugasku,"

◽"Meski Tuan kami tidak mengharapkan apa-apa dari kalian, ia bersedia mengundang kalian untuk berpartisipasi"

Amplop merah darah yang misterius muncul entah dari mana ditangan Kroas, meletakkannya dihadapan Mr. Presiden dan petinggi-petinggi lainnya.

"Jadi apa maksud dari semua hal yang baru saja terjadi?, Jangan bilang itu semua hanya karna surat konyol ini?"

Kroas mengangkat telunjuknya

◽"hati-hati dengan ucapanmu Mr president..., surat ini adalah undangan untuk seluruh dunia"

"Hahahahaha, undangan keseluruh Dunia katanya!!" hampir semua orang didalam ruangan tertawa mengejek kalimat tidak masuk akal yang diucapkan Kroas, namun dengan mata tajam Kroas hanya terdiam melihat mereka

◽"sepertinya hal yang terjadi hari ini masih mampu membuat kalian tertawa?"

Semua orang kembali terdiam,

"Jadi apa yang kalian inginkan?" tanya presiden

◽"Seperti yang tertulis didalam undangan, kalian hanya perlu mengutus perwakilan dari pihak manusia, yang terbaik dari kalian semua, Kroas tersenyum mengejek mereka

"jadi maksudmu kami manusia harus memenuhi undangan ini?, bagaimana jika kami menolak?" tantang presiden didukung oleh petinggi dibelakangnya

◽"kalian bisa menolak tapi undangan telah diberikan, jadi seharusnya kalian datang bukan?, Kami tidak peduli kalian akan berpartisipasi atau tidak, tapi satu hal yang kalian harus tau, jangan berniat untuk kabur dari undangan ini" Kroas masih tersenyum sembari berjalan-jalan memperhatikan mereka semua, dan para pengawal masih mengacung pistol kemanapun Kroas berjalan didalam ruangan tersebut.

Mr. Presiden berjalan maju mengambil kertas didepannya, mengangkat, memperhatikannya sebentar, lalu merobeknya didepan Kroas.

"coba kita lihat apa yang akan terjadi!" semua orang didalam ruangan tersenyum meledek Kroas yang hanya seorang diri, Kroas yang melihat undangan tuannya berantakan merasa tidak terima namun mengurungkan niatnya karna mengingat kata Albert.

"cukup selesaikan tugasmu dan jangan mengacaukan rencana Tuan Javier!!" ucap Albert dalam ingatannya.

◽"pilihan yang salah Mr. president"

Kroas tertunduk memperhatikan undangan yang sudah bertebaran diatas meja,

kemudian, seseorang tiba-tiba masuk dengan tergesa-gesa, wajahnya penuh ketakutan dan berlutut dihadapan presiden,

"Mr. presiden!, terjadi kekacauan, stasiun berita menyampaikan bencana yang aneh baru saja terjadi diseluruh dunia".

seorang pegawai lainnya menyalahkan monitor, sekumpulan berita dan pemandangan yang mengerikan muncul dilayar ruangan tersebut, membuat beberapa petinggi yang tadi tersenyum terduduk tak sanggup untuk berkata-kata, kota-kota di seluruh dunia baru saja runtuh oleh bencana alam,

Moskow, Rusia

New Delhi, India

Beijing, China

Brasilia, Brasil

Roma, Italy

Berlin, Jerman

Seoul, South Korea

Nederland, Amsterdam

Jakarta, Indonesia, dan masih banyak lagi.

Kerusakan yang parah terjadi diseluruh dunia, tapi yang paling mengherankan adalah sama sekali tidak ada korban jiwa.

keadaan menjadi semakin tegang saat Kroas tertawa melihat mereka semua, dan sedetik kemudian suara tembakan beruntun menghujani Kroas, suasana didalam ruangan menjadi sangat kacau, tapi dalam sekejap semua peluru yang ditembak kearah Kroas berhenti dan melayang di depannya, dan satu persatu timah panas itu meleleh kelantai menjadi cairan besi.

◽"Sudah kukatakan, pilihan yang salah Mr. President" dengan pandangan tajam dan senyum puas, Kroas melanjutkan kalimatnya

◽"Sepertinya banyak juga yang terburu-buru menolak undangan" ucap Kroas sembari memperhatikan layar besar didepannya,

◽"selanjutnya giliran kalian karna sudah menolak undangannya Mr. president" sambungnya

semua yang ada diruangan keringat dingin dan berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi, undangan yang tadi dihancurkan oleh presiden kembali utuh didepannya.

Kroas berbalik dan menghilang, menyisahkan percikan listrik diudara yang kosong, kericuhan kembali terjadi di ruangan itu, sedangkan presiden yang memperhatikan hanya terdiam tak sanggup berkata-kata, hal aneh tak berhenti disana, tak lama setelah kepergian Kroas, bangunan tempat mereka berkumpul tiba-tiba bergetar.

"Mr. President berlindung, diluar terjadi badai tornado yang sangat besar"

Gedung putih bergetar, suara badai terdengar dan memecahkan seluruh kaca jendela.

Saat tak ada lagi suara dan hembusan angin yang terdengar,

semua orang didalam ruangan mulai keluar perlahan, dan pemandangan yang buruk pun terpampang didepan mereka.

Gedung-gedung hancur tak tersisa, rata dengan tanah, diikuti suara tangis, dan ratap dari ratusan ribu orang yang meminta tolong.

...

Beberapa waktu lalu awan gelap membentuk wajah telah muncul, diikuti suara menggelegar, membuat teror diseluruh dunia, tak lama setelahnya orang-orang aneh tiba-tiba muncul membawa sebuah kertas undangan, para pemimpin dunia melihatnya sebagai tiket kematian.

Undangan tersebut berisi perintah untuk berpartisipasi dalam suatu pertandingan, mengirim orang-orang terbaik dalam kurun waktu 2 bulan kedepan dipulau Envaintenet, kenya afrika timur.

Segala bentuk perlengkapan individu diijinkan untuk dibawah termasuk senjata, setiap undangan hanya mewakili 10 peserta, beberapa aturan juga tertulis didalam kertas tersebut, namun yang paling menarik perhatian pemerintah dunia adalah hadiah dari pertandingannya.

mereka yang tidak membaca isinya memilih menolak dan menyingkirkan undangan terkutuk itu, namun Undangan tersebut terus kembali utuh, dan daerah mereka berakhir dengan bencana yang terus menerus berlanjut.

Ironisnya, beberapa negara kecil yang menyingkirkan undangan malah berakhir dengan kehancuran dan kehilangan sistem pemerintah, serta negaranya sendiri.

💠

Singapore,

🔵"Ada hal Yang sedikit membingungkanku dari tadi, kenapa semua orang berbahasa Indonesia"

🔶"baru sadar?", aku malah mendengarmu berbahasa inggris dari tadi.

🔴"Huh!?", Paul kebingungan.

sambil memakan buah-buahan, mereka bertiga duduk disofa menonton berita dari layar monitor.

🔶"itu efek dari cahaya hijau tadi, hampir 10 tahun sejak aku berkeliling dunia, 6 tahun lalu tanpa sengaja aku menemukan Hob.

🔴🔵"Hob?"

🔶"Kalian tidak melihatnya dari tadi?" Feline menunjuk batu yang sejak tadi mengintip memperhatikan Max dan Paul.

Max dan Paul pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Felin, Paul nampak sangat terkejut, sedangkan Max terlihat kagum menatapnya.

🔴"bagaimana bisa kau memilikinya?", Paul jatuh tersungkur dan memperhatikan Hob,

🔴"apa karna ini Javier mengacaukan seluruh dunia?" tanya Paul sekali lagi

🔶"salah satu alasannya iya, tapi ada hal lain juga dibaliknya"

🔵"sepertinya aku pernah melihat yang seperti itu"

Dua orang disampingnya sangat terkejut dengan kata-kata Max,

🔵"bukankah batu itu terlihat seperti pokemon geodude versi punya kaki?",

Feline berdiri menggulung lengan bajunya

🔶"Hei Paul!? Bolehkah aku menghajar teman bodohmu ini?"

🔴"sudahlah, kau menghajarnya pun tidak akan membuatnya jadi pintar".

Max berdiri menghampiri Hob, masih fokus dan berpikir keras mencoba mengingat sesuatu yang mirip dengannya selain pokemon.

🔵"Aaaa!!!, Aku ingat, Dia mirip bola lampu dirumah nenek, juga mirip dengan boneka peninggalan ibuku".

"-_-" pandangan Felin datar tanpa ekspresi

🔴"biarkan saja, dia jadi gila sejak kejadian tadi" sambung Paul menggigit apel ditangannya,

🔴"Jadi apa yang sebenarnya kau ketahui soal semua kejadian baru-baru ini?". tanya Paul kepada Feline, sedangkan Max sibuk bermain bersama Hob.

Feline pun menceritakan saat berkeliling dunia mencari pintu masuk Alfa spatium, dan saat ia tanpa sengaja menemukan Hob.

🔴"Bukankah sudah kubilang berhenti mencarinya!?" potong Paul.

🔶"Hei!!!, aku ini manusia biasa, yang diberikan fakta kalau orang yang dekat denganku adalah mahluk abadi", Felin terdiam sejenak dan melirik Paul dengan sinis,

🔶"lihat...!, Bahkan beberapa tahun sejak terahir kali bertemu, wajahmu tidak berubah sama sekali, sedang aku???!! sekarang sudah terlihat lebih tua darimu."

🔴"jadi karna itu kau mencuri buku jurnal ku?"

🔶"Sorry, aku hanya sangat penasaran saat itu, dan malah jadi hobby saat aku berusaha mencarinya"

Felin pun kemudian menceritakan pengalamannya selama 7 tahun terakhir,

setelah menemukan Hob, banyak manusia berkekuatan super mengejarnya, dan entah kenapa ia bisa selamat berkali-kali, namun satu waktu ia tertangkap dan disekap diAlfa Spatium, ia sempat dilepaskan, namun Hob diambil darinya. dia berhasil mengambilnya kembali karena bantuan seseorang dan kebetulan juga pada hari yang sama saat dia kabur semua orang entah kenapa sangat sibuk.

Orang yang membantunya kemudian menceritakan rencana Javier yang ingin mengumpulkan 8 sifat materi dunia, dan juga kata orang itu, selain Hob ada dua lagi yang perlu dicari Javier.

🔶"dua?..." mereka berdua berhenti sejenak,

🔶🔴"dua lainnya?" Pikir mereka bersamaan dan berbalik Melihat Max yang dari tadi bermain dengan Hob dilantai.

🔶"Hei Max?!, bisa kau ceritakan tentang sesuatu yang kau bilang mirip Hob tadi?"

🔵"ah maksudmu soal dia mirip geududo?"

🔶"Bukan pokemon b*jingan", Feline mengangkat tiang infusnya,

tapi Max kembali menjawab,

🔵"ah maksudmu lampu milik nenek dan boneka milik ibuku? aku membawa boneka ibuku, kalau lampu milik nenek tentu saja tinggal dirumah nenek" Max tertawa bodoh kemudian mendapat pukulan dari Feline

🔵"I'm sorry" tampak Max dan Hob berlutut seperti anak kecil didepan mereka dengan hidungnya yang mimisan.

🔴"Maksudmu boneka yang ini Max?" Paul mengangkat sesuatu dari koper yang tadi dibawah oleh Max.

Paul dan Felin berjongkok mengelilingi koper, memandangi benda yang menggantung ditangan Paul.

🔴"Ini… Cuma terlihat seperti bola pimpong, dibungkus kain putih kusam, dengan coretan spidol hitam yang berbentuk wajah".

🔶"Bajingan sialan!!!!, Bagian mana yang terlihat seperti Hob!!!?"

🔵"hah?"

🔴"Tahan dia!!!"

🔵"AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!"

Tamat!

pemeran utama terkapar dilantai karna mengerjai sahabat dan cewek yang baru ditemuinya.

=>BERSAMBUNG=>

🔵🔴

🔴 "ngomong-ngomong dimana kau menemukan Hob?" tanya Paul

🔶 Feline seketika terdiam dan mengingat kejadian memalukan saat ia mabuk dan berenang disekitaran patung Merlion, Singapura.