Al POV
Setelah acara akad semua tamu kini bersiap menuju ke hotel milik papanya Kayla tempat resepsi akan dilaksanakan.
Aku masih berdiri di tempat akad tadi dilaksanakan. Netra ku menyapu keseluruh ruangan mencari sosok yang sejak sejak tib disini berpisah denganku.
"Al ayo semuanya udah ada di mobil"kata seorang wanita yang memiliki wajah kebule-bulean.
Dia Alexa albert algeral kakak keduaku yang sekarang sudah di karuni seorang putra tampan yang masih berumur 7 bulan, Alex argali Angelo. Kakak keduaku itu saat ini menetap di Canada, bersama suaminya dan anak nya itu.
Aku menganggukkan kepalaku karna pikirku Aisy sudah ada di mobil bersama keluarga ku yang lain. Tentang keluarga Aisy, tidak ada yang mengetahuinya kalau anak kesayangannya aku madu,ini permintaan dari istriku sendiri karna takut ayah dan bundanya nanti akan kecewa padanya dan juga.....marah padaku.
Aku mengikuti langkah kaki kakakku itu menuju mobil yang sudah disiapkan,tapi ketika aku melihat punggung Aisy yang membalakangi pintu yang menyatukan rumah dengan kolam renang itu,aku menghentikan langkahku dan menatap lamat-lamat punggung tersebut. Meyakini pada diriku bahwa itu adalah Aisy. Merasa yakin bahwa itu Aisy, aku berjalan kearahnya yang tengah duduk berhadapan dengan ....kak farel.
"Aisy kita udah mau berangkat."ujar ku membuat aisy langsung menatapku dengan mata yang di penuhi air mata dan jangan lupakan kakakku farel yang juga menatapku tatapan yang beda dengan tatapan Aisy. Kak farel menatapku dengan tatapan tajam.
"Eh Al aku kira kamu jalan di belakang aku ternyata kamu disini."kata kak Alexa yang menghampiriku. Ia berjalan mendekat padaku yang kebetulan sudah berdiri di hadpaan Aisy dan Farel.
"Aisy nggak bisa ikut ke acara resepsi Lo!"bukan Aisy yang mengatakan hal itu melainkan kak farel.
Aku langsung mamandang intens aisy yang tengah memandang kursi yang diduduki kak farel di depannya.
"Kamu harus ikut Aisy!"ujar ku mengambil tangannya dan hendak membantunya berdiri,tapi kak farel langsung menarik tangan Aisy. Membuatku menatap tajam kearahnya.
Aku menatap tajam kak farel mengisyaratkan untuk melepas pegangannya dari tangan istriku. Yangg kulihat Aisy tidak menolak pegangan kak farel di tangannya.
"You are crazy!, you want to invite your wife to your wedding reception?" (Lo gila!, Lo mau mengundang istri lo ke resepsi pernikahan Lo?) Tanya Kak Farel menatap tak percaya padaku.
Apa salah ku disini?, Aku hanya ingin mengajak istriku ini agar selalu berada di dalam jangkuanku. Katakanlah diriku possessive terhadapnya. Karena aku tau betul, ketika Aisy berada di radius 100 m jauh dariku. Maka lakihlaki lain akan mencoba mendekatinya.
Memang nya aku salah mengajak istriku ini ke acara resepsi pernikahan dengan Kayla??
"what do you mean?" (maksud lo apa?)
"Lo pikir istri Lo nggak sakit hati liat suaminya menikah lagi dihadapannya?"ucapan kak farel menohok hatiku.
Apa Aisy sakit hati karena pernikahan ini?, Seingatnya Aisy sudhs menyetujui hal ini. Dan dia sendiri yang mengatakan kepasaku, bahwa ia menyetujui pernikahanku dan Kayla di selenggarakan.
"Maaf kak aku nggak bisa ikut kakak,lebih baik aku pulang kerumah kita."kata aisy dan langsung berlalu dari hadapanku, dan kulihat kak Farel mengejarnya. Saat aku juga ingin mengejarnya kak Alexa menghentikan ku.
Tangannya menggenggam tangan ku, menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Oke,aku paham sekarang. Kakakku juga merupakan dalang terjadinya pernikahanku denga Kayla ini, mengapa aku bisa mengetahuinya?. Karena, memang dari dulu Kak Alexa tidak terlalu menyukai Aisy. Dan sampai sekarang pun hubungan komunikasi antara keduanya, sangat buruk..
Bukan Aisy yang membuatnya buruk, tapi kak Alexa. Kak Alexa yang selalu memilih memgacuhkan atau menjawab singkat setiap ucapan Aisy membuat banyak orang dapat menilai hal tiu dari sikapnya, bahwa kak Alexa tak terlalu emnyukai Aisy.
"Al acaranya udah mau dimulai!"ujar Alexa,seperti tak mempunyai perasaan saja sebagai kaum wanita. Bukannya menenangkan aisy dia malah mengajak ku agar cepat-cepat pergi menjauh dai istri pertamaku.
"Maaf Aisy."gumam Alexa lirih tak ada siapapun yang dapat mendengarnya.
__________
Author pov
Acara resepsi pernikahan Kayla dan Al berjalan dengan sempurna, semua para undangan yang siundsng rata-rata ikut menghadiri acara tersebut. Acara tersebut bersifs privat, dimana hanya Keluarga dekat dari kedua mempelai pengantin. Beberapa peinggo perusahaan yang bekerja sama dengan perusshsn kedua belah pihak keluarga.
Dan tentunya tak ada perwakilan dari perusahaan Yoshidah yang datang. Walaupun perusahaan tersbeur merupakan, perusahaan terkaya pertama di dunia dan juga bekerja sama dengan perusahaan Alexander. Tapi kedua belah pihak keluarga penganrun memutuskan untuk tidak mengundang perwakilan perusahaan tersebut. Sama saja cara bangkrut jika mereka melakukan hal itu, karena perusahaan milik geral saat ini hanya bergsnung pada perusahaan Alexander. Sedangkan perusahaan Alexander, memang dari dulu selalu bergantung pada perusahaan Yoshidah.
Dan diatas panggung lah Al dan Kayla tengah di pajang bak lukisan. Walau bukan kali pertama Al,berada di atas panggung sebagai pengganti. Tapi,jujur ada sedikit bahagia dihari Al. Dan Al pun tak tau arti bahagia tersebut.
Bisa jadi ia bahagia,karena merasa lega. Maslaah perusahaannya sudah ia tuntaskan. Bisa jadi juga ia bahagia karena menikah dengan Kayla.
"we can rest?" (Kita bisa beristirahat?) tanya Kayla kepada salah satu pelayan yang mengantarkannya minuman yang ia pesan.
Kayla memang bukan orang asli Indonesia,Kayla lahir di Inggris dan tinggal disana. Karena memang perusahaan milik papanya selama ini berpusat, di Inggris.
Dan Kayla juga belum terlalu paham berbahasa Indonesia, walau ia mahir sedikit-sedikit.
" Yes Mrs. Mr. Husain told you and Mr. Al to rest in the hotel room "(Ya Mrs., Mr. Husain memberi tahu Anda dan Tuan AL untuk beristirahat di kamar hotel) yang di temani Kayla bercakap merupakan penduduk asli Inggris yang papanya Kayla pekerjakan di hotelnya yang ada di Indonesia.
Kayla pun menggandeng tangan Al menuju kamar yang di tunjukkan oleh pelayan tadi.
_______
Malam hari pun tiba setelah berganti pakaian beberapa kali, akhirnya acara pemajangan lukisan telah usai. Dann sekarang kedua pengantin baru, yang baru saja menikah itu tengah bersantai di dalam kamar hotel yang sudah disiapkan untuk keduanya.
Dengan aktifitas Yang berbeda, Al sedang sibuk menelfon seseorang di hpnya. Sedangkan Kayla sedari tadi menatap pria yang pernah menjadi kekasih nya itu dengan seksama.
"who you are calling?" (siapa yang kamu hubungi?) tanya Kayla penasaran karna sedari tadi suaminya itu terlihat khawatir.
"Aisy,"ujar Al tanpa menatap istri keduanya itu.
"Aisy? Who?" (Aisy?siapa?) tanya Kayla.
Kayla memang mengetahui kalau suaminya ini sudah memiliki istri bahkan akan menjadi seorang Ayah, tetapi ia tidak mengetahui nama istri pertama suaminya itu.
Dengan datar Al menjawab"My wife." (Istriku)
Kayla menganggukkan kepalanya mengerti. Ia akan memberi sedikit Al frivasi untuk beberapa saat.
"She's why?" (Dia kenapa?)
Tak ada jawaban dari Al yang masih fokus kepada hpnya untuk menghubungi istrinya itu yang sejak tadi tak bisa di hubungi.
"She's angry?" (Dia marah?)
Al masih enggan untuk menjawab pertanyaan unfaedah yang di pertanyakan oleh Kayla.
Bak orang yang pantang menyerah, Kayla lagi-lagi melayangkan pertanyaan pada Al.
"She's didn't come?" (Dia tidak datang?)
Kayla tak lelah terus bertanya kepada Al yang terus mengacuhkannya.
Hingga Al menatapnya tajam.
"He did not agree on this marriage," (Dia tidak menyetujui pernikahan ini) ujar Al dengan tajam.
"Why?" (Mengapa?)
"stop asking me!" (Berhentilah bertanya padaku!)
Kayla pun menurut dan tidak bertanya lagi kepada Al. Ada sedikit rasa sakit hati yang ia rasakan saat Al, membentaknya tadi. Tapi, dia lebih memilih. Toh, dia tak ingin terjadi masalah di awal pernikahannya.
Merasa bosan Kayla akhrinya berjalan keluar dari kamar hotel,dan Al pun tidak ingin tau dia mau kemana.
Al masih sibuk menelfon istrinya itu yang tak mengangkat telfonnya sedari tadi. Harap-harap dari sekian bangan chat dan telfon yang lakukan, Istrinya yang satu itu akan menelfonnya kembali.
Al menghembuskan nafasnya kasar ketika lagi-lagi telfonnya tidak di angkat oleh aisy.
_______
Sudah 2 jam berlalu dan sekarang tepat nya jam dua belas lewat empat puluh lima menit, Al masih terjaga dari tidurnya masih berusaha menghubungi istrinya.
Ceklek
Suara kenop pintu terbuka membuat Al mengalihkan tatapannya dari hp ke pintu yang menampakkan seorang perempuan dengan rambut pirang dan bola mata biru itu berjalan kearahnya.
"Kayla...."Al langsung membantu Kayla berjalan dan membantu nya berbaring di atas kasur.
"You why .... you GET DRUNK!" (kamu kenapa .... Kamu mabuk) tanya Al ketika menghirup nafas Kayla yang berbau alkohol.
"yes, I'm drunk because of you." (Ya, saya mabuk karena kamu)
"Sorry,"ujar Al pelan.
Kayla menatap Al dan mengangguk. "Okay, but with one condition." (Oke, tetapi dengan satu syarat)
Al menatap Kayla, seolah ia dapat mencari maksud ucapan yang, tadi perempuan di hadapannya itu katakan.
"terms?" (Syarat?) Tanya Al mengerutkan keningnya.
Kayla mengangguk dan perlahan melepas pakaian yang ia kenakan.
"have me completely." (miliki aku seutuhnya)
Al menatap Kayla,dan ia sebagai lelaki normal pun tergiur melihat tubuh Kayla. Dan akhirnya malam pertama yang biasanya pengantin baru lakukan dilakukan juga oleh pengantin baru Kayla dan Al.
Toh,keduanya sudah memiliki hubungan sah di mata agama dan negara.
____________