Chereads / The Great Lord Yodha / Chapter 7 - Kaisar Masa Depan

Chapter 7 - Kaisar Masa Depan

Melihat Yodha yang mengeluarkan aura pembunuh dari tubuhnya membuat Paman Niu berpikir bahwa dia sedang bertarung dengan ksatria yang sudah melalui banyak medan perang, aura yang keluar dari tubuh Yodha tidak dapat dimiliki hanya dari beberapa medan perang, aura itu mungkin aura yang didapat setelah membunuh lebih dari beberapa ratus ribu tidakkk mungkin dia sudah membunuh lebih dari sejuta orang dimedan perang.

Tetapi paman Niu yang mengetahui umur Yodha yang sebenarnya merasa semakin tidak mungkin untuk memikirkan Yodha membunuh lebih dari sejuta orang dengan usianya yang baru berusia empat tahun.

Menerima tatapan sengit Yodha membuat bulu kuduk paman Niu yang seorang mantan ksatria kerajaan mundur beberapa langkah tanpa sadar.

"Si... Siapa kau sebenarnya?" walau paman Niu tau identitas Yodha dia masih merasa bahwa yang dia hadapi saat ini pasti bukanlah Yodha.

Yodha yang kehilangan kesadarannya berjalan ke arah paman Niu langkah demi langkah.

Paman Niu yang merasakan tekanan yang berat dari setiap langkah yang Yodha lewati, ditambah dengan perasaan bahwa ada belati di lehernya membuat paman Niu tidak bisa bergerak sama sekali dan akhirnya jatuh pingsan karna tekanan yang sangat kuat dari Yodha.

Pasukan pemburu yang lainnya bahkan sudah pingsan saat tekanan itu dikeluarkan, mereka tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Paman Niu yang seorang mantan ksatria kerajaan.

Yodha yang akhirnya sadar terkejut saat dia melihat semua dari tim pemburu sudah pingsan dengan wajah pucat seperti orang mati.

Saat dia melakukan cek pada tubuh yang lain dia menghela nafas lega karna mereka masih bernafas, karena jika mereka mati sekarang maka itu akan membuat dirinya kesulitan untuk melaporkan kejadian ini.

Yang mungkin saja akan membuatnya di usir dari desa dan yang lebih parahnya lagi mungkin dia akan di hukum mati oleh keluarga mereka.

Setelah diputuskan bahwa dia akan menunggu mereka sadar, Yodha berburu sendirian di tengah hutan untuk memenuhi kebutuhan daging di desa karna sebentar lagi akan musim dingin, desa harus menyiapkan persediaan makanan untuk semua orang.

Musim dingin di dunia ini sangat lah sulit karna rumah mereka hanya terbuat dari batu tanpa alas yang membuat seluruh ruangan menjadi dingin sehingga badan mereka kedinginan walaupun mereka berada di rumah.

Saat matahari terbenam dengan cahaya emas yang menyala semua tim pemburu terbangun satu persatu dan alangkah terkejutnya mereka saat melihat Yodha yang berdiri membelakangi cahaya matahari terbenam, didepannya ada banyak tubuh hewan yang telah mati.

Melihat pemandangan mengejutkan itu mereka segera menyingkirkan pikiran mereka terhadap hewan-hewan itu dan terfokus pada sosok Yodha yang diselimuti cahaya keemasan matahari terbenam yang membuatnya terlihat seperti seorang kaisar.

Semua orang disana menunduk secara alami, mereka memiliki sebuah keinginan untuk bersujud tetapi masih dihentikan oleh kesadaran mereka.

Paman Niu yang seorang mantan ksatria kerajaan melihat pemandangan ini merasa bahwa yang didepannya bukan lah seorang anak kecil tetapi sosok Rajanya yang berkuasa di seluruh negeri.

Setelah cahaya matahari terbenam hilang mereka masih tidak bergerak sedikitpun karna mereka sedang menunggu sosok didepan mereka untuk bergerak lebih dulu.

Yodha yang sedang melihat matahari terbenam teringat kembali saat dia berada di bumi, saat dia sedang berjalan pulang ke rumah.

Memikirkan itu Yodha merasa bahwa hidupnya saat itu sangat lah tidak menarik itu terlihat sangat membosankan, dia hanya tidak bisa membayangkan bahwa dulu dirinya menjalani kehidupan dengan sangat membosankan.

Setelah matahari terbenam selesai Yodha melihat ke belakang dan betapa bingungnya dia melihat bahwa para pemburu melihat dia dengan tatapan menyembah.

Melihat suasana aneh ini Yodha berpura-pura batuk untuk mencairkan suasana, "ehem, semuanya apa yang kalian lakukan?."

Yodha segera berjalan ke depan tumpukan hewan sambil bertanya dengan ringan kepada mereka.

Mendengar ini para pemburu yang menundukkan kepalanya mulai sadar satu persatu, dalam keadaan bingung ini Paman Niu berkata kepada yang lainnya untuk segera mengangkut mayat hewan ke desa.

"ayo semuanya mari kita angkut semua hewan ini ke desa untuk anak dan istri kita!" paman Niu yang sudah terbiasa memimpin pasukan meneriakan slogan khasnya untuk menyemangati semuanya.

Melihat metode paman Niu untuk mengerahkan semangat semua orang membuat Yodha mengaguminya, wajar saja karna dia bermimpi untuk menjadi seorang ksatria yang memimpin pasukan dimedan perang.

Untuk mengangkut kembali semua hewan ke desa dibutuhkan waktu lebih dari tiga jam dan hutan sudah sangat gelap hanya di sinari cahaya bulan yang tertutupi dedaunan hingga membuat hutan gelap gulita.

Terpaksa tim pemburu hanya harus tidur di hutan karna jika dilanjutkan mungkin akan membuat semuanya tersesat didalam hutan.

Dengan pembagian waktu tidur yang di usulkan oleh Yodha semua orang mulai beristirahat dan dua orang bersiap untuk menjaga semua orang sesuai yang disepakati.

Dua orang yang berjaga adalah dua pria berusia duapuluh lima tahunan mereka adalah saudara kembar bernama Mike dan Jack.

Mike yang membawa pedang dan Jike yang membawa tombak berdiri berdampingan sambil melihat penduduk yang lain tertidur.

"hey Jack entah kenapa setiap aku melihat mereka tidur nyenyak membuatku mengantuk." Mike berkata kepada Jack yang sedang fokus berjaga untuk setidaknya membuat dia tidak terlalu bosan.

"Kau harus fokus untuk berjaga, kita tidak boleh mengecewakan teman kita." jawab Jack dengan expresi dingin di wajahnya berbeda dengan Mike, Jake adalah orang yang sangat fokus jika sedang melakukan suatu hal yang dipercayakan padanya.

"astaga kau ini terlalu fokus Jack, tenang saja mungkin hutan ini tidak seberbahaya yang kita duga." melihat Jack yang fokus terhadap tugasnya membuat Mike semakin ingin mengganggu konsentrasinya.

Angin malam yang berhembus membuat rambut Merah Jack bergelombang tertiup angin malam yang dingin, Jack yang diganggu oleh adiknya Mike akhirnya membuat konsentrasi nya hilang dan akhirnya menyerah untuk selalu fokus dan mengobrol dengan Mike.

"hahaha.... Akhirnya kau menyerah juga Jack, sudah ku bilang bukan aku ini sangat hebat jika berurusan denganmu." melihat Jack sudah menyerah untuk fokus kepada penjagaan nya membuat Mike mengangkat dagu nya tinggi-tinggi

Saat mereka sedang berbincang mereka tidak menyadari bahwa dalam radius beberapa ratus meter dari tempatnya ada segerombolan serigala yang pandai mengendap datang menghampiri mereka.

Jack dan Mike yang tidak menyadari adanya keanehan hanya terus berbincang dan tertawa membicarakan masa kecil mereka yang sangat memalukan.

Angin malam yang dingin dengan suara daun yang bergesekan membuat para serigala yang datang tidak di temukan oleh Mike dan Jack.

Saat itulah terdengar lolongan serigala di ikuti oleh kemunculan beberapa puluh serigala mengelilingi tempat para penduduk desa tertidur.

Saat itu Jack dan Mike menyadari ada keanehan dihutan saat dia melempar batu ke semak muncul seekor serigala yang menerkam ke arah mereka.

"ADA SERIGALAAA!!!"

teriakan Mike membuat semua orang bangun tetapi saat mereka sadar mereka dikejutkan oleh kumpulan serigala yang mengepung mereka.