Saat itulah dia mengerti bahwa dia sedang bertemu dengan sosok yang sangat agung bahkan suasana di sana pun sangat khidmat tanpa ada yang membuat suara sedikit pun.
Dia samar - samar merasakan bahwa ada seorang pria agung di depannya yang menggunakan mahkota kekaisaran barat. Dia berpikir mungkin dia bertemu tuhan tapi selalu ada perasaan menyangkal bahwa itu bukan tuhan tapi itu adalah manusia.
Saat dia membuka matanya perasaan khidmat itu hilang, digantikan dengan dua wajah seorang pria dan seorang wanita paruh baya tanpa harus ditanyakan sudah pasti mereka adalah pasangan yang serasi pria yang tampan dan wanita yang sangat cantik.
Pria tinggi berambut hitam dengan muka penuh dengan senyum yang lebar seperti orang bahagia memiliki muka yang tampan hidung yang mancung dan sebuah janggut yang membuatnya seperti seorang veteran medan perang.
Dan ada seorang wanita yang memiliki wajah yang sangat cantik seperti dewi yang selalu ada di komik berwajah putih dengan mulut yang tipis tanpa make up, dari expresinya dia seperti habis melahirkan dan senyumnya itu aku yakin bahwa senyumannya dapat membuat sebuah Negara runtuh.
Yodha melihat muka mereka dan mereka juga melihat yodha tapi ada expresi aneh di wajah pria dan wanita itu, yang di sebabkan tidak keluarnya suara menangis bayi yang mereka tunggu mereka bahkan berpikir bahwa anaknya bisu yang membuat wajah keduanya penuh dengan keputusasaan.
Yodha juga melihat pria dan wanita itu dengan sangat aneh dia selalu berpikir kenapa dia bisa ada disini, bukankah tadi aku sudah mati? Kenapa aku bisa ada disini?
Walau begitu dia hanya bisa berkata dalam hati karna sekuat apapun dia mencoba mengeluarkan suara selalu keluar suara aneh yang tidak dapat dimengerti.
Bahkan saat pria dan wanita itu berbicara dia tidak dapat mengerti apa yang mereka bicarakan, bahasa apa ini bukankah aku memahami 7.000 bahasa yang ada di bumi kenapa aku tidak bisa memahami bahasa mereka apa yang terjadi disini Yodha selalu merasa bahwa mungkin dia sudah tidak berada di planet bumi.
Beberapa bulan berlalu saat ini Yodha sudah tinggal di planet bernama shener dia tidak tau ada di galaksi mana planet ini tapi yang sekarang dia tau bahwa pria dan wanita itu adalah orang tuanya, Yodha tidak berharap bahwa dia akan memiliki hiduo yang baru dengan ingatan yang lama tetap ada sehingga dia bisa berjalan saat baru berumur 2 bulan.
Saat ini dia sudah berumur 4 bulan dia bahkan sudah bisa menulis dan membaca walaupun dia masih sedikit tidak faham dengan bahasa di dunia ini yang sepertinya berada di zaman kerajaan seperti jaman pertengahan tetapi sayangnya mereka masih menggunakan peralatan yang terbuat dari batu bahkan rumahpun hanya dibuat dari batu-batu yang ditumpuk lalu di tutupi oleh daun.
Saat ini Yodha ingin menjelajah dan menyebarkannya ilmu modern ke seluruh dunia, dia bahkan sudah memberi tau cara membuat garam karna harga garam sangat mahal di dunia ini oleh karna itu dia ingin membuat tambang garamnya sendiri dan untungnya 10 mil dari desa tempat dia berada, ada sebuah pantai yang sangat cocok untuk dijadikan tempat produksi garam dan pelabuhan, tapi pada saat ini laut masih menjadi tempat yang sangat berbahaya untuk manusia karna masih banyak monster di dalamnya.
Jangankan laut bahkan di darat pun banyak monster mosnter seperti legenda bahkan naga pun ada didunia ini, hewan didunia ini sangat berbahaya bahkan ukurannya pun beberapa kali lipat dari bumi, kelinci disinipun memiliki tinggi 100cm dan berat 40kg ini membuat Yodha berpikir bahwa dunia yang dia tempati saat ini sangat berbahaya.
Beberapa bulan telah berlalu sekarang Yodha sudah berusia 2 tahun saat ini dia sudah diperbolehkan untuk berjalan jalan dan bermain di sekitaran desa, walaupun sudah berpindah dunia sifat dinginnya masih melekat dalam diei Yodha dia bahkan tidak memiliki teman satupun di desanya yang menyebabkan dia selalu di kucilkan oleh teman-teman sebayanya, walupun begitu selalu ada seorang gadis yang berumur 2 bulan lebih tua darinya yang selalu mengikuti kemanapun dia pergi bahkan orang tuanya pun bingung harus melakukan apa padanya, oleh karna itu dia dititipkan pada Yodha agar setidaknya dia bisa mengajari gadis bernama dinda itu untuk membaca dan menulis.
Dinda memiliki mata biru yang cerah dengan rambut merah menyala seperti api yang berkobar sangat tidak cocok dengan sifatnya yang pemalu kemanapun dia pergi dia selalu ingin di temani oleh Yodha karna hanya dia yang membuat dia merasa aman dan nyaman bahkan orang tuannya pun tidak dapan memberikan perasaan itu padanya.
Walau Yodha selalu dingin dan mengacuhkannya Dinda selalu mencoba untuk mendekat dengannya karna dia merasa aman bersamanya, itu membuat seorang Yodha yang dingin menjadi sedikit melembut karna ia merasakan bahagianya memiliki teman untuk pertama kalinya.
Perasaan memiliki teman untuk berbicara untuk pertama kalinya membuat Yodha sedikit malu, dia selalu kaku saat mencoba untuk mengobrol dengan Dinda yang membuat Dinda selalu tertawa karna kekakuannya itu.
Mereka selalu bersama hingga Yodhapun mengajarinya sebuah seni bela diri dari bumi yang sangat cocok untuk pertahan diri seorang wanita untuk saat-saat genting jurus yang ia namakan sebagai jurus Penghancur Biji.
Saat Dinda sesang belajar jurus itu yodha selalu belajar berpedang walau hanya menggunakan pedang dari kayu ia selalu merasa bahwa dirinya dapat mengalahkan seluar ksatria di dunia.
Saat umur Yodha 3 tahun dia sudah bisa membunuh babi hutan sendirian dan saat itulah julukan pendekar cilik di tempatkan padanya bahkan para orang tua di daerahnya selalu menjadikannya contoh untuk anak anaknya.
Karna itulah dia dibenci oleh anak-anak di desa mereka bahkan selalu mengganggu Yodha dan Dinda saat berlatih bahkan suatu hari Dinda pernah di pukuli oleh anak perempuan didesa.
Saat itu Yodha sangat marah ia bahkan berjanji bahwa dia akan menyiksa semua anak yang melakukan itu pada Dinda dia merasa bahwa teman yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri dipukuli, jika ia bahkan tidak bisa membalasnya apa mungkin dia bisa menjadi seorang ksatria.
Akhirnya tragedi itupun terjadi pada saat itu saat sedang malam bulan pertama beberapa minggu setelah Dinda dipukuli saat itulah dia melakukan nya.