Chereads / Suffering and sadnees aisy / Chapter 4 - Chapter 3

Chapter 4 - Chapter 3

Author pov

Matahari tanpa meminta izin masuk kedalam kamar hotel milik pengantin baru yang memang sengaja tak menutup gorden kamarnya.

Dikamar tersebut terdapat sepasang manusia yang masih lelap di alam tidurnya dalam keadaan saling berpelukan.

Perlahan mata salah satu dari kedua manusia itu terbuka dan tersenyum manis melihat pria yang sudah menjadi suaminya secara utuh itu tengah terlelap dalam tidurnya.

Jangan tanyakan apakah keduanya sudah menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat subuh.

Memang keduanya tidak mengerjakan kewajiban yang satu itu,karna Kayla yang memang tak pernah menunaikan sholat kecuali sholat hari lebaran atau tarwih,dan Al yang tak biasa bangun subuh untuk menunaikan sholat subuh jika tidak ada yang membangunkannya.

"hey wake up," (hey,bangun)ujar kayla sambil menggitang-goyangkan Al yang tertidur pulas di sampingnya.

"Hmmm."

"Wake up,You don't want to have breakfast." (bangun,kau tidak ingin sarapan"

Kayla yang lelah pun akhirnya mandi terlebih dahulu dan akan mencoba membangunkan Al ketika ia selesai mandi.

________

"Hah,kok gue jadi kayak gini!"tanya Al kepada dirinya sendiri dan fikirannya pun kembali mengingat kejadian tadi malam dimana ia sudah menjadikan Kayla menjadi istri seutuhnya.

Ia terkejut begitu terbangun, menfapsti dirinya yang di tertidur dengan tanpa sehelai benang pun yang membungkus tubuhnya. Kilas memori yang terjadi semalam pun, berdatangan menghampirinya. Membuatnya meringis pelan.

"Bego,gimana kalau dia hamil"entah Al ini sudah gila atau tidak,ia malah memukul kepalanya.

Seolah mengarahkan kesalahannya lewat pukulannya itu. Ia benar-benar tak sadar karena sudah di Kabuto oleh nafsu tadi malam. Siapa yang bisa menolak jika perempuan seperti Kayla, menawarkan dirinya langsung padanya.

Al mencoba menyibak selimut yang ada di sampingnya.

Tak ada darah. Membuatnya menghela nafas berat, jujur ia sudah mengetahui fakta. Bahwa perempuan yang ia nikahi ini memang sudah tak perawan seperti perempuan yang belum menikah kebanyakan.

Ada rasa kecewa yang menyelimuti hati Al. Lantaran dia bukan yang pertama untuk istrinya itu,walau ia sadar Kayla juga bukan yang pertama bagi dirinya.

Ceklek

Kayla yang baru saja keluar dari kamar mandi menatap Al yang tengah menatap kosong ke samping tempat tidurnya,dan dengan masih mengenakan handuk ia berlari kearah Al "what are you doing?" (apa yang kau lakukan?)

Al menatap Kayla sebentar dan langsung mengalihkan tatapannya. Rasa aneh tiba-tiba menjalar ditubuhnya, begitu mendapati perempuan lain berpenampilan seksi selain Aisy dihadapannya.

"I want to take a shower," (aku ingin mandi,) setelah itu al pun berlalu dari atas kasur yang ia tempati tidur dengan memegang selimut untuk menutupi tubuhnya.

Sekitar 30 menit berada di kamar mandi akhirnya Al keluar dengan menggunakan baju koas berwarna hitam dan celana yang senada dengan bajunya.

Baju yang ia kenakan ialah baju yang ia beli dulu ketika liburan bersama aisy,dan bajunya itu terdapat nama aisy di ujung bajunya begitupun dengan baju aisy yang terdapat nama Al di bajunya yang memang couple.

Tak bisa Al pungkiri,bahwa sosok Aisyah yang sudah menyiapkam segala keperluannya saat ini. Termasuk pakaiannya.

"Al,I can order from Papi if we just go home to your house and today you don't need to work." (Al, aku dapat pesan dari papi kalau kita langsung aja pulang kerumah kamu dan hari ini kamu nggak usah kerja.) kata Kayla dengan semangat dan tanpa izin menggandeng tangan Al keluar dari kamar hotel menuju mobil Al yang diantarkan oleh supir pribadi papanya ke hotel,dan masalah pakaian keduanya tidak perlu repot mengurusnya tohh ada banyak pelayan disini dan hotel ini milik papinya Kayla.

Di dalam mobil yang sudah berkendara ini Al masih berfikir ia akan membawa kemana Kayla. Tentu hal ini belum ia fikirkan sebelumnya, ia fikir untuk beberapa saat setelah menikah dengan Kayla. Ia akan menginap di hotel selama beberapa hari,atau Minggu. Dan sekarang Al tengah mengendarai mobilnya tak tentu arah, tentu ia tak tau ingin membawa kemana Kayla.

Kerumahnya? Tentu saja tidak, bisa-bisa aisy langsung mengamuk padanya. Lagi pula ia sudah berjanji pada Aisy, untuk tidak membawa istri keduanya itu untuk tinggal satu atap dengannya.

'Rumah papa' batin Al. Dan dengan cepat menjalankan mobilnya ke rumah papanya yang hanya tinggal sendiri. Toh, kedua kakaknya menetap diluar negri, dan kemarin Al bisa pastikan setelah acara selesai. Alexa,Kaka keduanya itu langsung pulang ke negara tempat tinggalnya. Sedangkan kakak pertamanya, pasti sedang berada di apartemen nya. Karena memang,Kaka pertamanya itu memiliki hibungan yang tidak cukup baik dengan Papanya,lantaran perpisahan kedua orang tuanya.

Mamanya Al sudah berpisah dengan papanya karna alasan geral papanya Al selalu egois dan mengekangnya. Sosok Geral yang selalu mau dihormati dan dituruti itu, yang membuat rumah tangganya dengan sang istrinua retak.

Tin tin tin tin tin

Dengan tidak sabaran Al membunyikan klakson mobilnya di depan gerbang rumah papanya.

Karna pikiran nya kini terus memikirkan Aisy,dan rencananya setelah mengantar Kayla ia akan pulang kerumahnya dengan Aisy. Hitung-hitung untuk menenangkan istrinya itu dari kesedihan yang ia rasakan kemarin.

"Selamat datang tuan.. nyonya,"sapa seorang satpam bernama Ardi .

Dan dengan terburu-buru Al memarkirkan mobilnya di parkiran rumah papanya,ketika pandangan matanya tak sengaja menangkap sebuah mobil yang tak asing baginya. Dan tanpa bertele-tele lagi, ia pun langsung bergegas masuk di ikuti Kayla di belakangnya.

"Kak Al,"gumam wanita berjilbab pink itu ketika melihat dirinya masuk kedalam rumahnya.

Al pun langsung melayangkan tatapan tajam kepada kakaknya yang tengah duduk di sofa singel yang berada di samping sofa yang Aisy duduki.

Entah mengapa,ia sangat tak suka jika kakaknya yang satu itu mendekati istrinya. Katakanlah Al cemburu, maka dari itu ia sellau membatasi Aisy. Dalam berinteraksi di luaran sana bersama laki-laki.

"Hai Kayla,"sapa farel dan menjabat tangan Kayla, di ikuti oleh aisy yang ikut menjabat tangan perempuan yang sudah sah menjadi madunya itu.

Al berjalan ke samping Aisy dan mendudukkan dirinya di samping Aisy,Kayla pun ikut duduk disamping Al ,karna kebetulan sofa yang aisy duduki dapat menampung 3 orang.

"Kak lebih baik kita cepat deh takutnya rumah sakitnya tutup,"ujar Aisy dan berdiri dari duduknya dan Al pun ikut berdiri. Tak ingin berama-lama berada satu ruangan dengan madunya dan suaminya,yang enath sejak kemarin tidak ingin ia temui.

"Kamu mau kemana?"tanya Al pelan namun dapat di dengar oleh ketiga orang yang berada di ruang tamu.

Farel yang mendengar Aisy mengajaknya terkekeh,karna mana mungkin rumah sakit tutup pagi-pagi begini,yahh kecuali kalau rumah sakit itu tutup untuk selama-lamanya.

Tentu ia mengerti. Bahwa perempuan yang tenagh mengandung ponakannya itu, sedang menghindari madu dan suaminya sendiri.

Aisy menatap Al dan menurunkan tangan Al yang memegang tangannya "aku mau cek kandungan aku."

Al mengangguk "yaudah ayo biar aku antar.''

Belum sempat Al melangkahkan kakinya,tangannya lebih dulu di cekal oleh Aisy, membuat berbalik dan menatap Aisy dengan alis terangkat sebelah.

"Nggak usah kak,aisy perginya bareng kak Farel aja."

Mendengar itu Al pun menatap farel tajam sedangkan yang ditatap tajam hanya tertawa entah karna apa. Jujur Farel sangat senang melihat tatapan cemburu Al pada dirinya saat ini.

"Farel,she's is your wife?" (farel,dia istrimu) tanya Kayla yang bingung dengan keadaan,mendengar hal itu tawa farel yang tadi pelan pun mengeras.

Al pun kembali menatap farel tajam sedangkan Aisy malah menundukkan kepalanya. Tak tau ingin bersikap apa.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di otak Farel. Dan dengan perlahan ia menghentikan tawanya sebelum menjawab pertanyaan, yang Kayla lontrakan padanya.

"yes she is my wife." (iya dia istriku.)

Bruk

Tinjuan Al pun akhirnya sampai di rahang tegas milik kakaknya yang berani-beraninya mengakui aisy menjadi istrinya itu. Sungguh Al snagat sensitif jika membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan ini.

Aisy yang kaget pun langsung membantu Farel yang sudah terduduk di lantai dengan ujung bibir yang mengekuarkan darah.

Melihat itu Al langsung menarik tangan aisy dan membawanya menuju lantai 2 rumah papanya dimana kamarnya berada. Emosi kian menyelimutinya,dan tentu saja jika ia terus-terusan berada di dekat Farel. Maka bisa ia pastikan wajah tampan kakanya itu akan berubah seratus derajat dari biasanya.

________

"Kak sakit kak."ringis aisy dan Al pun melepaskan cengkraman nya di tangan aisy dan kemudian mengunci pintu kamarnya.

Al mencoba menetralkan emosinya sebelum berbicara "Aisy kamu taukan,aku nggak suka ngeliat kamu dekat sama laki-laki lain!,nggak pedulia dia kakak aku atau pun orang lain!"

Aisy menganggukkan kepalanya "iya kak maafin aisy yahh"ujar aisy dan langsung berhambur di pelukan suaminya itu.

Al pun membalas pelukan istri tercintanya itu dengan sesekali mengecup keningnya. Di lepaskannya topi yang sedari tadi membungkus kepalanya,rasanya benar-benar gerah saat ini yang Ak rasakan.

"Iya aku maafin,yaudah kita periksa Dede bayinya Sekarang."ucapan Al langsung di angguki oleh Aisy,dan keduanya pun berjalan menuruni tangga dengan tangan yang saling bergandengan.

"Kayla,You just rest first." (Kayla,kamu istirahat aja dulu)

Kayla menatap seseorang yang mengajaknya bicara yang tengah menuruni tangga dengan menggandeng istri kakak iparnya yang Kayla ketahui. Kayla hanya diam,sampai Al dan perempuan berperut buncit itu sampai di anak tangga paling bawah.

"You want to go?" (kamu ingin kemana?)

Al menatap Aisy dan menjawab "checking my wife's womb." (memeriksa kandungan istriku.)

Kayla membulatkan matanya "are you Aisy?" (apakah kamu Aisy?) Tanyanya terkejut bukan main.

Aisy yang di tanya pun menganggukkan kepalanya. Ia belum siap jika harus berkomunikasi dengan madunya, ia belum siap dan tak akan pernah siap.

Mengabaikan pertanyaa Kayla,Al pun langsung menggandeng Aisy menuju mobilnya yang ia parkir diluar rumah. Perlahan Al membukakan pintu mobil tempat duduk samping kemudi,kemudian berjalan ke sisi lain mobil juga membuka pintu dan ikut masuk kedalam mobil.

"Kamu naik apa kesini?"tanya Al saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Hanya untuk menbuka percakapan saja, karena ia tau istrinya datang kerumah papanya kenggunakan mobil yang iabhadoahkan saat ulang tahun ke 27 istrinya itu,taun ini.

Aisy menatap suaminya sesaat dan kembali menatap hpnya yang sedari tadi ditangannya "Aku di jumput kak farel,tapi aku nggak satu mobil kok dengannya."

____________