π΄"apa kau menggoda Felin???"
π΅"tidak!!! Aku tid..."
π΄"Jangan bohong!"
π΅"serius aku tidak melakukan apa-apa"
π΄"terus kenapa dia terlihat ingin menangis begitu?"
π΅" mungkin karna dia malu kau tiba-tiba muncul"
π΄"berarti kau benar-benar menggodanya kan?
π΅"muncul dari mana kata-kata itu?....."
πΆ"Hentikan pertengkaran kalian, aku hanya menyampaikan pesan tadi", Felin kembali saat sebelumnya dia berlari kedalam rumah.
π΄"Pesan? Pesan apa?" tanya Paul
Max melirik Felin berusaha memberi isyarat untuk tidak memberitahu paul
π΄"Hei!!! kali ini kau kedapatan menggodanya" ancam Paul melihat Max mengedipkan matanya
π΅"ku bilang aku tidak menggodanya" Max kehabisan akal untuk menjelaskan apa lagi.
Kenapa aku harus lahir dan bertemu dengan dua orang bodoh ini? Pikir Felin melihat dua orang didepannya.
πΆ"Waktu pertemuan sisa 1 bulan dari sekarang, kalian malah.. ah sudahlah" kali ini mereka berdua berhenti dengan tenang melihat Felin yang mulai stress didepan mereka berdua
π΅"Dari ceritamu kita hanya perlu mencari cara untuk berpartisipasi kan" sambung Max
π΄"tapi tidak semudah itu bodoh" timpal Paul, tatapan Paul mengisyaratkan hal lain "(takkan kuijinkan kau mendekati anakku)"
π΅"Terus maumu apa? Kita tidak memiliki undangannya, negara mana yang mau mempercayai kata-kata orang yang tiba-tiba muncul sambil ngomong 'woi pak presiden gua ikut berpartisipasi boleh dong!?', Lu pikir lagi tamasya?". "(aku juga tidak mau dengan anak yang bapaknya dirimu)" begitulah tatapan Max terlihat.
πΆ"makanya... BERHENTI MEMBERI ISYARAT YANG LAIN DALAM KATA-KATA KALIAN!!!"
BUK!!! BUK!!!
π΅π΄"siap bos....". Ucap kedua bocah itu lemas namun kompak setelah menerima pukulan.
Rencana pun mulai diatur, karna maksimal 10 orang yang berpartisipasi tiap negara, mereka harus memikirkan bagaimana cara untuk bisa terdaftar sebagai partisipan.
π΄"Sebenarnya, hampir semua Alfa yang tinggal didunia utama memiliki koneksi dengan orang dalam dipemerintahan" ucap Paul tiba-tiba
π΅πΆ"kenapa baru bilang sekarang pak tua bangsat?!!!" Max dan Felin yang baru mendengar hal itu naik pitam karna Paul baru mengatakannya.
π΄"hehe, kupikir aku sedang berbicara dengan Alfa normal lainnya" Paul mengangkat jari tengah dan jari kelingkingnya kearah Max,
π΅"oke" dibalas Max dengan jari jempol dan jari tengah yang berdiri kearah Paul.
π΄"tapi kalian sadar tidak sih? Sepertinya ada alasannya kenapa Javier membatasi undangan" sambung Paul
πΆ"setelah melihat kejadian beberapa waktu lalu, Perkiraanku, hanya orang dengan kemampuan khusus yang akan berani berpartisipasi sekarang, jadi ada kemungkinan Javier memang sengaja melakukan teror sebelumnya guna menarik perhatian Alfa bebas juga pemilik inti sifat didunia"
π΅"tapi bagaimana jika seandainya pemilik inti sifat tidak hadir?" Felin memandangi Max dengan tatapan tak percaya,
π΅"Hei!!! aku tidak sebodoh itu!!" jawab Max atas tatapan Felin
πΆ"Bukan aku yang mengatakannya" Felin mengangkat tangan dan melanjutkan sementara Max masih berusaha mencari pembenaran dari Paul
πΆ"Bagi Manusia biasa seperti ku yang memiliki inti sifat dan tau kekuatannya, itu seperti kekuatan besar yang tidak terkalahkan, mereka akan berpikir bisa melakukan apapun dengan kekuatan itu, jika yang menemukannya orang baik dia akan berpartisipasi demi melindungi orang lain, keluarga, negara, atau ungkapan naifnya berjuang demi kemanusiaan, sedangkan bila yang menemukannya orang jahat, dia akan merasa senang karna menemukan hal aneh sperti dengan inti sifat yang dimilikinya, tapi yang tidak disadari Javier adalah, inti sifat terahir malah ada pada Max yang merupakan Alfa juga"
π΅"tidakkah menurut kalian itu terdengar sangat jahat?, Karna inti sifat ada padaku, Jadi berapa banyak manusia biasa yang akan ikut berpartisipasi?"
Mereka semua terdiam mendengar Max
π΄"tidak perlu kawatir, bagi Alfa yang lain, ini juga merupakan kesempatan, seperti yang kukatakan tadi, tiap Alfa yang tersebar didunia utama pasti akan melobbi orang dalamnya dipemerintahan untuk berpartisipasi, yah meski tidak menutup kemungkinan akan tetap ada manusia biasa yang akan terlibat nantinya, tapi itu masih lebih baik dari pada harus mengulang kejadian sebulan lalu, hanya karna undangan dari Javier, banyak manusia yang tidak bersalah menjadi korban".
Mereka bertiga hampir tidak merasakan dampak dari kejadian sebulan yang lalu, mereka bertiga yang kebetulan ada di singapore saat itu, hanya menonton berita dengan aman saat kejadian hancurnya beberapa ibukota didunia sedang terjadi. karna Singapore merupakan negara kecil yang maju, seorang Alfa yang sadar akan situasi saat itu dengan cepat menghubungi pemerintah pusat sebelum undangan diterima.
π΅"Tapi tetap saja, banyak orang tak bersalah yang akan menjadi korban lagi bukan?" potong Max, menatap kosong tahu betul arti kata-kata nya sendiri, yang lainnya pun hanya terdiam dengan suasana hening itu.
π
Paul sedang sibuk mencari jaringan untuk menghubungi seseorang, sedangkan Max duduk diteras rumah bersama Felin yang menawarkan kopi hangat padanya
πΆ"Waaah padahal masih siang hari, kenapa kabut sudah banyak lagi yah?"
π΅"sangat jelas terlihat kalau kau berniat mencairkan suasana", lirik Max sambil menyeruput kopinya
πΆ"paling tidak aku sudah berusaha" Max tersenyum kecil mendengar Felin sambil menatap kosong ke depan.
π΅"Kau tahu?, Saat ibuku meninggal, Ayahku membangkitkannya, tapi itu hanya tubuh kosong tanpa hati dan fikiran, saat aku belum mengerti apa-apa, ayahku memberi ku kekuatannya sambil bertanya apakah aku ingin memiliki kekuatan sepertinya? Aku yang tak tau apa-apa saat itu malah menjawab iya, dan dalam waktu singkat ayahku terbaring, lemas, dingin dan kaku disamping ibuku" Max menghela nafas dalam sebelum melanjutkan
π΅"aku menangis sendirian sepanjang waktu namun mereka tak kunjung bangun, beberapa hari kemudian mereka membusuk, membengkak, dan mulai meleleh didepan mataku, aku yang melihat mereka seperti itu, takut dan kebingungan namun tak mau meninggalkan mereka, aku hanya mengingat kata-kata ayahku, kekuatan tidak mendatangkan kebahagiaan melainkan musuh, jangan tunjukkan kekuatanmu katanya, kebahagiaan ayahku adalah ibuku, tapi dia bahkan tidak bisa mengembalikannya dengan kekuatan", Felin hanya bisa terdiam sambil mendengarkan,
π΅"selain janji dan kata terakhir ayahku, sebenarnya ada alasan pribadi juga makanya aku menyembunyikan kekuatanku, pertama kali aku menggunakan kekuatan pemberian ayahku adalah dengan cara menyingkirkan jasad kedua orang tuaku, itulah alasan kedua aku tidak mau menggunakan kekuatanku lagi"
Felin tertunduk melihat minumannya tanpa mampu berkata-kata, tapi kemudian Max melanjutkan ceritanya dengan nada ceria,
π΅"Tidak perlu kawatir, aku baik-baik saja, tak lama setelahnya aku berlari dari rumah orang tuaku, dan tidak pernah kembali lagi, nenek yang sebulan kemudian datang, menyadari yang terjadi, dan menemukan ku dihutan dibelakang rumah, yaaaaah buah-buahan dalam hutan belakang rumahku banyak dan lumayan melimpah hahaha, jadi aku tidak akan kelaparan saat itu"
Paul berdiri dibalik dinding terdiam dengan cerita Max, ekspresi kecewa terlihat diwajahnya, ia menekan telunjuknya sangat kuat dengan kuku jari jempolnya hingga berdarah dan berbalik membuka pintu yang ada disampingnya
π΄"sudah ku duga kalian ini mencurigakan satu sama lain"
Max dan Felin memandangnya sejenak dan tertawa mendengar Paul yang tiba-tiba muncul dan mengatakan hal aneh.
π΅"Jadi bagaimana dengan urusan partisipasi?"
π΄"aku sudah menghubungi seseorang yang kukenal dipemerintahan, mereka baru menemukan 4 orang yang akan berpartisipasi"
πΆ"berarti sekarang ada tujuh dengan kita bertiga" ucap Felin
π΄"Aku tidak akan mengijikan kalian berdua untuk ikut" potong Paul dengan tegas dan wajah serius
π΅"terus yang kita bahas dari tadi untuk apa?"
π΄"Bukankah kita membahas semua itu untuk keberangkatanku?" Felin dan Max kebingungan dengan kata-kata paul
π΄ "Akan lebih baik jika kalian berdua tidak ikut berpartisipasi,
pertama, Saviel tidak akan menemukan inti sifat jika kalian tidak ikut,
kedua, kalian ingin mengandalkan kekuatan inti sifat saat tiba disana?, itu tandanya kalian mengumumkan kalau inti sifat ada pada kalian,
selain itu ketiga, Maxβ¦! bagaimana dengan kekuatanmu?" Paul tampak ragu-ragu menanyakannya karna diam-diam mendengar cerita Max tadi.
π΅"aku akan menggunakannya, tidak mungkin aku hanya berdiam saat hal seperti ini terjadi"
π΄"hmmm o okeβ¦" Paul terdengar sedikit ragu dengan jawaban Max
π΅"Tidak perlu kawatir, janjiku sudah kulaksanakan dengan baik pada ayah ku, yang jadi masalah sekarang adalah anak satu ini" Paul dan Max melihat Felin bersamaan, karna Felin lebih pendek dari mereka berdua, ia terlihat seperti anak yang berusaha meyakinkan dua orang tuanya untuk ikut.
π΅"aku bisa membawa Hob bersamaku" sambung Max cepat dengan yakin
π΄"kenapa kita harus membawa 3 sifatnya?"
π΅"justru lebih tidak aman jika kita meninggalkannya, dengan keadaan saat ini"
πΆ"Hei lihat aku" Felin melompat-lompat mengelilingi mereka berdua, "itu tidak adil, pleaaaase, aku ikuuut!" Felin memohon dengan muka melasnya
π΄"hmmm sepertinya Itu pilihan yang bagus Max" dukung Paul
πΆ"Ayolah, aku yakin aku akan berguna, pemerintah juga baru menemukan 4 orang sekarang, ayolah?, aku ikut oke oke?"
π΄"aku tidak yakin kau akan berguna" jawab Paul mempertimbangkan
π΅"Aku setuju" Max tersenyum nakal melihat Felin yang memohon kepada mereka berdua
πΆ"Ayolah aku ikut yah? AYAH!?" tanya Felin dengan wajah imut
π΄π΅"UUUEeRRRGGGHH" entah kenapa Max dan Paul merasa aneh dengan kalimat Felin yang terahir
π΅"Hei urus anakmu, aku merasa aneh melihat dia yang lebih tua memanggilmu ayah"
π΄"jangan menyuruhku, aku juga tidak terbiasa dengan itu"
πΆ"jadi aku ikut yah Ayah?, Paman?"
TENGGGGG sebuah lonceng besar terdengar dikepala Max
π΅"Maaf, tapi kita itu seumuran, meski aku teman ayahmu, tapi paman? Waaaah, benar-benar, waaahh!!!" Max bolak balik ditempatnya tidak percaya dengan yang dikatakan Felin yang hanya tersenyum melihatnya.
2 minggu sebelum waktu berkumpul
πΆ"nenek kami pamit yaaaah" teriak Felin dari pinggir jalan bersama Paul yang menunduk hormat
π΅"Nek, saya pamit" Max memberi salam memeluk neneknya yang bertubuh kecil.
"iya iya, nenek tidak tau apa yang akan kalian lakukan, tapi hati-hati yah, jaga Igy dan Rumy, juga teman-temanmu!?"
π΅"Iya nek, saya pergi dulu"
Max berjalan menjauh dari rumah, menemui paul dan Felin sambil berkata "ayo kita berangkat"
πΆπ΄"cepetan!!" jawab ayah dan anak itu bersamaan,
Dengan percaya diri mereka bertiga tersenyum yakin, memantapkan tekad, dan berjalan lurus ketepi jalan dengan penuh percaya diri
πΆ"ngomong-ngomong kita mau naik apa kekota?" tanya Felin membuyarkan penampilan keren mereka yang berjalan menjauhi rumah.
π΅"tidak perlu kawatir, nenek sudah memesan kendaraan untuk kita" jawab Max yakin dan penuh percaya diri
Beberapa saat kemudian
πΆ"hooooo?!, jadi ini yang dimaksud memesan kendaraan ditempatmu?"
Mereka bertiga duduk meringkuk dibak belakang mobil pik up, dengan sayuran dan beberapa ayam dalam kurungan disekeliling mereka.
"β¦."
Suasana yang suram dipagi hari
=>To Be Continued=>
π΅π΄
πΈ"Kudengar ada 3 orang lagi yang akan menyusul"
πΉ"Bukankah waktunya tinggal 2 minggu lagi?"
πΈ"bagaimana mungkin mereka belum hadir saat hal seperti ini terjadi?!!"
πΉ"Siapa sih mereka?"
πΈ"kudengar salah satunya adalah Alfa Eternal"
πΉ"aaaaa?! Maksudmu salah satu Alfa Absolute yang tidak berguna itu?" cakap 2 orang pria didepan wanita tentara yang memperhatikan mereka dengan tajam
πΊ"aku ingin pulang" ucap pria lainnya yg berdiri dipojokan