Hujan terasa begitu lama, air nya terus menetes.
Awan gelap matahari tertutup olehnya, dingin...! Aku begitu enggan beranjak dari tempat tidur, berselimutkan kain tebal, aku dan ia tak ingin beranjak dari tempat tidur ini, dengan dirinya yang terus memeluk ku, aku... maksud nya tubuhku kini menjadi hangat, suara dengkurannya membuat ku tak bisa untuk memejamkan mata, oh iya semenjak ia koma beberapa waktu yang lalu, aku tak menyuruhnya untuk ke kantor lagi, semua pekerjaannya kami serahkan ke abang ipar, semenjak ia koma sebenarnya abang ipar lah yang mengurusi pekerjaannya jadi aku yakin ini tak akan menjadi masalah, toh abang ipar juga sangat tegas dalam hal yang menyangkut pekerjaan, waktu itu aku pernah melihat ia memarahi karyawan yang teledor akan pekerjaannya, ia tak seperti pak guru yang selalu lemah lembut, dan ia tak ingin karyawan melakukan pekerjaan yang melewati jam operasional kerja, maka dari itu atas pertimbangan itu ia diperkerjakan dikantor pak guru.
Kak ku juga sekarang menjadi dosen di universitas, apa yang ia cita-citakan menjadi kenyataan, tapi toh ia orang yang pintar bahkan lebih pintar dari diriku, apa mungkin kami ditakdirkan menjadi orang pintar dan menikah dengan orang yang pintar juga?
Eitsss...
Itu anggapan yang salah, kepintaran itu bukanlah bakat alami namun ia adalah asil dari perjuangan keras yang dilalui oleh seseorang.
Tak ada manusia bodoh yang ada manusia malas kata orang sih begitu, hehehehe...
Ayah ku tak lah pintar dan juga ibuku, bahkan kata ayahku ia beberapa kali tak naik kelas, dan ibuku berhenti sekolah saat semester awal sekolah menengah pertama.
Tapi karena itu pula ayah dan ibuku menyuruh agar kami tak mengikuti jejak mereka berdua, mereka berdua pernah berkata, "apa yang baik dari kami kalian ambillah dan tirulah, tapi apa yang buruk dari kami kalian buang dan jangan kalian tirukan yang buruk dari kami itu."
Aku rasa semua orang tua didunia ini menginginkan anaknya melakukan hal yang baik, tak terkecuali orang tua... pencuri, bandar narkoba dan yang lain menyangkut keburukan. Karena mereka tak mau anak nya mengikuti jejak buruk mereka. Siapa pun itu, aku yakin.
Karena di setiap kegelapan masih ada seberkas cahaya walaupun itu sangat kecil dan tak mampu menerangi kegelapan itu sendiri.
Begitu juga sebaliknya, di setiap cahaya terang pasti ada titik gelap.
Kalian ingin contoh?
coba kalian lihat lampu saat masih menyala, adakah sebuah titik gelap dilampu itu?
Orang-orang terlahir ke dunia ini pasti awalnya baik, pernah kalian melihat bayi pas lahir tiba-tiba menteng pisau dan membunuh perawat yang telah membantu ibunya untuk melahirkan?
Aku rasa itu seperti sebuah cerita khayalan saja, yang membuat mereka jahat adalah faktor lingkungan yang dinama mereka tinggal.
"sayang..."
Sepertinya aku cukup jengkel saat ia berucap manja seperti itu, rasanya ingin aku memukulnya atau pun menyumpal mulutnya itu, tapi kadang tingkah itu juga membuatku merasa senang.
Tapi aku juga cukup menyesal karena telah melarangnya untuk tak lagi pergi ke kantor.
Karena ia maksudku saat ia berada dirumah ini.
Rumah menjadi berantakan seperti kapal pecah, atau sifat menjengkelnya itu yang membuatku menahan gejolak emosi.
Tapi ini lah sifat nya yang aku inginkan darinya.